Anda di halaman 1dari 23

Diskusi Topik

PIODERMA

Anisa Faradiba Ratrin


I4061202001
Pembimbing:
dr. Herni, Sp. KK
.
Pendahulua
n
“Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh Staphylococcus,
Streptococcus, atau keduanya.”

Etiologi
 Staphylococcus aureus
 Streptococcus B-hemolyticus (S. Pyogenes)
 Staphylococcus epidermis (jarang)

Faktor Predisposisi
 Higiene yang kurang
 Menurunnya daya tahan tubuh
 Telah ada penyakit lain di kulit
KLASIFIK
ASI
PIODERMA PRIMER PIODERMA SEKUNDER

Infeksi pada kulit normal, gambaran klinis tertentu Telah ada penyakit kulit lain, gambaran klinis
yang diakibatkan satu macam mikroorganisme tidak khas mengikuti penyakit yang telah ada.
Penyakit kulit + pioderma sekunder disebut
impetigenisata

PIODERMA SUPERFISIALIS
PIODERMA PROFUNDA
• Impetigo nonbulosa
• Erisipelas
• Impetigo bulosa
• Selulitis
• Ektima
• Flegmon
• Folikulitis
• Abses multiplel kelenjar keringat
• Furunkel
• Hidradenitis
• Karbunkel
TATALAKSANA EDUKASI

• Mandi 2 kali sehari dengan sabun Membatasi penularan: edukasi terhadap pasien
• Mengatasi/identifikasi faktor predisposisi dan dan keluarganya agar menjaga higiene perorangan
keadaan komorbid, misalnya infestasi parasit, yang baik.
dermatitis atopik, edema, obesitas dan
insufisiensi vena.
• Tindakan:
Apabila lesi abses besar, nyeri, disertai
fluktuasi, dilakukan insisi dan drainase.
TATALAKS
ANA
TOPIKAL
1. Mupirosin 2% atau asam fusidat 2% 3x/hari selam 7-10 hari
2. Kompres terbuka
• Permanganas Kalikus 1:5000
• Rivanol 1‰
• Yodium Povidon 7,5%

Lini 1
1. Amoksisilin dan asam klavulanat 3x250-500 mg/hari, anak 25mg/kg/hari dalam 3 dosis
2. Kloksasilin 4x250-500 mg/hari, anak: 25-50 mg/kg/hari dalam 4 dosis
3. Sefaleksin 25-50 mg/kg/hari dalam 4 dosis

Lini 2
1. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), 1x250 mg (hari 2-5)
2. Klindamisin 15 mg/kg/hari dalam 3 dosis
3. Eritromisin 4x250-500 mg/hari, anak: 20-50 mg/kg/hari dalam 4 dosis
Kasus yang berat, disertai infeksi sistemik
MRSA
1.Nafcillin 1-2 gram IV tiap 4 jam, anak 100-150
1.Trimetoprim- mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis.
sulfometoxazol 2.Penisilin G 2-4 juta unit IV tiap 4-6 jam, anak: 60-
160/800 mg, 2 kali 100.000 unit/kgBB tiap 6 jam.
sehari. 3.Cefazolin IV 1 gram tiap 8 jam, anak: 50 mg/kgbb/hari
2.Doksisiklin, minosiklin dibagi dalam 3 dosis.
2x100 mg, tidak 4.Ceftriaxone IV 1-2 gram, 1 x/hari
direkomendasikan 5. MRSA: Vankomisin 1-2 gram/hari dalam dosis terbagi
untuk anak, usia 8 atau 15-20 mg/kgBB setiap 8-12 jam intravena, selama
tahun. 7-14 hari. Anak: Vankomisin 15 mg/kgBB IV tiap 6
3.Klindamisin 15 jam.
mg/kgBB/hari terbagi 6. Linezolid 600 mg IV/oral 2 x/hari selama 7-14 hari,
3 dosis. anak: 10 mg/kgBB oral/IV tiap 8 jam
7. Klindamisin IV 600 mg tiap 8 jam atau 10-13 mg/kgBB
tiap 6-8 jam
1.
IMPETIGO Impetigo adalah pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis)

Impetigo Krustosa
Impetigo Bulosa Impetigo Neonatorum
Disebabkan Streptococcus Beta
hemolyticus. Hanya pada anak Disebabkan Staphylococcus Varian impetigo bulosa yang
dan daerah wajah (sekitar aureus. Predileksi di aksila, dada, terdapat pada neonatus.
lubang hidung dan mulut), lesi punggung. Lesi eritema, bula, dan Gambaran lesi seperti impetigo
bula hipopion  koleret dengan
eritema dan vesikel  krusta bulosa namun menyeluruh dan
dasar eritematosa.
tebal berwarna kuning Diagnosis Banding : dapat disertai demam.
Diagnosis Banding : Dermatofitosis Diagnosis banding :
Ektima Pengobatan : Sifilis kongenital
Pengobatan : • Beberapa vesikel/bula  Pengobatan :
Krusta sedikit  dilepaskan + dipecahkan + salep Antibiotik sistemik.
salep antibiotik antibiotik/cairan antiseptik Topikal  bedak salisil 2%
• Banyak vesikel/bula  tambah
Krusta banyak  ditambah
antibiotik sistemik
antibiotik sistemik
IMPETIGO

Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa Impetigo Neonatorum


2.
FOLIKULITI
S
Definisi Diagnosis banding

Radang folikel rambut yang disebabkan oleh Tinea barbe


Staphylococcus aureus. Tatalaksana
• Antibiotik sistemik/topikal
Klasifikasi • Cari faktor predisposisi
• Folikulitis superfisialis: terdapat di
dalam epidermis. Predileksi di tungkai
bawah. Lesi berupa papul/pustul
eritematosa dan ditengahnya terdapat
rambut, biasanya multipel.
• Folikulitis profunda: sampai ke subkutan.
Lesi mirip, teraba infiltrat di subkutan
Contoh: sikosis barbe (bibir atas, dagu,
bilateral)
Furunkel/Karbunke
Furunkel → Radang folikel rambut dan sekitarnya
l
Furunkulosis → lebih dari satu
Karbunkel → kumpulan furunkel
Staphylococcus aureus

Gejala Klinis
Nyeri, nodus eritematosa bentuk kerucut, ditengah terdapat pustul, melunak
menjadi abses (pus dan jar. nekrotik), pecah  fistel. Predileksi di tempat yang
banyak friksi (aksila dan bokong)
Tatalaksana
o Sedikit  antibiotik topikal
o Banyak  ditambah antibiotik sistemik
o Berulang  cari faktor predisposisi, misal DM
Furunkel Impetigo Bulosa Impetigo Neonatorum
Furunkulosis Karbunkel
4. Ektima
Definisi Diagnosis banding
Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya Impetigo krustosa
disebabkan oleh Streptococcus Beta
hemolyticus Tatalaksana
• Sedikit  Krusta
Gejala Klinis
diangkat + salep
Krusta tebal berwarna kuning, lokasi antibiotik
predileksi di tungkai bawah (relatif banyak • Banyak  ditambah
trauma). Krusta diangkat → lekat dan ulkus antibiotik sistemik
dangkal
5. Pionikia
Etiologi
Definisi
Disebabkan oleh Staphylococcus aureus
Radang di sekitar kuku oleh piokokus.
dan/atau Streptococcus B hemolyticus

Tatalaksana
Kompres dengan larutan
Gejala Klinis
antiseptik dan berikan
Didahului trauma, diawali infeksi pada lipat antibiotik sistemik.
kuku, tanda radang, menjalar ke matriks dan Ekstraksi kuku Jika
lempeng kuku (nail plate), dapat berbentuk terdapat abses
abses subungual subungual,
6. Erisipelas
Diagnosis banding
Definisi
Selulitis
Penyakit infeksi akut, dengan gejala
utama berupa eritema berwarna merah
Tatalaksana
cerah, berbatas tegas disertai gejala
konstitusi. Istirahat dan elevasi tungkai
yang terinfeksi.
Gejala Klinis • Sistemik : antibiotik
• Topikal : kompres
Gejala konstitusi (demam, malaise). terbuka (antiseptik)
Lesi berupa eritema warna merah • Edema (+)  diuretik
cerah, batas tegas, pinggir meninggi,
tanda radang pada tungkai, dapat
disertai edema, vesikel, dan bula.
7. Selulitis
Definisi
Kelainan kulit berupa infiltrat yang difus di
subkutan dengan tanda-tanda radang
akut.

Etiologi, gejala konstitusi, tempat


predileksi, kelainan pemeriksaan lab, dan
terapi sama dengan erisipelas
Ulkus
Flegmon
Piogenik
Bentuk ulkus tidak khas, disertai pus
Selulitis yang mengalami supurasi. Terapi diatasnya. Disebabkan oleh bakteri Gram
sama dengan selulitis, bila perlu lakukan positif, sedangkan ulkus lain disebabkan oleh
insisi. bakteri Gram negative, sehingga perlu kultur
untuk membedakannya.
8. ABSES MULTIPEL
KELENJAR KERINGAT
Infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus pada kelenjar
keringat, berupa abses multiple tidak nyeri, berbentuk kubah
Gejala Klinis
Lesi berupa nodus eritematosa, multipel, tak nyeri, bentuk kubah,
lama pecah. Lokasi di tempat yang banyak keringat (sering
bersama dengan miliaria).

Diagnosis Banding
Furunkulosis

Tata Laksana
a. Antibiotik sistemik & topikal,
b. Ingat faktor predisposisi (daya tahan tubuh menurun
dan banyak keringat)
9. Hidradenitis
Infeksi kelenjar apokrin disebabkan oleh Staphylococcus aureus

Gejala Klinis
Lesi berupa nodus eritematosa, multipel, tak nyeri, bentuk kubah,
lama pecah. Lokasi di tempat yang banyak keringat (sering
bersama dengan miliaria).

Diagnosis Banding
Furunkulosis

Tata Laksana
a. Antibiotik sistemik & topikal,
b. Ingat faktor predisposisi (daya tahan tubuh menurun
dan banyak keringat)
10. STAPHYLOCOCCAL
SCALDED SKIN SYNDROME
Infeksi kulit oleh Staphylococcus aureus grup II faga 52, 55, dan/atau faga
71. Sering pada anak < 5 tahun, prevalensi pada pria > wanita

Gejala Klinis
Terdapat demam tinggi disertai ISPA. Lesi pertama timbul
ialah eritema timbul mendadak pada wajah, leher, aksila,
dan lipat paha, kemudian menyeluruh (24 jam). Timbul
bula besar (24-48 jam). Tanda Nikolsky positif.
Pengeriputan spontan dan pengelupasan lembaran kulit (2-
3 hari).
Diagnosis Banding
Nekrolisis Epidermal Toksik Pemeriksaan Penunjang
(N.E.T) o Pemeriksaan bacterial : infeksi
tempat lain pemeriksaan
bakteriologik pada saluran napas.
Identifikasi tipe bakteri penyebab
(Staphylococcus aureus tipe
tertentu).
o Histopatologi : lepuh
intraepidermal, celah di stratum
granulosum
Tatalaksana
• Antibiotik :
• Dewasa: kloksasilin 3 x 250 mg
• Neonatus: kloksasilin 3 x 50 mg
• Klindamisin dan sefalosforin generasi I.
• Topikal : Sofratulle/krim antibiotik
• Perhatikan keseimbangan cairan dan elektrolit

Prognosis

Kematian pada bayi usia < 1 tahun sebesar 1-10


%, disebabkan oleh gangguan keseimbangan
cairan/elektrolit dan sepsis
Thanks

Anda mungkin juga menyukai