Anda di halaman 1dari 11

NON DERMATOFITOSIS

Infeksi non-dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada kulit yang paling luar. Hal
ini disebabkan jenis jamur ini tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna
keratin kulit dan tetap hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar. Yang masuk
ke dalam golongan ini adalah
PITIRIASIS VESIKOLOR
PITIROSPORUM FOLIKULITIS
PIEDRA
TINEA NIGRA PALMARIS
OTOMIKOSIS
KERATOMIKOSIS
A. PITYRIASIS VERSICOLOR
DEFINISI

Tinea versikolor/Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan yang sering terjadi disebabkan
oleh Malasezia furfur. Penyakit jamur kulit ini adalah penyakit yang kronik dan
asimtomatik ditandai oleh bercak putih sampai coklat yang bersisik. Kelainan ini
umumnya menyerang badan dan kadang- kadang terlihat di ketiak, sela paha,tungkai
atas, leher, muka dan kulit kepala.

MORFOLOGI

Pertumbuhannya pada kulit (stratum korneum) berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas,
berdinding tebal dan memiliki hifa yang berbatang pendek dan bengkok, biasanya tidak
menyebabkan tanda-tanda patologik selain sisik halus sampai kasar. Bentuk lesi tidak
teratur, berbatas tegas sampai difus dan ukuran lesi dapat milier,lentikuler, numuler
sampai plakat.

Ada dua bentuk yang sering dijumpai :

Bentuk makuler :
Berupa bercak-bercak yang agak lebar, dengan sguama halus diatasnya dan tepi tidak
meninggi.

Bentuk folikuler :
Seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut

PATOGENESIS

Mallasezia furfur, merupakan organisme saprofit pada kulit normal. Bagaimana
perubahan dari i saprofit menjadi patogen belum diketahui. Organisme ini merupakan
"lipid dependent yeast". Timbulnya penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor hormonal,
ras, matahari,peradangan kulit dan efek primer pytorosporum terhadap melanosit.


GAMBARAN KLINIS

Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal bila,berkeringat. Bisa
pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu oleh
adanya bercak tersebut. Pada orang kulit berwarna, lesi yang terjadi tampak sebagai
bercak hipopigmentasi, tetapi pada orang yang berkulit pucat maka lesi bisa berwarna
kecoklatan ataupun kemerahan. Di atas lesi terdapat sisik halus.

Folikulitis
Merupakan bentuk klinis yang lebih berat, Malasezia furfur dapat tumbuh dalam
jumlah banyak pada folikel rambut dan kelenjar sebasea. Pada pemeriksaan
histologis organisme tersebut terlihat dilobang folikel bagian infudibulum saluran
sebasea dan sering disekitar dermis. Folikel berdilatasi akibat sumbatan dan terdiri
dari debris keratin
Secara klinis lesi terlihat eritem, papula folikular atau pustula dengan ukuran 2-4
mm, distribusinya dipunggung, dada kadang-kadang dibahu, dengan leher dan
rusuk. Bentuknya yang lebih berat disebut Acneifonn folliculitis
Dacriosis obstructif
Malasezia furfur dapat membentuk koloni pada kelenjar lakrimalis, menyebabkan
pembengkakan dan obstruksi. Pada beberapa kasus terbentuk dakriolit, terjadi
inflamasi dan mengganggu produksi air mata.

DIAGNOSA BANDING

Penyakit ini harus dibedakan dari dermatitis seboroik, sifilis stadium tua, pitiriasis rosea
vitiligo, morbus hansen dan hipopigmentasi pasca peradangan.

CARA MENEGAKKAN DIAGNOSE

Selain mengenal kelainan-kelainan yang khas yang disebabkan oleh Melasezi fulfur
diagnosa pitiriasis versikolor harus dibantu dengan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai
berikut :

Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%.

Bahan-bahan kerokan kulit di ambil dengan cara mengerok bagian kulit yang mengalami
lesi. Sebelumnya kulit dibersihkan dengan kapas alkohol 70%, lalu dikerok dengan
skalpel steril dan jatuhannya ditampung dalam lempeng-lempeng steril pula. Sebagian
dari bahan tersebut diperiksa langsung dengan KOH% yang diberi tinta Parker Biru
Hitam, Dipanaskan sebentar, ditutup dengan gelas penutup dan diperiksa di bawah
mikroskop. Bila penyebabnya memang jamur, maka kelihatan garis yang memiliki indeks
bias lain dari sekitarnya dan jarakjarak tertentu dipisahkan oleh sekat-sekat atau seperti
butir-butiir yang bersambung seperti kalung. Pada pitiriasis versikolor hifa tampak
pendekpendek, lurus atau bengkok dengan disana sini banyak butiran-butiran kecil
bergerombol.

Pembiakan.

Organisme penyebab Tinea versikolor belum dapat dibiakkan pada media buatan.

Pemeriksaan dengan sinar wood,dapat memberikan perubahan warna pada seluruh

daerah lesi sehingga batas lesi lebih mudah dilihat. Daerah yang terkena infeksi akan
memperlihatkan fluoresensi warna emas sampai orange.


PENGOBATAN

Tinea versikolor dapat diobati dengan berbagai obat yang manjur pakaian, kain sprei,
handuk harus dicuci dengan air panas. Kebanyakan pengobatan akan menghilangkan
bukti infeksi aktif (skuama) dalam waktu beberapa hari, tetapi untuk menjamin
pengobatan yang tuntas pengobatan ketat ini harus dilanjutkan beberapa minggu.
Perubahan pigmen lebih lambat hilangnya. Daerah hipopigmentasi belum akan tampak
normal sampai daerah itu menjadi coklat kembali. Sesudah terkena sinar matahari lebih
lama daerah-daerah yang hipopigmentasi akan coklat kembali. Meskipun terapi nampak
sudah cukup, bila kambuh atau kena infeksi lagi merupakan hal biasa, tetapi selalu ada
respon terhadap pengobatan kembali. Tinea versikolor tidak memberi respon yang
baikterhadap pengobatan dengan griseofulvin. Obat-obat anti jamur yang dapat
menolong misalnya salep whitfield, salep salisil sulfur (salep 2/4), salisil spiritus,
tiosulfatnatrikus (25%). Obat-obat baru seperti selenium sulfida 2% dalam shampo,
derivatimidasol seperti ketokonasol, isokonasol, toksilat dalam bentuk krim atau larutan
dengan konsentrasi 1-2% sangat berkhasiat baik.



B. PITIROSPORUM FOLIKULITIS

DEFINISI

Penyakit kronis pada folikel polisebasea yang disebabkan oleh spesies pitirospora.

SINONIM

Malasezia folikulitis

ETIOLOGI

Spesies pityrosporum yang identik dengan Mallasezia furfur

GEJALA KLINIS

Gatal
Papul dan pustul perifolikular ukuran 2-3 mm diameter
Peradangan


PREDILEKSI

Dada punggung dan lengan atas. Kadang leher dan jarang di muka
PENGOBATAN

Oral:
Katekonazol 200mg 2-4 mgg
Itrakonazol 200 mg sehari selama 2 minggu
Flukonazol 150 mg seminggu selama 2-4 minggu

C. PIEDRA

Merupakan infeksi jamur pada rambut sepanjang corong rambut yang memberikan
benjolan-benjolan di luar permukaan rambut tersebut.

Ada dua macam :

Piedra putih : penyebabnya Piedraia beigeli
Piedra hitam : penyebabnya Piedraia horlal

PIEDRA BEIGELl

Merupakan penyebab piedra putih, terdapat pada rambut. Jamur ini dapat ditemukan
ditanah, udara,dan permukaan tubuh.

ETIOLOGI

Piedra Beigeli (Trikosporon beigeli) terutama terdapat didaerah subtropis, daerah dingin,
(di Indonesia belum ditemukan)

MORFOLOGI

Jamur ini mempunyai hifa yang tidak berwarna termasuk moniliaceae. Secara
mikroskopis jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan blastoconidia.

PATOGENESIS

Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya kontak langsung dari orang yang
sudah terkena infeksi.

GAMBARAN KLINIS

Adanya benjolan warna tengguli pada rambut, kumis, jenggot, kepala, umumnya tidak
memberikan gejala-gejala keluhan.

DIAGNOSA LABORATORIUM

Diagnosa ditegakkan atas dasar :
- gejala kllinis
- pemeriksaan laboratorium dengan KOH dan kultur pada agar Sabauroud.

PENGOBATAN

Rambut dicukur atau dikeramas dengan sublimat 1/2000 (5 %0) dalam spiritus
dilutus.

PIEDRA HORTAL

Merupakan jamur penyebab piedra hitam (infeksi pada rambut berupa benjolan yang
melekat erat pada rambut, berwarna hitam). Penyakit ini umumnya terdapat di
daerah-daerah tropis dan subtropis. Terutama terdapat pada rambut kepala, kumis
ataujambang, dan dagu.

MORFOLOGI

Askospora berbentuk seperti pisang. Askospora tersebut dibentuk dalam suatu kantung
yang disebut askus. Askus-askus bersama dengan anyaman hifa yang padat membentuk
benjolan hitam yang keras dibagian luar rambut. Dari rambut yang ada benjolan,
tampak hifa endotrik (dalam rambut) sampai ektotrik (diluar rambut) yang besarnya 4-8
um berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-2 um.

GAMBARAN KLINIS

Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan yang keras
warna hitam. Penebalan ini sukar dilepaskan dari corong rambut tersebut. Umumnya
rambut lebih suram, bila disisir sering memberikan bunyi seperti logam. Biasanya
penyakit ini mengenai rambut dengan kontak langsung atau tidak langsung.

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan atas dasar :

1. Gejala klinis

Objektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti logam kasar.

2. Laboratorium

a. Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan tampak hifaendotrik
(dalam rambut pada lapisan kortek) sampai ektotrik (di luar rambut)yang besar 4-8 mu
berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-2u

b. Kultur ram but dalam media Saboutound tampak koloni mula-mula tumbuhsebagai
ragi yang berwarna kilning, kemudian dalam 2-4 hari akan berubahmenjadi koloni
filamen.

PENGOBATAN

Sebaiknya rambut dicukur, dapat juga dikeramas dalam larutan sublimat : 1/2000
dalam alkohol dilutus (spiritus 70%) hasil pengobatan akan tampak dalam 1 minggu

D. TINEA NIGRA PALMARIS

DEFINISI

infeksi jamur superfisialis yang biasanya menyerang kulit telapak kaki dan tangan
dengan memberikan warna hitam sampai coklat.

ETIOLOGI

Cladosporium wemeki, Kladosporium mansonii

EPIDEMIOLOGI

Sangat jarang di indonesia

GEJALA KLINIS

kulit telapak kaki dan tangan dengan memberikan warna hitam sampai coklat.
Makula yang terjadi tidak menonjol pada permukaan kulit,
tidak terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang.
Kadang-kadang makula ini dapat meluas sampai ke punggung, kaki dan
punggung tangan, bahkan dapat menyebar sampai dileher, dada dan muka


DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan :

1.Gejala klinis ng khas

2. Pemeriksaan laboratorium

Preparat langsung : kerokan kulit dengan KOH 10% akan menunjukkan adanya hifa
dan spora yang tersebar di dalam gel-gel epitel, besar hifa berkisar 3-5 u dan spora
berkisar 1-2u.

Pembiakan : Pembiakan skuama pada media Sabauroud glukosa agar (SGA),
dikeram pada temperatur kamar. Dalam 1-2 minggu akan tumbuh koloni menyerupai
ragi, berwarna hijau dan pada bagian tepinya tumbuh daerah yang filamentous
berwarna coklat. Pada pemerikasaan mikroskopis tampak hifa halus bercabang,
mengkilat dan spora-spora yang lonjong.

DIFERENSIAL DIAGNOSA

Lesi-lesi hitam pada kulit seperti pada sifilis stadium kedua pada telapak tangan, harus
dipikirkan. Melanoma memberikan gambaran klinis yang rnirip. Tinea versikolor pun
memberikan gambaran yang hampir sama.

PENGOBATAN

Pengobatan dengan obat-obat anti jamur banyak menolong. Salep whitfield I dan II atau
salep sulfursalisil juga dapat menolong. Obat-obat anti jamur, preparatpreparat imidazol
seperti isokotonasol, bifonasol, klotrirnasol juga berkhasiat baik.

E. OTOMIKOSIS

Otomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga bagian luar. Jamur dapat masuk ke
dalam liang telinga melalui alat-alat yang dipakai untuk mengorek-ngorek telinga yang
terkontaminasi atau melalui udara atau air. Penderita akan mengeluh merasa gatal atau
sakit di dalam liang telinga. Pada liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi
oleh skuama, dan kelainan ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang
telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan
ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai ke dalam, sampai ke membrana timpani,
maka daerah ini menjadi merah, berskuama, mengeluarkan cairan srousanguinos.
Penderita akan mengalami gangguan pendengaran. Bila ada infeksi sekunder dapat
terjadi otitis ekstema. Penyebab biasanya jamur kontaminasi yaitu Aspergillus, sp Mukor
dan Penisilium.

DIAGNOSA

Diagnosa didasarkan pada :

1. Gejala klinik

Yang khas, terasa gatal atau sakit diliang telinga dan daun telinga menjadi merah,
skuamous dan dapat meluas ke dalam liang telinga sampai 2/3 bagian luar.

2 .Pemeriksaan Laboratorium

Preparat langsung: Skuama dari kerokan kulit Jiang telinga diperiksa dengan KOH
10% akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum dan kadang-kadang dapat
ditemukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.

Pembiakan : Skuama dibiak pada media Sabauroud dekst ditemukan dekstrosa
agar dan dikeram pada temperatur kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu
minggu berupa koloni filamen berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-
hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora
berjejer melekat pada permukaannya.

DIFERENSIAL DIAGNOSA

Otitis eksterna atau kontak dermatitis pada liang telinga sering memberi gejalagejala
yang sama.

PROGNOSIS

Umumnya baik bila diobati dengan pengobatan yang adekuat.

PENGOBATAN

Pengobatan ditujukan menjaga agar liang telinga tetap kering jangan lembab dan jangan
mengorek-ngorek telinga dengan barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan
telinga atau kapas. Kotoran- kotoran telinga harus selalu dibersihkan. Larutan timol 2%
dalam spiritus dilutus (alkohol 70%) atau meneteskan larutan burowi 5% satu atau dua
tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan desinfektan biasanya memberi hasil
pengobatan yang memuaskan. Neosporin dan larutan gentien violet 1-2% juga dapat
menolong.

F. KERATOMIKOSIS

DEFINISI


Infeksi jamur pada kornea mata yang menyebabkan ulerasi dan inflamasi

SINONIM

Kreatitis mikotik

ETIOLOGI

Macam2 jamur yang menyerang kornea mata antara lain, Aspergillus, Cephalosporum,
Culvularia, dan penicillium

GEJALA KLINIS

Ulkus pada mata
Hipopion
Halo berbatas tegas berwarna putih kelabu mengelilingi titik pusat


DIAGNOSIS BANDING

Keratomikosis harus dibedakan dengan ulkus kornea yang disebabkan oleh paralisis
fasial, keratitis dendriti, dan lain lain.

PENGOBATAN

Larutan nistatin dan amfoterisin B yang diberikan tiap jam. Pemberian dapat dijarangkan
bila telah terjadi perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai