Anda di halaman 1dari 39

NON DERMATOFITOSIS

( Candidiasis)
Muhammad Rizki Hardiansyah 19360200
A.Definisi
Infeksi non-dermatofitosis adalah infeksi pada kulit yang
disebabkan jenis jamur non dermatofita, jamur ini tidak dapat
mengeluarkan zat untuk dapat mencerna keratin kulit
sehingga hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar
B.NonDermatofitosis terdiri
atas:
1.Pitiriasis versikolor
2. Pitirosporum Folikulitis
3. Piedra hitam
4. Piedra putih
5. Tinea Nigra Palmaris
6. Otomikosis
7. Keratomikosis
1.Pitiriasis Versikolor
• DEFINISI
Tinea versikolor/Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan yang
sering terjadi disebabkan oleh Malasezia furfur. Penyakit
jamur kulit ini adalah penyakit yang kronik dan asimtomatik
ditandai oleh bercak putih sampai coklat yang bersisik.
Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang
terlihat di ketiak, sela paha,tungkai atas, leher, muka dan kulit
kepala.
• Sinonim : Tinea Versikolor, Kromofitosis, dermatomikosis, liver spots,
tinea flava, panu
• Epidemologi : penyakit yang universal terutama ditemukan di daerah
tropis

• Patogenesis :
Mallasezia furfur, merupakan organisme saprofit pada kulit normal.
Bagaimanaperubahan dari saprofit menjadi patogen belum
diketahui. Organisme ini merupakan "lipid dependent yeast".
Timbulnya penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor hormonal, ras,
matahari,peradangan kulit dan efek primer pytorosporum terhadap
melanosit.
• Gejala Klinis:
Predileksi : badan bagian depan dan punggung
UKK : bercak berwarna warni, bentuk tidak teratur berbatas tegas
sampai difus dan ukuran lesi dapat milier, lentikuler, numuler
sampai plakat.
• Diagnosis:
-Pemeriksaan floresensi dengan woodlight

-Pemeriksaan langsung kerokan kulit dengan larutan KOH 20% terlihat


campuran hifa pendek dan spora bulat berkelompok
• Diagnosis Banding :
- dermatitis seboroika
- eritrasma
- sifilis stadium II
- achromia parasitik
- pitiriasis alba
•Penatalaksanaan :
• Obat topikal berupa sampo lebih mudah digunakan untuk seluruh
tubuh, kecuali wajah dan genital, misalnya
-selenium sulfide 1,8%, 15-30 menit sebelum mandi, 1x/hari
-sampo ketokonazol 2%.
Obat topikal
-solusio tiosulfas natrikus 25% dioleskan 2x/hari setelah mandi
selama 2 minggu
-dan berbagai derivat imidazol, misalnya krim mikonazol.
Pada kasus yang memerlukan pengobatan sistemik dapat
digunakan ketokonazol 200 mg/hari selama 10 hari.
Itrakonazol 200 mg/hari selama 5-7 hari, disarankan untuk
kasus kambuhan atau tidak responsif dengan terapi
lainnya.
• Rekurensi dapat dicegah dengan penggunaan obat
topikal 2x/minggu atau1x/bulan, atau sistemik
ketokonazol 400 mg/hari sekali sebulan.
• Gejala sisa hipopigmentasi akan menghilang secara
perlahan.
2. Pitirosporum Folikulitis
• Definisi :
Merupakan bentuk klinis yang lebih berat, Malasezia furfur
dapat tumbuh dalam jumlah banyak pada folikel rambut dan
kelenjar sebasea.
• Sinonim :
Malazesia Folikulitis
• Gejala Klinis:
Predileksi : distribusinya dipunggung, dada kadang-kadang dibahu,
dengan leher dan rusuk
UKK :lesi terlihat eritem, papula folikular atau pustula dengan
ukuran 2-4mm
• Diagnosis Banding :
-Akne vulgaris
-Folikulitis
-Erupsi Akneformis
• Pengobatan :
-Antimikotik Oral
Ketokonazol 200mg selama 2-4minggu
Itrakonazol 200mg sehari selama 2minggu
Flukonazol 150mg seminggu selama 2- 4minggu
3.Piedra hitam
• Definisi :
infeksi pada rambut yang disebabkan jamur Piedraia hortae
dengan kelainan berupa benjolan (nodus) yang melekat erat
pada rambut, berwarna hitam
• Sinonim :chiqnon disease, piedra nodosa, piedra, trikomikosis
nodularis
• Gejala Klinis:
Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau
penebalan yang keras warna hitam. Penebalan ini sukar dilepaskan
dari corong rambut tersebut.Umumnya rambut lebih suram, bila
disisir sering memberikan bunyi seperti logam.Biasanya penyakit ini
mengenai rambut dengan kontak langsung atau tidak langsung.
• DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar :
1. Gejala klinis
Objektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti
logam kasar.
2. Laboratorium
a. Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan
tampak hifa endotrik (dalam rambut pada lapisan kortek) sampai
ektotrik (di luar rambut) yang besar 4-8 mu berwarna tengguli
hitam dan ditemukan spora yang besarnya 1-2u
b. Kultur rambut dalam media Saboutound tampak koloni mula-
mula tumbuh sebagai ragi yang berwarna kuning kehijauan,
kemudian dalam 2-4 hari akan berubah menjadi koloni filamen.
• PENGOBATAN
Sebaiknya rambut dicukur, dapat juga dikeramas dalam larutan
sublimat : 1/2000
dalam alkohol dilutus (spiritus 70%) hasil pengobatan akan tampak
dalam 1 minggu
4. Piedra Putih
• Definisi:
infeksi pada rambut yang disebabkan jamur trichosporon
baigelii
• Sinonim:
piedra notros, trikomikosis nodosa, beigel disease
• ETIOLOGI :
Piedra Beigeli (Trikosporon beigeli) terutama terdapat didaerah
subtropis, daerah dingin, (di Indonesia belum ditemukan)
• PATOGENESIS:
Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya kontak langsung
dari orang yang sudah terkena infeksi
• GAMBARAN KLINIS:
Adanya benjolan warna tengguli (Coklat merah tua) pada rambut,
kumis, jenggot, kepala, umumnya tidak memberikan gejala-gejala
keluhan
• DIAGNOSA LABORATORIUM
Diagnosa ditegakkan atas dasar :
- gejala kllinis
- pemeriksaan laboratorium dengan KOH dan
kultur pada agar Sabauroud.
• PENGOBATAN
Rambut dicukur atau dikeramas dengan sublimat
1/2000 (5 %) dalam spiritus dilutus.
5. Tinea Nigra Palmaris
• Definisi :
infeksi jamur superfisialis yang biasanya menyerang kulit
telapak kaki dan tangan dengan memberikan warna
hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Makula
yang terjadi tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak
terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang. Kadang-
kadang makula ini dapat meluas sampai ke punggung,
kaki dan punggung tangan, bahkan dapat menyebar
sampai dileher, dada dan muka
• Sinonim : Kerato mikosis nigrikans palmaris, pitiriasis
nigra, kladosporosis epidemika, mikrosposrosis nigra,
tinea nigra
• Epidemologi :
Penyakit terutama di amerika selatan dan tengah, amerika
serikat dan eropa, di indonesia penyakit ini jarang ditemukan,
banyak menyerang anak-anak dengan higiene kurang baik dan
orang-orang yang banyak berkeringat

• Etiologi :
Penyebab utama penyakit ini adalah Cladosporum Wemeckii,
atau disebut Cladosporum Mansonii di asia dan afrika
• Gejala Klinis :
menyerang kulit telapakkaki dan tangan dengan memberikan
warna hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Makula
yang terjadi tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak
terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang. Kadang-kadang
makula ini dapat meluas sampai ke punggung, kaki dan
punggung tangan, bahkan dapat menyebar sampai dileher,
dada dan muka. Gambaran efloresensi ini dapat berupa
polosiklis, arsiner dengan warna hitam atau coklat hampir
sama seperti setetes nitras argenti yang diteteskan pada kulit
• DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
1.Gejala klinis ng khas
2. Pemeriksaan laboratorium
a. Preparat langsung : kerokan kulit dengan KOH 10% akan
menunjukkan adanya hifa dan spora yang tersebar di dalam gel-gel
epitel, besar hifa berkisar 3-5 u dan spora berkisar 1-2u.
b. Pembiakan : Pembiakan skuama pada media Sabauroud glukosa
agar (SGA), dikeram pada temperatur kamar. Dalam 1-2 minggu
akan tumbuh koloni menyerupai ragi, berwarna hijau dan pada
bagian tepinya tumbuh daerah yang filamentous berwarna coklat.
Pada pemerikasaan mikroskopis tampak hifa halus bercabang,
mengkilat dan spora-spora yang lonjong.
• DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Lesi-lesi hitam pada kulit seperti pada sifilis stadium kedua pada
telapak tangan,harus dipikirkan. Melanoma memberikan gambaran
klinis yang mirip. Tinea versikolorpun memberikan gambaran yang
hampir sama.
• PENGOBATAN
Pengobatan dengan obat-obat anti jamur banyak menolong. Salep
whitfield I dan II atau salep sulfursalisil juga dapat menolong. Obat-
obat anti jamur, preparatpreparat imidazol seperti isokotonasol,
bifonasol, klotrirnasol juga berkhasiat baik.
6. Otomikosis
• Definisi :
infeksi jamur pada liang telinga bagian luar yang ditandai
dengan inflamasi eksudatif dan gatal
• Etiologi :
Penyebab penyakit ini terutama jamur kontaminan seperti
aspergilus, penisilium dan mukor
• Epidemiologi :
Merupakan penyakit kosmopolit terutama didaerah panas dan
lembab, infeksi terjadi secara kontak langsung
• Gejala Klinis :
Pada liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh
skuama, dan kelainan ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai
muara liang telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang
terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. Bila meluas
sampai ke dalam, sampai ke membrana timpani, maka daerah ini
menjadi merah, berskuama
• Diagnosis :
• Diagnosa didasarkan pada :
1. Gejala klinik Yang khas, terasa gatal atau sakit diliang telinga dan
daun telinga menjadi merah,skuamous dan dapat meluas ke dalam
liang telinga sampai 2/3 bagian luar.
2 .Pemeriksaan Laboratorium
a. Preparat langsung: Skuama dari kerokan kulit Jiang telinga
diperiksa dengan KOH 10% akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum
dan kadang-kadang dapat ditemukan spora-spora kecil dengan
diameter 2-3 u.
b. Pembiakan: Skuama dibiak pada media Sabauroud dekst
ditemukan dekstrosa agar dan dikeram pada temperatur kamar.
Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa koloni filamen
berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan pada
ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer
melekat pada permukaannya.
• Diagnosis Banding :
Otitis eksterna atau kontak dermatitis pada liang telinga sering
memberi gejala-gejala yang sama.
• Pengobatan :
Pengobatan ditujukan menjaga agar liang telinga tetap kering
jangan lembab dan jangan mengorek-ngorek telinga dengan barang-
barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga atau kapas.
Kotoran- kotoran telinga harus selalu dibersihkan. Larutan timol 2%
dalam spiritus dilutus (alkohol 70%) atau meneteskan larutan
burowi 5% satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan
desinfektan biasanya memberi hasil pengobatan yang memuaskan.
Neosporin dan larutan gentien violet 1-2% juga dapat menolong.
7. Keratomikosis
• Definisi :
Infeksi jamur pada kornea mata yang menyebabkan ulserasi
dan inflamasi setelah trauma dan diobati
• Sinonim :
Keratosis Mitotik
• Etiologi :
Penyebab penyakit ini antara lain jamur aspergilus,
fusarium,cephalosporum, curvaria dan penicilium
• Gejala klinis :
Lesi mulai dengan benjolan yang menonjol sedikit di atas
permukaan, berwarna putih kelabu dan berambut halus, pada
kornea terbentuk ulkus dangkal, terbentuk halo lebar berwarna
putih berbatas tegas mengelilingi titik pusat, terdapat inflamasi,
vaskularisasi tak tampak
• Diagnosis Banding :
-Ulkus kornea
-Keratitis dendriti
• Pengobatan :
Larutan nistatin dan amfoterisin B (garam faal 1,0 mg per ml atau
aquadestila) yang diberikan tiap jam. Pemberian dapat dijarangkan
bila mulai membaik. Pada tahun- tahun terakhir larutan derivat azol
juga digunakan dengan hasil cukup baik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai