Anda di halaman 1dari 60

IMPETIGO

FOLIKULITIS
CELULITIS
IMPETIGO
Merupakan Pyoderma superficial yang menular
Berasal dari bahasa latin, yang artinya erupsi
keropeng yang menyerang
Terbatas di Epidermis (Superficial), bila sampai
dermis dinamakan Ecthyma
Bakteri yang berperan: Staphylococcus aureus,
Staphylacoccus pyogenes, Streptococcus
Hemoliticus group A, campuran ( keduanya
merupakan Flora normal)
Umumnya ditemukan di wajah, tangan, leher dan
kaki, skapula ( jarang)
Gejala
Bintik-bintik merah yang kecil menjadi lepuh
yang berisi nanah dan berkeropeng
Besarnya lepuhan bervariasi, mulai dari
seukuran kacang polong sampai seukuran
cincin yang besar.
Asimetris, lesi awal berbentuk makula
eritem (1-2 mm) yang berubah dengan
cepat menjadi vesikel berisi atau pustul dan
dikelilingi oleh suatu areola inflamasi.
Lanjutan..
Vesikel mudah pecah, bila mengering akan
mengeras menyerupai batu kerikil yang
melekat di kulit. Jika diangkat maka daerah
tempat melekatnya tadi nampak basah dan
berwarna kemerahan (erosi kulit)
Penderita datang berobat, dengan tanda
krusta tebal berwarna kuning seperti madu.
Warna kemerahan seperti madu atau kuning
keemasan honey-colored, merupakan tanda
khas impetigo
Lanjutan..
Luka tidak terasa sakit, gatal, lunak ketika
di sentuh.
Tidak menimbulkan demam, tetapi
menyebabkan pembesaran kelenjar limfe
setempat.
Infeksi melalui: infeksi primer dan infeksi
sekunder
Masa inkubasi 1-3 hari
Insiden impetigo ini terjadi hampir di seluruh dunia
Paling sering menyerang anak-anak usia 2-5 tahun
Laki-laki dan wanita dapat terinfeksi
Pada dewasa, infeksi biasanya terjadi setelah infeksi kulit
atau infeksi virus sebelumnya
Lebih sering muncul pada iklim yang hangat dan lembab
(tropis), negara berkembang
Di Inggris kejadian Impetigo pada anak sampai usia 4
tahun sebanyak 2,8% dan 1,6% pada anak usia 5-15 tahun.
Sekitar 70% merupakan impetigo krustosa
Di Amerika Serikat Impetigo merupakan 10% dari masalah
kulit yang dijumpai pada klinik anak dan terbanyak pada
daerah yang jauh lebih hangat, yaitu pada daerah tenggara
Amerika.
Lebih banyak terjadi pada musim panas dan gugur
Impetigo Non bulosa (Impetigo
krustosa; impetigo vulgaris; impetigo
contagiosa; Tillbury Fox), paling
banyak 70% kasus.
Lokasi: wajah sekitar hidung dan mulut,
berupa krusta kekuningan
Impetigo Bulosa (Impetigo vesiko-
bulosa, cacar monyet)
Lokasi: ketiak, dada, punggung, pasien
datang dengan bula
Impetigo non bullous: Staphylacoccus
Aureus dan streptococcus Hemoliticus
group A
Impetigo Bullous : Staphylococcus
Aureus
Higiene kurang
Daya tahan turun: kekurangan gizi, anemia,penyakit
kronik, neoplasma ganas, DM,kemoterapi)
Telah ada penyakit lain di kulit: kerusakan epidermis
fungsi kulit sbg pelindung mudah terjadi infeksi
Temperatur yang hangat dan lembab
Proses Infeksi
Ketikaterjadi kerusakan integritas kulit
(perlukaan, garukan, gigitan
serangga)Bakteri masuk kedalam
permukaan bawah kulit Infeksi, ditandai
dengan makula eritema /papulavesikel/
Bula yang mudah pecah dengan pinggir
kemerahan pecah mengeluarkan cairan
seropurulen kuning mengering dan
membentuk krusta tebal, Golden Yellow
Crust (Honey Bee)
Step 1

Step 2

Step 3
KOMPLIKASI
Ecthyma
Glomerulonefritis

Cellulitis

Lymphangitis

Meningitis
Pewarnaan gram
Pada pemeriksaan ini akan mengungkapkan adanya
neutropil dengan kuman coccus gram positif
berbentuk rantai atau kelompok2

Kultur cairan
Pada pemeriksaan , media manitol salt agar dan
blood agar media akan mengungkapkan adanya
Staphylacoccus aureus dengan atau kombinasi antara
Streptococcus pyogenes dengan Streptococcus beta
hemolyticus grup A (GABHS)
Lab Rutin : Leukositosis
Urinalisis : Hematuria, proteinuria
(glomerulonefritis akut)
Pemeriksaan imunologi: peningkatan kadar anti
deoksiribonuklease (anti DNAse) B antibody pada
Streptococcus
Th/ topikal:
Impetigo Non Bulosa : salap antibiotik
eritromisin 1%
atau mupirosin 2% 3x sehari
Impetigo Bulosa : bula diaspirasi, lalu diberi
salap antibiotik eritromisin 1% atau mupirosin
2% 3x sehari
Th/ Sistemik:
Eritromisin 250-500 mg 4 x/hr (10 hr)
Cephalexin 250-500 mg 4x/hr (10 hr)
Minocyclin 100 mg 2x/hr (10 hr)
Ciprofloxacin 500 mg 2x/hr (7 hr)
IVFD K/P ( banyak bula pecah)
Th/ aman utk wanita hamil: Penicillin
Bila takut injeksi: ampicillin/ amoxycillin
Bila alergi penicillin, beri eritromycin
Dapat sembuh dalam 2-3 pekan tanpa terapi
Dengan terapi: sembuh 7-10 hari ( jika tidak sembuh,
lakukan kultur bakteri)
Mandi setiap hari dengan sabun dan air
Sering mencuci tangan
Selalu menggunakan handuk pribadi
Menjaga kuku pendek dan bersih
Sering mencuci dan ganti pakaian
Menjaga anak yang terinfeksi tidak bermain bersama
dengan anak yang sehat
Jika anak terluka, tergores, segera cuci dengan sabun
dan air, serta berikan antibiotik salep untuk tindakan
preventif
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
lesi dan cedera mekanik (garukan pada kulit yang
gatal)
Resiko infeksi berhubungan dengan Daya tahan
tubuh menurun, malnutrisi, proses inflamasi, dan
prosedur infasif
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan dalam penampilan sekunder
FOLLIKULITIS
Infeksi pada folikel (selubung akar
rambut), bisa superficial dan profunda
Pyoderma pada folikel rambut yang
menular
Bagian yang terlibat dpt sampai dalam
hingga seluruh panjang folikel (Dermis
& Subkutis)
Disebabkan oleh Staphylacoccus
Aureus
Lokasi: kulit kepala, tangan, kaki,
ketiak, gluteus, janggut, inguinal.
LANJUTAN..
Karakteristik:
Timbul pustula (vesikel berwarna putih-
kuning yang mengandung pus)
Pustula dikelilingi oleh lingkaran berwarna
merah
Memiliki ukuran 1-2 mm
Pustula tersebut dapat pecah dan timbul
keropeng
Pada kulit yang terkena timbul ruam,
kemerahan dan rasa gatal, nyeri.
FAKTOR PREDISPOSISI
Terjadinyakerusakan folikel rambut
karena berbagai penyebab:
cukur rambut: janggut, axilla dan
kaki
Hair extraction: menarik &

menggosok
Pakaian yang ketat

Penyumbatan folikel rambut


Kortikosteroid topikal imunitas
<<
DM & keadaan immunosuppresion
(leukemia, HIV)
Lingkungan yang kumuh dan kotor
Dapat timbul akibat kontak dengan
minyak, keringat, sesuatu yang
kotor
KLASIFIKASI
1. Folikulitis superfisialis
2. Folikulitis profunda
FOLLIKULITIS SUPERFICIAL
Merupakan radang folikel rambut yang
terbatas pd epidermis
Etiologi : Staphylococcus aureus
Epidemiologi : Semua umur,
terutama pd anak anak
Gejala Klinis: Papul/pustul eritematosa
pecah pd muara folikel; Biasanya multipel
Lokalisasi: Daerah berambut biasanya
tungkai bawah
FOLLIKULITIS PROFUNDA
Merupakan radang folikel rambut yang
sampai ke subkutan
Etiologi : Staphylococcus aureus

Epidemiologi : Pria dewasa

Lokalisasi : Dagu/janggut, kumis

Gejala klinis : Rasa terbakar daerah dagu


pustula kecil meluas Pertumbuhan
rambut terganggu &mudah dicabut
Menyebar dan sulit diobati

Nyeri dan kulit menjadi kering , terasa seperti


terbakar dan gatal ketika mencukur rambut
Komplikasi
Furuncle ( Bisul)
Sellulitis

Jaringanparut (sikatrik)
Kebotakan permanen

Pemeriksaan Diagnostik
Pewarnaan gram
Kultur bakteri
PENATALAKSANAAN
Sebagian besar kasus yang terjadi adalah
follikulitis ringan dan tidak perlu pengobatan
Dapat sembuh dalam 7 -10 hari tanpa pengobatan

Infeksi berulang umumnya dapat terjadi

Terapi:

Kompres air hangat selama 20 menit 4 kali


sehari di area kulit yang terinfeksi
Berikan salep topikal Mupirocin (Bactroban ) 2
% selam 7- 10 hari
Neosporin 2 x/hari selama 10-14 hari
Hindari Faktor Predisposisi
INFEKSI BERAT
Jika infeksi berat, minum antibiotik sistemik
sebagai tambahan obat topikal:
Amoksilin oral 500 mg, 2 x/hari
Fosfat Klindamisin 600-1200 mg, 2-4 x
/hari
Infeksi kulit kepala gunakan Suspensi
Selsun 2x/minggu
Konsultasi ke dokter untuk kasus yang
disertai demam dan selulitis.
PENCEGAHAN
Jaga kebersihan kulit
Hindari dari pengikisan dan iritasi kulit

Jaga kelembapan kulit

Memakai gel ketika mencukur rambut, hindari


kulit dari perlukaan
DIAGNOSIS
Nyeri akut b.d inflamasi jaringan
Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan lesi dan cedera mekanik (garukan
pada kulit yang gatal)
Resiko infeksi berhubungan dengan Daya
tahan tubuh menurun, malnutrisi, proses
inflamasi.
Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan perubahan dalam penampilan
sekunder
CELLULITIS

Infeksikulit akut yang melibatkan seluruh


jaringan dermis dan subkutan dengan tanda-
tanda radang, disebabkan oleh invasi bakteri
melalui area kulit yang robek
Merupakan Pyoderma profunda

Lokalisasi : Biasanya di tungkai bawah dan


wajah, mata.
Penyebaran infeksi kearah samping dan dalam

Batas tidak tegas dan cepat meluas

Berbahaya, menyebabkan kematian


LANJUTAN..
: biasanya pd anak-anak usia
Epidemiologi
< 3 tahun dan pada orang tua, prevalensi
kejadian pada pria dan wanita sama
banyak.

Selulitis
dapat berkembang menginfeksi fasia
dan otot disebut necrotizing fasciitis.
Berhubungan dengan nekrosis yang luas dan
toksikemia yang parah, dapat menyebabkan
kematian
ETIOLOGI

Streptococcus pyogenes (group


B Streptococci ), penyebab
umum
S.aureus, H.influenzae, S.
Pneumoniae
Komplikasi akibat
luka/trauma
FAKTOR PREDISPOSISI
Pengguna narkoba suntik
Kulit kering

Penyakit penurunan sistem imun

Digigit oleh serangga

Pernah menderita cedera kulit sebelumnya

Pernah menderita penyakit vaskular perifer

Obesitas

Kortikosteroid jangka panjang

Mal nutrisi

DM
KLASIFIKASI
Level 1: tidak ada tanda infeksi sistemik
Level 2:

ada/tidak ada tanda infeksi sistemik, ada


gang: peny. Vaskular perifer, obesitas,
kronik insufiensi vena
Level 3:

signifikan infeksi sistemik, terdapat


peningkatan denyut nadi, hipotensi,
takipneu.
Level 4:

Infeksi mengancam nyawa, necrotizing


fasciitis
TANDA DAN GEJALA
Diawali oleh demam dan malaise
Menggigil
Diikuti oleh tanda-tanda peradangan
Eritema lokal pada kulit dan system
vena dan limfatik pada kedua ektrimitas
atas dan bawahKemerahan, bengkak
(edema), lunak, hangat pada area kulit
yang meradang, pembengkakan
kel.get.bening
LANJUTAN
Makula eritematosa yg terasa panas
meluas kesamping & bawah benjolan
(lepuhan ) warna merah & hitam,
mengeluarkan sekret seropurulen
Nyeri tekan, rasa sakit

Kerontokan rambut pd lokasi infeksi

Mual, muntah

Dapat terjadi kekambuhan


SELULLITIS FACIALIS
SELLULITIS PERIORBITA DAN ORBITA
KOMPLIKASI
Infeksi sistemik
Osteomielitis

Endokarditis

Meningitis

Hilangnya ketajaman penglihatan

( selulitis orbital)
Potensial Abses otak (selulitis orbital,
periorbital)
necrotizing fasciitis (infeksi jar.yang serius)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan darah : peningkatan LED,
leukositosis
Pewarnaan gram: positif

Kultur cairan: positif

Radiografi paranasal untuk selulitis


periorbital
CT Scan
PENATALAKSANAAN
Pengobatan terdiri dari:
Mengistirahatkan anggota badan yang
terinfeksi
Membersihkan lokasi luka (dengan
debridemen jaringan mati jika perlu)
Antibiotik oral, kecuali dalam kasus yang
parah, Intravena (IV) terapi.
Analgesik, antipiretik
Dalam banyak kasus, selulitis sembuh
< seminggu dengan terapi antibiotik.
LANJUTAN..
Sembuh total dalam bulan untuk kasus yang
lebih serius
Dapat menyebabkan kelemahan yang parah
atau bahkan kematian jika tidak diobati.
Infeksi yang tidak nekrosis dapat diatasi
dengan pemberian antibiotik, drainage abses
dan pengobatan suportif.
Sedangkan infeksi dengan nekrosis seringkali
mengancam nyawa dan kadang debridement
pembedahan yang luas
LANJUTAN..
Sistemik :
Penisillin: 1,2 2,4 juta unit 14-
21 hari
Eritromisin 4 x 1 14 21 hari
Topikal : kompres dgn antiseptik
seperti povidon yodium 5 10 %
PENGKAJIAN
Identitas
Menyerang sering pada lingkungan yang kurang bersih
Riwayat Penyakit
Keluhan utama: Pasien biasanya mengeluh nyeri pada luka,
terkadang disertai demam, menggigil dan malaise
Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan penyebab luka pada pasien dan pernahkah
sebelumnya mengidap penyakit seperti ini, adakah alergi,
riwat pemakaian obat kortikosteroid.
Riwayat penyakit sekarang
Terdapat luka pada bagian tubuh tertentu dengan
karakteristik berwarna merah, terasa lembut, bengkak,
hangat, terasa nyeri, kulit menegang dan mengilap
LANJUTAN
Keadaan emosi psikologi
Pasien tampak tenang,dan emosional stabil
Keadaan social ekonomi
Biasanya menyerang pada social ekonomi yang sederhana
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
TD : Menurun (< 120/80 mmHg)
Nadi : meningkat
Suhu : Meningkat (> 37,50)
RR : Normal
Kepala : pembengkakan, kemerahan pd wajah (sellulitis
fasialis)
Mata : pembengkakan pada mata (sellulitis orbita dan
periorbita)
Hidung : TAK
LANJUTAN
Mulut : Kebersihan, tidak pucat
Telinga : TAK

Leher : TAK

Jantung : Denyut jantung meningkat

Ekstremitas : Adakah luka pada ekstremitas

Integumen :
Gejala awal berupa kemerahan dan nyeri tekan yang
terasa di suatu daerah yang kecil di kulit.
Kulit yang terinfeksi menjadi panas dan bengkak, dan
tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas (peau
d'orange).
Pada kulit yang terinfeksi bisa ditemukan lepuhan kecil
berisi cairan (vesikel) atau lepuhan besar berisi cairan
(bula), yang bisa pecah.
DIAGNOSIS
Nyeri akut b.d inflamasi jaringan
Hiperthermi b.d proses infeksi

Kerusakan integritas kulit b.d perubahan


turgor sirkulasi dan edema
Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan perubahan dalam penampilan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai