Anda di halaman 1dari 53

MIKOSIS NON

DERMATOSITOSIS
KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMIN RS PELABUHAN
TARKA YULASUTU - 1261050001
MIKOSIS NON
DERMATOSITOSIS

Tinea nigra
Piedra
palmaris Ptriasis Folikulitis
versikolor Malassezia
MIKOSIS NON DERMATOSITOSIS-
TINEA NIGRA PALMARIS
KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMIN RS PELABUHAN
TARKA YULASUTU - 1261050001
DEFINISI
Infeksi jamur superfisial yang asimptomatik pada stratum
korneum, biasanya pada telapak tangan, walaupun telapak
kaki dan permukaan kulit lain dapat terkena. Kelainan kulit
berupa makula coklat sampai hitam.

Sinonim: tinea nigra palmaris, keratomikosis nigrikan palmaris,


ptriasis nigra, kladosporiosis epidemika, mikrosporosis nigra
EPIDEMIOLOGI
Daerah tropis, subtropis terdapat sporadic
Kadang ditemukan di amerika serikat dan eropa
<19 tahun berlangsung kronik sampai orang dewasa >19
tahun
Wanita : pria = 3 : 1
ETIOPATOGENESIS
Organ penyebabnya adalah jamur dermaticeae/ jamur
berpigmen hitam-Hortaea werneckii atau Cladosporium
werneckii yang biasa hidup ditanah, saluran pembuangan air
dan tanaman busuk.

Infeksi timbul akibat inokulasi jamur setelah trauma, massa


inkubasi 2-7 minggu.
Penularan dari orang lain jarang terjadi, tidak ada faktor
predisposisi
GAMBARAN KLINIS
Kelainan kulit umumnya di telapak tangan dapat di telapak
kaki dan permukaan kulit lainnya, berupa makula coklat
hitam berbatas tegas, tidak bersisik.
DIAGNOSIS
Di dalam kerokan kulit KOH jamur terlihat sebagai hiva
bercabang, bersekat ukuran sampai 5 u, berwarna coklat
muda sampai hijau tua.
Biakan pada agar Sabouraud (suhu kamar) koloni yang
tampak sebagai koloni yang tampak sebagai koloni yang
semula menyerupai ragi dan koloni filamen berwarna hijau tua
atau hitam.
DIAGNOSIS BANDING
Nevus junctional
Dermatitis kontak
Kulit yang terkena zat kimia
Pigmentasi pada penyakit Addison
Sifilis
Pinta
Melanoma
TATALAKSANA NON MEDIKAMENTOSA
Rajin mandi
Ganti pakaian sehabis dipakai dari luar rumah
Tidak berganti handuk dengan teman atau anggota keluarga
yang sakit kulit
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
Dapat diobati dengan obat-obat anti jamur konvensional dan
kombinasi bahan antijamur dengan keratolitik
Salap salisil sulfur, Whitfield, dan tinctura jodii, selain dengan
antijamur topical golongan azol

PROGNOSIS
Akan menjadi kronik apabila tidak di obati
MIKOSIS NON DERMATOSITOSIS-
PITRIASIS VERSIKOLOR
KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMIN RS PELABUHAN
TARKA YULASUTU - 1261050001
DEFINISI
Infeksi kulit superfisial kronik disebabkan oleh ragi genus
Malassezia, umumnya tidak memberikan gejala subyektif,
ditandai oleh area depigmentasi atau diskolorasi berskuama
halus, tersebar diskret atau konfluen dan terutama terdapat
pada badan bagian atas

Sinonim: panu/panau, tinea versicolor


EPIDEMIOLOGI
Ditemukan pada daerah tropis
>> Remaja dan dewasa muda
ETIOLOGI
PV disebabkan oleh Malassezia spp, bersifat lipofilik yang
merupakan flora normal pada kulit. Sifat lipofilik ini yang
menyebabkan ragi ini banyak berkolonisasi pada area yang
kaya sekresi kelenjar sebasea
PATOGENESIS
Bentuk miselia
Malassezia spp
yang
yang mulanya
menyebabkan
berbentuk ragi Suhu, kelembaban lingkungan
kelainan kulit
saprofit yang tinggi, tegangan CO2 tinggi
permukaan kulit akibat oklusi
PV
faktor genetik, hyperhidrosis,
kondisi imunosupresif & malnutrisi

Perubahan warna pada lesi kulit Malassezia memproduksi asam


Dikarbosilat yang mengganggu pembentukan pigmen melanin dan
Produksi metabolit (pityriacitrin) yang mempunyai kemampuan
Absorpsi sinar ultraviolet sehingga lesi hipopigmentasi
GAMBARAN KLINIS
Terutama pada badan bagian atas, leher, dan perut,
ekstremitas sisi proksimal, kadang ditemukan pada bagian
wajah dan scalp, dapat ditemukan di aksila, lipat paha,
genitalia
Lesi berupa : Makula berbatas tegas, dapat hipopigmentasi,
hiperpigmentasi kadang eritem, terdiri atas berbagai macam
ukuran, skuama halus.
Umumnya tidak disertai gejala subjektif, hanya keluhan
kosmetis, kadang ada pruritus ringan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lampu wood flouresensi kekuningan akibat metabolit
asam dikarboksilat

Kerokan kulit kumpulan hia pendek dan sel ragi bulat


spaghetti and meatballs atau banana and grapes dengan
menggunakan KOH 20 % dan tinta biru-hitam untuk
memperjelas gambar elemen jamur
DIAGNOSIS
Adanya lesi di daerah predileksi berupa makula berbatas
tegas berwarna putih, kemerahan sampai dengan hitam yang
berskuama halus.
Lampu wood flouresensi kuning keemasan
Kerokan kulit positif
DIAGNOSIS BANDING
Ptriasis alba, ptriasis rosea,
Eritrasma
Vitiligo
Dermatitis seboroik
Morbus Hansen tipe tuberkuloid
Tinea
TATALAKSANA NON MEDIKAMENTOSA
Rajin mandi
Ganti pakaian sehabis dipakai dari luar rumah
Tidak berganti handuk dengan teman atau anggota keluarga
yang sakit kulit
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
OBAT TOPIKAL OBAT SISTEMIK
Selenium Sulfide bentuk sampo 1,8% Dipertimbangkan untuk lesi luas,
lusio 2,5% kambuhan, dan gagal dengan terapi
topikal:
Ketokonazole 2% bentuk sampo Ketokonazole 200 mg/hr 5-10 hari
Sulosio natrium hiposulfit 20% Itrakonazole 200 mg/hr 5-7 hari
Sulosio propilen glikol 50% Maintenance:
Untuk lesi terbatas: Ketokonazole 400 mg sekali tiap bulan/
Mikonazole, klotrimazole, 200 mg sehari selama 3 hari tiap bulan
isokonazole, ekonazole
PROGNOSIS
Baik apabila pengobatan dilakukan secara tekun dan
konsistens, serta faktor disposisi dapat dihindari

Lesi hipopigmentasi dapat bertahan sampai beberapa bulan


setelah jamur negatif, hal ini perlu dijelaskan kepada pasien
MIKOSIS NON
DERMATOSITOSIS- PIEDRA
KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMIN RS PELABUHAN
TARKA YULASUTU - 1261050001
DEFINISI
Infeksi jamur pada helai rambut ditandai dengan benjolan
(nodul) sepanjang rambut. Dikenal 2 jenis yakni piedra hitam
yang disebabkan jamur Piedra hortae. Piedra putih yang
disebabkan oleh beberapa spesies genus Trichosporon antara
lain T. ovoides, T. inkin, T. asahii.

Sinonim:
Piedra hitam: tinea nodosa, trikomosis nodularis
Piedra putih: trikosporosis nodosa
EPIDEMIOLOGI
Piedra hitam menyerang rambut kepala, meskipun pernah
dilaporkan pada area tubuh lain yakni jenggot, kumis dan
pubis.
Terutama ditemui pada monyet dan primata lain.
Di Indonesia hanya ditemui piedra hitam
Piedra putih menyerang rambut aksila, genital dan jenggot
Ditemukan didaerah beriklim sedang atau subtropik, hanya
kadang di daerah tropis.
ETIOPATOGENESIS
Piedraia hortae penyebab piedra hitam ditemukan di tanah
dan air tergenang.
Genus Trichosporon penyebab piedra putih ditemukan di
tanah, air, udara, tumbuhan dan permukaan kulit

Jamur penyebab masuk ke kutikula rambut tumbuh


mengelilingi rambut membentuk benjol-benjolan
menimbulkan ruptur/trikoreksis dan patah rambut
GAMBARAN KLINIS
Piedra Hitam Piedra Putih
Rambut kepala Rambut aksila, genital, jenggot
Benjolan/nodul hitam lonjong, Benjolan lunak, multiple
keras, multiple, melekat erat pada Berwarna putih sampai coklat
rambut muda, tidak terlalu melekat erat
pada rambut jadi mudah
dilepaskan
Mikroskopis s/d 1 mm Mikroskopis s/d 1 mm
Rambut sering patah Rambut sering patah tapi tidak
sesering piedra hitam
DIAGNOSIS
Mikroskopis piedra hitam dengan larutan KOH tampak
benjolan-benjolan terpisah terdiri atas anyaman padat hifa
berwarna coklat-hitam, tersusun regular dalam substansi
seperti semen.

Pada bagian tepi terdapat artrokinidia berdiameter 4-8 um,


ditengah ditemukan askus yang berisi 8 askospora berbentuk
fusiformis.
Pada piedra putih, benjolan cenderung menyatu. Terdiri atas
anyaman hifa yang tersusun kurang regular, membentuk
massa seperti gelatin menyelubungi rambut.

Benjolan piedra putih memberikan fluoresensi pada


pemeriksaan dengan lampu wood.
TATALAKSANA NON MEDIKAMENTOSA
Memotong rambut yang terkena infeksi
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
Larutan sublimat 1/2000 setiap hari atau sediaan azol topikal
Sampo ketoconazole

PROGNOSIS
Baik
MIKOSIS NON DERMATOSITOSIS-
FOLIKULITIS MALASSEZIA
KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMIN RS PELABUHAN
TARKA YULASUTU - 1261050001
DEFINISI
Penyakit kronis pada folikel pilosebasea yang disebabkan oleh
jamur Malassezia spp berupa papul dan pustule folikular yang
biasanya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher
dan lengan bagian atas

Sinonim : Folikulitis Pitirosporum


EPIDEMIOLOGI
Ditemukan pada daerah tropis kelembaban tinggi dan
suhu panas
Dilaporkan ada di daerah beriklim dingin saat musim panas
>> dewasa muda sampai usia pertengahan
ETIOPATOGENESIS
PV disebabkan oleh Malassezia spp, bersifat lipofilik yang
merupakan flora normal pada kulit. Sifat lipofilik ini yang
menyebabkan ragi ini banyak berkolonisasi pada area yang
kaya sekresi kelenjar sebasea.

Spesies Malassezia tumbuh berlebihan dalam folikel folikel


pecah reaksi peradangan thdp lemak bebas yang dihasilkan
lipase jamur klinis folikulitis
FAKTOR PREDISPOSISI
Suhu, kelembaban udara yang tinggi, hyperhidrosis, pakaian
oklusif, penggunaan bahan-bahan berlemak untuk pelembab
badan yang berlebihan, pengunaan antibiotic (sering pada
akne vulgaris), kortikosteroid local/sistemik, sitostatik,
penyakit keadaan tertentu: diabetes mellitus, keganasan,
kehamilan, keadaan imunokompromais dan AIDS serta
sindrom Down
GAMBARAN KLINIS
Gatal pada tempat predileksi
Klinis: papul dan pustul perifolikular berukuran 2-3mm
diameter, dengan peradangan minimal.
Tempat predileksi: dada, punggung dan lengan atas. Kadang
dapat dileher dan jarang diwajah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan KOH dan tinta parker biru hitam
Dianggap folikulitis Malassezia jika temuan jumlah organisme
lebih dari > 3+ yakni lebih dari 2-6 spora dalam kelompok
atau 3-12 spora tunggal tersebar
Menemukan organisme dalam ostium folikel rambut pada
sediaan histopatologi yang kadang disertai ruptur folikel dan
tanda peradangan
DIAGNOSIS
Keluhan gatal dan lokasi serta morfologi lesi dikonfirmasi
dengan menemukan sekelompok sel ragi dan spora bulat/
blastospora Malassezia pada pemeriksaan isi folikel yang
dikeluarkan dengan ekstrator komedo
DIAGNOSIS BANDING
Akne vulgaris ditemukan komedo dan umumnya tidak
gatal
Folikulitis bacterial
Erupsi akneiformis
Folikulitis eosinofilik
TATALAKSANA NON MEDIKAMENTOSA
Hindari factor predisposisi
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
OBAT TOPIKAL OBAT SISTEMIK
Sampo ketoconazole Ketokonazole 200 g/hr 4 minggu
Selenium sulfid Itrakonazole 200 g/hr 2 minggu
Flukonazole 150 g seminggu
selama 4 minggu
PROGNOSIS
Baik tetapi jika factor predisposisi tidak dapat dihilangkan
makan akan bersifat kambuhan

Anda mungkin juga menyukai