Anda di halaman 1dari 20

APPENDISITIS AKUT

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :
Muhammad Rizki Hardiansyah 19360200
PEMBIMBING :
dr. Yusril Leman, Sp.B, FINACS

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU


BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2021
PENDAHULUAN
• Appendicitis akut merupakan yang paling sering
ditemukan. Appendicitis dapat mengenai semua
kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak sebelum
usia sekolah.
• Riwayat perjalanan penyakit pasien dan pemeriksaan fisik
merupakan hal yang paling penting dalam mendiagnosis
Appendicitis
ANATOMI
ANATOMI
• Apendiks merupakan saluran yang
buntu seperti cacing dengan panjang
bervariasi, dari agenesis komplit
sampai lebih dari 30 cm, akan tetapi
biasanya berukuran 5-10 cm dan
lebar sekitar 0,5-1 cm

Posisi apendiks sangat bervariasi, mulai dari parakolika


(35%), retrosekal (65,3%), pelvik (31%), preileal (1%),
postileal (1,5%), promontorik (1%) dan subsekal
(2,3%) Pangkal apendiks vermiformis letaknya tetap,
dan proyeksinya di titik McBurney
FISIOLOGI APPENDIX
• Apendiks dapat menghasilkan lendir sekitar 1-2
ml per hari. Lendir tersebut normalnya di
hantarkan ke dalam lumen dan selanjutnya akan
mengalir ke dalam sekum.
DEFINISI APPENDISITIS AKUT
• Apendisitis akut adalah peradangan yang terjadi
pada apendiks vermiformis, dan sampai saat ini
masih merupakan penyebab akut abdomen yang
paling sering memerlukan tindakan pembedahan.
ETIOLOGI
Apendisitis akut merupakan infeksi bakteria
Berbagai hal menjadi faktor penyebabnya.
• Sumbatan lumen apendiks
• hyperplasia jaringan limfe
• batu feses
• tumor apendiks
• cacing askaris dapat juga menyebabkan sumbatan
• erosi mukosa apendiks karena parasit seperti
E.Histolytica
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Gejala Appendicitis Acut umumnya timbul kurang dari 36
jam
• dimulai dengan nyeri perut yang didahului anoreksia
• nyeri dirasakan difus terpusat di epigastrium, lalu
menetap, kadang disertai kram yang hilang timbul. Durasi
nyeri berkisar antara 1-12 jam, dengan rata-rata 4-6 jam.
• Variasi dari lokasi anatomi Appendix berpengaruh
terhadap lokasi nyeri
• pasien mengalami demam saat terjadi inflamasi
Appendix, biasanya suhu naik hingga 38oC
• pada keadaan perforasi, suhu tubuh meningkat hingga >
39oC
• Sebagian besar pasien mengalami obstipasi pada awal
nyeri perut dan banyak pasien yang merasa nyeri
berkurang setelah buang air besar. Diare timbul pada
beberapa pasien terutama anak-anak
DIAGNOSIS
• Diagnosis apendisitis akut seringkali ditegakkan
didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
beberapa pemeriksaan laboratorium seperti hitung sel
darah putih dan analisa urine.
• Anamnesis
Gejala nyeri abdomen merupakan gejala utama apendisitis
akut. Secara khas nyeri diffus berawal dari bagian tengah
epigastrium atau daerah umbilikus, yang diikuti dengan
nyeri perut kanan bawah setelah 4-12 jam dan muntah-
muntah sering didapatkan sekitar 60% dari penderita
dengan apendisitis akut
Pemeriksaan Fisik
Rovsing Sign adalah nyeri perut kanan bawah yang terjadi saat
dilakukan palpasi di perut bawah kiri dan diduga kuat sudah
terjadi iritasi peritoneum.

Psoas Sign
adalah nyeri perut kanan bawah yang timbul saat dilakukan
hiperekstensi dari tungkai bawah kanan. Respon yang positif
menunjukkan adanya masa inflamasi yang mengenai otot psoas
(retrocecal appendidtis).
Mcburney Point
Titik nyeri di 1/3 lateral SIAS dengan umbilicus

Cough Sign
adalah nyeri perut kanan bawah yang timbul saat penderita
batuk-batuk. Gejala ini menandakan sudah terjadi iritasi
peritoneum
Obturator Sign
adalah nyeri perut kanan bawah yang timbul saat dilakukan
internal rotasi pada posisi tungkai bawah kanan fleksi. Respon
yang positif menandakan adanya massa inflamasi yang mengenai
rongga obturator (pelvic apendisitis).
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• USG
• CT-SCAN
PENATALAKSANAAN
• Observasi
Dalam 8-12 jam setelah munculnya keluhan perlu
diobservasi ketat karena tanda dan gejala apendisitis belum
jelas. Pasien diminta tirah baring dan dipuasakan
• Antibiotik
Apendisitis ganggrenosa atau apenditis perforasi
memerlukan antibiotik, kecuali apendiksitis tanpa
komplikasi tidak memerlukan antibiotik. Penundaan
tindakan bedah sambil memberikan antibiotik dapat
mengakibatkan abses atau preforasi
• Oprasi
Operasi / pembedahan untuk mengangkat apendiks

Apendiktomi harus segera dilakukan untuk menurunkan


resiko perforasi.

Laparoskopi merupakan metode terbaru yang sangat efektif


• Setelah Oprasi
Dilakukan observasi tanda-tanda vital untuk mengetahui
terjadinya perdarahan di dalam. Baringkan klien dalam
posisi semi fowler

Klien dikatakan baik apabila dalam 12 jam tidak terjadi


gangguan. selama itu klien dipuasakan sampai fungsi usus
kembali normal.

Satu hari setelah dilakukan operasi klien dianjurkan duduk


tegak di tempat tidur selama 2 x 30 menit.
Diagnosa Banding
• Adenitis Mesenterica Acut
• Epiploic Appendagitis
• Gastroenteritis Akut
• Infeksi Saluran Kencing
• Penyakit urogenital pada laki-laki
• Batu Urethra
• Diverticulitis Meckel

• Intususseption

• Chron’s Enteritis

• Perforasi ulkus peptikum

Anda mungkin juga menyukai