Anda di halaman 1dari 4

SHIGELLA

Gram negative, facultative anaerob, tidak meragikan laktosa tetapi meragikan


karbohidrat lainnya, menghasilkan asam tetapi tidak menghasilkan gas, tidak
membentuk spora, tidak bergerak, bentuk

Habitat alamiah terbatas pada saluran pencernaan manusia dan primate lainnya
dimana sejumlah spesies menimbulkan dysentri basiler.

Morfologi dan Identifikasi

a. Ciri-ciri khas organism


Batang ramping, tidak berkapsul, tidak bergerak, tidak membentuk spora,
gram negative, bentuk koko basil dapat terjadi pada biakan muda.
b. Biakan
Fakultatif anaerob, tetapi paling baik tumbuh secara aerobic. Koloni yang
konvek, bulat, transparan dengan pinggir-pinggir utuh, mencapai diameter
kira-kira 2 mm dalam 24 jam. Kuman ini sering ditemukan pada perbenihan
diferensial karena ketidakmampuannya meragikan laktosa, jadi teteap tidak
berwarna. Sedangkan peragi laktosa membentuk koloni-koloni yang
berwarna.
c. Sifat-sifat pertumbuhan
Semua shigella meragikan glukosa, tidak ada yang meragikan salisiin.
Shigella dibagi dalam Shigella yang meragikan manitol ( S sonnei dan S
flexneri ) dan Shigella yang tidak meragikan manitol ( S dysentriae ).
d. Variasi
Mutan-mutan dengan sifat-sifat biokomia, anti gen dan patogen yang
berbeda sering timbul dari strain induk. Variasi dari bentuk koloni halus, ( H )
menjadi kasar (K ) dihubungkan dengan hilangnya daya invasi.

Struktur antigenic

Shigella mempunyai susunan antigen yang kompleks, sebaian besar kuman


mempunyai antigen O yang juga dimiliki oleh kuman enteric lainnya. Antigen
somatic O Shigella adalah lipopolisakharida. Kekhususan serologinya tergantuk
pada polisakharida. Klasifikasi Shigella didasarkan pada sifat-sifat biokimia dan
antigenic.

Patogenesis dan Patologi

Habitat alamiah kuman dysentri adalah usus besar manusia di mana kuman
tersebut dapat menyebabkan dysentri basiler. Infeksi Shigella praktis selalu
terbatas pada saluran pencernaan manusia, invasi dalam darah sangat jarang.
Shigella menimbulkan penyakit yang sangat menular. Proses patologi yang penting
adalah invasi epitel selaput lendir mikroabses pada dinding usus besar dan ileum
terminal yang cenderung mengakibatkan nekrosis slaput lendir, perdarahan, dan
pempentukan pseudomembran pada daerah ulkus. Ini terdiri dari fibrin, lekosit,
sisa sel, selaput lendir yang nekrotik dan kuman.

Toksin

Pada otolisis semua Shigella mengeluarkan lipopolisakarida yang toksik. endotoksin


ini mungkin menambah iritasi dinding usus.

Selain itu, S dysentriae tipe 1 menghasilkan eksotoksin yang tidak tahan panas
yang dapat menambah gambaran klinik neurotoksin dan enterotoksin dengan
nyata.

Gambaran Klinik

Setelah masa inkubasi yang pendek 1-3 hari secara mendadak timbul nyeri perut,
demam dan tinja encer. tinja encer tersebut berhubungan dengan kerja eksotoksin
dalam usus halus. sehari atau beberapa hari kemudian, karena infeksi meliputi
ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat; tinja kurang encer tetapi sering
mengandung lendir dan darah.

Nama Golongan Manito Ornitin Nama Terdahulu


Sekarang dan Tipe l Dekarboksila
se
S A (1-10) - - S shigae, bacillus shiga
dysentriae B (1-6) + - S paradysentriae. subgolongan
S flexnari C (1-15) + - flexnari
S boydii D1 + + S paradysenteriae,
S sonne subgolongan Boyd
Bacilus sonne

tiap gerakan usus disertai dengan mengedan dan tenesmus (spasmus rectum),
yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah. demam dan diare sembuh secara
spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. namun, pada anak-
anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi,
asidosis dan bahkan kematian. penyakit yang disebabkan oleh S dysenteriae dapat
sangat berat. kebanyakan orang, pada penyembuhan, mengaluarkan kuman
desentri untuk waktu yang sinkat, tetapi beberapa diantaranya tetap menjadi
pembawa kuman usus menahun dan dapat mengalami serangan penyakit
berulang-ulang. pada penyembuhan infeksi, kebanyakan orang membentuk
antibody terhadap shigella dalam darahnya, tetapi antibody ini tidak melindungi
terhadap re infeksi.

tes diagnosis laboratorium


bahan terdiri dari : tinja segar,lendir dan usapan rectum untuk pembiakan.
sejumlah leukosit dan darah vekal sering terlihat secara mikroskopis.

a . biakan : bahan dioleskan pada perbenihan selektif deferensial (misalnya, agar


MC CONKEY atau agar eosin methylen blue) dan pada agar tyosulfat sitrat empedu,
yang menekan koliform dan organisme gram positif. koloni koloni yang tidak
berwarna (laktosa negatif diinokulasikan dalam perbenihan trigulabesi. organism
yang menghasilkan asam pada bagian agar miring (slant) dan asam dan gas pada
ujung (butt) harus dibuang; kuman kuman ini adalah koliform atau kuman
parakolom. organisme yang tidak membentuk h2s yang menghasilkan asam tetapi
tidak menghasilkan gas pada ujung (butt) dan baian miring (slant) yang basa, dan
tidak bergerak harus diperiksa secara aglutinasi mikroskopik dengan anti serum
spesifik shigella.
b. serologi : orang normal sering mempunyai agglutinin terhadap beberapa spesies
shigella. akan tetapi, serangkaian penetapan antibody dapat menunjukkan
kenaikan antibody spesifik.

kekebalan
respon antibody tipe spesifikakan timbul pada infeksi. penyuktikan dengan shigella
yang dimatikan merangsang pembentukan antibody dalam serum tetapi tidak
dapat melindungi manusia terhadap infeksi antibody IgA dalam usus mungkin
penting dalam membatasi reinfeksi. antibody ini mungkin dirangsang oleh strain
hidup yang dilemahkan dan diberikan melalui mulut sebagai vaksin
percobaan.serum antibody terhadap antigen somatic shigella adalah IgM.

epidemiologi,pencegahan dan pengawasan


shigella ditularkan melaui makanan,jari,tinja,dan lalat dari orang ke orang.
sebagian besar kasus shigella terjadi pada anak anak dibawah usia 10 tahun.
karena manusia adalah tuan rumah utama, yang diketahui, dari shigella patogen,
usaha pengawasan harus diarahkan pada pebersihan kuman dari sumber ini
dengan 1.) pengawasan sanitasi air,makanan, dan susu ; pembuangan sampah; dan
pengawasan lalat, 2.) isolasi penderita dan disinfeksi eksreta, 3.)penemuan kasus-
kasus subklinik, khususnya pada pengurus makanan.

orga moti glu lakt suk ma Mengh Agar Lisin Ornitin Arginin
nism litas kos osa ros nito asilkan tri Dekarb Dekarb Dekarb
e a a l H2S gula oksilase oksilasc oksilase
besi
Sl B
an ut
t t
S - A - - - - Al A - - -
dyse k
ntria
e
S - A - - Al A - - -
flexn k
eri
S - A tA tA A - Al A - + -
sonn k
ei

keterangan :
( )Variabel
(+) Positif
(-) Negatif
(A) Asam (kuning)
(AG) Asam dan Gas
(Alk) Alkali
(t) terlambat
Epidemiologi, pencegahan, dan pengawasan
Shigella ditularkan melalui makanan,jari,tinja, dan lalat dari orang ke
orang. Infeksi Shigella terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun. Shigella
disentriae telah tersebar luas di Amerika tengah dan selatan. Karena manusia
adalah tuan rumah utama, yang diketahui dari Shigella patogen, usaha
pengawasan harus diarahkan pada pembersihan kuman dari sumber ini dengan (1)
pengawasan sanitasi air, makanan, dan susu ;pembuangan sampah; dan
pengawasan lalat (2) isolasi penderita dan disinfeksi ekskreta (3) penemuan kasus-
kasus subklinik, khususnya pada pengurus makanan.

Anda mungkin juga menyukai