Anda di halaman 1dari 33

Penyakit infeksi

bakteri
Kelompok 2
Fadli ilhamy harry siregar 1511311002
Yonna affim 1511311009
Iska mulwandari 1511311012
Yenni fajria 1511311018
Yudit deasinta anggraini 1511312003
Suryani nopince aska 1511319001
Penyakit infeksi bakteri

Impetigo

Folliculitis, Fruncles, dan Carbuncles

kusta
Definisi impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit supervisial yang terjadi dalam bentuk
nonbulosa dan bulosa yang disebabkan oleh stafilokokus,
streptokokus atau lebih dari satu jenis bakteri (Joan M, 2014).
Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang menyerang
lapisan epidermis kulit (Djuanda, 56:2005). Pioderma sendiri
merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh serangan bakteri,
seperti Streptococci, Staphylococcus aureus, dan methicillin-
resistant Staphylococcus aureus.
Epidemiologi impetigo
• Impetigo lebih sering ditemukan dan terjadi pada iklim tropis
dan di dataran rendah.
• Impetigo dapat mengenai semua ras.
• Impetigo dapat terjadi pada seluruh lapisan usia, namun yang
paling sering terjadi pada anak – anak usia 2 – 5 tahun.
• Pada kebanyakan kasus impetigo yang menyerang neonatus
dan bayi disebabkan oleh jenis impetigo bulosa.
Etiologi impetigo

•Higiene yang kurang

•Menurunnya daya tahan

•Telah ada penyakit lain di kulit


Klasifikasi impetigo

Impetigo • Streptococcus Beta hemolyticus


• Area tubuh yang sering terkena
krustosa adalah wajah

Impetigo • Staphlococcus aureus.


• perubahan kulit pada ketiak,
bulosa dada, punggung
Manifestasi klinis impetigo
• Gejala klinis impetigo dimulai dari munculnya kelainan kulit
berupa eritema dan vesikel yang cepat menyebar dan
memecah dalam waktu 24 jam.
• Lesi yang pecah akan mengeluarkan sekret/cairan berwarna
kuning encer.
• Lesi ini paling sering ditemukan di daerah kaki, tangan, wajah
dan leher.
• Pada umumnya tidak dijumpai demam.
Patofisiologi impetigo
• Infeksi Staphylococcus aureus atau Group A Beta Hemolitik
Streptococcus memiliki kemampuan untuk mengadakan pembelahan
yang dapat menyebar luas ke dalam jaringan melalui produksi
beberapa bahan ekstraseluler. Beberapa dari bahan tersebut adalah
enzim dan berupa toksin. Meskipun fungsinya adalah sebagai enzim,
Staphylococcus dapat menghasilkan katalase, koagulase,
hyaluronidase, eksotoksin, lekosidin, toksin eksfoliatif, toksik sindrom syok
toksik, dan enterotoksin. Bakteri staphylococus menghasilkan racun
yang dapat menyebabkan impetigo menyebar ke area lainnya. Toxin
ini menyerang protein yang membantu mengikat sel-sel kulit. Ketika
protein ini rusak, bakteri akan sangat cepat menyebar. Enzim yang
dikeluarkan oleh Stapylococus akan merusak struktur kulit dan adanya
rasa gatal dapat menyebabkan terbentuknya lesi pada kulit.
Pemeriksaan penunjang impetigo

Pewarnaan gram

Pemeriksaan histopatologi

Kultur cairan
Penatalaksanaa impetigo
Penatalaksanaan medis Penatalaksanaan keperawatan

teknik mencuci tangan yang baik


Antibiotik sistemik spektrum luas

Gunting kuku pasien


Agen topikal
Bersihkan krusta

Antihistamin
perasaanya ttg pencitraan tubuh
Asuhan keperawatan impetigo
pengkajian diagnosa

•Identitas klien •Nyeri akut


•Keluhan utama •Kerusakan integritas kulit
•Riwayat penyakit •Resiko penyebaran infeksi
sekarang
•Riwayat penyakit
•Riwayat penyakit
•Riwayat alergi
•Pemeriksaan Fisik
Cont…

intervensi implementasi evaluasi


Definisi Folliculitis, Fruncles, dan
Carbuncles
• peradangan pada selubung akar rambut
Folliculitis (folikel) yang umumnya disebabkan oleh
bakteri staphylococcus aureus

Fruncles • radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika


lebih dari sebuah disebut furunkulosis

Carbuncles • kumpulan furunkel dan biasanya


disebabkan Staphylococcus aureus
Epidemiologi Folliculitis, Fruncles,
dan Carbuncles
• Folikulitis dapat mengenai • Insidensi karbunkel terutama
semua umur, tetapi lebih pada usia setelah pubertas
sering di jumpai pada anak - yaitu remaja dan dewasa
anak muda
• folikulitis tidak di pengaruhi • Furunkel atau karbunkel
oleh jenis kelamin. jarang didapatkan pada
anak-anak kecuali terdapat
• folkulitis lebih sering timbul keadaan imunodefisiensi
pada daerah panas atau
beriklim tropis. • Insidensi pada laki-laki sama
dengan perempuan.
Etiologi Folliculitis, Fruncles, dan
Carbuncles
Luka yang terinfeksi
Pencukuran

Higiene yang buruk


Terapi imunosupresan
Keadaan umum yang jelek
Pajanan pelarut tertentu
Pakaian yang ketat

Diabetes
Gesekan
klasifikasi
Bentuk folikulitis superfisial Bentuk Folikulitis Profunda

Pseudomonas Folikulitis
Folikulitis Gram negative
Tinea Barbae
Karbunkel
Pseudofolikulitis Barbae
Folikulitis Eosinofilik

Pityrosporum Folikulitis
patofisiologi
• Staphylococcus aureus masuk ke dalam tubuh melalui retakan
sawar kulit (luka) di daerah kepala. Bakteri yang masuk ke
dalam tubuh akan menyebabkan reaksi inflamasi dalam folikel
rambut.
Manifestasi klinis
adanya pustul dan papul

adanya cairan ataupun abses dan pus di dalam papul

adanya reaksi inflamasi (peradangan)

demam

nyeri

gatal

bau
Pemeriksaan penunjang
•Pemeriksaan dari asupan cairan sekret
dari dasar lesi dengan pewarnaan
gram.

•Pemeriksaan darah rutin kadang-


kadang ditemukan leukositosis.
penatalaksanaan
• diberikan antibiotik sistemik, antibiotik
topicalseperti salep mupirosin atau
medis klindamisin atau larutan eritromisin serta
penggunaan antiseptik

• Perawatan suportif
keperawatan • Tindakan anti infeksi
Asuhan keperawatan
pengkajian diagnosa

•Identitas klien •Kerusakan integritas kulit


•Keluhan utama •Nyeri akut
•Riwayat penyakit •Resiko penyebaran infeksi
sekarang
•Riwayat penyakit dahulu
•Riwayat penyakit
•Riwayat alergi
•Pemeriksaan Fisik
Cont…

intervensi implementasi evaluasi


Definisi kusta
• Penyakit kusta adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium leprae yang pertama kali menyerang
susunan saraf tepi, selanjutnya menyerang kulit, mukosa (mulut)
saluran pernafasan bagian atas, sistem retikulo endotelial, mata,
otot, tulang dan testis.
• Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang
menimbulkan masalah yang sangat kompleks.
Epidemiologi kusta
• Sumber infeksi kusta adalah penderita dengan banyak basil yaitu tipe multibasiler
(MB)
• Cara penularan belum diketahui dengan pasti, hanya berdasarkan anggapan
yang klasik ialah melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat
danAnggapan kedua ialah secara inhalasi, sebab Mycobacterium leprae masih
dapat hidup beberapa hari dalam droplet.
• Masa tunas kusta bervariasi,40 hari sampai 40 tahun.
• Kusta menyerang semua umur dari anak anak sampai dewasa.
• Faktor sosial ekonomi memegang peranan, makin rendah sosial ekonomi makin
subur penyakit kusta, sebaliknya sosial ekonomi tinggi membantu penyembuhan.
• Sehubungan dengan iklim, kusta tersebar di daerah tropis dan sub tropis yang
panas dan lembab, terutama di Asia, Afrika 14 dan Amerika Latin.
• Jumlah kasus terbanyak terdapat di India, Brazil, Bangladesh, dan Indonesia.
Etiologi kusta
• Penyebab penyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae
yang berbentuk batang panjang, sisi paralel dengan kedua
ujung bulat, ukuran 0,3-0,5 mikron x 1-8 mikron.
• Basil ini berbentuk batang gram positif, tidak bergerak, tidak
berspora, dapat tersebar atau dalam berbagai ukuran bentuk
kelompok.
• Pada pemeriksaan langsung secara mikroskopis, tampak
bentukan khas adanya basil yang mengerombol seperti ikatan
cerutu, sehingga disebut packet of cigars (globi).
Klasifikasi kusta

• >5 lesi
termultibasiler • Distribusi yang simetris
(MB) • Hilangnya sensasi kurang jelas

• 1-5 lesi
paucibacillary • Hipopigmentasi/ eritema
(PB) • Distribusi yang tidak simetris
• Hilangnya sensasi yang jelas
Patofisiologi kusta
• Cara masuk mycrobacterium leprae ke dalam tubuh belum diketahui
secara pasti. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
penularannya yang paling sering melalui kulit yang lecet, pada
bagian tubuh yang bersuhu dingin dan melalui mukosa nasal. Setelah
Mycrobacterium leprae masuk ke dalam tubuh, perkembangan
penyakit kusta bergantung pada kerentanan seseorang.
• Respon tubuh setelah masa tunas dilampaui tergantung pada derajat
sistem imunitas seluler (cellular mediated immune) pasien. Apabila
sistem imunitas seluler tinggi, berarti penyakit berkembang ke arah
tuberkuloid dan bila rendah, berarti berkembang ke arah
lepromatosa. Mycrobacterium leprae berpredileksi di daerah-daerah
yang relatif lebih dingin, yaitu daerah akral dengan vaskularisasi yang
sedikit. Mycrobacterium leprae terutama terdapat pada sel makrofag
disekitar pembuluh darah superior pada dermis atau sel Schwann
jaringan saraf, bila kuman masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan
bereaksi mengeluarkan makrofag untuk memfagosit.
Manifestasi klinis
Tanda pada kulit Tanda pada syaraf
• Bercak/Kelainan kulit yang merah • Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan
atau putih di bagian tubuh nyeri pada anggota badan atau
muka.
• Kulit mengkilap
• Gangguan gerak anggota badan
• Bercak yang tidak gatal atau bagian muka
• Adanya bagian-bagian tubuh • Adanya cacat (deformitas)
yang tidak berkeringat atau tidak
berambut. • Luka (ulkus) yang tidak mau
sembuh
• Lepuh tidak nyeri.
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan bakterioskopik (kerokan jaringan kulit)

Pemeriksaan serologik
Penetalaksanaan kusta

•Obat-obatan yang digunakan


medis dalam WHO-MDT adalah kombinasi
rifampisin, klofazimin dan dapson.

keperawatan •usaha rehabilitasi


Asuhan keperawatan kusta
pengkajian diagnosa

•Identitas pasien •Kerusakan integritas kulit


•Keluhan utama •Gangguan citra tubuh
•Riwayat penyakit •Resiko penyebaran infeksi
sekarang
•Riwayat penyakit dahulu
•Riwayat penyakit
keluarga
•Pemeriksaan Fisik
Cont…

intervensi implementasi evaluasi

Anda mungkin juga menyukai