Anda di halaman 1dari 8

Neisseria meningitidis

Nama kelompok :
1. Veronika Alfananda Diantari
2. Aisyah Dwi Arini
3. Aprilia Ghozirotul Maghfiroh
4. Achmad Thoriq Romadhon
5. Putriana Minarnining Tyas
6. Rosa Karunia Putri Asmarani
7. Azura Syandita
8. Dinar Rizki Wiraswati
9. Nur Laila Hadiyanti
MORFOLOGI
Neisseria merupakan cocus berpasangan
Bakteri gram negatif
Diplococcus non motil
Berdiameter mendekati 0,8 m
Cocci berbentuk ginjal

Bakteri ini adalah patogen pada manusia


dan biasanya ditemukan bergabung atau di
dalam sel polimorfonuklear. Pada gonococci
memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki
kapsul polisakarida, memiliki plasmid
ISOLASI
Neisseria intaselullaris tumbuh baik di
media yang mengandung serum atau darah
dan suhu untuk tumbuh diantara 25 -43 c.
suhu optimum : 37 c, dan pH 7,4 7,6.

Pada serum agar koloni transparan, kecil


lebih besar dari diplococcus pneumonia,
bulat tepinya meninggi dan berwarna putih
abu-abu. Permukaan seperti berembun
koloni cepat mengadakan otolisis.
pada media cair tumbuh dekat permukaan dan
menyebabkan kekeruhan seperti embun dan membentuk
endapan pada dasar tabung dan membutuhkan O2 untuk
pertumbuhan maksimal.
Standar emas diagnosis adalah isolasi N. meningitidis from
sterile body fluid. Meningitidis dari cairan tubuh yang steril.
Sebuah CSF spesimen dikirim ke laboratorium segera untuk
identifikasi organisme. Diagnosis bergantung pada kultur
organisme pada agar-agar cokelat piring. Pengujian lebih
lanjut untuk membedakan spesies mencakup pengujian
untuk oksidase , katalase (semua Neisseria klinis yang
relevan menunjukkan reaksi positif) dan karbohidrat
maltosa , sukrosa , dan glukosa tes di mana N. Meningitidis
akan memfermentasi (yaitu, memanfaatkan) glukosa dan
maltosa. Serologi menentukan subkelompok organisme.
Jika bakteri mencapai sirkulasi, maka kultur darah
harus ditarik dan diproses sesuai.
Uji klinis yang digunakan saat ini untuk diagnosis
penyakit meningokokus memakan waktu antara 2 dan
48 jam dan sering bergantung pada kultur bakteri baik
dari darah atau cairan serebrospinal (CSF) sampel.
Namun, reaksi rantai polimerase tes dapat digunakan
untuk mengidentifikasi organisme bahkan setelah
antibiotik telah mulai mengurangi infeksi. Sebagai
penyakit memiliki risiko kematian mendekati 15%
dalam waktu 12 jam infeksi, sangat penting untuk
memulai pengujian secepat mungkin tapi tidak untuk
menunggu hasil sebelum memulai terapi antibiotik.
MEKANISME
Neisseria meningitidis dan Streptococcus
Pneumococcus, dan pada usia dewasa (>20 tahun)
disebabkan oleh Meningococcus, Pneumococcus,
Stafilocccus, Streptococcus dan Listeria.
Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan
sedang mengalami hiperemi; dalam waktu yang sangat
singkat terjadi penyebaran sel-sel leukosit
polimorfonuklear ke dalam ruang subarakhnoid,
kemudian terbentuk eksudat. Dalam beberapa hari
terjadi pembentukan limfosit dan histiosit dan dalam
minggu kedua selsel plasma. Eksudat yang terbentuk
terdiri dari dua lapisan, bagian luar mengandung
leukosit polimorfonuklear dan fibrin sedangkan di
lapisaan dalam terdapat makrofag
Meningitis pada umumnya sebagai akibat dari penyebaran penyakit di
organ atau jaringan tubuh yang lain. Antara lain dengan cara :
Secara hematogen sampai ke selaput otak, misalnya pada penyakit
Faringitis, Tonsilitis, Pneumonia, Bronchopneumonia dan Endokarditis.
Secara perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan yang
ada di dekat selaput otak, misalnya Abses otak, Otitis Media,
Mastoiditis, Trombosis sinus kavernosus dan Sinusitis.
Akibat trauma kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi bedah
otak. Invasi kuman-kuman ke dalam ruang subaraknoid
menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, CSS (Cairan
Serebrospinal) dan sistem ventrikulus.
Proses radang selain pada arteri juga terjadi pada vena-vena di korteks
dan dapat menyebabkan trombosis, infark otak, edema otak dan
degenerasi neuronneuron. Trombosis serta organisasi eksudat
perineural yang fibrino-purulen menyebabkan kelainan kraniales.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai