Bakteri
Staphylococcus
aureus merupakan
bakteri yang tersering
menyebabkan
terjadinya impetigo
Laporan Kasus
Laporan Kasus
Laporan Kasus
Keluhan Utama
Bisul berisi nanah yang semakin besar disertai gatal dan nyeri di lengan dan telapak tangan
serta kaki sejak 2 minggu lalu
Perjalanan Penyakit
Pasien datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSMY, sejak 5 hari yang lalu pasien
mengeluhkan muncul bintil berisi air berukuran sebesar kepala jarum disertai dengan gatal di
kedua telapak tangan, keluhan dirasakan perih dan menjalar ke kaki lengan dan badan. Pasien
sering menggaruk bintil-bintil yang berisi cairan tersebut hingga pecah dan berdarah hingga
menjadi keropeng. Bintil semakin menyebar hingga ke kaki. Keluhan gatal dirasa memberat
ketika malam hari sehingga mengganggu kualitas tidur pasien. Keluhan tidak disertai dengan
demam.
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat Sosioekonomi
Tanda Vital
Tekanan darah : -
Nadi : 152x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 36,4°C
Pemeriksaan Fisik
Erosi-ekskoriasi
soliter
Diagnosis
Diagnosis Banding :
• Impetigo Krustosa
• Scabies Impetigenisata
• kandidiasis
Non-medikamentosa
• Edukasi mengenai penyakit impetigo bulosa. Penyakit bisa timbul
karena adanya infeksi bakteri dan cara pengobatannya.
• Pemakaian obat yang diberikan harus diberikan rutin sesuai aturan
pakai agar mencapai penyembuhan maksimal.
• Menjaga kebersihan kulit dengan mandi menggunakan sabun yang
tidak mengiritasi lesi
• Pasien dilarang untuk menggaruk bagian yang gatal. Jika dirasa
gatal, pasien disarankan hanya boleh menepuk – nepuk saja.
Medikamentosa
Topikal
Kompres terbuka dengan NaCl 0,9 %m 2 kali sehari selama 5 menit
Krim Mupirocin 2% dioleskan 2 kali sehari selama 7 hari.
Krim Hidrokortison dioleskan 2 kali sehari di lipat siku
Sistemik
Tablet Dicloxacillin 4x250mg sehari selama 7 hari.
Prognosis
Impetigo dapat terjadi pada semua ras. Berdasar usia, hal ini
dapat terjadi pada usia berapapun, namun lebih sering pada
neonatus, usia 2 sampai 5 tahun. dan 90% kasus anak di bawah
2 tahun. Insiden puncak terjadinya impetigo bulosa adalah
selama musim panas dan musim gugur. Impetigo juga sering
terjadi pada negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah hal ini terkait dengan ketikmampuan sumber daya..
Patogenesis
• Bakteri penyebab impetigo : Staphylococcus aureus dan S pyogenes, menghuni kulit yang
sehat dan terkadang menjajah daerah hidung, aksila, faring, dan perineum. Kehadiran dan
kolonisasinya menghadirkan berbagai risiko infeksi pada permukaan kulit lainnya. S.
pyogenes hanya dapat menginfeksi kulit yang rusak, jadi lesi yang sudah ada sebelumnya
seperti kudis, varisela, atau eksim dapat mempengaruhi individu untuk superinfeksi dengan
impetigo GAS. Bakteri penyebab impetigo dapat menyebar melalui autoinokulasi dari jari
(garuk), barang-barang seperti handuk, atau pakaian.
Gambaran Klinis
• Kelainan kulit diawali dengan makula
eritematosa yang dengan cepat akan
menjadi vesikel, bula dan bula
hipopion.
• Impetigo bulosa berisi cairan jernih
kekuningan berisi bakteri S.aureus
dengan halo eritematosa.
• Bula bersifat superfisial di lapisan
epidermis, mudah pecah karena
letaknya subkorneal, meninggalkan
skuama anular dengan bagian tengah
eritema (koleret), dan cepat
mengering. Lesi dapat melebar
membentuk gambaran polisiklik.
Diagnosis
• Anamnesis dan
• pemeriksaan fisik
• Gambaran klinis
• Kelainan kulit diawali dengan makula eritematosa
yang dengan cepat akan menjadi vesikel, bula dan
bula hipopion.
• Impetigo bulosa berisi cairan jernih kekuningan
berisi bakteri S.aureus dengan halo eritematosa.
• Bula bersifat superfisial di lapisan epidermis,
mudah pecah karena letaknya subkorneal,
meninggalkan skuama anular dengan bagian
tengah eritema (koleret), dan cepat mengering.
Lesi dapat melebar membentuk gambaran
polisiklik.
Tatalaksana
Non-medikamentosa:
- Menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, seperti mencuci tangan, linen,
pakaian, dan area yang terkena yang mungkin telah bersentuhan dengan
cairan yang terinfeksi. Luka dapat ditutup dengan perban untuk membantu
mencegah penyebaran melalui kontak. (loadsman)
- Menghindari faktor predisposisi
- Memperkuat daya tahan tubuh
Medikamentosa
1. Topikal:
Bila banyak pus atau krusta: kompres terbuka dengan permanganas kalikus
1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol o/oo, larutan povidone iodin 1%, dilakukan
3x sehari masing-masing ½ -1 jam selama keasdaan akut.
Bila tidak tertutup pus atau krusta: salep/krim asam fusidat 2%, mupirocin krim
2%, dioleskan 2-3x sehari, selama 7-10 hari.
2. Sistemik: minimal selama 7 hari
Lini Pertama
Kloksasilin/dikloksasilin: dewasa 4x250-500 mg/hari PO;
anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-500
mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi dam 3 dosis
Cephalexin 2 x 500 mg pada dewasa, pada anak 25
mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis
Lini Kedua
Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1) dilanjutkan 1x250 mg
(hari 2-5)
Klindamisin 15 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis
Eritromisin 2 x 500 mg pada dewasa, pada anak 40
mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis;
Prognosis
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko impetigo meliputi usia, kontak jarak dekat, cuaca,
kulit rusak, kondisi kesehatan lainnya. Impetigo bulosa dimulai dengan vesikel kecil yang menjadi
bula lembek. Toksin eksfoliatif A yang dihasilkan oleh S. aureus menyebabkan hilangnya adhesi
sel pada epidermis superfisial. Bula berisi cairan bening atau kuning yang akhirnya berkembang
menjadi purulen atau gelap.
Gambaran klinis impetigo vesikobulosa sering ditemukan di daerah
selangkangan, ekstremitas, dada, punggung, dan daerah yang tidak tertutup
pakaian. Kelainan kulit diawali dengan makula eritematosa yang dengan cepat
akan menjadi vesikel, bula dan bula hipopion. Impetigo bulosa berisi cairan
jernih kekuningan berisi bakteri S.aureus dengan halo eritematosa.
Pada pasien impetigo bulosa dapat di tatalaksana dengan non-
medikamentosa yaitu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh , menghindari
faktor predisposisi, memperkuat daya tahan tubuh dan medikamentosa
dengan kompres terbuka, antibiotik topikal dan sistemik. Prognosis impetigo
bulosa pada umumnya baik jika ditangani secara adekuat dan tergantung
faktor penyebabnya
Terimakasih