Anda di halaman 1dari 13

Makalah Mata Kuliah Mantiq

‘’ Macam-Macam Logika’’

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8

1. Masagus Muhammad Okta


2. Anti Amelisa
3. Fitri Handayani : 2030503112
4. Tri Wahyun

DOSEN PENGAMPUH : ANANG WALIAN, MA.Hum

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS UIN RADEN FATAH FALEMBANG

TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Macam -
macam Logika’’  ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Ilmu Mantiq.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang kami peroleh dari buku panduan yang
berkaitan dengan pembahasan mengenai Logika , serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Metode Penelitian yang kami butuhkan , tak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada pengajar matakuliah Ilmu Mantiq atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut andil dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
ini dapat menambah wawasan kita mengenai Macam – macam Logika.Memang makalah ini masih
jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Palembang,Minggu 5 juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Logika.................................................................................................2


2.2 Pengertian Logika Menurut Para Ahli...................................................................2
2.3 Jenis – Jenis Logika...............................................................................................3
2.4 Dasar – Dasar Logika............................................................................................5
2.5 Fungsi Logika dan Manfaat Logika.......................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................8


3.2 Kritik dan Saran ..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk hidup yang sempurna, itulah ungkapan yangsering kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai ciptaan Tuhanyang paling sempurna memang memiliki
banyak kelebihan dibanding makhluk lainnya. "sebagai ciptaanya yang sempurna, manusia dibekali
akal dan pikiranuntuk bisa dikembangkan, berbeda dengan hewan yang juga memiliki akal dan
pengetahuan tapi hanya sebatas untuk mempertahankan dirinya.manusia mempunyai kemampuan
menalar, artinya berpikir secara logis dan analitis.
Kelebihan manusia dalam kemampuannya menalar dan karena mempunyai bahasa untuk
mengomunikasikanhasil pemikirannya yang abstrak, maka manusia bukan saja mempunyai
pengetahuan, melainkan juga mampu mengembangkannya.Akal dan pikiran merupakan
perlengkapan paling sempurna yangdisematkan Tuhan kepada manusia. Dengan akal dan pikiran,
manusia dapatmengubah dan mengembangkan taraf kehidupannya dari tradisional,
berkembang,dan hingga modern.Sifat tidak puas yang secara alamiah ada dalam diri manusia
mendorong manusia untuk selalu ingin mengubah keadaan.Ketidakpuasantersebut menimbulkan
perubahan-perubahan sehingga tercipta peradaban duniayang maju. Kemajuan yang dihasilkan oleh
akal dan pikiran manusia membaw adampak positif dan negatif.
Untuk meminimalisir atau mengatasi masalah-masalah yang timbul daridampak negatif,
manusia tetap memerlukan akal untuk berpikir secara benar danlogis. Berpikir secara logis ialah
berpikir tepat dan benar yang memerlukan kerjaotak dan akal sesuai dengan ilmu-ilmu logika.
"setiap apa yang akan diperbuathendaknya disesuaikan dengan keadaan yang ada pada dirinya
masing-masing.Jika hal tersebut sesuai dengan kenyataan dan apabila dikerjakan
mendapatkeuntungan, maka segera dilaksanakan. Berpikir secara logis juga berarti bahwa selain
memikirkan diri kita sendiri juga harus memperhatikan lingkungan, serta berpikir tentang akibat
yang tidak terba!a emosi.eogika tidak mempelajari cara berpikir dari semua ragamnya, tetapi
pemikiran dalam bentuk yang paling sehat dan praktis.

1.2 Rumusan Masalah

1. apa saja manfaat dan bagaimana cara menggunakan logika?


2.mengapa kita perlu memahami dasar- dasar logika?
3.apa itu Logika?apakah logika penting

1.3 Tujuan

1.untuk memenuhi tugas kelompok yang di beriakn oleh dosen mata kuliah ilmu mantiq
2.sebagai refrensi bagi pembaca mengenai materi yang di paparkan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertiian Logika

itilah logika diambil dari bahasa Yunani logikos, yang berarti mengenaisesuatu yang
diutarakan, mengenai suatu perkembangan akal dan pikiran, mengenai kata, mengenai
percakapan, atau berkenaan dengan bahasa ,dalam bahasa latin logika disebut dengan logos,
bearti perkataan atau sabda ,dalam bahasa arab biasanya menyebut logika ini dengan kata
Mantiq, yang diambil dari kata "nataga" juga diartikan dengan hukum yang memelihara hati
nurani dari kesalahan dalam berpikir."ecara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat
untuk berpikir lurus. "sebagai ilmu,
logika disebut sebagai logika Epiteme yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis
pengetahuan rasional atau ilmu logika (ilmu pengetahuan ) yang mempelajari kecakapan untuk
berpikir lurus,tepat dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kecakapan rasional untuk
mengetahuidan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan
pengetahuan kedalam tindakan. kata logis yang dipergunakan tersebut bisa jugadiartikan
dengan masuk akal. Oleh karena itu logika terkait erat dengan hal-halseperti pengertian,
putusan, penyimpulan, silogisme. Logika sebagai ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya
adalah berpikir ( khususnya penalaranDproses penalaran )dan obyek formal logika adalah
berpikir penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang
merupakankelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui ( Premis )yang nantiakan
diturunkan kesimpulan.Logika juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-
hukum pemikiran dalam praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebutdengan filsafat yang
praktis. Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbamgan,menguraikan, membandingkan dan
menghubungkan pengertian yang satu denganyang lain. Penyelidikan logika tidak dilakukan
dengan sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya.
"uatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum
serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika.

2.2 Pengertian logika menurut para ahli

 Menurut (Arif B, 2008) dalam bahasa sehari hari “ logika dan logis lebih menunjuk
kearah berpikir, cara hidup dan yang masuk akal, wajar, yang beralasan, yang mudah
dimengerti walaupun itu belum dipastikan benar atau salah. Cara berfikir dengan logika
identic dengan kemasuk akalan dan penalaran. Penalaran merupakan salah satu bentuk
pemikiran, pemikiran sendiri merupakan hak yang mendasari kenyataan langsung
walaupun belum terbukti benar. Definisi logika sendiri merupakan ilmu yang
memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir secara valid dan
menurut aturan yang berlaku.
 Menurut Aristoteles (Harun, 1980), pengertian logika adalah ajaran tentang berpikir
yang secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang
menguasai pikiran.Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive
reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap

2
pelajaran tentang logika formal (formal logic). Analytic adalah ilmu logika yang
berdasarkan pada premis-premis yang diasumsikan benar.
 Jan Hendrik Rapar Menurut Jan Hendrik Rapar (1996:5), pengertian logika adalah suatu
pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
 Menurut Drs. Cholid Narbuko (2007:17), logika adalah ilmu pengetahuan tentang asas,
aturan, hukum-hukum, susunan, atau bentuk pikiran manusia yang dapat mengantar
pikiran tersebut pada suatu kebenaran.
 Herbert L. SearlesLogika didefinisikan sebagai proses menalar yang memerlukan
langkah-langkah tertentu, diantaranya, mengumpulkan fakta khusus dan
mengumpulkan hipotesis serta melakukann verifikasi.
 Mundiri Berpendapat bahwa logika adalah ilmu tentang hukum dan motode yang
digunakan sebagai pembeda penalaran yang benar dan salah.

1.3 Jenis - Jenis Logika

a. Logika naturalis

Logika naturalis juga di artikan sebagai anugerah dari Tuhan agar manusia mampu membedakan
hal baik dan hal yang buruk di dalam hidupnya.Logika Naturalis ialah kecakapan logika berdasar
kemampuan akal bawaan. Kemampuan logika setiap orang berbeda sesuai dengan tingkat
pengetahuannya. Logika ilmiah adalah memperhalus, mempertajam dan mengarahkan jalan
pemikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti, efisien dan mudah.
Akal manusia yang memang di rancang sedemikian rupa oleh sang pencipta, sehingga mampu
berlogika secara spontan. Tentu kemampuan berlogika setiap manusia itu berbeda-beda tergantung
tingkat intelejen yang di miliki. Biasanya kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan dari logika naturalis
adalah simpulan-simpulan sederhana seperti lari tidak sama dengan tidur, Roma berbeda dengan
Rizki dan lain-lain. Logika naturalis juga di artikan sebagai anugerah dari Tuhan agar manusia mampu
membedakan hal baik dan hal yang buruk di dalam hidupnya. Jika logika naturalis di katakan sebagai
logika yang memang muncul dalam kodrat atau fitrah manusia, beda halnya dengan logika artifisialis
atau biasa juga disebut logika ilmiah ini. 

b. Logika artifisialis

menurut Bustanuddin Agus adalah suatu pendapat atau informasi yang didasarkan pada
penelitian ilmiah dengan usaha yang dilakukan secara sistematis bukan logika yang muncul begitu
saja atau spontan. Sifat yang dimiliki logika artifisialis ini di antaranya seperti rasional, lebih persis,
disengaja, terbuka untuk di uji kembali, terbukti, objektif, dan verifikatif. Adapun logika tradisional
adalah logika yang lebih membahas pada definisi, struktur, konsep dan nuansa.
Logika ini lahir dengan adanya 2 dorongan, dorongan ini antara lain;
 Sangat terbatasnya kemampuan berfikir logika secara alami
 Manusia memiliki permasalahan yang semakin hari semakin rumit.

c. Logika tradisional

Logika Tradisional terbagi menjadi tiga komponen utama yakni ide atau konsep yang merupakan
gambar atau pengertian, kalau penalaran makna nya adalah rangkaian akal budi untuk mencapai
sebuah kesimpulan dari satu bahkan lebih pendapat yang di ketahui dan keputusan adalah kegiatan

3
manusia dalam mengakui bahwa ada keterkaitan dalam suatu hal atau bisa juga kegiatan manusia
dalam memisahkan satu hal.Dalam logika tradisonal membahas tentang definisi, arti, terkonsep dan
terstruktur dengan seluk beluk penalaran untuk memperoleh kebenaran yang lebih sesuai dengan
kenyataaan.
Logika tradisional/klasik adalah sistem ciptaan Aristoteles yang berfungsi untuk menganalisa
bahasa. Sedangkan logika modern berusaha menerapkan prinsip-prinsip matematik terhadap logika
tradisional dengan menggunakan lambang-lambang non-bahasa.

d. Logika modern

Logika modern yang di kembangkannya ini memanfaatkan metode-metode matematika dan


memiliki ruang lingkup yang lebih komplek dan melampaui logika tradisional.Logika modern atau
logika simbolik adalah jenis logika yang memanfaatkan metode-metode matematika. Penggunaan
metode matematika membuatnya sering juga disebut sebagai logika matematika. Sifat dari logika
modern melengkapi logika tradisional melalui penggunaan bentuk simbol.
Logika modern yang memanfaatkan metode-metode matematika. Penggunaan metode
matematika membuatnya sering juga disebut sebagai logika matematika. Sifat dari logika modern
melengkapi logika tradisional melalui penggunaan bentuk simbol. Dalam pembagian disiplin ilmiah,
logika modern termasuk dalam logika formal yang menjadi bagian dari logika artifisial.Filsuf Arab
memberikan pengaruh pemikiran yang memulai perintisan logika modern.Pengembangan logika
modern dimulai pada abad ke-13 hingga abad ke-15 dilakukan dengan melakukan sistemisasi dan
pemberian komentar oleh Thomas Aquinas. Para tokoh yang selanjutnnya memiliki peran dalam
pengembangannya meliputi Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus dan William
Ockham. Logika modern juga dikembangkan oleh para filsuf di dunia Barat pada masa Renaisans.
Sifatnya sangat berlawanan dengan logika yang dikemukakan oleh Aristoteles.

e. Logika material

Logika material adalah logika yang sifatnya realitas, karena logika ini membahas materi-materi
atau realitas yang berhubungan dengan pikiran manusia. Logika ini mengajak manusia
membicarakan persesuaian antara pikiran dengan objek yang mereka pikirkan. Contoh mudahnya
seperti jika ada pernyataan “ Semua manusia akan mati” , maka pernyataan ini di sebut premis
mayor atau pernyataan umum. Kemudian pernyataan “Ali itu manusia” maka pernyataan kedua ini
di sebut premis minor atau pernyataan khusus, maka konklusi atau kesimpulan dari dua pernyataan
tersebut adalah “Ali itu akan mati” , begitu sederhana nya.

f. Logika formal

Logika Formal adalah logika yang mempelajari asas-asas dalam berpikir, kemudian hukum yang
di pelajari benar-benar harus di terapkan agar pola berpikirnya benar dan mencapai
kebenaran.metodologi berpikir yang berkenaan dengan struktur atau bentuk logika melalui abstraksi
isi pemikiran yang merumuskan hukum dan asas yang disyaratkan untuk mencapai hasil yang
berlaku dalam mendapatkan pengetahuan melalui penarikan kesimpulan yang bagian-bagiannya
dipertalikan dengan isi tersebut.
Logika formal lebih menekankan peda bentuk pemikiran, artinya bahwa pemikiran itu harus
mengikuti hukum-hukum yang telah ditetapkan. oleh karena pemikiran itu sendiri dari putusan-
putusan, dan putusan sendiri dari pengertian-pengertian mak logika formal selain berorientasi pada
pemikiran yang tepat, logika formal juga memandang pengertian dan putusan yang berguna untuk

4
pembentukan pemikiran.Aktivitas pemikiran juga meliputipenyusunan proporsi-proporsi yang
berperan sebagai premis untuk dijadikan dasar suatu penyimpulan.
Contoh dari penalaran atau pemikiran yang tepat :Semua makhluk hidup butuh makan,Manusia
adalah golongan makhluk hidup,jadi : Manusia adalah butuh makan

1.4 Dasar Dasar Logika

Konsep dasar logika menyatakan bahwa kesahihan (validitas) suatu argumen ditentukan oleh
bentuk logisnya, bukan isi argumen.Artinya, logika menjadi alat untuk melakukan analisis argumen,
yaitu hubungan antara kesimpulan dan bukti-bukti (premis)

Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni penalaran deduktif dan penalaran induktif.


Penalaran deduktif atau sering juga disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau
mengevaluasi argumen deduktif.

1. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif atau sering juga disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun
atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari
kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen
deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari
premis-premisnya.

Ciri-ciri penalaran deduktif ini di antaranya adalah:

- jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar.


- Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam
premis.

Contoh argumen deduktif:

- Setiap mamalia punya sebuah jantung


- Semua kuda adalah mamalia

∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

2. Penalaran Induktif

Penalaran induktif atau sering juga disebut logika induktif, adalah penalaran yang berangkat dari
serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Ciri-ciri penalaran induktif ini
di antaranya adalah:

- Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tetapi tak pasti benar.
- Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.

Contoh argumen induktif:

5
- Kuda Sumba punya sebuah jantung
- Kuda Australia punya sebuah jantung
- Kuda Amerika punya sebuah jantung
- Kuda Inggris punya sebuah jantung

∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

2.5 Fungsi Logika Dan Manfaat Logika

1. Fungsi atau kegunaan logika adalah sebagai berikut:

a. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
c. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
d. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis
e. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan, serta kesesatan.
f. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
g. Terhindar dari klenik, tahayul, atau kepercayaan turun-temurun (bahasa Jawa: gugon-
tuhon)
h. Apabila sudah mampu berpikir rasional, kritis, lurus, metodis dan analitis sebagaimana
tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

2. manfaat logika

a. Melatih manusia agar dapat berpikir secara kritis, rasional, lurus, tertib, metodis, dan
koheren.
b. Melatih kemampuan manusia untuk berpikir secara cermat, abstrak, dan objektif.
c. Meningkatkan kecerdasan dan kemampuan manusia dalam berpikir secara mandiri dan
tajam.
d. Mendorong manusia untuk berpikir secara sistematis. Meningkatkan kemampuan
manusia untuk melakukan analisis terhadap suatu permasalahan.
e. Logika melatih kita tentang teknik-teknik menetapkan asumsi dan implikasi.Logika
f. membantu kita mendeteksi penalaran-penalaran yang keliru dan tidak jelas.
g. Logika memancing pemikiran-pemikiran ilmiah dan reflektif.Mengenali dan
menggunakan bentuk-bentuk umum tertentu dengan cara penarikan konklusi yang
benar dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa dijumpai.
h. Dapat memperpanjang rangkaian penalaran itu untuk menyelesaikan problem-problem
yang lebih kompleks.Daya khayal semakin tinggi sehingga menjadi lebih kreatif.
i. Dengan membiasakan latihan berpikir, manusia akan mudah dan cepat mengetahui di
mana letak kesalahan yang menggelincirkannya dalam usaha menuju hukum-hukum
yang diperoleh dengan pikiran itu.

6
Jadi mempelajari ilmu logika itu sama dengan mempelajari Ilmu Pasti, dalam arti sama-sama
tidak langsung memperoleh manfaat dengan ilmu itu sendiri, tapi ilmu-ilmu itu sebagai
perantara yang merupakan suatu jembatan untuk ilmu-ilmu yang lain juga untuk memimbang
sampai di mana kebenaran ilmu-ilmu itu. Dengan demikian maka ilmu logika juga boleh di sebut
ilmu pertimbangan atau ukuran; dalam bahasa Arab di sebut ‘Ilmulmizan atau Mi’jarul’ulum.

Manfaat lain dari mempelajari logika yaitu,Menjaga kita supaya selalu berfikir benar.Efektif
dalam berfikir ataupun berargumentasi.Berfikir sistematis sesuai aturan-aturan berfikir
benar.Sebagai ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.karena yang dipelajari
dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berfikir benar, maka tidak otomatis seseorang
yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berfikir. itu semua tergantung
seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berfikir itu, disiplin tidak dalam menggunakan aturan-
aturan itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad untuk tetap berada dalam kebenaran.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan mempelajari ilmu logika itu sama dengan mempelajari Ilmu Pasti, dalam arti sama-
sama tidak langsung memperoleh manfaat dengan ilmu itu sendiri, tapi ilmu-ilmu itu sebagai
perantara yang merupakan suatu jembatan untuk ilmu-ilmu yang lain juga untuk memimbang
sampai di mana kebenaran ilmu-ilmu itu. Dengan demikian maka ilmu logika juga boleh di sebut
ilmu pertimbangan atau ukuran; dalam bahasa Arab di sebut ‘Ilmulmizan atau Mi’jarul’ulum.
Dari penjelasan bahwa Logika merupakan salah satu dari cabang filsafat yang bersifat
praktis, bersumber pada penalaran dan digunakan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsinya
sebagai sarana ilmu mengungkapkan bahwa logika merupakan jembatan penghubung antara
filsafat dan ilmu. Sedangkan cara memperoleh pengetahuan rasa ingin tahu sehingga mencari
kemanapun agar mendapatkan yang ingin dicapainya misal dengan cara eksperimen
menciptakan hal hal yang baru.

3.2 SARAN

Dalam pengerjaan makalah ini sungguh kami mengakui masih terdapat banyak kesalahan
maupun kelemahan didalamnya. Oleh sebab itu, kami memberikan ruang kepada dosen dan
teman teman atas makalah ini agar memberikan kritik - kritik yang membangun untuk
kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arif B, S. (2008). Pengantar Logika . Bandung: PT Refika Aditama.


Komariah. (n.d.). Struktur Ilmu Pengetahuan

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Logika#cite_ref-2

Anda mungkin juga menyukai