Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

IMPETIGO KRUSTOSA

Gita Titian Tera Indah


6.11.11.040

Pembiming
Dr. Maulina, M.Ked (DV), Sp.DV

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN DERMATOVENEREOLOGY


RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM
TAHUN 2017
DEFINISI

Impetigo Krustosa adalah bentuk pioderma yang paling


sederhana. Menyerang epidermis, dimana gambaran yang
dominan ialah krusta yang khas, berwarna kuning kecoklatan
seperti madu yang berlapis lapis.

EPIDEMIOLOGI

Terjadinya penyakit impetigo krustosa di seluruh dunia


tergolong relatif sering. Penyakit ini banyak terjadi pada anak
- anak kisaran usia 2-5 tahun dengan rasio yang sama antara
laki-laki dan perempuan.
ETIOLOGI

-Pada negara maju, impetigo krustosa banyak disebabkan oleh


Staphylococcus aureus dan sedikit oleh Streptococcus group A beta-
hemolitikus (Streptococcus pyogenes).
-Namun di negara berkembang, penyebab utama impetigo krustosa
adalah Streptococcus pyogenes. staphylococcus aureus banyak terdapat
pada faring, hidung, aksila dan perineal merupakan tempat
berkembangnya penyakit impetigo krustosa.

beberapa faktor yang dapat mendukung terjadinya impetigo krustosa


seperti:
-hunian padat
-higiene buruk
-hewan peliharaan
-keadaan yang mengganggu integritas epidermis kulit seperti gigitan
serangga, herpes simpleks, varisela, abrasi, atau luka bakar.
PATOFISIOLOGI

Impetigo krustosa dimulai ketika trauma kecil terjadi pada kulit normal
sebagai portal of entry yang terpapar oleh kuman melalui kontak langsung
dengan pasien atau dengan seseorang yang menjadi carrier.

Infeksi Primer
biasanya terjadi pada anak-anak. Awalnya, kuman menyebar dari hidung
ke kulit normal (kira-kira 11 hari), kemudian berkembang menjadi lesi pada
kulit.

Infeksi sekunder
terjadi bila telah ada penyakit kulit lain sebelumnya (impetiginisasi) seperti
dermatitis atopik, psoariasis, pioderma,herpes simpleks, varisela, herpes
zoster, pedikulosis, skabies, infeksi jamur dermatofita, gigitan serangga,
luka lecet, luka goresan, dan luka bakar, dapat terjadi pada semua umur.
MANIFESTASI KLINIS

Impetigo Krustosa diawali dengan munculnya


eritema berukuran kurang lebih 2 mm yang dengan
cepat membentuk vesikel, bula atau pustul
berdinding tipis. Kemudian vesikel, bula atau pustul
tersebut ruptur menjadi erosi kemudian eksudat
seropurulen mengering dan menjadi krusta yang
berwarna kuning dan dapat meluas lebih dari 2 cm.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis impetigo krustosa ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan


fisik dengan mengidentifikasi tanda dan gejala yang ada dan dapat dibantu
dengan pemeriksaan penunjang seperti pewarnaan Gram, biakan kuman,
dan tes serologi serta histopatologi

DIAGNOSIS BANDING

1. Ektima
2. Varisela
TATALAKSANA

Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar
dari infeksi kulit.
Menindaklanjuti luka akibat gigitan serangga dengan
mencuci area kulit yang terkena untuk mencegah
infeksi.
Mengurangi kontak dekat dengan penderita
Mencuci bersih area lesi (membersihkan krusta)
dengan sabun dan air mengalir serta membalut lesi.
Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap
hari dan tidak menggunakan peralatan harian bersama-
sama.
Medikamentosa

1. Terapi Sistemik
Pilihan Pertama (Golongan Lactam)3
Golongan Penicilin (bakterisid)
- Amoksisilin+ Asam klavulanat
Dosis 2x 250-500 mg/hari, selama 10 hari.
Golongan Sefalosporin generasi-ke1 (bakterisid)
- Sefaleksin
Dosis 4x 250-500 mg/hari, selama 10 hari.
- Kloksasilin
Dosis 4x 250-500 mg/hari selama 10 hari.
Pilihan Kedua
Golongan Makrolida (bakteriostatik)5
- Eritromisin
Dosis 30-50mg/kgBB/hari.
- Azitromisin

Dosis 500 mg/hari untuk hari ke-1 dan dosis 250 mg/hari untuk hari ke-2
sampai hari ke-4.
TATALAKSANA
PROGNOSIS

2.Terapi Topikal

Mupirocin
Mupirocin (pseudomonic acid)
merupakan antibiotik yang berasal
Pada beberapa individu, bila
dari Pseudomonas fluorescent.
Asam Fusidat tidak ada penyakit lain
Asam Fusidat merupakan antibiotik sebelumnya impetigo
yang berasal dari Fusidium krustosa dapat membaik
coccineum. spontan dalam 2-3 minggu.
Bacitracin
Bacitracin merupakan antibiotik
polipeptida siklik yang berasal dari
Strain Bacillus Subtilis.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : An.P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 2 tahun
Pekerjaan : belum bekerja
Alamat : Batu Aji
Masuk RS : 13-04-2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Tampak lesi berukuran besar yang sudah mengering seperti keropeng dengan
pinggir bewarna kemerahan dan bagian tengah bewarna sedikit kecoklatan,
disertai rasa gatal, terdapat di tangan kanan, bokong dan selangkangan. keluhan
di alami sejak 4 hari.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang anak berusia 2 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD
Embung Fatimah Batam pada tanggal 12 april 2017 dengan keluhan tampak lesi
berukuran besar yang sudah mengering seperti keropeng dengan pinggir
bewarna kemerahan dan bagian tengah bewarna sedikit kecoklatan, disertai rasa
gatal, terdapat di tangan kanan, bokong dan selangkangan. keluhan di alami sejak
4 hari sebelum masuk rumah sakit. awalnya lesi berbentuk gelembung yang
berisi cairan, 2 hari kemudian gelembung tersebut pecah sendiri tanpa dipencet
dan keluar cairan bewarna kekuningan. pasien seorang anak yang sering bermain
di rumah, hanya sesekali keluar, Pasien tidak pernah bermain pada air yang
tergenang, Pasien mandi 2 kali sehari, pagi dan sore.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Pasien menderita skabies sejak 2 bulan yang lalu
Riwayat pengobatan :
Pasien pernah berobat ke poli kulit sejak 2 bulan yang
lalu dan rutin kontrol
Riwayat Atopi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik obat, makanan,
dan suhu.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga pasien di diagnosis dengan skabies dan kakak
pasien juga menderita sakit yang sama dengan pasien.
STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi : buccalis sinistra,


deltoidea dextra, trigonum
femorale, glutealis dextra..

Effloresensi : krusta, ekskoriasi

Ukuran : plakat
Bentuk Lesi : teratur
Penyebaran : Sirkumskrip,
diskret
Penatalaksanaan
DIAGNOSIS BANDING 1. Medikamentosa
1. Impetigo Krustosa - Antibiotik (Eritromicyn syr)
2. varisela S 3 dd cth 1
3. ektima - Antibiotik (gentamicin cream 10gr)
S u.e. 2 dd applic part dol 1
PEMERIKSAAN - kortikosteroid (mometason cream 10gr)
PENUNJANG S u.e. 2 dd applic part dol 1
Tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang 2. Non Medikamentosa
- obat di olesi dan diminum sesuai anjuran dokter
DIAGNOSIS - kontrol rutin ke poli kulit sampai pengobatan
Impetigo Krustosa tuntas
- Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan
terhindar dari infeksi kulit.
- Menindaklanjuti luka akibat gigitan serangga
dengan mencuci area kulit yang terkena untuk
mencegah infeksi.
- Mengurangi kontak dekat dengan penderita
LANJUTAN EDUKASI

Bila diantara anggota keluarga ada yang


mengalami impetigo diharapkan dapat
Prognosis
melakukan beberapa tindakan
pencegahan berupa: Quo ad vitam : Bonam
- Mencuci bersih area lesi (membersihkan Quo ad fuctionam: Bonam
krusta) dengan sabun dan air mengalir Quo ad sanationam: Dubia ad
serta membalut lesi. bonam
- Mencuci pakaian, kain, atau handuk
penderita setiap hari dan tidak
menggunakan peralatan harian
bersama-sama.
- Menggunakan sarung tangan ketika
mengolesi obat topikal dan setelah itu
mencuci tangan sampai bersih.
- Memotong kuku untuk menghindari
penggarukan yang memperberat lesi.
- Memotivasi penderita untuk sering
mencuci tangan.
ANAMNESIS

KASUS TEORI

impetigo krustosa adalah bentuk pioderma


tampak lesi berukuran besar yang
yang paling sederhana. Menyerang
sudah mengering seperti keropeng
epidermis, dimana gambaran yang
dengan pinggir bewarna kemerahan
dominan ialah krusta yang khas, berwarna
dan bagian tengah bewarna sedikit
kuning kecoklatan seperti madu yang
kecoklatan, disertai rasa gatal,
berlapis lapis. Impetigo Krustosa diawali
terdapat di tangan kanan, bokong dan
dengan munculnya eritema berukuran
selangkangan. keluhan di alami sejak 4
kurang lebih 2 mm yang dengan cepat
hari sebelum masuk rumah sakit.
membentuk vesikel, bula atau pustul
awalnya lesi berbentuk gelembung
berdinding tipis. Kemudian vesikel, bula
yang berisi cairan, 2 hari kemudian
atau pustul tersebut ruptur menjadi erosi
gelembung tersebut pecah sendiri
kemudian eksudat seropurulen mengering
tanpa dipencet dan keluar cairan
dan menjadi krusta yang berwarna kuning
bewarna kekuningan
dan dapat meluas lebih dari 2 cm.
PEMERIKSAAN
FISIK
KASUS
TEORI

Impetigo Krustosa diawali dengan


Effloresensi: krusta, munculnya eritema berukuran kurang
ekskoriasi lebih 2 mm yang dengan cepat
Ukuran : plakat membentuk vesikel, bula atau pustul
Bentuk Lesi: teratur berdinding tipis. Kemudian vesikel,
Penyebaran: bula atau pustul tersebut ruptur
Sirkumskrip, diskret menjadi erosi kemudian eksudat
seropurulen mengering dan menjadi
krusta yang berwarna kuning dan
dapat meluas lebih dari 2 cm.
DIAGNOSA
BANDING
Imprtigo krustosa Ektima

impetigo krustosa adalah bentuk


pioderma yang paling sederhana. Ektima merupakan penyakit
Menyerang epidermis, dimana
pioderma yang menyerang
gambaran yang dominan ialah krusta
epidermis dan dermis,
yang khas, berwarna kuning
kecoklatan seperti madu yang membentuk ulkus dangkal
berlapis lapis. Impetigo Krustosa ditutupi oleh krusta berlapis
diawali dengan munculnya eritema frekuensi pada anak-anak lebih
berukuran kurang lebih 2 mm yang tinggi dari pada dewasa. keluhan
dengan cepat membentuk vesikel, biasanya gatal. lesi awal berupa
bula atau pustul berdinding tipis. vesikel atau besikopustula di atas
Kemudian vesikel, bula atau pustul kulit yang eritematosa,
tersebut ruptur menjadi erosi
membesar dan pecah,
kemudian eksudat seropurulen
membentuk krusta tebal dan
mengering dan menjadi krusta yang
berwarna kuning dan dapat meluas kering yang sukar dilepas dari
lebih dari 2 cm. dasarnya.
DIAGNOSA
BANDING
Imprtigo krustosa Varisela

impetigo krustosa adalah bentuk


pioderma yang paling sederhana.
Disebabkan Staphylococcus aureus
Menyerang epidermis, dimana Varisela merupakan penyakit
gambaran yang dominan ialah krusta yang disebabkan oleh virus
yang khas, berwarna kuning varisela yang sangat menular.
kecoklatan seperti madu yang terutama menyerang anak-anak.
berlapis lapis. Impetigo Krustosa lesi lebih kecil, berbatas tegas,
diawali dengan munculnya eritema
berbentuk vesikel berukuran
berukuran kurang lebih 2 mm yang
dengan cepat membentuk vesikel, miliar sampai lentikular;
bula atau pustul berdinding tipis. disekitarnya terdapat daerah
Kemudian vesikel, bula atau pustul eritematosa. vesikel-vesikel baru
tersebut ruptur menjadi erosi tetap terbentuk sementara
kemudian eksudat seropurulen vesikel terdahulu pecah,
mengering dan menjadi krusta yang mengering, dan menjadi krusta.
berwarna kuning dan dapat meluas
lebih dari 2 cm
PENATALAKSANAAN

Kasus Teori

1. Antibiotik (Eritromicyn 1. Eritromycin merupakan golongan


makrolid (bakteriostatik). pada
syr) impetigo diindikasikan bila terdapat
S 3 dd cth 1 lesi yang luas atau berat.
2. Gentamicin merupakan golongan
2. Antibiotik (gentamicin aminoglikosida. Pemberian obat
cream 10gr) topikal ini dapat sebagai profilaksis
terhadap penularan infeksi pada saat
S u.e. 2 dd applic part dol 1 anak melakukan aktivitas disekolah
atau tempat lainnya.
3. kortikosteroid 3. Kortikosteroid topikal dipakai untuk
(mometason cream 10gr) mengobati radang kulit yang bukan
S u.e. 2 dd applic part dol 1 disebabkan oleh infeksi

Anda mungkin juga menyukai