Anda di halaman 1dari 15

PTIRIASIS

ALBA
Disusun Oleh : Pembimbing :
Sarah Lorenza dr. Nurhasanah,
Caverina Sp.DV
1820221142 GRE
EN

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN


KULIT & KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
DEFINISI
Suatu kelainan kulit berupa makula hipopigmentasi
dengan batas tidak tegas disertai skuama putih halus
(powdery white scale) pada permukaannya, yang
timbul terutama di daerah wajah, diduga
berhubungan dengan riwayat pajanan sinar
matahari.

SINONIM
Pitiriasis simpleks, pityriasis
: makulata, impetigo sika,
impetigo pitiroides
ETIOLOGI
BONJOUR
• Diduga infeksi Streptococcus
tetapi belum dapat
dibuktikan.
SALUT • Impetigo diduga sebagai
faktor pencetus.
• Merupakan manifestasi klinis
dermatitis non spesifik,
belum diketahui
penyebabnya.
EPIDEMIOLOGI
• Usia : sering dijumpai pada anak berumur
3-16 tahun (30 – 40%)
• Laki-laki = Perempuan
• Insidensi meningkat pada kulit berwarna
• Bercak multipel 4-20 dengan luas hingga
sseparuh wajah (50-60%)
• Bercak paling sering di sekitar mulut,
dagu, pipi, serta dahi, ekstremitas dan
badan
• Sejumlah besar penderita memiliki
riwayat dermatitis atopik
• Ketiga fase tersebut dapat ditemukan secara
bersamaan. GEJALA
• Lesi umumnya berukuran 0,5-3 cm, bentuk bulat,
oval, atau ireguler.
• Predileksi utama di wajah tetapi dapat ditemukan di KLINIS
leher, batang tubuh, dan ekstremitas.

FASE PERTAMA FASE KEDUA FASE KETIGA

Makula merah muda dengan tepi Timbul dalam beberapa minggu Makula hipopigmentasi tanpa
menimbul. berupa makula hipopigmentasi skuama yang dapat menetap
dengan skuama putih halus hingga beberapa bulan/tahun.
(powdery white scale) pada
permukaannya.
GEJALA KLINIS
Awalnya lesi berwarna merah
muda dengan skuama halus

Eritema menghilang

Depigmentasi dengan skuama


halus
Bercak biasanya 4-20 paling
sering di sekitar mulut, dagu
pipi, hingga dahi.
GEJALA
KLINIS
NEWS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK


• Terutama timbul pada anak dan remaja (usia 3-16 tahun), laki-
laki = perempuan • Perjalanan klinis 3 fase
• Umumnya asimtomatik, beberapa kasus dengan keluhan • Lesi
gatal/rasa terbakar • Tempat predileksi
• Faktor pencetus : pajanan sinar matahari, frekuensi mandi,
dan pajanan air panas

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG PENUNJANG
• Untuk penegakkan diagnosis tidak perlu pemeriksaan Histopatologi : akantosis ringan, spongiosis dengan
penunjang khusus hiperkeratosis sedang dan parakeratosis setempat.
• Diagnosis meragukan  pemeriksaan penunjang sesuai Pemeriksaan mikroskop elektron  penurunan
diagnosis banding dengan pemeriksaan histopatologi. jumlah serta berkurangnya ukuran melanosom
• Pemeriksaan lampu Wood  membantu memperjelas lesi
• Postinflammatory hypopigmentation
Pada “postinflammatory Hypopigmentation” Adanya riwayat penyakit inflamasi kulit pada tempat yang
BANDIN
sama sebelumnya (Discoid lupus erythematosus, scleroderma, lichen sclerosis et atrophicus, psoriasis)
• Pitiriasis versicolor
Disebabkan oleh Malassezia, Pada pemeriksaan KOH (+), terlihat adanya hifa bentuk filamen dan yeast
sehingga adanya gambaran “Spagetti and Meatballs”
G
• Nevus depigmentosus
Makula hipopigmentasi berbatas tegas biasanya muncul saat lahir dengan batas bergigi gergaji tidak
teratur. Rambut di dalam lesi umumnya tetap berpigmen. Ukuran lesi stabil tetapi akan membesar sesuai
dengan pertumbuhan seiring bertambahnya usia. Pada tipe kulit cerah, orang tua mungkin memperhatikan
lesi setelah paparan sinar pada anak.
• Nevus anemikus
Nevus anemicus menggambarkan patch hipopigmentasi yang dihasilkan dari vasokonstriksi fokal. Hal ini
disebabkan oleh hipersensitivitas pembuluh darah terhadap katekolamin di daerah yang terkena. Makula
putih berbatas buruk dikelilingi oleh eritema, yang menghilang dengan diaskopi.
• Vitiligo
Penyakit autoimun pada kulit yang menyebabkan depigmentasi melalui perantara sel T sehingga terjadi
destruksi melanosit
• Mycosis fungoides
MF adalah bentuk paling umum dari limfoma kulit primer, terhitung sekitar 40% dari semua limfoma
kulit, biasanya timbul pada pertengahan hingga akhir masa dewasa (usia rata-rata saat diagnosis: 55-60
tahun) dengan dominasi pria 2: 1
• Tuberosklerosis
Tuberous sclerosis complex (TSC) adalah penyakit genetik yang disebabkan oleh mutasi pada gen
penekan tumor, baik TSC1 maupun TSC2, yang mempengaruhi banyak organ, biasanya otak, jantung,
ginjal, paru-paru, dan kulit.
10
TATALAKSA
NA
MEDIKAMENTOSA

HOL PRINSIP : secara umum, respons pitiriasis alba terhadap terapi


seringkali tidak memuaskan, terutama karena lamanya waktu

A • Topikal
pemulihan pigmentasi kulit

• Pelembab
• Kortikosteroid potensi ringan
• Salep takrolimus 0,1% dua kali sehari selama 8
minggu
• Krim pimekrolimus 1% dua kali sehari selama 12
minggu
• Salep kalsitriol 0,0003% dua kali sehari selama 8
minggu
• Fototerapi
• Terapi dengan laser excimer 308 nm dua kali
seminggu selama 12 minggu
TATALAKSANA
NONMEDIKAMENTOSA
GUTE
N TAG

Edukasi :
- Kelainan kulit dapat berulang
- Hindari pajanan sinar matahari
dan gunakan tabir surya.
TATALAKSANA
BAGAN ALUR
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Pemulihan hipopigmentasi dapat berlangsung lama dan dapat mengganggu
secara estetik.
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• Penyakit dapat sembuh spontan tetapi dapat rekuren dalam beberapa tahun,
dan biasanya mengilang setelah pubertas.
THANK BYE!

Anda mungkin juga menyukai