Kelompok B
1. Asmaul Khusnawati (P27834015012)
2. Livia Hibatulla Putri (P27834015013)
3. Weni Maika Binarwati (P27834015015)
4. Ikhwatun Abida (P27834015016) D3 Analis
5. Vikry Nudiasari Ramadhani (P27834015017) Kesehatan
6. Bety Kumala Sari (P27834015018)
7. Patricia Gesika Stella (P27834015019) Semester 4
8. Fanny Puspitasari (P27834015020)
9. Nanda Krisna Yeni (P27834015021) 2016-2017
Meningitis Neonatal
Penyakit meningitis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya
peradangan pada selaput meninges yang mengelilingi dan melindungi otak serta
tulang belakang. Penyakit meningitis yang terjadi pada bayi yang baru lahir disebut
meningitis neonatal. Meningitis merupakan penyakit yang sangat membahayakan
dan bahkan bisa menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani dengan
benar. Penyebab penyakit ini adalah infeksi virus dan bakteri yang menyerang
selaput otak.
Streptokokus Grup B (SGB) merupakan penyebab penting infeksi yang serius
pada neonatus antara lain menyebabkan pneumonia, septikemia dan meningitis
neonatal.
Streptokokus Grup B (SGB) disebut juga Streptococcus agalactiae
Infeksi neonatal Streptococcus Grub B dapat terjadi dalam dua bentuk sindroma
yaitu
1. infeksi neonatal dengan onset-dini (early-onset)
Biasanya terjadi usia 1 hingga 6 hari
Umumnya bayi sudah menderita sakit dalam 24 jam setelah lahir
Spektrum klinik yang paling terjadi adalah pneumonia (35-55% kasus)
Pada keadaan yang lebih berat dapat terjadi sepsis yang disertai dengan
kegagalan pernafasan (respiratory distress), apnea, perfusi yang jelek dan shok
Spektrum klinik yang lain adalah meningitis pada 5-10% kasus
Insidensi infeksi early-onset meningkat pada infan prematur, hal ini mungkin
disebabka adanya defisiensi opsonin dan terbatasnya transfer antibodi.
2. infeksi neonatal dengan onset-lambat (late-onset)
Infeksi late-onset terjadi setelah minggu pertama kelahiran hingga usia
2-3 bulan, spektrum klinik sering terjadi adalah meningitis.
Pada bayi-bayi yang selamat dari infeksi meninggal, 25-50% kasus akan
meninggalkan gejala sisa neurologik yang permanen.
Spektrum klinik lain dari bentuk infeksi late-onset pada neonatus adalah
artritis septik.
Streptokokus grup B serotipe III adalah tipe yang paling sering
menimbulkan infeksi late-onset di Amerika Serikat, sedangkan yang
menyebabkan artritis septik dilaporkan tidak ada perbedaan serotipe yang
nyata
Isolasi dan identifikasi
Untuk mengisolasi bakteri SGB pada neonatus, bahan pemeriksaan dapat diambil dari
darah, cairan serebrospinal, trakhea dan lain-lain.
Bakteri SGB jika diinkubasi pada agar darah domba 5%, akan
diperoleh :
koloni berbentuk bulat kecil (1-4 mm) dengan permukaan
yang sedikit mukoid,
berwarna bening seperti titik embun atau putih keabu-
abuan dengan zona -hemolitik pada 11-89% strain.
Namun demikian 5-15% strain adalah non hemolitik,
sedangkan -hemolitik jarang ditemukan.
Jika diinkubasi secara anaerob 97% strain dapat
memproduksi pigmen kuning, merah atau orange.
Isolasi dan identifikasi
2. Countercurrent immunoelectrophoresis
Salah satu metode yang sering digunakan untuk identifikasi SGB adalah metode
imunodifusi (Ouchterlony) => Kelemahannya adalah waktu pembacaan yang sangat
lama yaitu 18-24 jam dan memerlukan bahan yang relatif mahal.
=> Untuk mendukung uji imunodifusi : tes koaglutinasi dengan menggunakan akurat
Faktor Virulensi SGB
Faktor virulensi bakteri SGB dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Faktor virulensi struktural
Faktor virulensi struktural dibentuk oleh komponen-komponen penyusun sel baik
komponen permukaan maupun komponen penyusun dinding sel bakteri. Faktor virulensi
tersebut antara lain adalah antigen kapsul polisakarida, antigen protein dan asam
lipoteikoat.
2. Faktor non struktural
Faktor virulensi non struktural (metabolit) yang merupakan produk ekstraseluler dari
bakteri ini antara lain adalah hialuronidase, protease, hipurikase, nuclease, C5a-ase,
hemolisin dan faktor CAMP
Pencegahan Infeksi Neonatal SGB
Kemoprofilaksis
Kemoprofilaksis yang dianjurkan untuk Imunoprofilaksis
mencegah infeksi SGB adalah ampisilin
intravena intrapartum (2 gram inisial, Suatu vaksin yang efektif dapat
kemudian dilanjutkan 1-2 gram setiap 4- mengeradikasi penyakit SGB,
6 jam) atau penisilin G 5 juta unit setiap mengeliminasi resiko resistensi
6 jam sampai melahirkan antibiotika dan menurunkan angka
kematian bayi serta kelahiran
prematur.
Terima Kasih