Anda di halaman 1dari 40

Pioderma

Dr. Stefani nurhadi,


m.biomed, Sp.KK

SCHOOL OF MEDICINE UNIVERSITY OF CIPUTRA


Pioderma
• Pioderma adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh Staphylococcus aureus,
& atau Group A Streptococcus beta
hemolyticus, keduanya bakteri gram
positif
• Infeksi kulit oleh bakteri gram negatif tidak
termasuk dalam Pioderma
• Sering & berhubungan erat dg keadaan
sosial ekonomi sanitasi.
Predisposisi
• Higiene dan sanitasi kurang, hangat dan
lembab
• Menurunnya daya tahan tubuh: malnutrisi,
DM, anemia, cancer
• Telah ada penyakit lain di kulit atau insect
bite, karena terjadi kerusakan di
epidermis, maka fungsi kulit sebagai
pelindung akan terganggu sehingga
memudahkan terjadinya infeksi
Klasifikasi
• Pioderma primer: infeksi terjadi di kulit
yang tadinya normal, gambaran klinisnya
khas, bakteri penyebab biasanya 1
macam
• Pioderma sekunder: infeksi di kulit yang
telah ada penyakit kulit lain, gambaran
klinisnya tdak khas dan sering mengikuti
penyakit yang telah ada sebelumnya.
(impetigenisata)
Impetigenisata
• Penyakit kulit + komplikasi pioderma
sekunder
• Dermatitis impetigenisata
• Skabies Impetigenisata
• Tanda impetigenisata: pada lesi terdapat
pus, pustul, bula purulen, krusta berwarna
kuning kehijauan, pembesaran kelenjar
getah bening regional, leukositosis bahkan
febris
1. Impetigo
2. Folikulitis
3. Furunkel
4. Karbunkel
5. Ektima
6. Pionikia
7. Erisipelas
8. Selulitis
9. Flegmon
10. Ulkus piogenik
11. Abses multipel kelenjar keringat
12. Hidradenitis supurativa
13. Staphylococcus Scalded Skin Syndrome (SSSS)

Bentuk Pioderma
Impetigo
• Pioderma superfisialis
• Terbatas pada epidermis
• 2 macam impetigo
1. Impetigo Krustosa
2. Impetigo Bulosa
• Impetigo yg disebabkan oleh
Streptococcus beta hemolyticus serotype
tertentu dapat komplikasi
glomerulonefritis
Impetigo Krustosa
• Impetigo Krustosa = impetigo kontangiosa
• Biasanya Streptococcus beta hemolyticus
• Anak (2-5 th), sekitar lubang hidung dan mulut
• Berupa erosi basah, dengan krusta kuning
coklat karena vesikel/pustule yang cepat
pecah sehingga waktu pasien datang hanya
tampak krusta kuning dengan erosi di
bawahnya
• Terapi dengan antibiotik topikal
Impetigo Krustosa
Impetigo Bulosa
• Terutama pada anak, tapi juga pada dewasa
• E/ biasanya Staphylococcus aureus Phage group II
• Predileksi: muka, ketiak, dada, punggung
• Sering bersama miliaria
• Lesi berupa kulit eritema dg bula dan bula
hipopyon
• Kadang waktu pasien datang bula sudah pecah
• Terapi antibiotik topikal, bila luas antibiotik sistemik
• Bula terjadi akibat epidermolytic toxin
Impetigo Bulosa
Folliculitis
• Radang folikel rambut
• E/ Staphylococcus aureus
• Folikulitis superfisialis: radang terdapat di
epidermis
• Folikulitis profunda: radang sampai ke
subkutan
Folikulitis superfisialis

• =Impetigo Bockhart
• Predileksi: tungkai
bawah, berupa papul
dan atau pustul
eritematosa dan
ditengahnya terdapat
rambut.
• Lesi biasanya multipel
• Tx AB topikal, k/p
sistemik
Folikulitis profunda
• Lesi berupa papul
dan atau pustul
dengan rambut
ditengah dan
teraba infiltrat di
subkutan
• Predileksi: dagu dan
bibir atas
• Co: sikosis barbe
Furunkel dan karbunkel
• Furunkel: radang folikel rambut dan
jaringan sekitarnya
• Kumpulan beberapa furunkel menjadi
sebuah karbunkel
• Bila banyak furunkel tersebar disebut
furunkulosis
• E/ biasanya Staphylococcus aureus
Furunkel
Karbunkel

Furunkulosis
Predileksi furuncle & carbuncle

• Setiap kulit yang


berambut
• Terutama daerah
kulit lembab dan
banyak friksi
• Leher, pinggang,
axilla, paha &
bokong
Ektima
• Ulkus superfisial dgn krusta di atasnya
disebabkan infeksi o/ Streptococcusbbeta
hemolyticus
• Lesi berupa krusta tebal berwarna kuning,
biasanya berlokasi di tungkai bawah, yaitu
tempat yg relatif banyak mendapat
trauma. Jika krusta diangkat tampak ulkus
yang dangkal.
• Tx: AB topikal dan sistemik
Ektima
Pionikia/ paronikia
• Pionikia: radang di sekitar kuku, krn infeksi
Staphylococcus aureus dan atau
Streptococcus beta haemolyticus
• Penyakit ini didahului trauma. Mulai infeksi
dari lipat kuku, terlihat tanda-tanda
radang —>menjalar ke matriks dan nail
plate, dpt terjadi abses subungual.
Pionikia
Erisipelas
• Erisipelas: penykt infeksi akut biasanya disebabkan
oleh Streptococcus beta hemolyticus, gejala
utamanya adalah erithema cerah & berbatas tegas,
disertai gejala konstitusi.
• Lapisan kulit yg diserang epidermis & dermis.
Didahului trauma/ tinea pedis/ ulkus pedis, karena itu
biasanya tempat predileksi—> tungkai bawah. Bisa
disertai vesikel & bula.
• Keterlibatan pembuluh limfe —> sering residif di
tempat sama —> obliterasi pembuluh limfe —>
elefantiasis
Erisipelas

Erisipelas: nyeri, plak merah


terang, tepi meninggi,
edema berbatas tegas.
Selulitis
• Etiologi, gejala
konstitusi, tempat
predileksi, kelainan
laboratorik dan
terapinya = erisipelas
• Kelainan kulit berupa
infiltrat difus di
subkutan dengan
tanda2 radang akut.
Flegmon
• Selulitis yang
mengalami
supurasi.
• Terapinya = selulitis
hanya ditambah
insisi
Ulkus piogenik
• Ulkus yang gambaran klinisnya tidak khas
disertai pus diatasnya.
• Dibedakan dengan ulkus lain yang
disebabkan oleh kuman Gram negatif
Abses multipel kelenjar
keringat
• Infeksi kelenjar keringat oleh
Staphylococcus aureus berupa abses
multipel tidak nyeri berbentuk kubah
Hidradenitis
• Infeksi kelenjar apokrin
• usia sesudah akil balik sampai dewasa muda
• Sering didahului oleh trauma/mikrotrauma
• Gejala konstitusi: demam, malaise
• Efflo: nodus + 5 tanda radang akut
•  dapat melunak menjadi abses  pecah
membentuk fistel dan sinus multipel
(hidradenitis supurativa)
• Lokasi: ketiak, perineum
• Leukositosis
• DDx: skrofuloderma tidak terdapat tanda
radang akut dan tidak ada leukositosis
• Pengobatan :
• antibiotik sistemik
• Abses  insisi
• Kronik residif  eksisi kelenjar apokrin
Staphylococcal skin scalded
syndrome
• = dermatitis eksfoliativa neonatorum
• Khas: epidermolisis
• t/u anak <5 tahun, dewasa g3 fx ginjal,
imunosupresif
• Sumber infeksi: infeksi mata, THT
• Eksotoksin bersifat epidermolitik “epidermolin”,
“eksfoliatin” yang beredar di seluruh tubuh,
sampai pada epidermis menimbulkan
kerusakan
• Di kulit tidak ditemukan kuman penyebab
Gejala klinis
• Demam tinggi
• Infeksi sal. Nafas atas
• Kulit: eritema mendadak
pada muka, leher, ketiak &
lipat paha  menyeluruh
dalam 24 jam
• 24-48 jam timbul bula2
besar berdinding kendur
• Tanda nikolsky (+)
• 2-3 hari pengeriputan
spontan pengelupasan
lembaran2 kulit sehingga
tampak erosi akan
mengering deskuamasi
• Mukosa(-)
• Penyembuhan 14 hari, skar
(-)
• Komplikasi: selulitis,
pneumonia, septikemia
• Pemeriksaan bakteriologi
pada kulit tdk ditemukan
kuman penyebab krn
kerusakan kulit akibat
toksin
• HistoPA: lepuh intra
epidermal, celah st.
granulosum
• DDx: toxic epidermal
necrolysis
• Pengobatan: antibiotik
• Penyebab kematian:
gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Infeksi bakteri yang lain
• Eritrasma adalah penyakit bakteri kronik
pada stratum korneum yang disebabkan
oleh Corynebacterium minitussismum
• Ditandai lesi berupa eritema dan skuama
halus terutama daerah ketiak dan lipat
paha (intertriginosa)
• Epidemiologi:
• berhubungan dengan diabetes mellitus.
• Terutama menyerang pria dewasa.
Manifestasi klinis
• Lesi kulit
eritroskuamosa
berskuama halus
kadang merah
kecoklatan
berukuran miliar
sampai plakat
• Perluasan lesi terlihat
pada pinggir yang
eritematosa dan
serpiginosa. Lesi tidak
menimbul dan tidak
terlihat vesikulasi.
• Skuama kering halus
menutupi lesi, pada
perabaan terasa
berlemak.
Pemeriksaan penunjang

• Lampu wood: coral


red
• Sediaan langsung
kerokan kulit
(metilen blue/biru
laktofenol): batang
pendek halus
bercabang,
diameter 1mikron/<
DDX Terapi
• Pitiriasis versikolor • Eritromisin 4x250mg
• Tinea kruris 2-3 minggu
• Dermatitis seboroik • Salep tetrasiklin 3%
• Dermatitis kontak

Prognosis • baik
https://create.kahoot.it/share/bacteria
l-infections/2e56f309-7a95-4153-be1f-
2585c1d0d450

https://kahoot.it/

Anda mungkin juga menyukai