Anda di halaman 1dari 35

ZOONOSIS

Oleh: Putu Nandika Tungga YM


SPV: Dr. dr. Ketut Kwartantaya Winaya, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
PPDS Pembimbing: dr. Aurelia Stephanie
PENDAHULUAN

Pedikulosis
Scabies
Capitis

Pedikulosis
Pedikulosis
Corporis
Parasit Hewani
Cutaneous
Phthirus Pubis
Larva Migrans

Gigitan
Serangga
SCABIES
PENDAHULUAN

Sinonim The itch, sky bees, gudik, budukan, gatal agogo

Etiologi Sarcoptes scabiei var hominis

• Sosial ekonomi rendah


• Hygiene buruk
Epidemiologi
• Hubungan seksual promiskuitas (IMS)
• Kesalahan diagnosis

• Kontak langsung (kulit-kulit)


Transmisi • Kontak tidak langsung (pakaian, handuk, seprai, bantal) melalui
betina yang sudah dibuahi/larva
SIKLUS HIDUP

• Setelah kopulasi, tungau jantan mati.


• Tungau betina menggali liang 2-3 mm per
hari pada stratum corneum sambil
meletakkan telur 2-50 butir.
• Setelah 3-10 hari, telur menetas
menjadi larva.
• Setelah 2-3 hari, larva berubah menjadi
nimfa.
• Seluruh siklus hidup memerlukan
waktu 8-12 hari
• Gatal disebabkan oleh reaksi sekreta dan
ekstreta tungau yang memerlukan waktu
sebulan setelah investasi
DIAGNOSIS

• Pruritus nokturna, predileksi di lipatan kulit yang tipis hangat, lembab (daerah
periumbilikalis, pinggang, genitalia, payudara, bokong, lipatan aksila, jari-jari
termasuk ruang interdigital, pergelangan tangan bagian volar dan aspek ekstensor
Gejala (2 dari
anggota gerak. )
4)
• Mengenai sekelompok orang
• Adanya terowongan (kunikulus)
• Menemukan tungau/telur/kotoran (skibala)

Effloresensi/ • Papul, vesikel, urtika, lesi terowongan (kunikulus)


Temuan Klinis • Akibat garukan: erosi, ekskoriasi, krusta, infeksi sekunder

• Burrow ink test


Penunjang • Uji tetrasiklin
• Dermoskopi (delta-wing jet)

DD Pioderma, pediculosis korporis, dermatitis


DIAGNOSIS

Kunikulus (tanda patognomonik) muncul sebagai garis tipis, coklat keabu-


abuan 0,5-1 cm namun jarang diamati karena ekskoriasi atau infeksi bakteri
sekunder.
TATALAKSANA

Topikal:

• Krim permetrin 5% dioleskan pada seluruh tubuh selama 8–14 jam kemudian
bilas. Ulang setelah 7 hari. Aman dalam kehamilan, menyusui, dan anak mulai usia
2 bulan.
• Salep sulfur 5-10%, dioleskan selama 8 jam, 3 malam berturut-turut.
• Krim krotamiton 10% dioleskan selama 8 jam pada hari ke-1,2,3, dan 8.
• Losio benzil benzoat 10% dioleskan selama 24 jam penuh. Aman dalam
kehamilan.

Sistemik

• Antihistamin (oral) untuk mengurangi gatal


• Bila infeksi sekunder dapat ditambah antibiotik sistemik.
KIE DAN PROGNOSIS

KIE

• Menjaga higiene individu dan lingkungan.


• Dekontaminasi pakaian dan alas tidur dengan mencuci pada suhu 60°C atau
disimpan dalam kantung plastik tertutup selama 1-2 minggu. Karpet, kasur,
bantal, tempat duduk terbuat dari bahan busa atau berbulu perlu dijemur di
bawah terik matahari setelah dilakukan penyedotan debu
• Pemakaian obat secara benar dan kepada seluruh orang yang kontak
secara serempak.

Prognosis

• Bonam
SCABIES KRUSTOSA

• Terjadi pada pasien dengan defisiensi imun berat akibat:


• Penyakit (mis. AIDS, infeksi HTLV1, keganasan dan kusta)
atau
• Terapi (mis. obat imunosupresan dan agen biologis),
• Penyakit neurologis
• Imobilitas
• Pasien yang rentan secara genetik.
• Pruritus ringan atau tidak ada.
• Lesi kulit terdiri dari plak eritematosa, berfisura yang ditutupi oleh
sisik dan kerak.
• Infeksi sekunder bakteri dapat menyebabkan lesi kulit berbau
busuk.
MEDIKAMENTOSA

Skabisida topikal (permethrin 5% krim atau losio benzil benzoate 25%)


diulang setiap hari selama 7 hari kemudian 2x setiap minggu hingga sembuh.

DAN

Ivermectin oral 200 mikrogram/kg pada hari 1, 2 dan 8. Untuk kasus yang
berat (berdasarkan pada tungau hidup yang persisten pada kerokan kulit
kunjungan berikutnya) penambahan Ivermectin mungkin diperlukan pada hari
ke 9 dan 15 atau pada hari ke 9, 15, 22 dan 29. Tidak boleh pada anak-anak
dengan berat kurang dari 15 kg, wanita hamil dan menyusui.
PEDICULOSIS
KLASIFIKASI

Pediculosis Pediculosis
Phthirus Pubis
Capitis Corporis
• Etio: Pediculus • Etio: Pediculus • Etio: Phthirus pubis
humanus var capitis humanus var corporis • Rambut pubis dan
• Kulit dan rambut • Kulit badan (sela sekitarnya
kepala lipatan pakaian)
SIKLUS HIDUP PEDICULUS HUMANUS

1. Telur
• Diletakkan oleh betina dewasa di
pangkal batang rambut (capitis) atau
pakaian (corporis).
• Ukuran 0,8 mm x 0,3 mm, oval dan
biasanya kuning ke putih, menetas
dalam 6-9 hari,
SIKLUS HIDUP PEDICULUS HUMANUS

2. Nimfa
Nimfa matang setelah tiga kali ganti kulit dan
menjadi dewasa sekitar 7 hari setelah menetas.

3. Dewasa
• Memiliki 6 kaki, warna cokelat hingga putih
keabu-abuan.
• Dapat hidup hingga 30 hari di kepala
seseorang
• Betina > jantan, ukuran 1,2-3,2 mm lebar ½
dari panjangnya
SIKLUS HIDUP PHTHIRUS PUBIS

1. Telur
• Diletakkan oleh betina dewasa di batang
rambut pubis.

2. Nimfa
• Nimfa matang setelah tiga kali ganti kulit.

3. Dewasa
• Betina > jantan, ukuran 1,5-2 mm, panjang =
lebar
PEDICULOSIS CAPITIS

• Usia muda
Epidemiologi • Lingkungan padat
• Hygiene buruk

Transmisi Kontak langsung, sisir, bantal, kasur, topi

Gejala Gatal di oksiput/temporal dan meluas ke seluruh kepala


• Erosi, ekskoriasi, infeksi sekunder (pus, krusta)
Effloresensi/
• Plikapelonika (rambut bergumpal akibat pus dan krusta)
Temuan Klinis
• Pembesaran KGB oksiput dan retroaurikular

Penunjang Menemukan kutu atau telur

DD Tinea kapitis, pyoderma, dermatitis seboroik


PEDICULOSIS CAPITIS

Gambaran telur kutu pada pediculosis Plikapelonika


capitis
PEDICULOSIS CORPORIS

• Hygiene buruk
Epidemiologi • Pada pengembara (penyakit vagabond)
• Iklim dingin pada baju tebal dan jarang dicuci
Transmisi Pakaian, kontak langsung

Gejala Gatal-gatal area badan

Effloresensi/
Bekas garukan, infeksi sekunder, pembesaran KGB regional
Temuan Klinis
Penunjang Menemukan kutu atau telur pada serat kapas pakaian

DD Neurotic excoriation
PEDICULOSIS CORPORIS
PHTHIRUS PUBIS

• Orang dewasa (IMS)


Epidemiologi • Jenggot dan kumis
• Alis dan bulu mata (anak-anak)
Transmisi Kontak langsung

Gejala Gatal-gatal area pubis


• Black dot (bercak hitam pada celana dalam warna putih akibat krusta)
Effloresensi/
• Infeksi sekunder
Temuan Klinis
• Pembesaran KGB regional
Penunjang Menemukan kutu atau telur

DD Dermatitis seboroika, dermatomikosis


TATALAKSANA

Pediculosis Capitis Pediculosis Corporis Phthirus Pubis


• Topikal: • Krim gameksan 1% atau
• Losio permetrin 1% atau • Krim gameksan 1% Emulsi benzil benzoate
5% • Benzil benzoate 25% dan 25%
• Losio benzil alcohol 5% / bubuk malathion 2%
ivermectin 0,5% / malation
0,5% / Suspensi Spinosad
0,9%
• Oral: ivermectin, • Dioleskan dan didiamkan
albendazole, Levamisol selama 24 jam, diulangi 4
Dioleskan tipis seluruh hari kemudian apabila
Didiamkan pada rambut tubuh dan didiamkan 24 jam, belum sembuh
lembap 10 menit, bilas, kemudian mandi • Periksa mitra seksual
diulangi dalam 7 hari
EDUKASI

Menghindari kontak Tidak saling bertukar


Menjaga kebersihan
langsung dengan sisir maupun aksesori
kutu kepala dan rambut
rambut penderita PK rambut

Mencuci dan
Mengganti pakaian, Benda yang tidak bisa
merendam pakaian,
jilbab, dan lain-lain dicuci disimpan dalam
mukena, jilbab, handuk,
setiap hari plastik selama 2 hari.
sprei, sarung bantal
CLM
PENDAHULUAN

Creeping eruption, dermatosis


Sinonim
linearis migrans, sandworm disease

Ancylostoma braziliense,
Ancylostoma caninum, Uncinaria
Etiologi
stenocephala, Bunostomum
phlebotomum

Negara beriklim tropis dan


Epidemiologi
subtropis
Kontak dengan pasir atau tanah
Transmisi yang terkontaminasi kotoran
hewan
SIKLUS HIDUP

• Nematoda hidup pada usus


hospes (anjing atau kucing).
• Ovum (telur) terdapat pada
kotoran binatang
• Karena kelembaban berubah
menjadi larva
• Larva tinggal di kulit dan
berjalan sepanjang taut dermo-
epidermal
DIAGNOSIS

• Gatal dan nyeri


Gejala
• Dapat memicu reaksi inflamasi eosinofilik (wheezing, urtikaria, batuk kering)

• Lesi kulit muncul dalam 1-5 hari setelah pajanan berupa plak eritematosa,
Effloresensi/
vesikular berbentuk linear dan serpiginosa. Lebar lesi sekitar 3 mm dengan
Temuan
panjang 15-20 cm, dapat tunggal atau multipel .
Klinis
• Predileksi infeksi ini pada kaki dan bokong.

• Biopsi
Penunjang
• Kerokan kulit

Infestasi parasit lain (Strongyloides stercorali, skabies, loiasis, myiasis,


DD
schistosomiasis), tinea corporis, dan dermatitis kontak
TATALAKSANA

Topikal (jarang digunakan):

• Salep albendazol 10% dioleskan 3 kali sehari selama 7-10 hari


• Salep thiabendazol 10-15% dioleskan 3 kali sehari selama 5-7 hari.

Sistemik

• Albendazol 400 mg untuk anak usia >2 tahun atau >10 kg selama 3-7 hari berturut-
turut. Tidak direkomendasikan pada wanita hamil dan menyusui.
• Thiabendazol 50 mg/kg/hari selama 2-4 hari.
• Ivermektin 200 μg/kg dosis tunggal, dosis kedua diberikan bila gagal.

Kombinasi

• Bedah beku/cryotherapy dan Albendazole


PENCEGAHAN

KIE

• Pada tempat endemik, gunakan pelindung berupa sepatu atau sandal.


• Tidak duduk langsung di atas pasir/tanah atau alas yang terbuat dari bahan yang tipis.
• Gunakan matras atau kursi sebagai alas duduk.

Komplikasi

• Infeksi kulit sekunder, paling umum disebabkan spesies Staphylococcus aureus dan
Streptococcal, reaksi alergi local dan migrasi parasit ke organ internal.

Prognosis

• Bonam (dapat swasirna setelah 1-3 bulan, migrasi dapat berbulan-bulan)


GIGITAN
SERANGGA
DIAGNOSIS

• Gambaran urtikaria papular yang khas, di tengah papul


terdapat punctum hemoragik.
• Pertama muncul urtikaria, diikuti papul atau vesikel di bagian
tengahnya, dapat menjadi bullae
• Pada kondisi berat, setelah 4-8 jam gigitan dapat muncul
pustule berumbilikasi dengan dasar edema dan eritematosa
• Penyembuhan: sikatrik dan hiperpigmentasi
• Pada individu normal, gigitan meninggalkan bekas
kemerahan/purpura yang akan menghilang dalam beberapa
jam/hari, namun pada individu tertentu, dapat menimbulkan
reaksi alergik (tipe 1, dimediasi IgE)
DIAGNOSIS

Kontak langsung Sengatan Gigitan

• Ulat bulu (caterpillar • Lebah, kalajengking • Kelabang, laba-laba,


dermatitis/erusisme) • Gambaran urtikaria, semut api, nyamuk
• Gambaran sengatan lebah dapat
lepidopterism mirip tertinggal di kulit
giant urticaria
PENDAHULUAN
TATALAKSANA + KIE

• Kortikosteroid topikal, analgesik, dan antihistamin


• Reaksi sistemik anafilaksis: adrenalin 1:1000 I.M
• Preventif: insect repellent

Kontak langsung Sengatan Gigitan

• Ulat bulu (caterpillar • Lebah, kalajengking • Kelabang, laba-laba,


dermatitis/erusisme) • Pasang torniket di semut api, nyamuk
• Kulit segera proksimal • Kortikosteroid potensi
dicuci/direndam air • Lesi dibersihkan tanpa menengah/kuat
• Diolesi salep ditekan • Antihistamin sistemik,
kortikosteorid • Sengat lebah bila berat diberikan
• Antihistamin oral dikeluarkan kortikosteroid
• Kompres es
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai