Anda di halaman 1dari 15

Referat

NEURODERMATITIS
SIRKUMSKRIPTA
Pembimbing
dr. Nopriyati, Sp.KK, FINSDV, FAADV
Umrohtul Habibah, S.Ked
PENDAHULUAN

Nama lain: Liken simpleks kronikus, liken vidal

Merupakan peradangan kulit kronik terlokalisasi


membentuk likenifikasi, sirkumskrip, dan terjadi akibat
penggosokan dan penggarukan repetitif.

Etiologi belum jelas, dapat dari penyakit lain yang


mendasari maupun aspek psikologis.

Tidak mengancam jiwa, namun gangguan akibat rasa


gatal yang sering timbul dapat menyebabkan
penurunan kualitas hidup dari penderitanya
DEFINISI
.

Merupakan peradangan kulit kronik terlokalisasi membentuk


likenifikasi, sirkumskrip, dan terjadi akibat penggosokan dan
penggarukan repetitif.

EPIDEMIOLOGI
Terjadi pada kurang lebih 12% dari Rentang usia 30-50 tahun, jarang
seluruh populasi. terjadi pada anak-anak

Wanita lebih sering terkena Pasien dengan riwayat DA rata-rata


dibanding laki-laki dengan memiliki onset lebih awal (18
perbandingan 2:1 tahun).
ETIOPATOGENESIS
.

Etiologi masih belum jelas.

Beberapa hipotesis penyebab pruritus pada neurodermatitis sirkumskripta:


• limfoma Hodgkin,
• Hipotiroid, hipertiroid
• Insufisiensi ginjal
• Kegagalan hati
• Gigitan serangga
• Riwayat dermatitis atopik,
• Infeksi HIV,
• Faktor psikologis seperti ganguan kecemasan, OCD, dan depresi.
ETIOPATOGENESIS
.

Pada tingkat mikroskopik, peningkatan jumlah sel Merkel juga terlihat


berdekatan dengan serabut saraf dermal dan sel mast, dimana sel mast dengan
rangsangan oleh calcitonin gene-related peptide (CGRP) dan substansi P akan
melepaskan histamin yang selanjutnya memicu pruritus.

Ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75 pada membran sel Schwan dan sel
perineurum meningkat, kemungkinan hal ini yang menyebabkan terjadinya
hiperplasi neural.
GEJALA KLINIS
.

Serangan rasa gatal berulang-ulang dan garukan


yang intens, diselingi dengan interval bebas gatal,
Predileksi: daerah yang mudah
yang saat muncul sulit untuk ditahan.
dijangkau tangan
• Tengkuk leher
Lesi umumnya tunggal, berbentuk lonjong
• Sisi leher
• Kulit kepala
Serangan rasa gatal sering timbul saat tidak • Pergelangan kaki
beraktifitas. • Lengan bawah
• Paha bagian
Pada tahap awal kulit menjadi eritema dan sedikit proksimal
edema. Seiring waktu eritema mereda dan kulit • Vulva
yang terkena mengalami penebalan dan • Pubis atau skrotum
berskuama, kulit di sekitar lesi menjadi
hiperpigmentasi ataupun hipopigmentasi dengan
batas kulit normal yang tidak jelas.
GEJALA KLINIS
.

Gambar 1. Neurodermatitis sirkumskripta Gambar 2. Prurigo nodularis pada tungkai


pada tengkuk membentuk plak likenifikasi bawah
HISTOPATOLOGI
.

• Gambaran hiperplasia epidermis


• plak hiperkeratotik dengan fokus
parakeratosis.
• Hipergranulosis
• Pemanjangan rete ridges
• Akantosis
• Inflamasi pada daerah interstisial dan
perivaskular dengan histiosit, limfosit
dan terkadang eosinofil pada
superfisial dermis.
Gambar 3. Gambaran ortokeratosis dan hipergranulosis pada
liken simpleks
DIAGNOSIS
BANDING
TERSERING:
DIAGNOSIS 1. Dermatitis atopik likenifikasi
2. Psoriasis likenifikasi
Pemeriksaan fisik 3. Liken planus hipertrofik.
Riwayat medis lengkap
Dermoscopy CURIGAI
4. Genital: kemungkinan penyakit Paget
Gejala yang dilaporkan sendiri
5. vulva dan perianal: liken sklerosus,
infeksi HPV, tinea kruris
6. Skrotum: infeksi HPV, tinea kruris.
TATALAKSANA
.

• Memberikan edukasi untuk menghindari menggosok dan menggaruk kulit


• Jika terdapat kelainan sistemik yang menyebabkan gatal, singkirkan.
• Antihistamin sedatif (hidroksizin)
• Steroid topikal, biasanya potensi kuat, bila perlu diberi penutup impermeable
• Preparat antipruritus non-steroid yaitu: mentol, fenol, dan pramoxine.
• Kortikosteroid intralesi (triamsinolon asetonid)
• Antihistamin sedatif (hidroksizin)
• Antidepresan trisiklik (doksepin) malam hari maksimal 8 hari.
• Konsultasi psikiater bila diperlukan.
.

PROGNOSIS
Biasanya membaik dengan pengobatan namun dapat berulang
tergantung dari status psikologik penderita. Dan bergantung pada
penyakit yang mendasari (jika ada)
.

KESIMPULAN
Merupakan peradangan kulit kronik terlokalisasi membentuk likenifikasi,
sirkumskrip, dan terjadi akibat penggosokan dan penggarukan repetitif.
Etiologi dari penyakit ini masih belum jelas, namun diduga beberapa penyakit dan kelainan
sistemik menjadi penyebab dari penyakit ini. Meski kelainan kulit ini tidak mengancam
jiwa, namun gangguan akibat rasa gatal yang sering timbul dapat menyebabkan penurunan
kualitas hidup dari penderitanya. Sehingga diperlukan tatalaksana yang adekuat, baik
farmakoterapi maupun non-farmakoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
1. James WD, Elston DM and McMahon PJ. Pruritus and Neurocutaneus Dermatoses In: Andrews’ disease of the skin clinical
atlas. USA: Elsevier; 2018. p. 52-53.
2. Sularsito, Sri Adi. Neurodermatitis Sirkumskripta Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed. 7. Jakarta: Balai Penerbit FK
UI; 2018. h.183.
3. Burgin, Susan. Lichen Simplex Chronicus In: Kang S, Amagai M, Bruckner LA, Enk HA, Margolis JD, McMichael JA,
Orringer SJ. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8 th Ed. New York: McGraw- Hill Medicine; 2008. p. 160-161.
4. Charifa A, Badri T. Lichen Simplex Chronicus In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499991
5. Muylaert, B. P. B., Borges, M. T., Michalany, A. O., & Scuotto, C. R. C. Lichen simplex chronicus on the scalp: exuberant
clinical, dermoscopic, and histopathological findings. Anais Brasileiros de Dermatologia, 2018. 93(1), 108–110.
6. Sonja Ständer and Malcolm Greaves. Pruritus, Prurigo and Lichen Simplex In: Rook’s textbook of Dermatology 9 th ed. Vol 4.
UK: Wiley-Blackwell; 2016.
7. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Liken Simpleks Kronik Dalam: Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI; 2017. h.14
8. Prajapati V, Barankin B. Answer: Answer to dermacase. Can Fam Physician. 2008. (10):1392–3.
DAFTAR PUSTAKA
9. Singam, V., Patel, K. R., & Silverberg, J. I. Association of prurigo nodularis and lichen simplex chronicus with hospitalization
for mental health disorders in US adults. Archives of Dermatological Research. 2020.
10. Hunter, John. Clinical Dermatology. Massachussets: Blackwell Publishing Company; 2002.
11. Maxwell A. Fung. Lichen Simplex Chronicus and Prurigo Nodularis In: Dermatopathology. USA: Elsevier; 2010.
12. Wootton, C. I., Bell, S., Philavanh, A., Phommachack, K., Soukavong, M., Kidoikhammouan, S., Mayxay, M. Assessing skin
disease and associated health-related quality of life in a rural Lao community. BMC Dermatology. 2018; 18(1)
13. Ambika, H., Vinod, Cs., & Sushmita, J. A case of neurodermatitis circumscipta of scalp presenting as patchy alopecia.
International Journal of Trichology. 2013; 5(2), 94
14. Tiengo, C., Deluca, J., Belloni-Fortina, A., Salmaso, R., Galifi, F., & Alaibac, M. Occurrence of squamous cell carcinoma in an
area of lichen simplex chronicus: case report and pathogenetic hypothesis. Journal of Cutaneous Medicine and Surgery. 2012;
16(5), 350–352. 
15. Voicu C, Tebeica T, Zanardelli M, et al. Lichen simplex chronicus as an essential part of the dermatologic masquerade. Open
Access Maced J Med Sci. 2017; 5(4):556–557.
16. Juarez, M. C., & Kwatra, S. G. A Systematic Review of Evidence Based Treatments for Lichen Simplex Chronicus. Journal of
Dermatological Treatment. 2019; 1–16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai