Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk
merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara
efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan
proses yang sama di antaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.

Berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita membentuk
konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan.
Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi bagian
dari psikologi kognitif.

Berfikir merupakan ciri utama bagi manusia. Berfikir disebut juga sebagai proses
bekerjanya akal. Secara garis besar berfikir dapat dibedakan antara berfikir alamiah dan
berfikir ilmiah. Berfikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kehidupan sehari-
hari dari pengaruh alam sekelilingnya. Berfikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan
sarana tertentu secara teratur dan cermat.
Bagi seorang ilmuan penguasaan sarana berfikir ilmiah merupakan suatu keharusan,
karena tanpa adanya penguasaan sarana ilmiah, maka tidak akan dapat melaksanakan
kegiatan ilmiah dengan baik. Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat untuk membantu
kegiatan ilmiah dengan berbagai langkah yang harus ditempuh.
Sarana berfikir ilmiah pada dasarnya ada tiga, yaitu: bahasa ilmiah, logika dan
matematika, logika dan statistika. Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan fikiran seluruh proses berfikir ilmiah. Logika dan matematika
mempunyai peranan penting dalam berfikir deduktif sehingga mudah diikuti dan mudah
dilacak kembali kebenarannya. Sedang logika dan statistika mempunyai peranan penting
dalam berfikir induktif dan mencari konsep-konsep yang berlaku umum.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan yang akan dibahas pada makalah
ini, yaitu:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan berfikir?
2. Bagaimana macam-macam berfikir?
3. Bagaimana komponen dari berfikir?
4. Bagaimana proses-proses dalam berfikir?
5. Bagaimana keterampilan dalam berfikir itu?

1.3. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah pada makalah ini, adapun tujuan
yang hendak dicapai yaitu:
1. Mengetahui definisi tentang berfikir
2. Mengetahui macam-macam berfikir
3. Mengetahui komponen-komponen tentang berfikir
4. Mengetahui proses berfikir
5. Mengetahui keterampilan dalam berfikir
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Berfikir

Berpikir adalah tingkah laku yang menggunakan ide untukmembantu seseorang.


Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif.
Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik
informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term memory.
(Khodijah, 2006:117).

Pengertian Berfikir Menurut Para Ahli :

 Drever (dalamWalgito, 1997 dikutip Khodijah, 2006:117) berpikir adalah melatih ide-
ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah.
 Solso (1998 dalam Khodijah, 2006:117) berpikir adalah sebuah proses di mana
representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi
yang komplek antara atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika,
imajinasi, dan pemecahan masalah.

Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski,
dalam Suriasumantri (ed), 1983) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini
berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang
tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian- perngertian.

 Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Walaupun tidak
bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia lebih dari sekedar kerja
organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi
manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia (Ismienar, 2009).
 Berpikir merupakan suatu aktivitas akal dan rohani yang berlaku pada seseorang
akibat adanya kecenderungan ingin mengetahui dan mengalami. Akal manusia
berfungsi untuk mengingat (Said, 2011).
 Akal atau pikiran adalah sumber ilmu intelektual (intelectual knowledge) yang
menghasilkan transfer knowledge dan transfer value melalui proses pemikiran
melalui akal (Said, 2011).
 Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara
kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi
kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan
dalam long term memory. Jadi berpikir adalah sebuah representasi simbol dari
beberapa peristiwa atau item (Latipah, 2012).

2.2. Macam-Macam Berpikir

Berpikir banyak sekali macamnya. Banyak para ahli yang mengutarakan pendapat
mereka. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam berpikir, yaitu:
1. Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasakan kebiasaan sehari-hari dari
pengaruh alam sekelilingnya. Misal: penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar
jika dikenakan kayu pasti kayu itu akan terbakar.
2. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dabn
cermat. Misal: dua hal yang bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada
saat yang sama dalam satu kesatuan.
3. Berpikir autistik. Contoh berpikir autistik antara lain adalah mengkhayal, fantasi atau
wishful thinking. Dengan berpikir autistik seseorang melarikan diri dari kenyataan dan
melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
4. Berpikir realistik adalah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata,
biasanya disebut dengan nalar (reasoning). Floyd L. Ruch (1967) menyebutkan ada tiga
macam berpikir realistik, atara lain:

a. Berpiki r D eduktif

Deduktif merupakan sifat deduksi. Jadi, berpikir deduktif adalah proses berpikir (penalaran)
yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi baru yang berbentuk
kesimpulan.
b. Berpikir I nduktif

Induktif artinya bersifat induksi. Jadi, berpikir induktif adalah proses berpikir yang bertolak
dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan. Berpikir
induktif adalah menarik suatu kesimpulan umum dari berbagai kejadian yang ada di
sekitarnya.
c. Berpiki r Evaluatif

Berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu
gagasan (Ismienar, 2009).

2.3. Macam-Macam Kegiatan Berpikir

Kegiatan berfikir dapat kita golongkan sebagai berikut:


1. Berpiki rasosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain.
Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi
ide-ide timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif:

a. Asosiasi bebas: Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya.
Misalnya, ide tentang makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi ,
atau anak yang belum sempat diberi makanan atau hal l ainnya.

b. Asosiasi terkontrol: Satu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-
batas tertentu. Misalnya, ide tentang membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang
harganya, pajaknya, pemeliharaannya, mereknya, atau modelnya, tetapi tidak merangsang ide
tentang hal-hal lain di luar itu seperti peraturan lalu lintas, polisi lalu lintas, mertua sering
meminjam barang-barang, piutang yang belum ditagih, dans ebagainya.

c. Melamun: yaitu menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal
yang tidak realistis.

d. Mimpi: ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur.
Mimpi ini kadang-kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih
dapat diingat.

e. Berpikir artistik: yaitu proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat
dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar.
Ini sering dilakukan oleh para seniman dalam menciptakan karya-karya seninya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:


1. Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara
kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik
informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term memory.
Jadi berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item (Latipah,
2012).
2. Macam-macam berpikir, yaitu berpikir alamiah, berpikir ilmiah, berpikir autistik, serta
berpikir realistik yang terdiri dari berpikir deduktif, berpikir induktif, berpikir evaluatif.
3. Komponen berpikir adalah mental images, konsep, dan penalaran.
4. Proses berpikir yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, pembentukan
keputusan, dan pembentukan kesimpulan.
5. keterampilan berpikir dapat dibedakan menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Kedua
jenis berpikir ini disebut juga sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3.2 Saran

Berpikir dan mengingat merupakan cara yang baik dalam proses belajar. Oleh karena
itu sebagai kaum pelajar kita harus mengembangkannyadalam kehidupan sehari-hari dengan
kita senantiasa berpikir secara kreatif dan analitis agar memperoleh sasaran yang diharapkan
Pelajar adalah masyarakan yang terpelajar. Yang dianggap sebagai kaum pelajar, karena
mereka telah mengetahui apa itu berpikir dan mengingat.
Daftar Pustaka

Ennis.R.H. 1985. Goals for A Critical Thinking I Curriculum. Developing Minds A Resource
Book for Teaching Thinking. Virginia: Association for Suopervisions and Curriculum
Development (ASCD) pp. 54-57.

Galbreath J.1999. “ Preparing the 21th Century Worker: The Link Between Computer Based
Technology and Future Skills Sets” Educational Technology. Desember 1999 pp. 14-22

Johnson. E.B. (2000). Contextual Teaching and Learning . California: Corwin Press, Inc.

Liliasari. 2001. “Model Pembelajaran IPA untukMeningkatkanKetrampilanBerpikir Tingkat


TinggiCalon Guru sebagaiKecenderunganBarupada Era Globalisasi. JurnalPengajaran MIPA
2 (1). Juni 2001.hal 55 – 56.

Indrioko, Erwin. 2012. Berpikir dalam Psikologi Pendidikan Islam.


(http://erwinindri.blogspot.com/2012/09/berpikir-dalam-psikologi-
pendidikan_21.html)diakses tanggal 07 November 2012. Makassar.

Ismienar, Swesty dkk. 2009. Thinking.


(http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/thinking.pdf) diaksestanggal 07
November 2012. Makassar.

Latipah, Eva. 2012. Pengantar Psikologi Pendidikan. Pedagogia. Yogyakarta.

Rozali. 2008. Proses Berpikir. (http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-


berpikir)diakses tanggal 07 November 2012. Makassar.

Said, Nasrullah. 2011. Kemampuan Berpikir . (http://nasrullah-


said.blogspot.com/2011/10/contoh-rancangan-persiapan-pembelajaran.html)diakses tanggal
07 November 2012. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai