PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus
dilakukan pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan
terhadap infeksi.Pada saat penanganan bayi baru lahir, pastikan penolong
untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi.
2.2 Prinsip Umum Pencegahan Infeksi
Dengan mengamati praktik pencegahan infeksi di bawah akan melindungi
bayi, ibu dan pemberi perawatan kesehatan dari infeksi. Hal itu juga akan
membantu mencegah penyebaran infeksi :
a. Berikan perawatan rutin kepada bayi baru lahir.
b. Pertimbangkan setiap orang (termasuk bayi dan staf) berpotensi
c.
d.
e.
f.
menularkan infeksi.
Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan beralkohol.
Pakaipakaian pelindung dan sarung tangan.
Gunakan teknik aseptik.
Pegang instrumen tajam dengan hatihati dan bersihkan dan jika perlu
nutrisi
parenteral
merupakan
tempat
masuk
bagi
seperti
steroid,
bis
1.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada
bayi baru lahir adalah:
a. Pencegahan infeksi pada tali pusat
Upaya ini dilakukan dengan cara merawat talipusat yang berarti
menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak terkena air kencing,
kotoran bayi atau tanah. Pemakaian popok bayi diletakkan di sebelah
bawah talipusat. Apabila talipusat kotor, cuci luka talipusat dengan air
bersih yang mengalirdan sabun, segera dikeringkan dengan kain kasa
kering dan dibungkus dengan kasa tipis yang steril dan kering.
Dilarang membubuhkan atau mengoles ramuan, abu dapur dan
sebagainya pada luka talipusat, sebabakan menyebabkan infeksi dan
tetanus yang dapat berakhir dengan kematian neonatal. Tanda-tanda
infeksi tali pusat yang harus diwaspadai, antara lain kulit sekitar tali
pusat berwarna kemerahan, ada pus/nanah dan berba ubusuk.
Mengawasi dan segera melaporkan kedokter jika pada tali pusat
ditemukan perdarahan, pembengkakan, keluarcairan, tampak merah
atau berbau busuk.
b. Pencegahan infeksi pada kulit
Beberapa cara yang diketahui dapat mencegah terjadi infeksi pada kulit
bayi baru lahir atau penyakit infeksi lain adalah meletakkan bayi di
dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi, sehingga
menyebabkan
terjadinya
kolonisasi
mikroorganisme
ibu
yang
cenderung bersifat non patogen, serta adanya zat antibodi bayi yang
sudah terbentuk dan terkandung dalam air susu ibu.
c. Pencegahan infeksi pada mata
Cara mencegah infeksi pada mata bayi baru lahir adalah merawat
mata bayi baru lahir dengan mencuci tangan terlebih dahulu,
membersihkan kedua mata bayi segera setelah lahir dengan kapas atau
sapu tangan halus dan bersih yang telah dibersihkan dengan air hangat.
Dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir, berikan salep/obat tetes mata
untuk mencegah oftalmia neonatorum (Tetrasiklin 1%, Eritromisin
0.5% Atau Nitrasn, Argensi 1%), biarkan obat tetap pada mata bayi dan
obat yang ada di sekitar mata jangan dibersihkan. Setelah selesai
2.11
kering bersih
apron plastik atau karet dan masker
antiseptik pencuci tangan
gunting steril (mayo)
klem tali pusat steril dan tali pengikat tali pusat
oksitosin injeksi dengan atau tanpa methergin atau
misiprostol oral
kateter urin steril karet atau metal dan wadah bersih
untuk urine
kasa segi empat
Tempat plasenta
duk bersih atau kain pembungkus bayi
alas perineum bersih, lampu
kontainer untuk benda tajam (dalam jangkauan tangan)
ember plastik diisi klorin 0,5% untuk dekontaminasi
tempat sampah plastik yang tertutup untuk sampah
yang terkontaminasi
alat untuk episiotomi (nal voeder, cunam jaringan
steril, benang kromik no.0 dengan jarum jahit, anestesi
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
keringkan.
Pakai sarung tangan bedah steril
Pakailah APD termasuk apron plastik/ karet dan pelindung
muka (masker) karena dapat terciprat darah atau amnion
dan darah. Selama persalinan:
-
mekanik
Kalau diperlukan pengeluaran plasenta secara manual,
pakailah sarung tangan tanpa jari untuk menghindari
Sesudah
melahirkan
Langkah 8
Langkah 9
infeksius
Jika episiotomi dilakukan atau ada robekan vagina atau per
ineum lakukan penjahitan :
Tempatkan benda tajam pada tempat anti tembus. Buang
jarum dan sempritnya ke tempat anti tembus, dengan
menutup jarum tanpa disentuh tangan untuk dihancurkan
Langkah 10
dalam incinerator.
Rendam kedua sarung tangan bekas pakai dalam larutan
Langkah 11
2.12
11
lobang
Sianosis pada kulit atau bibir
Ikterus berat
Muntah terus menerus
Muntah dan perut membesar
Kesulitan bernafas
Perilaku tangis yang tidak normal
Mata bengkak dan bernanah/ berair
Mekonium cair berwarna hijau gelap dengan lendir/darah
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencegahan infeksi membantu semua petugas pelayanan kesehatan rumah
sakit dan penyelia klinik, untuk memahami prinsip-prinsip dasar
pencegahan infeksi, termasuk siklus penyebaran penyakit dan konsepkonsep lainnya yang penting.
3.2 Saran
Sebaiknya petugas kesehatan memberikan segala informasi dan konseling
terhadap ibu untuk merawat bayinya yang baru lahir dikemudian hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Christiani,
Meity.
2014.
Pencegahan
Infeksi
pada
BBL.
Makala
Infeksi
pada
Neonatus.
2014.
Kelompok
24
(Pencegahan
Infeksi).
Pencegahan
Infeksi.
http://wiwidamity.blogspot.co.id/2013/05/pencegahan-infeksi.html. Visited
11 Mei 2016
13