EKTIMA
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
1
kelembapan tinggi.(3) Ektima terdapat baik pada anak maupun dewasa,
tempat predileksi di tungkai bawah, dan dasarnya ialah ulkus. (2)
ETIOLOGI
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
2
Tempat predileksi ektima pada ekstremitas bawah, sering menyerang
anak-anak, orang-orang tua yang kurang memperhatikan kebersihan, serta
bisa juga pada pasien-pasien diabetes. Lesi ektima yang tidak diterapi akan
meluas dalam minggu maupun bulan. Diameternya sekitar dua sampai tiga
sentimeter.(3)
Penyakit ini dimulai dengan suatu vesikel atau pustul di atas kulit yang
eritematosa, membesar dan pecah (diameter 0,5 – 3 cm) dan beberapa hari
kemudian terbentuk krusta tebal dan kering yang sukar dilepas dari dasarnya.
Biasanya terdapat kurang lebih 10 lesi yang muncul. Bila krusta terlepas,
tertinggal ulkus superficial dengan gambaran “punched out appearance” atau
berbentuk cawan dengan dasar merah dan tepi meninggi. Lesi cenderung
menjadi sembuh setelah beberapa minggu dan meninggalkan sikatriks.
Biasanya lesi dapat ditemukan pada daerah ekstremitas bawah. (1)
Gambar A: Lesi
tipikal ektima
pada ektremitas
bawah
3
DIAGNOSIS BANDING
Gambar : Impetigo.
Eritema dan
krusta pada
seluruh daerah
centrofacial
PENATALAKSANAAN
1. Nonfarmakologi
Pengobatan ektima tanpa obat dapat berupa mandi menggunakan
sabun antibakteri dan sering mengganti seprei, handuk, dan pakaian.
Menghindari tempat-tempat yang memungkinkan di gigit serangga.
4
2. Farmakologi
Sistemik
1. Pengobatan lini pertama
a. Dewasa: Dikloksasilin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari.
Anak: 5 - 15 mg/kgBB/dosis, 3 - 4 kali/hari.
b. Amoksisilin + Asam klavulanat 3 x 25 mg/kgBB
c. Penicillin V 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari
Topikal
Edukasi
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
5
1. Craft Noah, et al. Superficial Cutaneous Infections and Pyoderma. In:
Wolff Klause, Goldsmith Lowell, Katz Stephen, eds. Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine 7 th ed. New York: McGraw-Hill
Companies; 2008.
2. Djuanda Adhi, Pioderma, Dalam: Djuanda Adhi,eds. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin Edisi 5. Jakarta: FK UI; 2008.
3. James William, Berger Timothy, Elston Dirk, eds. Andrews’ Disease of
The Skin Clinical Dermatology 11th ed. USA: Saunders Elsevier; 2006.