Anda di halaman 1dari 33

DERMATOFITOSIS

NON-DERMATOFITOSIS

Disusun oleh:
Muhammad Royhan,S.Ked
Pembimbing:
dr. Afaf Agil Almunawar, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik RSIJ CEMPAKA PUTIH


Stase Kulit dan Kelamin
DERMATOMIKOSIS
Non-
Dermatofitosis
Mikosis
superfisial
Dermatomikosis Dermatofitosis

Mikosis sukutan
NON-
DERMATOFITOSIS
NONDERMATOFITOSIS

Pitiriasis versikolor
Piedra
Tinea Nigra Palmaris
Pitiriasis Versikolor
Definisi:
PV infeksi kulit superfisialis kronik disebabkan oleh Malassezia.
Ditandai perubahan kulit (hipopigmentasi, hiperpigmentasi,
kadang eritematosa)

Bercak berskuama halus berwarna putih sampai cokelat hitam,


bentuk tidak teratur sampai teratur batas jelas sampai difus.

Bercak-bercak tersebut berfluoresensi dengan lampu Wood


kuning keemasan.

Sediaan langsung KOH 20% hifa pendek dan spora bulat


berkelompok (spaghetty and meatballs)
Patogenesis:
Malassezia memproduksi asam dikarboksilat menggangu
pembentukan pigmen melanin memproduksi metabolit
dapat meabsorbsi sinar UV sehingga menyebabkan lesi
hipopigmentasi
Gambaran klinis
lesi di jumpai di dada, punggung, lengan, lungkai atas, wajah,
kulit kepala.

Pengobatan : suspensi selenium sulfide 2-3 kali seminggu, salisil


spiritus 10%, tolsiklat, tolnaftat, dan haloprogin.

DD : dermatitis seboroik, pitiriasis alba, vitiligo.


TATALAKSANA
Mandi 2x sehari Derivat azol : mikonazol,
dengan menggunakan klotrimazol, idokonazol
sabun (topikal) Atau ketokonazol
tab 200 mg 1x1 selama 10
Jaga agar lesi tetap hari (relaps)
kering (tidak lembab)
selenium sulfida shampo fls
Hindari bertukar (gunakan untuk keramas 3x
handuk dan pakaian seminggu, diamkan selama
10-15 menit)
Salisil spiritus 10%
Piedra
Piedraia hortai atau b. Piedra putih: janggut,
Trichosporan beigelii kumis, nodul putih/coklat
Gejala : Benjolan tengguli muda dan tidak begitu
dan hitam, besar mudah melekat pada rambut
dilihat, diraba, dan terasa Bila rambut disisir terdengar
kasar bila rambut diraba suara metal (klik)
dengan jari-jari. Krusta kecil pemeriksaan sediaan
melekat erat dengan rambut langsung KOH 10% dan
Terdiri dari: biakan
a. Piedra hitam : rambut
kepala, pembengkakan
pecah nodul tengguli dan
hitam
Piedra
(Terapi)
Memotong rambut atau
mencuci rambut dengan larutan sublimat
1/2000 setiap hari.
Anti jamur
Tinea Nigra Palmaris
Cladosporium wermeckii DD : dermatitis kontak, tinea
Merupakan infeksi jamur versikolor, hiperkromia, nevus
superficial yang asimtomatik pada pigmentosus
stratum korneum Pengobatan : obat-obat jamur
Kelainan kulit : makula tengguli konvensional. misalnya salap
sampai hitam sesekali bersisik. salycil sulfur, dan tincture jodii.
Predileksi : telapak tangan dan
kaki
Pemeriksaan kerokan kulit KOH 10%
(hifa bercabang, bersekat, warna
cokelat muda sampai hijau tua)
dan biakan
DERMATOFITOSIS
Dermatofitosis

Definisi: penyakit pada jaringan yang mengandung zat


tanduk.
Etiologi : Dermatophyta
Macam-macam Dermatophyta :
Microsporon
Trichophyton
Epidermophyton
DERMATOFITOSIS
Klasifikasi berdasarkan lokasi:
1. Tinea kapitis
2. Tinea kruris
3. Tinea pedis
4. Tinea unguium
5. Tinea korporis
Patogenesis

Jamur
Jamur
berkemabng
menempel
dengan
pada kulit
subur

Jamur
mengeluarkan
Jamur tumbuh
enzym
keratolitik
TINEA KAPITIS
Dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala

1. Grey patch (non-inflammatory)


Disebabkan oleh microsporum
Efloresensi :
Papul merah di sekitar rambut
bercak pucat dan skuama
Gatal, rambut mudah patah
dicabut tidak nyeri, alopesia
lokalis.
Lampu wood hijau kekuningan
TINEA KAPITIS

2. Kerion (inflammatory)
Pembengkakan menyerupai
sarang lebah
Terbentuk jaringan parut
alopesia menetap, bisa
menonjol
Keluhan: gatal, demam dan
sakit
TINEA KAPITIS

3. Black dot
Ujung rambut penuh
spora berwarna
kehitaman di dalam
folikel rambut
TINEA PEDIS
Dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela jari kaki dan telapak kaki.

Tinea Interdigitalis

Predileksi : sela jari IV


dan V
Efloresensi :
fisura yang dilingkari
sisik halus dan tipis
Maserasi (+) , kulit putih
dan rapuh
Cenderung meluas ke
sela jari lain, atau ke
subdigitalis
TINEA PEDIS

Moccasin foot
Penebalan pada seluruh
kaki (telapak-punggung
kaki)
Efloresensi:
Eritem ringan
Kulit menebal dan
bersisik
Eritem pada tepi lesi
Tampak tepi lesi
aktif (papul dan
vesikel)
TINEA PEDIS

Subakut
Efloresensi : vesikel,
vesiko-pustul, bula ->
pecah -> koleret
Predileksi : sela jari
hingga punggung kaki

predisposisi :
sering menggunakan
sepatu tertutup
Kaki selalu basah
TINEA UNGUIUM
Kelainan kuku akibat infeksi dermatofita

Subungual distalis
Kerusakan kuku dimulai dari distal->proksimal
Eflor : kuku distal hancur dan rapuh

Leukonikia trikofita
keputihan di permukaan kuku
Penyebabnya Trichophyton mentagrophytes

Subungual proksimalis
kuku distal utuh, proksimal rusak
TINEA KRURIS
Dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan
sekitar anus.

Kelainan bersifat akut/menahun dan menetap


Dapat meluas ke perut bagian bawah dan gluteal
Eflor :
lesi berbatas tegas
Central healing
Kronik : hiperpigmentasi dan bersisik (skuma kasar)
TINEA KORPORIS
Dermatofitosis pada kulit tidak berambut

Predileksi : anggota tubuh selain klasifikasi


diatas.
Efloresensi :
lesi bulat atau lonjong
berbatas tegas
bercak eritem
berukuran numular hingga plakat
dengan tepi lesi polisiklik dan aktif
disertai erosi, ekskoriasi, dan skuama kasar diatasnya
Pemeriksaan Penunjang
Sediaan Langsung Biakan

Bahan : kerokan kulit, rambut dan kuku Ditanam pada media agar
KOH 10% : rambut buatan yaitu Sabaroud
KOH 20% : kulit dan kuku Dextrose Agar.
Cara :

Bahan + 1-2 tetes KOH


tunggu 15-20 menit
lihat dibawah mikroskop
Hasil :

Kulit dan kuku : hifa sbg dua garis


sejajar, bersekat, bercabang
Rambut : mikrospora dan
makrospora
TERAPI ORAL
pilihan obat:
griseofulvin (0,5 1 gr/hr) orang dewasa
0,25 0,5 gr/hr anak-anak sehari atau 10 25 mg
per kg BB.
Setelah sembuh klinis dilanjutkan 2 minggu agar
tidak residif.
Ketokonazol (200mg /hari) 10 hari 2 minggu ,
kontraindikasi penderita kelainan hepar
Itrakonazol 2x100-200mg/hari selama 3 hari
Terbinafin (fungisidal),dosis 62,5mg-250mg selama 2-3
mingg. Efek samping gangguan GI Track
TOPIKAL

Konvensional Obat baru:

asam salisil 2-4% tolnaftat 2%


asam benzoate 6-12% Tolsiklat
sulfur 4-6% Haloprogin
vioform 3% derivate-derivat imidazol
asam undesilenat 2-5%, dan siklopiroksamin, dan
zat warna (hijau brilian1% naftiline masing-masing 1%.
dalam cat castellani).

Anda mungkin juga menyukai