Anda di halaman 1dari 76

DERMATOMIKOSIS

Sinonim: tinea, ringworm, kurap


Definisi
• Mikosis superfisialis yang disebabkan
oleh jamur golongan dermatofita,
mengeluarkan enzim keratin pada
kuku, rambut dan stratum korneum
pada kulit.
Penyebab
• Golongan dermatofita, terdiri dr 3 genus :
1. Genus Trichophyton: T. Rubrum,
T.mentagrophyites, T.concentricum
2. Genus Microsporum: M. Canis, M.gypseum
3. Genus Epidermophyton: E.floccosum
Genus Trychophyton
1. T. Mentagrophytes:
Mikrokonidia: berbentuk bulat, hifa spiral.
Makrokonidia tidak khas, sprti pensil.
2. T.rubrum:
Mikrokonidia: kecil, berdinding tipis dan ber
bentuk lonjong.
Makrokonidia tidak khas, sprti pensil.
Trychophyton mentagrophytes
Genus Microsporum
1. M.canis:
Makrokonidia berbentuk kumparan,brujung
runcing terdiri atas 6 sel / lebih. Dinding tebal
Mikrokonidia berbentuk lonjong dan tdk khas
2. M.gypseum:
Makrokonidia berbentuk kumparan,brujung
runcing terdiri atas 4-6 sel. Dinding tipis.
Mikrokonidia berbentuk lonjong dan tdk khas
Genus Epidermophyton
1. E.floccosum:
Hifa lebar. Makrokonidia: berbentuk
gada, berdinding tebal dan terdiri atas
2-4 sel. Makrokonidia tersusun pada
satu konidiofor.
Mikrokonidia tdk ditemukan.
Epidermophyton
Tinea Capitis
• Definisi: tinea capitis adlh dermatofitosis yg
mengenai kulit kepala dan folikel rambut.
• Penyebab: Microsporum dan Trichophyton.
• Distribusi geografik: daerah tropik/subtropik.
Ditemukan di Indonesia.
Tinea capitis
Tinea corporis
Tinea Barbae
Tinea Unguium
Tinea Unguium
Jamur berdasarkan lokasi
Non-Dermatofita
• Pityrosporum orbiculare
• (Malasezia furfur),kulit Tinea vesikolor
• Clasdoporium werneckii, kulit Tinea nigra
• Piedraia hortae, rambut Piedra hitam
• Trichosporon beigelii, rambut Piedra putih
Mikosis Superfisialis
NON -DERMATOFITOSIS
• Infeksi non-dermatofitosis pada kulit biasanya
terjadi pada kulit yang paling luar. Hal ini
disebabkan jenis jamur ini tidak dapat
mengeluarkan zat yang dapat mencerna
keratin kulit dan tetap hanya menyerang
lapisan kulit yang paling luar.
Pytiriasis Versicolor= Tinea versicolor

MORFOLOGI
• Pertumbuhannya pada kulit (stratum
korneum) berupa kelompok sel-sel bulat,
bertunas, berdinding tebal dan memiliki hifa
yang berbatang pendek dan bengkok,
biasanya tidak menyebabkan tanda-tanda
patologik selain sisik halus sampai kasar.
Pytiriasis Versicolor= Tinea versicolor
• Bentuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai
difus dan ukuran lesi dapat milier,lentikuler,
numuler sampai plakat.
• Ada dua bentuk yang sering dijumpai :
- Bentuk makuler : Berupa bercak-bercak yang
agak lebar, dengan sguama halus diatasnya dan
tepi tidak meninggi.
• Bentuk folikuler : Seperti tetesan air, sering
timbul disekitar rambut
Tinea versicolor
PATOGENESIS
• Mallasezia furfur, merupakan organisme
saprofit pada kulit normal. Bagaimana
perubahan dari saprofit menjadi patogen
belum diketahui.
• Organisme ini merupakan "lipid dependent
yeast". Timbulnya penyakit ini juga
dipengaruhi oleh faktor hormonal, ras,
matahari,peradangan kulit.
Tinea versicolor
GAMBARAN KLINIS
• Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-
kadang gatal bila,berkeringat. Bisa pula tanpa
keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh
karena malu oleh adanya bercak tersebut.
• Pada orang kulit berwarna, lesi yang terjadi tampak
sebagai bercak hipopigmentasi, tetapi pada orang
yang berkulit pucat maka lesi bisa berwarna
kecoklatan ataupun kemerahan. Di atas lesi terdapat
sisik halus.
Tinea versicolor
Folikulitis
• Merupakan bentuk klinis yang lebih berat,
Malasezia furfur dapat tumbuh dalam jumlah
banyak pada folikel rambut dan kelenjar sebasea.
• Secara klinis lesi terlihat eritem, papula folikular
atau pustula dengan ukuran 2-4mm, distribusinya
di punggung, dada kadang-kadang di bahu,
dengan leher dan rusuk.
Tinea versicolor
Dacriosis obstructif
• Malasezia furfur dapat membentuk koloni
pada kelenjar lakrimalis, menyebabkan
pembengkakan dan obstruksi. Pada beberapa
kasus terbentuk dakriolit, terjadi
inflamasi dan mengganggu produksi air mata.
Diagnosis Lab. Tinea versicolor
Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%.
• Bahan-bahan kerokan kulit diambil dengan cara
mengerok bagian kulit yang mengalami lesi.
Sebelumnya kulit dibersihkan dengan kapas alkohol
70%, lalu dikerok dengan skalpel steril dan
jatuhannya ditampung dalam lempeng-lempeng
steril. Sebagian dari bahan tersebut diperiksa
langsung dengan KOH% yang diberi tinta Parker
Biru Hitam. Dipanaskan sebentar, ditutup dengan
gelas penutup dan diperiksa di bawah mikroskop.
Diagnosis Lab. Tinea versicolor
• Bila penyebabnya memang jamur, maka
kelihatan garis yang memiliki indeks bias lain
dari sekitarnya dan jarak tertentu dipisahkan
oleh sekat-sekat atau seperti butir-butir yang
bersambung seperti kalung. Pada Pitiriasis
versikolor hifa tampak pendek, lurus atau
bengkok dengan banyak butiran-butiran kecil
bergerombol.
Diagnosis Lab. Tinea versicolor
Pembiakan.
Organisme penyebab Tinea versikolor belum
dapat dibiakkan pada media buatan.
Pemeriksaan dengan sinar wood,
dapat memberikan perubahan warna pada
seluruh daerah lesi sehingga batas lesi lebih
mudah dilihat. Daerah yang terkena infeksi
akan memperlihatkan fluoresensi warna emas
sampai orange.
Pengobatan
• Tinea versikolor dapat diobati dengan
berbagai obat yang manjur pakaian, kain sprei,
handuk harus dicuci dengan air panas.
Kebanyakan pengobatan akan menghilangkan
bukti infeksi aktif (skuama) dalam waktu
beberapa hari, tetapi untuk menjamin
pengobatan yang tuntas pengobatan ketat ini
harus dilanjutkan beberapa minggu.
Pengobatan
• Perubahan pigmen lebih lambat hilangnya.
Daerah hipopigmentasi belum akan tampak
normal sampai daerah itu menjadi coklat
kembali. Sesudah terkena sinar matahari lebih
lama daerah-daerah yang hipopigmentasi
akan coklat kembali.
Pengobatan
• Meskipun terapi nampak sudah cukup, bila
kambuh atau kena infeksi lagi merupakan hal
biasa, tetapi selalu ada respon terhadap
pengobatan kembali. Tinea versikolor tidak
memberi respon yang baik terhadap
pengobatan dengan griseofulvin.
Pengobatan
• Obat-obat anti jamur yang dapat menolong
misalnya salep whitfield, salep salisil sulfur
(salep 2/4), salisil spiritus, tiosulfatnatrikus
(25%). Derivatimidasol seperti ketokonasol,
isokonasol,toksilat dalam bentuk krim atau
larutan dengan konsentrasi 1-2% sangat
berkhasiat baik.
Tinea versicolor
PROGNOSIS
• Umumnya baik bila faktor-faktor predisposisi
dapat dieliminer dengan baik.
EPIDEMIOLOGI
• Penyakit ini ditemukan diseluruh dunia
(kosmopolit) terutama di daerah beriklim panas.
Di Indonesia frekuensinya tinggi. Penularan panu
terjadi bila ada kontak dengan jamur penyebab
oleh karena itu kebersihan pribadi sangat penting.
TINEA VERSICOLOR
TINEA VERSICOLOR
TINEA VERSICOLOR
Piedra

• Merupakan infeksi jamur pada rambut sepanjang


corong rambut yang memberikan
benjolan-benjolan di luar permukaan rambut
tersebut.
• Ada dua macam :
Piedra putih : penyebabnya Piedraia beigeli
Piedra hitam : penyebabnya Piedraia hortae
Piedra beigelii

• Merupakan penyebab Piedra putih, terdapat


pada rambut. Jamur ini dapat ditemukan di
tanah, udara,dan permukaan tubuh.
ETIOLOGI
• Piedra beigelii (Trikosporon beigelii) terutama
terdapat di daerah subtropis, daerah dingin,
(di Indonesia belum ditemukan)
Piedra beigelii
MORFOLOGI
• Jamur ini mempunyai hifa yang tidak berwarna
termasuk Moniliaceae. Secara mikroskopis
jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan
blastokonidia.
PATOGENESIS
• Biasanya penyakit ini dapat timbul karena
adanya kontak langsung dari orang yang sudah
terkena infeksi.
Piedra beigelii
GAMBARAN KLINIS
• Adanya benjolan warna tengguli pada rambut, kumis,
jenggot, kepala, umumnya tidak memberikan keluhan.
DIAGNOSA LABORATORIUM
• Diagnosa ditegakkan atas dasar :
- gejala kllinis
- pemeriksaan laboratorium dengan KOH dan kultur pada
agar Sabauroud.
PENGOBATAN
• Rambut dicukur atau dikeramas dengan sublimat dalam
spiritus dilutus.
Piedra Putih
Piedra Putih
Piedra Putih
(Trichosporon beigelii)
Koloni Trichosporon beigelii
Piedraia hortae
• Merupakan jamur penyebab Piedra hitam
(infeksi pada rambut berupa benjolan yang
melekat erat pada rambut, berwarna hitam).
Penyakit ini umumnya terdapat di daerah-
daerah tropis dan subtropis. Terutama
terdapat pada rambut kepala, kumis,atau
jambang, dan dagu.
Piedraia hortae
MORFOLOGI
• Askospora berbentuk seperti pisang.
Askospora tersebut dibentuk dalam suatu
kantung yang disebut askus. Askus-askus
bersama dengan anyaman hifa yang padat
membentuk benjolan hitam yang keras
dibagian luar rambut.
Piedraia hortae
• Dari rambut yang ada benjolan, tampak hifa
endotrik (dalam rambut) sampai ektotrik (di
luar rambut) yang besarnya berwarna tengguli
dan ditemukan spora: askospora.
Piedraia hortae
GAMBARAN KLINIS
• Pada rambut kepala, janggut, kumis akan
tampak benjolan atau penebalan yang keras
warna hitam. Penebalan ini sukar dilepaskan
dari corong rambut tersebut.
• Umumnya rambut lebih suram, bila disisir
sering memberikan bunyi seperti logam.
• Biasanya penyakit ini mengenai rambut dengan
kontak langsung atau tidak langsung.
Piedraia hortae
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar :
1. Gejala klinis
Objektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir
terasa seperti logam kasar.
2. Laboratorium
a. Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada
benjolan tampak hifa endotrik (dalam rambut pada
lapisan kortek) sampai ektotrik (di luar rambut) yang
besar berwarna tengguli dan ditemukan askospora.
Piedraia hortae
b. Kultur rambut dalam media Saboroud tampak
koloni mula-mula tumbuh sebagai ragi yang
berwarna kuning, kemudian dalam 2-4 hari
akan berubah menjadi koloni filamen.
PENGOBATAN
• Sebaiknya rambut dicukur, dapat juga
dikeramas dalam larutan sublimat : 1/2000
dalam alkohol dilutus (spiritus 70%) hasil
pengobatan akan tampak dalam 1 minggu
Piedraia hortae
Piedraia hortae
Piedraia hortae
Piedraia hortae
Otomikosis

• Otomikosis adalah infeksi jamur pada liang


telinga bagian luar. Jamur dapat masuk ke
dalam liang telinga melalui alat-alat yang
dipakai untuk mengorek-ngorek telinga yang
terkontaminasi atau melalui udara atau air.
Otomikosis
• Penderita akan mengeluh merasa gatal atau
sakit di dalam liang telinga. Pada liang telinga
akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh
skuama, dan kelainan ini ke bagian luar akan
dapat meluas sampai muara liang telinga dan
daun telinga sebelah dalam.
Otomikosis
• Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan
ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai ke
dalam, sampai ke membrana timpani, maka
daerah ini menjadi merah, berskuama,
mengeluarkan cairan srousanguinos.
Otomikosis
• Penderita akan mengalami gangguan
pendengaran. Bila ada infeksi sekunder dapat
terjadi otitis ekstema.
• Penyebab biasanya jamur kontaminasi yaitu
Aspergillus sp., Mucor dan Penicillium.
Otomikosis
DIAGNOSA
Diagnosa didasarkan pada :
1. Gejala klinik
Yang khas, terasa gatal atau sakit di liang
telinga dan daun telinga menjadi merah,
skuamous dan dapat meluas ke dalam liang
telinga sampai 2/3 bagian luar.
Otomikosis
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Preparat langsung: Skuama dari kerokan
kulit liang telinga diperiksa dengan KOH 10%
akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum dan
kadang-kadang dapat ditemukan spora-spora
kecil dengan diameter 2-3 u.
Otomikosis
b. Pembiakan: Skuama dibiak pada media SDA
dan dikeram pada temperatur kamar. Koloni
akan tumbuh dalam satu minggu berupa
koloni filamen berwarna putih.
Otomikosis
• Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan
pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan
sterigma dan spora berjejer melekat pada
permukaannya.
Otomikosis
PROGNOSIS
• Umumnya baik bila diobati dengan pengobatan yang
adekuat.

PENGOBATAN
• Pengobatan ditujukan menjaga agar liang telinga
tetap kering jangan lembab dan jangan mengorek-
ngorek telinga dengan barang-barang yang kotor
seperti korek api, garukan telinga atau kapas.
Kotoran- kotoran telinga harus selalu dibersihkan.
Otomikosis
• Larutan timol 2% dalam spiritus dilutus
(alkohol 70%) dan selanjutnya dibersihkan
dengan desinfektan biasanya memberi hasil
pengobatan yang memuaskan. Neosporin dan
larutan gentien violet 1-2% juga dapat
menolong.
Otomikosis
Otomikosis
Tinea Nigra Palmaris
• Tinea nigra palmaris ialah infeksi jamur
superfisialis yang biasanya menyerang kulit
telapak kaki dan tangan dengan memberikan
warna hitam sampai coklat pada kulit yang
terserang.
Tinea Nigra Palmaris
• Makula yang terjadi tidak menonjol pada
permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak
ada tanda-tanda radang. Kadang-kadang
makula ini dapat meluas sampai ke punggung,
kaki dan punggung tangan, bahkan dapat
menyebar sampai di leher, dada dan muka.
Tinea Nigra Palmaris
• Penyebabnya adalah Cladosporium wernecki
atau Cladosporium mansoni dan jamur ini
banyak menyerang anak-anak dengan higiene
kurang baik dan orang-orang yang banyak
berkeringat.
Tinea Nigra Palmaris
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
1.Gejala klinis yang khas
2. Pemeriksaan laboratorium
a. Preparat langsung : kerokan kulit dengan KOH
10% akan menunjukkan adanya
hifa dan spora yang tersebar di dalam gel-gel epitel,
besar hifa berkisar 3-5 u dan spora berkisar 1-2 u.
Tinea Nigra Palmaris
b. Pembiakan : Pembiakan skuama pada media
Sabauroud glukosa agar (SGA), dieram pada
temperatur kamar. Dalam 1-2 minggu akan
tumbuh koloni menyerupai ragi, berwarna
hijau dan pada bagian tepinya tumbuh daerah
yang filamentous berwarna coklat.
Pada pemeriksaan mikroskopis tampak hifa
halus bercabang, mengkilat dan spora-spora
yang lonjong.
Tinea Nigra Palmaris
PENGOBATAN
• Pengobatan dengan obat-obat anti jamur
banyak menolong. Salep whitfield I dan II atau
salep sulfursalisil juga dapat menolong. Obat-
obat anti jamur, imidazol seperti isokotonasol,
bifonasol, klotrinasol juga berkhasiat baik.
Cladosporium wernecki
Cladosporium wernecki
Tinea Nigra Palmaris
Tinea Nigra Palmaris
Tinea Nigra Palmaris

Anda mungkin juga menyukai