Malassezia furfur
EPIDEMIOLOGI
Prevalensinya mencapai 50% di negara tropis.
Lebih sering menginfeksi dewasa muda usia 15-24
tahun, saat aktivitas kelenjar lemak lebih tinggi.
Gejala Klinis
Bercak-bercak putih, kecokelatan, atau merah muda, tidak
gatal atau sedikit gatal saat berkeringat.
Status Dermatologis
Bentuk dan ukuran lesi bervariasi, dapat berupa makula
hingga patch atau papul hingga plak
hipo/hiperpigmentasi, berbatas tegas atau difus, tertutup
skuama halus di sekitarnya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lampu Wood → kuning keemasan
KOH 20% → spaghetti and meatball appearance
DIAGNOSIS BANDING
Morbus Hansen
Vitiligo
TATALAKSANA
Lesi minimal → shampo selenium sulfida 2,5%
digunakan 2-3 minggu sekali atau shampo
ketokonazol 2% selama 3 hari berturut-turut.
Lesi luas → ketokonazol tablet 200 mg/hari selama 7
hari.
Itrakonazol dosis 200-400 mg/hari selama 3-7 hari
dapat diberikan untuk infeksi yang sulit sembuh
atau sering kambuh.
PROGNOSIS
Perjalanan penyakit berlangsung kronik, namun
umumnya memiliki prognosis baik.
Lesi dapat meluas jika tidak diobati dengan benar
dan faktor predisposisi tidak dieliminasi.
LAPORAN KASUS
Nama : An. CT
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur : 15 tahun
Alamat : Teling, Manado
Bangsa : Indonesia
Suku : Minahasa
Agama : Kristen
Pekerjaan : Pelajar
Keluhan utama: Bercak putih di wajah dan leher.
Diagnosis Banding
1. Morbus Hansen
2. Vitiligo
Terapi
1. Medikamentosa:
Ketoconazole tablet 200 mg 1 x 1 selama 10 hari
Miconazole cream 2% 2 x 1 per hari
2. Non-medikamentosa:
Edukasi bahwa pengobatan harus dilakukan secara
menyeluruh, tekun, dan konsisten karena kekambuhan
tinggi.
Infeksi jamur dapat dibunuh dengan cepat tetapi
membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan
pigmentasi ke normal.
Diusahakan pakaian tidak lembab dan tidak berbagi dengan
orang lain.
Selalu jaga kebersihan diri, mandi serta cuci muka secara
teratur.
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN
Pityriasis versicolor (PV) merupakan penyakit
infeksi jamur superfisial pada kulit dan berlangsung
kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur.
Gambaran klinis PV umumnya berupa makula atau
patch warna putih, merah atau kecoklatan yang tidak
gatal, terkadang rasa gatal terutama saat berkeringat.
Predileksi: terutama daerah yang ditutupi pakaian,
seperti dada, punggung, perut, lengan atas, paha,
leher.
Pada kasus, anamnesis → timbul bercak-bercak putih
di daerah wajah dan leher sejak 1 minggu. Bercak
kadang terasa gatal jika berkeringat.
Status dermatologis → makula hipopigmentasi
berbatas tegas, bentuk polimorfik, ukuran 1 x 2 cm
disertai skuama halus pada regio zigomatikum et coli.
Diagnosis klinis PV → gambaran lesi yang sesuai
dengan karakteristik pitiriasis versikolor, pemeriksaan
fluoresensi kulit dengan lampu Wood, dan sediaan
langsung kerokan kulit.
topikal, seperti shampo selenium sulfida 2,5%
digunakan 2-3 minggu sekali atau shampo ketokonazol
2% selama 3 hari berturut-turut.
Edukasi untuk menjaga kebersihan tubuh juga penting
untuk mencegah rekurensi penyakit ini.
TERIMA KASIH