Anda di halaman 1dari 25

dr.

Delano Samuel Albert Pelealu


Pembimbing :
- dr. Anton Rumambi, DK, M. Kes
- dr. Giselle Tambajong
DEFINISI

Pityriasis versikolor merupakan penyakit infeksi jamur
superfisial pada kulit dan berlangsung kronis yang
disebabkan oleh jamur Malassezia furfur.
ETIOLOGI

Malassezia furfur
EPIDEMIOLOGI

 Prevalensinya mencapai 50% di negara tropis.
 Lebih sering menginfeksi dewasa muda usia 15-24
tahun, saat aktivitas kelenjar lemak lebih tinggi.

Gejala Klinis
Bercak-bercak putih, kecokelatan, atau merah muda, tidak

gatal atau sedikit gatal saat berkeringat.

Status Dermatologis
Bentuk dan ukuran lesi bervariasi, dapat berupa makula
hingga patch atau papul hingga plak
hipo/hiperpigmentasi, berbatas tegas atau difus, tertutup
skuama halus di sekitarnya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Lampu Wood → kuning keemasan
 KOH 20% → spaghetti and meatball appearance
DIAGNOSIS BANDING

 Morbus Hansen
 Vitiligo
TATALAKSANA

 Lesi minimal → shampo selenium sulfida 2,5%
digunakan 2-3 minggu sekali atau shampo
ketokonazol 2% selama 3 hari berturut-turut.
 Lesi luas → ketokonazol tablet 200 mg/hari selama 7
hari.
 Itrakonazol dosis 200-400 mg/hari selama 3-7 hari
dapat diberikan untuk infeksi yang sulit sembuh
atau sering kambuh.
PROGNOSIS

 Perjalanan penyakit berlangsung kronik, namun
umumnya memiliki prognosis baik.
 Lesi dapat meluas jika tidak diobati dengan benar
dan faktor predisposisi tidak dieliminasi.
LAPORAN KASUS

Nama : An. CT
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur : 15 tahun
Alamat : Teling, Manado
Bangsa : Indonesia
Suku : Minahasa
Agama : Kristen
Pekerjaan : Pelajar
Keluhan utama: Bercak putih di wajah dan leher.

Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang diantar orang



tuanya dengan keluhan timbul bercak-bercak putih di
wajah dan leher. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu. Awalnya bercak putih muncul di leher namun lama
kelamaan timbul bercak putih di wajah pula. Jika
berkeringat bercak kadang terasa gatal. Rasa kebas
disangkal. Menurut orang tuanya, pasien sering bermain di
luar rumah dan jarang memperhatikan kebersihan
tubuhnya.

Riwayat penyakit dahulu: Disangkal

Riwayat penyakit keluarga: Di keluarga hanya pasien


yang menderita penyakit ini.
Status Generalis
Keadaaan umum: Ringan 
Kesadaran: Compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
Nadi: 76x/menit, regular, isi cukup
Pernafasan: 16 x/menit, reguler
Suhu: 36.2°C
 Kepala: Mesochepal, simetris, rambut hitam, distribusi
merata
 Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

 Hidung: Simetris, deviasi septum (-), sekret (-), discharge (-)
 Telinga: Simetris, sekret (-), discharge (-), pembesaran saraf (-)
 Mulut: Mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-),
 Tenggorokan: T1 – T1, tidak hiperemis
 Leher: deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
 Thorax: simetris, retraksi (-)
 Jantung : S1>S2, murmur (-), gallop (-), kardiomegali (-)
 Paru: Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
 Abdomen: datar, BU normal, supel
 Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2”
Status Dermatologis
Lokasi: Regio zygomaticum et coli

Efloresensi: Makula hiopigmentasi berbatas tegas, bentuk
polimorfik ukuran 1x2 cm disertai skuama halus
Resume

Pasien laki-laki, 15 tahun, datang dengan keluhan
timbul bercak-bercak putih di wajah dan leher sejak 1
minggu. Saat berkeringat bercak kadang disertai gatal.
Pada pemeriksaan status dermatologis didapatkan
makula hipopigmentasi berbatas tegas, bentuk polimorfik,
ukuran 1x2 cm disertai skuama halus pada regio
zigomatikum et coli.

Diagnosis Kerja
Pityriasis versicolor

Diagnosis Banding
1. Morbus Hansen
2. Vitiligo
Terapi
1. Medikamentosa:


 Ketoconazole tablet 200 mg 1 x 1 selama 10 hari
 Miconazole cream 2% 2 x 1 per hari

2. Non-medikamentosa:
 Edukasi bahwa pengobatan harus dilakukan secara
menyeluruh, tekun, dan konsisten karena kekambuhan
tinggi.
 Infeksi jamur dapat dibunuh dengan cepat tetapi
membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan
pigmentasi ke normal.
 Diusahakan pakaian tidak lembab dan tidak berbagi dengan
orang lain.
 Selalu jaga kebersihan diri, mandi serta cuci muka secara
teratur.
Prognosis 
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN

 Pityriasis versicolor (PV) merupakan penyakit
infeksi jamur superfisial pada kulit dan berlangsung
kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur.
 Gambaran klinis PV umumnya berupa makula atau
patch warna putih, merah atau kecoklatan yang tidak
gatal, terkadang rasa gatal terutama saat berkeringat.
 Predileksi: terutama daerah yang ditutupi pakaian,
seperti dada, punggung, perut, lengan atas, paha,
leher.
 Pada kasus, anamnesis → timbul bercak-bercak putih


di daerah wajah dan leher sejak 1 minggu. Bercak
kadang terasa gatal jika berkeringat.
 Status dermatologis → makula hipopigmentasi
berbatas tegas, bentuk polimorfik, ukuran 1 x 2 cm
disertai skuama halus pada regio zigomatikum et coli.
 Diagnosis klinis PV → gambaran lesi yang sesuai

dengan karakteristik pitiriasis versikolor, pemeriksaan
fluoresensi kulit dengan lampu Wood, dan sediaan
langsung kerokan kulit.

 Pada kasus, diagnosis PV ditegakkan lewat anamnesis


dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang tidak
dilakukan karena keterbatasan fasilitas yang tersedia.
 Pengobatan pitiriasis versikolor dapat topikal maupun
sistemik. Lesi minimal dapat diobati dengan preparat


topikal, seperti shampo selenium sulfida 2,5%
digunakan 2-3 minggu sekali atau shampo ketokonazol
2% selama 3 hari berturut-turut.
 Edukasi untuk menjaga kebersihan tubuh juga penting
untuk mencegah rekurensi penyakit ini.

 Pada kasus, pasien diterapi dengan miconazole cream


2% 2 x 1 per hari dan ketokonazole tablet 200 mg 1 x 1
selama 10 hari. Pasien juga diedukasi untuk rajin
memperhatikan kebersihan tubuhnya agar tidak
mengalami penyakit yang sama dikemudian hari.
KESIMPULAN

Telah dilaporkan sebuah kasus, pasien laki-laki, 15
tahun, dengan diagnosis pityriasis versicolor.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai