Anda di halaman 1dari 32

Liken Simpleks

Kronik
Bellani Octa Rola, S.Ked
712018072

Pembimbing : dr. Riliani Hastuti, Sp.KK


0
1
Pendah
uluan
Liken simpleks kronikus (LSK) merupakan
peradangan kulit kronis, gatal,dan sirkumskrip
yang ditandai dangan penebalan kulit dan kulit
tampak lebihmenonjol (likenifikasi) akibat
garukan atau gosokan yang berulang-ulang.

Likensimpleks kronikus disebut juga sebagai


neurodermatitis sirkumskripta atau likenvidal.
Liken simpleks Liken simpleks
kronikus lebih sering kronikus jarang terjadi
ditemukan pada wanita pada anak-anak.
dibandingkanpria Puncak insidennya
dengan perbandingan adalah pada umur
2:1 antara 30 dan 50 tahun.
Dari pemeriksaan efloresensi akan tampak hiperpigmentasi pada kulit,
lesi purpura dengan permukaan tidak rata, ekskoriasi pada tempat yang
gatal dan dapat menjadi krusta. Hasil efloresensi ini disebabkan karena
seringnya pasien menggaruk bagian yang gatal.
Keluhan utama dari neurodermatitis ialah gatal
berulang. Pasien akan mengeluh gatal yang hilang
timbul terutama saat sore hari. Rasa gatal memang
tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk,
bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk.

Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak


eritematosa, sedikit edema, lambat laun edema dan
eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan
menebal, likenifikasi dan ekskoriasi; sekitarnya
hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak
jelas.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Uji Tempel
bertujuan untuk memeriksa riwayat alergi pasien. pemeriksaan uji tempel biasanya dilakukan di
punggung. Untuk melakukan uji temple diperlukan antigen, antigen standar buatan pabrik yang biasa
dipakai, misalnya Finn Chamber System Kit.

• Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk mengetahui penyakit dasarnya. Dalam pemeriksaan
laboratorium bisa dilakukan pemeriksaan hitung darah lengkap, pemeriksaan hitung jenis,
pemeriksaan fungsi hati, pemeriksaan fungsi ginjal, dan pemeriksaan gula darah.
• Pemeriksaan Histopatologi
Gambaran histopatologi neurodermatitis memperlihatkan Penebalan epidermis sehingga tampak
ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis dengan rate ridges memanjang teratur dan kadang
didapatkan sedikit papilomatosis dan spongiosis. berserbukan sel radang limfosi dan histiosit dis
ekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblast bertambah, kolagen menebal

Gambar 3. Gambaran histopatologi neurodermatitis berupa


ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis dengan rate ridges memanjang
teratur
Dignosis Banding
1. Dermatitis atopik
2. Psoriasis
3. Prurigo
4. Tinea korporis
Penatalaksanaan
Antihistamin
1. Dipenhidramin  Untuk meringankan gejala pruritus yang disebabkan oleh pelepasan histamine.
2. Chlorpheniramine  Bekerja sama dengan histamine atau permukaan reseptor H1 pada sel
efektor di pembuluh darah dan traktus respiratori.
3. Hidroxyzine  Reseptor H1 antagonis diperifer. Dapat menekan aktifitas histamine diregion
subkortikal sistem saraf pusat.

Kortikosteroid Topikal
4. Clobetasol  Topical steroid super poten kelas 1: menekan mitosis dan menambah sintesis
protein yang mengurangi peradangan dan menyebabakan vasokonstriksi.
5. Betamethasone dipropionate cream 0,05%.  Untuk peradangan kulit yang berespon baik
terhadap steroid. Bekerja mengurangi peradangan dengan menekan migrasi leukosit
polimorfonuklear dan memeperbaiki permeabilitas kapiler.
6. Triamcinolone 0,025 %, 0.1%, 0.5 % or ointment  Untuk peradangan kulit yang berespon baik
terhadap steroid. Bekerja mengurangi peradangan dengan menekan migrasi leukosit
polimorfonuklear dan memeperbaiki permeabilitas kapiler.
7. Fluocinolone cream 0.1 % or 0.05%  Topical kortikosteroid potensi tinggi yang menghambat
proliferasi sel. Mempuyai sifat imonusupresif dan sifat anti peradangan.
• Kalsinuerin Inhibitor
Efek antipruritik dari topical kalsinerin inhibitor ditunjukkan dalam berbagai studi.Pada kasus
prurigo nodularis menunjukkan kesuksesan dari penggunaan kalsinerin inhibitor takrolimus 0,1%.

• Siklosporin
Pemberian siklosporin 3-5 mg mikroemulsi perkg berat badan perhari pada puritus memberikan
respon yang signifikan. Pada pemberian siklosporin sebaiknya tekanan darah,pemeriksaan darah
lengkap, transamin dan fungsi ginjal harus dikontrol secara rutin.
Prognosis

Prognosis untuk neurodermatitis


bervariasi, tergantung dari penyebab
gatal dan status psikologi dari
pasien..
Komplikasi
Komplikasinya bisa berupa perubahan warna pada
kulit yang permanen, terdapatnya bekas luka akibat
garukan sampai terjadinya ulkus karena seringnya
pasien menggaruk.
0
2
Laporan
Kasus
Kasus
• Seorang wanita usia 37 tahun, datang dengan keluhan bercak kehitaman yang menebal dipunggung
kaki dan tangan sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan disertai gatal dan panas.

Riwayat Perjalan Penyakit:


• Pasien datang dengan keluhan timbul timbul bercak kehitaman di punggung kaki. Keluhan sejak 1
tahun yang lalu. Awal keluhan muncul bintil berisi nanah pada punggung kaki.kiri pasien yang
terasa gatal kemudian pasien mengaruknya hingga bintil pecahdan menimbulkan luka. Kulit yang
luka terasa kering dan menebal. Rasa gatal muncul tidak mengenal waktu dan bertambah parah jika
pasien sedang banyak pikiran dan stres. Pasien sempat berobat ke bidan untuk menghilangkan
keluhannya tetapi keluhan tidak hilang. Pasien diberi salap dan 3 macam obat minum namun
pasien luppa nama obatnya.
• Enam bulang yang lalu keluhan bintil berisi nanah juga timbul ditangan pasien yang menyebabkan
rasa gatal dang pasien mengaruknya sehingga kulit yang luka kering dan menebal. Satu bulan yang
lalu pasien sempat berobat ke dokter umum di puskesmas dan diberikan salap dan 2 macam obat
minum namun pasien lupa nama obatnya. Pada saat kontrol ketiga kalinya dokter menyuruh pasien
berobat kepoli kulit RS Rivai Abdullah.

• Keluhan gatal tidak mengenal waktu, tidak dipengaruhi cuaca atau keringat. Tidak ada riwayat
gatal setelah mengkonsumsi makanan tertentu dan tidak ada riwayat di gigit derangga.
Pemeriksaan Fisik :

Pada saat pemeriksaan di poli keadaan umum baik, kesadaran pasien komposmentis, tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 89x/menit, respiratory rate 20x/menit dan suhu 36,6 C. Pada
pemeriksaan spesifik, pada pemeriksaan kepala seperti mata, hidung, mulut dan tenggorokan
tidak dijumpai kelainan. Pada paru dan Abdomen tidak dilakukan pemeriksaan. Pada
pemeriksaan ekstremitas superior dan Inferior ditemukan lesi hiperpigmentasi kulit menebal
dan garis kulit tampak lebih menonjol.
Lesi pada pungung kaki dan tumit kiri
Lesi pada pungung kaki dan tumit kanan
Lesi pada pungung tangan kanan dan kiri
Status Dermatologikus
Pada regio dorsum pedis dextra et sinistra, regio melleolus dextra et sinistra, regio dorsum manus
dextra et sinistra terdapat lesi hiperpigmentasi ukuran plakat, berbtas tegas, dijumpai erosi ukuran
miliar sampai lentikuler, multiple disekitarnya di jumpai krusta berwarna hitam tidak mudah lepas,
terdapat skuama berwarna putih halus, tidak berlapis dan likenifikasi ukuran plakat berbatas tegas
• Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang tambahan di poli.

• Diagnosis banding untuk keluhan yang dialami oleh pasien yaitu liken simpleks kronik, psoriasis,
dermatitis atopi.
• Diagnosis kerja adalah Liken Simplkes Kronik.
Tatalaksana
Non medikamentosa
• Memberikan penjelasan mengenai penyakit yang diderita oleh pasien, menjelaskan definisi
penyakit, faktor resiko, perjalanan penyakit, pengobatan, cara pencegahan, menjaga higiene
pribadi, menjelaskan cara mengonsumsi obat dan menggunakan obat dengan benar.
• Menghindari pencetus, seperti stres.
• Mengurangi mengaruk daerag yang gatal karena akan menimbulkan perlukaan
• Kontrol kedokter secara teratur

Medikamentosa
Sistemik : Antihistamin generasi ke 1 : chlorpheiramine maleate 4 mg 2x1
Topikal : Kortikosteroid potensi kuat : salap klobetasol propionat 0,05% 2x1
Emolien : Vaseline album 50 mg
Prognosis

quo ad vitam: dubia ad bonam


quo ad functionam: bonam
quo ad sanationam: dubia ad bonam
quo ad cosmetica: dubia ad malam
Pembahasan
• Pasien didiagnosis menderita liken simpleks kronik (neurodermatitis sirkumskripta) yang
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien.

• Dari identifikasi, hal yang mendukung untuk menegakkan diagnosis LSK pada pasien ini adalah
pada pasien ini berjenis kelamin perempuan dan berusia 37 tahun. Pada LSK puncak insidennya
pada usia 30-50 tahun, untuk jenis kelamin insiden wanita lebih sering menderita daripada laki-
laki, dimana pasien berjenis kelamin wanita.
• Predileksi yaitu dapat timbul dibagian tubuh mana saja. Biasanya ditemukan pada kulit kepala,
tengkuk, samping leher, ekstensor lengan, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial,
lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan dan punggung kaki.

• Dimana pada pasien ini ditemukan di pungyng kaki kanan dan kiri, pada mata kaki kanan dan
kiri, dan bagian punggung tangan kanan dan kiri. yaitu sesuai dengan teori pada badian ekstensor
ektremitas.

• Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edema, lambat laun edema
dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi;
sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas. Gambaran klinis dipengaruhi
juga oleh lokasi dan lamanya lesi akibat digaruk.
Penegakan Diagnosis
• Dari anamnesis, keluhan utama dari pasien biasanya ialah gatal-gatal pada kulit lokal yang terjadi
sudah lama. Bisa disertai dengan riwayat alergi ataupun riwayat penyakit yang mendasarinya
(diabetes mellitus) atau tidak.

• Dari pemeriksaan efloresensi bisa terlihat gambaran likenifikasi berupa penebalan kulit dengan
garis-garis kulit yang semakin terlihat, terlihat plak dengan ekskoriasi serta sedikit eritematosa
(memerah) dan edema. Pada lesi yang sudah lama, lesi akan tampak berskuama pada bagian
tengahnya, terjadi hiperpigmentasi (warna kulit yang digaruk berubah menjadi kehitaman) pada
bagian lesi yang gatal, bagian eritema dan edema akan menghilang.
• Peranan antihistamin oral sangat penting dalam pengobatan pruritus. Antihistamin siistemik
sangat efektif untuk keluhan gatal yang hebat.

• Antihistamin golongan H1 (generasi pertama) : Clemastin, hydroxyzine, dan promethazin dapat


diberikan untuk pasien yang mengalami keluhan gatal dan disertai keluhan sulit tidur. Golongan
H1 selain membantu pasien untuk menghilangkan keluhan gatal, golongan H1 juga bersifat
sedative yang juga mengurangi pemicu pruritus seperti emosi

• Pemberian kortikosteroid sangat penting pada pasien neurodermatitis. Kortikosteroid baik oral
amupun salep berguna untuk mempercepat penyembuhan dari lesi pasien.

• Korikosteroid topical ialah terapi medika mentosa pilihan karena dapat mengurangi peradangan
dan gatal serta perlahan-lahan menghaluskan hiperkeratosisnya.
Diagnosis Banding
Yaitu Psoriasi dan Dermatitis Atopi.

• Psoriasis dikenal sebagai penyakit autoimun paling prevalen yang disebabkan oleh aktivasi
berlebihan dari sistem imunitas seluler.

• Gamabaran klinis psoriasis adalah Lesi klasik psoriasis berbentuk plak eritematosa berbatas
tegas, meninggi, dengan permukaan yang dilapisi skuama keperakan Ukuran lesi dapat bervariasi
mulai dari papul pinpoint hingga plak multipel yang menutupi sebagian besar tubuh. Dibawah
skuama kulit pasien tampak berwarna kemerahan mengkilat yang homogen dan ketika skuama
diangkat akan tampak titik perdarahan yang muncul karena trauma pada kapiler yang dilatasi
disebut tanda Auspitz.
• Dermatitis atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif.dengan keluhan utama
gatal. Dermatitis atopik sering berhubungan dengan peningkatan kadar igE dalam serum atau
riwayat atopi pada pasien atau keluarga pasien (Rhinitis alergi atau asma bronkial).

• Persamaan dermatitis atopik dengan neurodermatitis ialah adanya rasa gatal pada kulit disertai
likenifikasi dan hiperpigmentasi. Gangguan emosi juga mempengaruhi keadaan dermatitis atopik.

• Penyakit ini lebih banyak terdapat pada wanita, anak-anak dan remaja. Penyakit ini cenderung
menurun setelah usia 30 tahun. Sekitar 26-75 % DA berpotensi menjadi LSK
Kesimpulan
• Telah dilaporkan satu kasus diagnosis menderita Liken Simpleks Kronik. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien.

• terdapat lesi hiperpigmentasi ukuran plakat, berbatas tegas, dijumpai erosi ukuran miliar sampai
lentikuler, multiple disekitarnya di jumpai krusta berwarna hitam tidak mudah lepas, terdapat
skuama berwarna putih halus, tidak berlapis dan likenifikasi ukuran plakat berbatas tegas.
Dengan pedileksi Pada regio dorsum pedis dextra et sinistra, regio melleolus dextra et sinistra,
regio dorsum manus dextra et sinistra

• Pada pasien kemungkinan penyebab timbulnya keluhan gatal disebabkan karena faktor stes.

• Pada pasien telah diberikan tatalaksana non medikamentosa berupa edukasi mengenai serta
tatalaksana medikamentosa berupa obat sistemik dan obat topikal.

• Prognosis pada pasien ini adalah quo ad vitam: bonam, quo ad functionam: bonam, quo ad
sanationam: dubia ad malam, quo ad cosmetica: dubia ad malam.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai