Anda di halaman 1dari 25

TUTORIAL

Pembimbing :
Dr. Heryanto Syamsudin, Sp. KK

Di susun oleh :
Alvina Sarda Nour Fadillah
Alifira Ramadhania Saarah Jihan T
Wanda Try Wulandari
Raras Sakti Mulya Kasmi
Asyha Kantifa

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SUKAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Skenario
Seorang pasien laki-laki usia 32 tahun datang ke poli kulit untuk memeriksakan
adanya keluhan benjolan di bagian ketiak, tulang ekor dan lipat paha. Awalnya 2
tahun lalu (2019) pasien jatuh dari motor kemudian ada luka di bagian tulang ekor.
Luka tersebut lama kelamaan menjadi bengkak dan menjadi benjolan. Setahun
kemudian (2020) muncul kelainan kulit yang sama bentuknya di lipat paha, awalnya
kecil lama kelamaan menjadi besar. 1 tahun kemudian (2021) dari munculnya
kelainan di lipat paha, muncul kelainan yang sama di ketiak kanan. Awalnya karena
luka akibat mencukur bulu di ketiak, kemudian luka tersebut menjadi benjolan.
Kelainan kulit ini kadang disertai dengan keluarnya cairan berwarna merah dan
kuning. Pada anggota keluarga dan di rumah tidak ada yang memiliki keluhan
serupa. Pasien sudah 3x berobat ke dokter umum, namun keluhan tidak kunjung
sembuh, hanya diberikan obat radang dan antibiotik. Pasien tidak ada riwayat alergi,
asma, kencing manis, tidak ada riwayat batuk-batuk lama. Pasien memiliki riwayat
darah tinggi, rutin minum obat 2x sehari dan kolesterol.
 
Pertanyaan
• Apa definisi tuberkulosis kutis, hidradenitis dan folikulitis ?
• Apa etiologi tuberkulosis kutis, hidradenitis dan folikulitis ?
• Bagaimana epidemiologi tuberkulosis kutis, hidradenitis dan folikulitis ?
• Apa saja klasifikasi tuberkulosis kutis, dan folikulitis?
• Bagaimana patofisiologi tb kutis verukosa , hidradenitis dan folikulitis?
• Apa saja manifestasi klinis tb kutis verukosa , hidradenitis dan folikulitis?
• Apa saja penunjang untuk tb kutis verukosa , hidradenitis dan folikulitis?
• Bagaimana tatalaksana untuk tb kutis verukosa, hidradenitis dan folikulitis?
• Farmakologi
• Non-farmakologi
• Bagaimana prognosis tb kutis verukosa, hidradenitis dan folikulitis ?
Definisi Tuberkulosis Kutis
• Tuberkulosis kutis ialah tuberkulosis pada kulit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan mikobakteria atipikal.

Etiologi Tuberkulosis Kutis


Penyebab utama TB kutis ialah Mycobacterium tuberculosis, sisanya disebabkan
oleh mikrobakteria atipikal yang terdiri atas golongan II atau skotokromagen,
yakni M. Srcrofulaeum (80%), dan golongan IV atau rapid growers (20%). M.
Bovis dan M. Avium belum pernah ditemukan, demikian pula mikrobakteria
golongan lain.
Tuberkulosis Kutis Verukosa
Definisi
tuberkulosis sejati sekunder yang terjadi akibat inokulasi eksogen atau
auto inokulasi dari sputum penderita tuberkulosis paru aktif pada
kulit yang terkena trauma.
Definisi Hidraadenitis
Infeksi kelenjar apokrin biasanya oleh Staphylooccus aures, terutama
mengenai area lipatan.

Etiologi Hidraadenitis
Staphylooccus aureus
Definisi Folikulitis
Radang folikel rambut.

Etiologi Folikulitis
Staphylooccus aureus
Epidemiologi

Tuberkulosis Kutis Verukosa


Umumnya terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Penyakit ini terjadi terutama di negara-negara
berkembang dan negara beriklim tropis.

Hidraadenitis
Hidradenitis supurativa cenderung terjadi setelah masa pubertas atau setelah menopause. Penyakit ini
lebih sering terjadi pada wanita.

Folikulitis
Sekitar 20% individu terdapat kolonisasi S.aureus, sedangkan karier S.aureus ditemukan pada 60%
individu sehat. Hal tersebut merupakan sumber utama terjadinya infeksi. Folikulitis sering dijumpai
di daerah dengan iklim tropis dan hygiene buruk.
Klasifikasi Tuberkulosis Kutis
Klasifikasi Folikulitis
1. folikulitis superfisialis:
- terdapat di dalam epidermis.
- sinonim: impetigo bockhart.
- gambaran klinis: papul atau pustul yang
eritematosa dan di tengahnya terdapat
rambut, biasanya multipel.
- predileksi: tungkai bawah.
2. folikulitis profunda:
- sampai ke subkutan.
- gambaran klinis: sama seperti folikulitis
superisialis, hanya teraba infiltrat di subkutan.
- contoh: sikosis barbe yang berlokasi di bibir atas
dan dagu, bilateral.
Patogenesis Hidraadenitis

Oklusi keratin Akumulasi keratin Rupture folikel rambut


menyebakan Memicu Nodus
dari folikel mengeluarkan isinya ke
penyumbatan dan respon eritematosa,
rambut dermis (keratin, rambut,
pelebaran folikel rambut inflamasi abses, fistel
sebum, bakteri)
Patogenesis Tuberkulosis kutis verukosa

• Cara infeksinya: kuman langsung masuk ke kulit, jika ada kerusakan


kulit dan resistensi lokalnya telah menurun.
• Infeksi pada tuberculosis kutis verukosa terjadi secara eksogen,
dimana kuman langsung masuk ke dalam kulit, dan menimbulkan
peradangan sehingga timbul manifestasi klinis.
Patogenesis Folikulitis

• Staphylococcus aureus memproduksi beberapa toksin yang dapat


meningkatkan kontribusi untuk invasi dan membantu mempertahankan
kehidupan Staphylococcus dalam jaringan. Produk-produk yang
dihasilkan di dinding sel bakteri ini menimbulkan berbagai efek pada
sistem kekebalan tubuh penderita, produk-produk yang dihasilkan pada
dinding sel ini adalah asam teichoic, peptidoglikan dan protein A. Protein
A ini membantu pelekatan bakteri pada sel host, selanjutnya bakteri akan
terikat pada IgG dan memunculkan reaksi inflamasi.
Manifestasi Klinis Tuberkulosis
Kutis Verukosa
• Infeksi pada tuberculosis kutis
verukosa terjadi secara eksogen, jadi
kuman langsung masuk ke dalam kulit.
• Tempat predileksinya pada tungkai.
• Gambaran khas biasanya berbentuk
bulan sabit akibat perjalanan secara
serpiginosa.
• Ruam terdiri atas papul-papul
lenticular di atas kulit yang
eritematosa.
Manifestasi Klinis Hidraadenitis

• Penyakit ini disertai gelaja konstitusi :


demam dan malaise.
• Tanda-tanda perdangan akut.
• Tempat berlokasi di aksila, juga di
perineum.

Ruam berupa Melunak Pecah


Abses Fistel
nodus
Manifestasi Klinis Folikulitis

Kelainan berupa papul atau


pustule yang eritematosa
dan di tengahnya terdapat
rambut, biasanya multiple.
Pemeriksaan Penunjang
Tb Kutis Verukosa Hidradenitis
• Mikroskopik • Tes darah : meningkatnya LED, dan
• Kultur bakteri terkadang leukositosis
• Histopatologi : hiperplasia pseudo • Histopatologi
epitelmatosa pada epudermis dengan • USG folikel rambut dan ketebalan dermis.
hiperkeratosis dan infiltrasi sel inflamasi Kulit pada aksila dan genitofemoral terjadi
yang berisi neutrofil, limfosit dan giant penebalan yang signifikan
cell disertai tanda kardunal infiltrat • Kultur bakteri untuk streptokokus aureus
granulomatosa. Tipikal tuberkulosis dan steptokokus lainnya
dengan nekrosis kaseosa jarang di
temukan di tuberkulosis kutis verukosa • Biopsi jika curiga malignansi
• Tes tuberculin/ mantoux
Pemeriksaan Penunjang Folikulitis
• Butuh pemeriksaan KOH untuk membedakan dengan malasezzia
• Kerokan kulit untuk membedakan dengan demodekosis
Tatalaksana Tuberkulosis Kutis Verukosa
Tatalaksana Farmakologi :
• Topikal : pada ulkus dikompres dengan larutan antiseptik (povidon iodin1%)
• Sistemik : Tahap intensif 2 bulan Rifampisin 150mg, INH 75mg, pirazinamid
400mg dan Etambutol 275mg. FDC di minum sekali sehari, 1 jam sebelum atau
2 jam setelah sarapan pagi. Tahap Tahap lanjut (diberikan hingga 2 bulan setelah
lesi kulit menyembuh. Dosis FDC yaitu rifampisin 150mg, INH 150mg. Durasi
total pengobatan tahap intensif + tahap lanjutan minimal 1 tahun.
Tatalaksana Non Farmakologi :
• Keteraturan minum obat
• Melakukan pemantauan respons pengobatan (lihat perbaikan lesi kulit)
Tatalaksana Hidraadenitis
• Non Farmakologi :
- Menjaga kebersihan diri, tidak mencabut atau mencukur rambut ketiak
- Hindari spons kasar, atau sikat yang dapat menyebabkan trauma dan iritasi
kulit.
- Insisi abses
• Farmakologi
- Antibiotik sistemik : pilihannya adalah ampisilin 4x500mg (1 jam sebelum
makan), amoksisilin 4x500mg (setelah makan), kloksasilin 3x250mg/hari
sebelum makan, Clindamycin 4x150mg, Sefadroksil 2x500mg/hari
- Kompres terbuka dengan larutan yodium 7,5% yang dilarutkan 10 kali
Tatalaksana Folikulitis
• Non Farmakologi :
- Jaga kebersihan diri sendiri
• Farmakologi :
- Topikal = mupirocyn atau neomisin
- Sistemik = Antibiotik sistemik : pilihannya adalah ampisilin 4x500mg
(1 jam sebelum makan), amoksisilin 4x500mg (setelah makan),
kloksasilin 3x250mg/hari sebelum makan, Clindamycin 4x150mg,
Sefadroksil 2x500mg/hari
Prognosis tuberkulosis kutis verukosa, hidradenitis dan
folikulitis
• Prognosis dari tb kutis verukosa adalah bonam atau malam karena jika tidak
diobati segera maka dapat menetap bertahun-tahun, infeksi sekunder bakteri
dapat terjadi dan juga komplikasi pada ekstremitas yang terlibat berupa lesi
yang meluas
• Prognosis hidradenitis bervariasi. Prognosis malam jika diagnosis tidak
segera diberi pengobatan segera, dan jika ada komorbid dan kondisi seperti
merokok dan obesitas.
• Prognosis folikulitis bonam dengan kondisi kebersihan dan penanganan
penyebab yang baik, sebab umumnya penyakit ini self-limiting
Sumber

• K. and Indriatmi, W., 2021. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI. 7th ed. Jakarta: UI Publishing.
• Charifa A, Mangat R, Oakley AM. Cutaneous Tuberculosis. [Updated 2020 Sep 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482220/
• Soeroso, N. N., Harina, E. G., & Yosi, A. (2019). A very rare case of scrofuloderma with multiple cervical
lymphadenitis tuberculosis. Respiratory medicine case reports, 27, 100842.
https://doi.org/10.1016/j.rmcr.2019.100842
• Ballard, K. and Shuman, V., 2020. Hidradenitis Suppurativa. [online] Ncbi.nlm.nih.gov. Available at:
<https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534867/> [Accessed 21 July 2021].
• Winters, R. and Mitchell, M., 2021. Folliculitis. [online] Ncbi.nlm.nih.gov. Available at:
<https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547754/> [Accessed 21 July 2021].
• Emedicine.medscape.com. 2021. Hidradenitis Suppurativa Workup: Laboratory Studies, Imaging Studies, Other
Tests. [online] Available at: <https://emedicine.medscape.com/article/1073117-workup#showall> [Accessed 21 July
2021].
• McGinty, S. and Siddiqui, W., 2021. Keloid. [online] Ncbi.nlm.nih.gov. Available at:
<https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507899/> [Accessed 21 July 2021].

Anda mungkin juga menyukai