Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT MERENUNG DAN BERPIKIR

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Hadist Falsafi

Dosen Pengampu: A. Tajuddin Arafat M.Ag

Disusun Oleh:

Abdullah Ulul Albab

Wahib Irsadul Bahtiar

Zahratul ‘Uyun

AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2023/2024
I. Pendahuluan
1. Pengertian Merenung dan Berpikir
Arti kata “pikir” dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah akal budi, ingatan, angan-
angan. “Berfikir” sendiri artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang, berkembangnya suatu ide, konsep, pemikiran
yang baru yang keluar dari dalam diri seseorang. Artinya, setiap manusia yang menggunakan
akal budinya akan menimbulkan kegiatan yang disebut berpikir, baik pertimbangan maupun
keputusan yang diambil.
Paling tidak, definisi yang paling umum dari berpikir adalah perkembangan idea atau
konsep, yang dalam metafisika, berpikir adalah sebuah proses kerja akal budi ketika
menangkap pengalaman indrawi (realita) untuk menemukan sebuah kebenaran tentang apa
yang di indra.1 Dimana, apa yang ditangkap oleh pikiran, termasuk penginderaan dari
segenap pengalaman manusia, adalah bersifat mental.2
Dalam berpikir menemukan kebenaran, manusia melakukan penalaran yakni berpikir
melalui cara-cara yang logis dan sistematis. Sebagai suatu kegiatan berpkir maka penalaran
mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri yang pertama adalah adanya suatu pola berpikir yang
secara luas dapat disebut logika. Dimana, kegiatan penalaran merupakan suatu proses
berpikir logis dalam arti melakukan sebuah kegiatan berpikir menurut suatu pola atau logika
tertentu. Ciri Kedua dari penalaran adalah, sifat analitik dari proses berpikirnya. Penalaran
merupakan suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis, dan
kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang
bersangkutan.
Adapun pengertian merenung adalah perilaku yang sifatnya positif dan bisa jadi negatif.
Merenung itu bermanfaat manakala setelah itu ada perbaikan perilaku seseorang jika
sebaliknya maka yang terjadi adalah kerugian. Apalah arti sebuah hidup jika merenung,
merenung dan merenung. Merenung tidak menyelesaikan masalah justru menimbulkan
masalah baru karena hanya diangan-angan saja.

1
J. M.Bochenski, “Apakah Sebenarnya Berpikir”, Ilmu Dalam Perspektif, Cet. XV (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2001), h. 52
2
Ibid., hlm.68
2. Dalil Tentang Merenung dan Berpikir

Dalil tentang merenung dan berpikir terdapat dalam hadist riwayat Abu Syaikh;

‫ َتَفَّك ُرْو ا ِفي َخ ْلِق ِهَّللا‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫ َقاَل‬،‫َأِبي َد ِر َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه‬ ‫َع ْن‬
)‫َتَفَّك ُروا ِفي َذ اِت ِهَّللا َفَتْهِلُك وا (رواه ابو الشيخ‬ ‫َو اَل‬
Artinya: Pikirkanlah mengenai segala sesuatu (yang diciptakan Allah), tetapi
janganlah kalian memikirkan tentang zat Allah, karena kalian akan rusak. (HR. Abu
Syaikh)

II. Pembahasan
Merenung dan berpikir adalah proses mental yang saling melengkapi. Berpikir yang baik
dapat memicu refleksi yang lebih dalam, sementara merenung dapat menghasilkan pemikiran
yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam. Kedua proses ini penting dalam
pengembangan intelektual dan pertumbuhan pribadi, membantu kita memahami diri sendiri,
lingkungan, dan dunia di sekitar kita dengan lebih baik.
Hakikat Merenung:
a) Merenung adalah proses kontemplatif yang melibatkan pemikiran mendalam,
introspeksi, dan refleksi diri.
b) Ini adalah waktu yang dihabiskan untuk memikirkan pengalaman, perasaan,
dan gagasan, seringkali dalam suasana yang tenang dan terisolasi.
c) Merenung dapat membantu seseorang memahami diri sendiri, mengatasi
konflik batin, dan mengembangkan kebijaksanaan dan pemahaman yang
lebih dalam tentang kehidupan.
d) Aktivitas merenung seringkali dilakukan secara individu, dan mungkin
melibatkan membaca, menulis jurnal, atau meditasi.
Hakikat Berpikir:
a) Berpikir adalah proses mental yang melibatkan analisis, penalaran, dan
pengambilan keputusan.
b) Ini adalah cara manusia memproses informasi, memecahkan masalah, dan
merumuskan gagasan.
c) Berpikir dapat bersifat kritis, kreatif, atau analitis, tergantung pada konteksnya.
d) Berpikir adalah alat penting untuk mencapai tujuan, memecahkan masalah,
dan beradaptasi dengan lingkungan.

3. Macam-macam Bentuk Berfikir


Berfikir dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:
a) Berfikir kritis: Ini melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi, menganalisis, dan
menyusun argumen dengan cermat. Berfikir kritis membantu individu
mengidentifikasi kelemahan dalam pemikiran mereka sendiri dan orang lain, serta
membuat keputusan yang lebih baik.
b) Berfikir kreatif: Ini melibatkan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru,
solusi-solusi inovatif, dan konsep-konsep yang tidak konvensional. Berfikir
kreatif sering digunakan dalam seni, ilmu pengetahuan, dan berbagai bidang
lainnya.
c) Berfikir logis: Ini adalah proses pemikiran yang menggunakan aturan logika dan
penalaran untuk mencapai kesimpulan yang benar dan konsisten. Berfikir logis
sangat penting dalam matematika, ilmu komputer, dan ilmu pengetahuan formal
lainnya.
d) Berfikir abstrak: Ini melibatkan kemampuan untuk memahami konsep-konsep
yang tidak konkret atau tidak terlihat dengan mata telanjang. Berfikir abstrak
sering digunakan dalam filsafat, matematika, dan ilmu sosial.
e) Berfikir reflektif: Ini melibatkan introspeksi diri, di mana individu memikirkan
pengalaman mereka, nilai-nilai, dan keyakinan mereka. Berfikir reflektif
membantu individu memahami diri mereka sendiri dan membuat perubahan
positif dalam hidup mereka.
4. Manfaat Berfikir dan Merenung
Merenung dan berpikir adalah dua kegiatan mental yang penting dalam kehidupan
manusia. Kedua aktivitas ini dapat memiliki banyak manfaat, termasuk:
a) Pemahaman Diri: Saat Anda merenung dan berpikir, Anda memiliki kesempatan
untuk lebih memahami diri sendiri. Anda dapat mempertimbangkan nilai-nilai,
keinginan, dan tujuan Anda dalam hidup.
b) Pemecahan Masalah: Berpikir adalah cara untuk mengevaluasi masalah yang
Anda hadapi dan mencari solusi yang tepat. Ini membantu dalam pengambilan
keputusan yang baik.
c) Kreativitas: Merenung dan berpikir secara mendalam dapat memicu kreativitas.
Ini adalah waktu ketika ide-ide baru dapat muncul dan inovasi dapat terjadi.
d) Pengembangan Pengetahuan: Dengan merenung dan berpikir, Anda dapat
memperdalam pemahaman Anda tentang berbagai topik. Ini dapat membantu
dalam belajar dan pertumbuhan pribadi.
e) Manajemen Emosi: Merenung dan berpikir juga dapat membantu dalam
mengelola emosi. Ini dapat membantu Anda lebih tenang dan terkontrol dalam
menghadapi tantangan emosional.
f) Mengasah Kemampuan Analitis: Berpikir kritis adalah bagian penting dari
merenung dan berpikir. Ini melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi informasi
dengan cermat dan membuat kesimpulan yang rasional.
g) Perencanaan Masa Depan: Saat merenung, Anda dapat merencanakan masa depan
Anda dengan lebih baik. Anda dapat menetapkan tujuan jangka panjang dan
strategi untuk mencapainya.
h) Mengurangi Stres: Merenung dan berpikir dengan tenang dapat membantu
mengurangi stres dan kecemasan. Ini adalah waktu ketika Anda dapat melepaskan
ketegangan dan refleksi.

III. Penutup
Kesimpulan
Kesimpulannya, hakikat merenung adalah tentang memahami diri sendiri dan
makna hidup secara lebih dalam melalui refleksi, sementara berpikir adalah proses
intelektual yang digunakan untuk memproses informasi, memecahkan masalah, dan
membuat keputusan. Kedua aktivitas ini memiliki peran penting dalam
perkembangan pribadi dan pemahaman dunia. Salah satunya juga berperan dalam
memahami diri manusia itu sendiri, dunia dan lingkungan sekitarnya, serta mencapai
tujuan hidup yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai