Anda di halaman 1dari 5

FOCAL INFEKSI

Gigi Sebagai Sumber Infeksi (Focal infection)


Pengertian Fokal infeksi gigi, adalah penyakit gigi merupakan / sebagai sumber suatu penyakit
umum yang dapat diderita oleh pasien (Nawawi, 1992).
Sumber (fokus infeksi) yaitu pusat atau suatu daerah didalam tubuh dari mana kuman
atau basil – basil dari kuman tersebut dapat menyebar jauh ketempat lain dalam tubuh dan bisa
menyebabkan penyakit. Jadi apabila dikatakan gigi sebagi sumber (fokus) infeksi berarti bahwa
pusat atau sumber infeksi dari salah satu organ tubuh berasal dari gigi. Adapun salah satu jalan
penjalaran kuman dari pusat infeksi sampai keorgan tubuh tersebut, dibawa melalui aliran darah /
limfe atau dapat pula secara kontaminasi (Moestopo, 1982).
Fokal infeksi merupakan suatu tempat yang dinyatakan sebagai pusat penyebaran suatu
infeksi yang dapat mempengaruhi / mengganggu organ lain dalam tubuh bila kondisi jaringan
setempat memungkinkan. Hipotesa fokal infeksi dan infeksi lokal sampai saat ini masih bersifat
kontrofersial. Sebab tinjauan laboratorium masih belum dapat menunjukkan hasil yang
memuaskan akan tetapi pengalaman klinis maupun pengamatan klinis sering kali mendukung
dugaan tersebut (Nawawi, 1992).
Teori fokal infeksi pada dasarnya tidak lepas dari adanya patogenik mikrobial
yang berkembang biak disatu tempat yang pada akhirnya menyebar kebagian tubuh lainnya
apabila kondisi memungkinkan. Infeksi mikroba ini dari jenis stretococcus terutama s. viridans
dan hemoloticus. Pusat penyebaran infeksi terletak pada satu jaringan yang berisi bakteri patogen
yang ada umumnya tidak menunjukkan manifestrasi klinik, sedangkan bila fokus infeksi terletak
pada rongga mulut maka perhatian kita ditujukan pada jaringan pula yang mengalami kematian
dan jeringan periodontal beserta deposit oral terutama plak gigi yang penuh dengan koloni
bakteria.
Jumlah bakteri di rongga mulut mencapai ratusan juta. Xiajing Li dkk (2000) dalam
Kusumawardani (2011) mencatat lebih dari 1011 bakteri dalam setiap miligram plak gigi.
Memang tidak semua bakteri rongga mulut membahayakan. Sebagian besar justru dibutuhkan
sebagai flora normal mulut. Bakteri yang potensial menimbulkan penyakit gigi, dan banyak pula
dijumpai pada penyakit sistemik.
Rongga mulut merupakan cermin dari tubuh kita sehingga setiap perubahan didalamnya
dapat dipakai sebagai indikator akan kesehatan tubuh kita.
Rongga mulut dan isinya sangat mudah terpengaruh oleh tekanan mekanis, chemis dan
mikrobakterium beserta produknya sehingga kelainan yang timbul didalam mulut mungkin dapat
berasal dari gangguan di dalam mulut sendiri ataupun akibat manifestasi metastatik dari
gangguan organ didalam tubuh. Rongga mulut yang selalu basah oleh saliva merupakan media
yang cukup layak untuk perkembangbiakan mikroba didalamnya. Semenjak manusia lahir
mikroba telah terdapat didalam mulut seseorang, sekitar 30 spesies dapat diisoler dari mulut, dan
pada umumnya merupakan flora mulut yag apatogen. Bakateri streptokokus viridans paling
mendominir didalam mulut dan banyak dikaitkan dengan penyebab infeksi dalam rongga mulut
dan saluran pernafasan (Sabiston, 1976). Organisme didalam mulut dapat tinggal didalamnya
karena terikat oleh suatu ikatan yang dapat berupa ikatan mekanis, khemic yang berasal dari
polimer saliva ataupun produk dari jaringan setempat, adesi antar bakteri yang berbeda spesies,
sedang mikroba yang berafinitas rendah terhadap struktur jaringan mulut pada umumnya
bersifat mobile dan dapat ikut tertelan bersama air ludah dan bolus makanan.
Mikroba yang ikut tertelan apakah dapat berkembangbiak didalam lambung merupakan
masalah tersendiri karena seperti telah kita ketahui asam lambung merupakan barier pertama
terhadap aktifitas mikrobakterium. Sumber (fokus) infeksi dalam rongga mulut, terutama yang
berhubungan erat dengan gigi dapat berada di jaringan – jaringan (Moestopo, 1982) :
1. Periodontium, yaitu jaringan untuk mengikat gigi didalam tulang alveolus, kalau serabut
periodontium ini rusak, gigi akan goyang, dan kuman – kuman akan lebih mudah
mencapai daerah ujung akar gigi dan masuk saluran darah. Keadaan ini yang biasa
disebut pyorhoea yaitu gejala keluarnya nanah dari saku gusi yang berasal
dari peradangan karena rusaknya periodontium.
2. Periapikal, yaitu ujung akar gigi
3. Pulpa gigi.
Bahkan dapat berasal dari kuman – kuman penyakit didaerah gusi, juga sisa – sisa
fragmen gigi yang tertinggal, gigi dan lubang – lubang baru setelah pencabutan, bekas
akar gigi (socket) dapat pula merupakan fokus infeksi. Cara dari kuman – kuman tersebut
dapat menembus masuk kedalam aliran darah, haruslah melalui lubang / perlukaan pada
pembuluh darah atau kelenjar limfe (getah bening), yaitu melalui lesi (kerusakan) yang
ditimbulkan oleh trauma mekanis, misalnya pada tindakan pencabutan gigi, gerakan
mengunyah pada gigi yang rusak dan goyang, sehingga pada keadaan ini selain terjadi
trauma mekanis juga timbul gerakan memompa yang dengan sendirinya akan
mempermudah penularan dengan memompakan kuman – kuman dari sekeliling akar gigi
ke dalam aliran darah dan kelenjar getah bening melalui pembuluh darah (Moestopo,
1982). Penyakit umum yang disebut – sebut disebabkan fokal infeksi dari gigi,
diantaranya :
1.Demam rheumatik
2.Rheumatoid arthritis (rematik pada persendian)
3.Poly arthritis, ini empunyai gejala ngilu gi banyak persediaan, sehingga sering
dikacaukan dengan syphilis stadium kedua yang mempunyai gejala sama.
4.Sub-acute bacterial endocarditis (infeksi pada katup jantung).
5.Penyakit tertentu pada saluran pencernaan.
6.Beberapa penyakit mata.

Meskipun penyakit – penyakit tersebut belum tentu sebab utamanya adalah dari gigi.
Salah satu akibat yang berat dari fokus infeksi gigi yang telah banyak diselidiki dan
diketahui bahwa kuman – kuman dari gigi infeksi dapat menjadi sumber infeksinya, yaitu
penyakit infeksi katup jantung (sub-acute bacterial endocarditis), biasanya penyakit ini terjadi
karena didalam rongga mulut ada gigi yang busuk atau terinfeksi sehingga kuman – kumannya
tersebar melalui aliran darah.
Biasanya kuman yang sering terdapat pada penyakit ini adalah streptoccocus viridans,
disamping beberapa macam lainnya yang tumbuh subur dalam rongga mulut. Penyakit
endocarditis ini merupakan suatu infeksi yang cukup berbahaya dengan angka kematian yang
tinggi meskipun telah mendapat pengobatan yang cukup, terutama bila menyerang penderia
dalam usia lanjut. Pada orang yang kena penyakit jantung bawaan mempunyai resiko yang tinggi
untuk terkena penyakit endocarditis ini dan selain diberi pengobatan haruslah pusat infeksinya
diberantas juga.
Penyakit lain yang dapat disebabkan karena fokus infeksi dari gigi, yaitu sinusitis –
maxillaris (peradangan dari rongga tulang rahang atas). Ini biasanya merupakan akibat
dari pembusukkan atau infeksi dari gigi rahang atas, dan ini disebabkan karena sinus maxillaris
ini letaknya sangat dekat dengan ujung akar gigi atas, terutama akar dari gigi molar
(geraham) pertama dan premolar kedua yang berada tepat dibawah dasar dari sinus maxillaris. B
ila rongga ini kecil, tulang antara akar gigi dan dasar rongga cukup tebal, tidak mudah tertembus
infeksi, tetapi kadang – kadang rongga ini besar sekali, sehingga akar gigi menonjol mendesak
kedalam rongga tersebut, dimana tulang yang membatasi rongga tersebut tipis sekali, bahkan
kadang – kadang tidak ada tulang sama sekali, dengan demikian sangat mudah terjadi
peradangan sinus yang berasal dari gigi yang busuk. Disamping itu pembuluh balik dari rongga
tulang rahang atas ini ada hubungan dengan rongga – rongga lain dari tengkorak sehingga ada
bahaya bahwa infeksi tersebut menjalar kerongga – rongga lain dari tengkorak. Infeksi gigi
dapat menyebabkan pembengkakan dari daerah ujung akar gigi ke tulang rahang dan bisa meluas
sampai ke peradangan tulang sumsum atau osteomyelitis atau ke daerah leher dan bila sampai
terjadi pembengkakan di daerah leher akan terjadi penyumbatan kerongkongan, sehingga orang
susah bernapas.
Kuman – kuman penyakit dari infeksi yang ikut aliran darah dapat sampai ke alat – alat
dalam tubuh yang lain, misalnya ginjal menyebabkan radang ginjal. Pernah pula terjadi pada
pembusukan dan peradangan gigi – gigi atas menyebabkan gangguan dan kebutaan pada mata,
mulai dari kabur sampai tidak dapat melihat dan penyakit ini berangsur -angsur sembuh setelah
gigi yang menjadi focus infeksi dicabut. Belum dapat dibuktikan secara mutlak kalau setiap
penyakit umum disebabkan oleh gigi, tetapi perlu juga diperhatikan bahwa gigi dapat menjadi
penyebab dari penyakit umum lainnya.
Kemajuan dalam klasifikasi dan identifikasi kuman rongga mulut dan bidang imunologi,
semakin meyakinkan adanya peran penting infeksi gigi terdapat berbagai penyakit sistemik
seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, penyakit gula, stroke, kanker dsb.
Juga menjadi semakin jelas gigi dan rongga mulut dapat menjadi tempat asal bagi desiminasi
mekroorganisme penyebab penyakit kebagian tubuh lain. Radang gusi dan jaringan pendukung
gigi merupakan suatu faktor resiko bagi penyakit sistemik.
Sumber : diambil dari berbagai sumber, diantaranya ;
Moestopo (1982); Pemeliharaan Gigi dimulai dari Kandungan sang Ibu
Sutomo Nawawi (1992); Kedokteran Gigi Pencegahan bidang Studi Periodontologi. FKG UGM
Yogyakarta
Endah Kusumawardani (2011) ; Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut

Anda mungkin juga menyukai