AKIBAT INFEKSI
BAKTERI
PIODERMA Pioderma adalah penyakit kulit kuman
Staphylococcus, Streptococcus atau
kedua-duanya.
Faktor predisposisi:
Sekunde
Primer
r
Pioderma primer: terjadi Pioderma sekunder: telah ada penyakit
pada kulit yang normal, kulit yang lain (impetigenisata)
gejala konstitusi - ditandai dengan adanya pus, pustul,
bula purulen, krusta berwarna kuning
kehijauan, pembesaran KGB regional,
leukositosis atau demam.
Gejala konstitusi +
BENTUK PIODERMA
Impetigo nonbulosa
Erispelas
Impetigo bulosa
Selulitis
Ektima
Pioderma Pioderma Profunda
Superfisialis (epidermis dan Flegmon
(epidermis) dermis)
Folikulitis
Abses multipel
kelenjar keringat
Furunkel
Hidrandenitis
Karbunkel
IMPETIGO KRUSTOSA
Sinonim Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, impetigo
Tillbury Fox
Etiologi Streptococcus B hemolyticus
Epidemiolog Penyakit ini menyerang anak anak usia 4-5 tahun
i
Gejala Klinis Eritema dan vesikel yang cepat pecah menjadi krusta
tebal berwarna kuning seperti madu
Predileksi Muka (sekitar lubang hidung dan mulut)
Pemeriksaan Kultur (jarang)
tambahan
DD Ektima
Terapi Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salep antibiotik.
Kalau banyakk diberi pula antibiotik sistemik
IMPETIGO BULOSA
Sinonim Impetigo vesikobulosa, cacar monyet
Etiologi Staphylococcus aureus
Epidemiolog Penyakit ini dapat menyerang anak-anak
i
Gejala Klinis Eritema, bulla, bulla hipopion (jika pecah menjadi
koleret)
Predileksi Regio intertriginosa (ketiak, dada, dan punggung)
Pemeriksaan Kultur (jarang)
tambahan
DD Jika vesikel/bula telah pecah dan hanya terdapat koleret
dan eritema, maka mirip dermatofitosis.
Terapi Jika terdapat hanya beberapa vesikel/bula, dipecahkan
lalu diberi salap antibiotik atau cairan antiseptik. Kalau
banyak diberi pula antibiotik sistemik.
EKTIMA
Definisi Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya
Etiologi Staphylococcus aureus
Epidemiolog Anak & dewasa
i
Gejala Klinis Krusta tebal warna kuning, dasarnya ulkus
Predileksi Tungkai bawah tempat yang relatif banyak trauma
Tempat lainnya adalah bokong dan paha
DD Impetigo krustosa
Terapi Sedikit : angkat krusta + salep antibiotik
Banyak : angkat krusta + antibiotik sistemik
Prognosis Dapat membaik setelah beberapa minggu namun
meninggalkan bekas
FOLIKULITIS
Definisi Peradangan dari folikel rambut akibat infeksi atau
trauma fisik
Sinonim Impetigo Backhart
Etiologi Staphylococcus aureus (paling sering)
Pseudomonas aeruginosa, Malassezia spp.,
Propionibacterium acnes (jarang)
Folikulitis - (terbatas pada epidermis)
superfisial - Predileksi: Skalp (anak-anak), dagu, aksila,
ekstremitas bawah, bokong (dewasa)
- Terdapat rasa gatal dan panas
- Kelainan berupa pustul kecil dome-shaped, mudah
pecah, pada folikel rambut, multiple
Folikulitis - (mencapai subkutan)
profunda - Predileksi: dagu, atas bibir
- Kelainan berupa eritematosa dengan perabaan hangat
dan nyeri. Teraba infiltrat pada subkutan
Pemeriksaan Kultur bakteri
tambahan
Terapi Antibiotik topikal dan sistemik
FURUNKEL / KARBUNKEL
Definisi Radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih daripada
sebuah disebut furunkulosis.
Karbunkel adalah kumpulan furunkel.
Etiologi Staphylococcus aureus
Gejala Klinis Nyeri. Kelainan berupa nodus erimatosa berbentuk
kerucut, di tengahnya terdapat pustul Abses isi pus &
jar. Nekrotik pecah (fistel)
Predileksi Tempat yang banyak friksi (aksila, bokong)
Terapi Jika sedikit cukup dengan antibiotik topikal.
Jika banyak digabung dengan antibiotik sistemik.
ERISIPELAS
Etiologi Streptococcus B Hemolyticus
Gejala Klinis Gejala konstitusi : demam dan malaise
Biasanya didahului trauma
Eritem berwarna merah cerah, berbatas tegas,
pinggirnya meninggi dengan tanda radang akut
Dapat disertai edema, vesika, bulla
Predileksi Tungkai bawah
Terapi Istirahat dan tungkai bawah ditinggikan
Antibiotik topikal
Kompres terbuka dengan larutan antiseptik
Diuretik jika ada edema
DD Selulitis
SELULITIS
Sama dengan erisipelas,
bedanya kelainan kulit infiltrat
difus di subkutan dengan tanda
radang akut
FLEGMON
Selulitis dengan supurasi
ABSES MULTIPEL
KEL.KERINGAT
Epidemiolog Sering pada anak (Faktor predisposisi : malnutrisi,
i morbili)
Bersama miliaria (kadang)
Etiologi Staphylococcus Aureus
Gejala Klinis Nodus eritematosa, multipel, tidak nyeri, bentuk kubah,
dan lama memecah
Predileksi Kel. Keringat (Daerah banyak keringat)
Terapi Antibiotik sistemik dan topikal
DD Furunkulosis
HIDRADENITIS
Definisi Infeksi kel. Apokrin
Etiologi Staphylococcus aureus
Epidemiolog Usia sesudah akil balik sampai dewasa muda
i
Gejala Klinis Didahului trauma/microtrauma banyak keringat,
pemakaian deodoran atau rambut ketiak digunting
Gejala konstitusi : demam, malaise
Ruam berupa nodus dengan tanda radang akut
melunak (abses) pecah (fistel)/hidradenitis
supurativa
Predileksi ketiak, perineum
DD Skrofuloderma (tidak ada tanda radang akut dan
leukositosis)
Terapi Kompres terbuka
Antibiotik sistemik
Jika abses, insisi
S.S.S.S (STAPHYLOCOCAL SCALDED
SKIN SYNDROME)
Definisi Infeksi kulit oleh S.aureus dengan tipe tertentu
Etiologi Staphylococcus aureus grup II faga 52,55, dan atau faga
71
Epidemiolog Terutama
Infeksi kulit pada anak
oleh S aureus dibawah
dengan 5 tahun, pria
terdapatnya > wanita
epidermolisis
i
Pada balita, laki>wanita
Gejala klinis - Demam tinggi disertai ISPA
Etio: S aureus grup IIkulit
- Kelainan fagaawal
52, :55, 71 mendadak pada wajah,
eritema
GK: demam,leher,
ISPA ketiak, lipat paha. Menyeluruh dalam 24 jam
- 24 -48 jam : bulla besar berdinding kendur. Nikolsky
Kelainan: sign +
- 2-3 hari eritema
timbul mendadak : pengeriputan
di muka, spontan
leher,disertai
ketiak, lipat paha,
menyebar dalam 24 jam shg tampak erosif
pengelupasan,
- Beberapa
bula besar, hariNikolsky
dinding tipis. sign +(24-48jam)
: mengering deskuamasi
- Penyembuhan
Pengeriputan setelah 10-14
spontan, pengelupasan hari tanpa
lembaran kulitsikatrik
tampak
DD daerah erosif
NET(2-3hari) akanmengering
(Histopatologi dalamdibeberapa
terdapat celah hari
subepidermal,
dan terjadai deskuamasi
dan sel nekrosis di sekitar celah dan banyak sel
Penyembuhan setelah
radang. 10-14hari.
S.S.S.S Tanpa disertai
di stratum sikatrik
granulosum)
Pemeriksaan Histopatologi & Bakteriologi
tambahan
Terapi Antibiotik derivat penisillin yang efektif bagi S.aureus
Kloksasiklin: 2 x 250 mg untuk dewasa, pada
neonatus 3 x 50 mg sehari
Klindamisin
Chepalosporin generasi 1
Topikal: sofratule atau krim antibiotik
Keseimbangan cairan dan elektolit
Epidemiologi Umumnya pada anak & dewasa muda, wanita > pria
Orang dengan keadaan umum dan gizi yang kurang
KLASIFIKASI :
A. Inokulasi eksogen ke kulit
Inokulasi primer TB (Tuberculosis Chancre)
Tuberkulosis kutis verucosa
B. Penyebaran secara endogen ke kulit
Lupus vulgaris
Scrofuloderma
Tuberkulosis kutis orificsialis
Tuberkolosis miliar kutis
PATOGENESIS :
Cardinal Sign:
Lesi kelainan kulit yang mati rasa:
Kelainan kulit: bercak hypopigmentasi atau eritematosa
yang mati rasa
Penebalan saraf tepi yang disertai dengan
gangguan fungsi saraf akibat peradangan kronis:
Gangguan sensoris (mati rasa), motorik (kelemahan,
kelumpuhan otot), fungsi otonom (kulit kering)
BTA + pada kerokan kulit
RIDLEY DAN JOPLING
Ada 2 indikator yang penting dalam
penentuan derajat infeksi dan
viabilitas organisma, serta kemajuan
pengobatan (menurut Ridley)
1. Indeks Morfologis
Adalah : - Indeks yang menunjukkan
persentase basil yang hidup (viable)
Basil yang dianggap hidup adalah basil
yang bentuknya masih utuh atau solid
2. Indeks Bakteriologis
Hal ini menunjukkan beratnya infeksi dengan
menghitung kepadatan kuman pada rata-rata
lapang pandang mikroskop
PB: BTA
MB: BTA + MDT TB
Histopatologik: sel virchow
Serologik: digunakan apabila klinis dan bakteriologis
tidak jelas. Uji MLPA, ELISA, ML dipstick
SPEKTRUM KLINIS
TERAPI
PB MB
Minum di depan petugas: Minum di depan petugas:
Rifampisin 600 mg / bulan Rifampisin 600 mg / bulan
DDS 100 mg / bulan DDS 100 mg / bulan
Clofazimine 300 mg / bulan
Dermatofitosis
Mikosis
superfisialis
Non
dermatofitosis
DERMATOFITOSIS
Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk
yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita
Sinonim : tinea, ringworm, kurap, teigne, herpes sirsinata
KLASIFIKASI
Tipe:
A. Non Inflamasi
1. Black dot ringworm
2. Gray patch ringworm
B. Inflamasi
3. Kerion
BLACK DOT RINGWORM
violaceum.
Etiologi:
M. audouinii /
M.ferrugineum
Klinis:
Lesi mulai dgn papul
eritem di sekitar batang
rambut.
Papul kemudian melebar
dan membentuk bercak yg
memucat dan bersisik.
Rambut mjd berwarna
abu-abu, tidak berkilat lagi
dan lebih mudah patah
KERION
Etiologi:
M. canis, M. gypseum, T.
mentagrophytes, T.
violaceum
Klinis:
Lesi dimulai dari bentuk
pustular folikulitis sampai
bentuk kerion
Sebukan massa rambut yg
patah dan pus, serta dapat
tjd limfadenopati
Keluhan: gatal, demam &
sakit
TINEA KORPORIS
Etiologi:
M. canis,T. verruccosum, E. floccosum,
T. rubrum
Klinis:
Lesi bulat berbatas tegas, pada tepi lesi
tampak tanda radang lebih aktif dan
bagian tengah cenderung menyembuh
(central healing)
Lesi yang berdekatan dapat bergabung
membentuk pola gyrata atau polisiklik
Derajad inflamasi bervariasi, dengan
morfologi dan eritem s/d vesikel dan
pustul, tergntung pada spesies dan
status imun tubuh
TINEA FASIALIS
TINEA KRURIS
subungual distal
subungual proksimal
Leukonikia trikofita
NON
DERMATOFITOSIS
PITYRIASIS VERSICOLOR
Etiologi: M. furfur
Gejala klinis
Lokasi: bagian atas dada & meluas ke
lengan atas, leher & perut / tungkai
atas/ bawah
Keluhan: bercak berwarna putih /
kecoklatan, gatal ringan (tu saat
berkeringat)
UKK:
Lesi baru: makula skuamosa folikular
Lesi primer: makula dengan batas
sangat tegas tertutup skuama halus
Kulit hitam/ coklat: berwarna putih
Kulit putih/ terang: coklat/ kemerahan
Skuamasi finger nail sign
Diagnosis
Topikal:
Sampo selenium sulfid 2,5%/ hr
Pityriasis alba slm
2 mgg
Pityriasis rosea Semua golongan azol
Dermatitis (miconazol,
ketokonazol dll)
seboroik Salisil spiritus 10%
Infeksi sulfur presipitatum 4-20%
tolsiklat, tolnaftat, haloprogin
dermatofita Sistemik:
Vitiligo Ketokonazol oral 200 mg/ hr slm
10 hr
psoriasis Itrakonazol oral 200-400 mg/ hr
slm
3-7 hr
Flukonazol 400 mg dosis tunggal
Pitirosporum folikulitis
Penyakit kronis pada folikel polisebasea
Piedra
Piedraia hortai (black), Trichosporon beigelii (white)
Tinea Nigra
Cladosporium Werneckii : dapat menghasilkan pigment seperti melanin
Faktor Risiko:
pemakaian antibiotik & steroid yang terus-menerus
kelembaban
kehamilan
Kandidiasis intertriginosa
Kandidiasis diaper rash
Kandidiasis kuku
Kandidiasis granuloma
Kandidiasis mukokutaneus
Kandidiasis oral
Perleche
Vulvovaginitis
Balanitis
Kandidiasis mukokutaneus kronik
KANDIDID
Kandidid merupakan reaksi id yaitu kelainan yang timbul
akibat hipersensitivitas terhadap infeksi Candida di tempat
lain, atau terhadap metabolitnya.
Hipersensitivitas tersebut dapat tipe cepat atau lambat,
dengan manifestasi pada kulit, mata, atau timbul gastritis
dan asma.
Pada kulit terutama mengenai sela jari tangan atau pada
bagian badan lainnya.
Lesi berupa papul atau vesikel steril yang berkelompok
(tipe pomfoliks).
Kandidid menghilang setelah kandidiasis primernya
sembuh.
INFEKSI VIRUS
Penyakit kulit yang disebabkan oleh virus antara
lain :
1. Varisela
2. Variola
3. Herpes zoster
4. Herpes simpleks
5. Veruka
6. Kandiloma akuminatum
7. Moluskum kontagiosum
HERPES ZOSTER
Neuralgia pascaherpetik :
- rasa nyeri yang timbul pada bekas lesi
- terutama pada orang tua (usia > 40 th)
Diagnosis :
- anamnesis & klinis
- penunjang : uji Tzanck
Diagnosis banding :
- herpes simpleks
angina pektoris, gastritis, artritis
Tatalaksana
1. Simtomatik
- analgetik
- kortikosteroid bila ada sindrom Ramsay Hunt
- bedak salisil, kompres bila ada erosi
2. Kausatif
- antiviral : asiklovir 5 x 400-800 mg/hari
- antibiotik bila ada infeksi sekunder
Prognosis :
- baik, bergantung tindakan/perawatan sejak awal
C
HERPES SIMPLEKS
Sinonim : herpes labialis, herpes genitalis,
fever blister, cold sore
Epidemiologi
- tersebar di seluruh dunia
- menyerang &
- VHS I primer umumnya usia anak
- VHS II dewasa, aktivitas seksual
Gejala klinis
- Primer
* klinis : vesikel berkelompok, dasar kulit
eritem & udem
* VHS I : letak pinggang ke atas, terutama
mulut & hidung
* VHS II : letak pinggang ke bawah,
terutama
genital
- Laten
* gejala klinis (-)
* virus di ganglion dorsalis, tidak aktif
- Rekuren
Diagnosis banding :
1. Impetigo krustosa
2. Ulkus durum, ulkus mole, ulkus mikstum
Tatalaksana :
- antivirus : asiklovir sistemik, topikal
- analgetik / antipiretik
VERUKA
hiperplasia epidermis disebabkan oleh hpv tipe tertentu
Sinonim : kutil, common wart
- ditelapak kaki
- bentuk cincin, bagian tengah
lunak
- warna kekuningan
- nyeri waktu berjalan
4. Veruka akuminatum
Kondiloma akuminatum
Tatalaksana :
Epidemiologi :
- merupakan penyakit IMS
- tersebar di seluruh dunia
- transmisi melalui kontak langsung
Gejala klinis :
- bentuk lesi vegetasi bertangkai, warna
kemerahan/kehitaman
- permukaan berjonjot (papilomatosa)
- vegetasi besar giant condyloma
(Buschke)
- Lokasi :
* : perineum, anus, sulkus koronarius,
glans penis, oue, korpus, pangkal
penis
* : vulva, introitus vagina, porsio uteri
Diagnosis banding :
1. Veruka vulgaris
2. Kondiloma latum (Sifilis std II)
3. Karsinoma sel skuamosa
Tatalaksana :
1. Kemoterapi
- tingtura padofilin 25%
- larutan asam trikloroasetat 50%
- krim 5 fluorourasil
2. Bedah listrik, bedak beku, skalpel, laser
3. Interferon
4. Imunoterapi
Prognosis
pada umumnya baik, sering residif
MALUSKUM KONTAGIOSUM
Epidemiologi :
- menyerang anak & dewasa (IMS)
- transmisi kontak kulit langsung dan
autoinokulasi
Gejala klinis
- inkubasi : beberapa minggu
- lesi papul miliar lentikular, warna putih,
bentuk kubah, lekukan di tengah (delle)
- Lokasi : wajah, badan, ekstremitas, pubis
Tatalaksana
1. mengeluarkan massa yang mengandung
badan moluskum (ekstraktor, kuret, suntik)
2. elektrokauterisasi
3. bedah listrik, bedah beku
VARISELA
Sinonim : Cacar air / Chicken Pox
Diagnosis banding :
- variola
Tatalaksana :
1. Simtomatik
- analgetik/antipiretik
- antipruritus oral, bedak salisil
2. Kausatif :
- antivirus : asiklovir 5x400-800 mg/hr
- VZIG (varisela zoster immunoglobuline)
3. Pencegahan :
- vaksinasi varisela pada bayi < 12 bulan
- vaksinasi ulang setelah 4-6 tahun
Prognosis :
- baik
VARIOLA
Sinonim : cacar, small pox
Diagnosis
- Anamnesis, klinis
- Penunjang : inokulasi korioalantoik
Tatalaksana
- simtomatik
* antipiretik
- kausatif
* antivirus (asiklovir, valasiklovir)
* antibiotik bila ada infeksi sekunder
Prognosis
- mortalitas 1-50%
- kurang baik, karena terbentuk sikatriks