Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

SKABIES

Oleh : Rulianis Aprianti


Nim : 0120840239

Pembimbing :
dr. Rani Sp.KK.M kes. FINSDV
Defenisi

Scabies (The itch, gudik, budukan,gatalagogo)


 penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi dan
sensitisasi oleh Sarcoptes Scabiei Var Hominis. 1-3
Epidemiologi

Sosial ekonomi rendah

Higien yang buruk

Hub seks yang


Dapat terjadi diseluruh dunia 
promiskuitas
terutama negara sedang berkembang
dan dipengaruhi oleh 4:
Kesalahan diagnosis

Perkembangan
geografik
Tentang Sarcoptes scabei

• termasuk filum Arthopode, kelas Arachnida,ordo


Ackarima, famili Sarcoptes
• Tungau kecil, bentuk oval,punggungnya cembung dan
bagian perutnya rata
• Tungai translusen, berwarna putih kotor dan tdk
bermata. Uk ♀ 330-450 mikron ♂> kecil 200-240
mikron.
• Mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki didepan
untuk melekat,dan 2 pasang berakhir pada rambut
Siklus Hidup Sarcoptes scabei 1-4

Setelah
kopulasi
Sarcoptes dewasa (diatas kulit)
keluar mencari
pasangannya ( mlm
hari)

♂ akan mati ♀
menggali terowongan
dlm stratum korneum
 dpt hidup sebulan

Telur menetas 3-5


hrlarvanimfa
 anak sarcoptes

Meletakkan
telurnya 2-4
butir/ hr  40-
50 butir
Varian skabies 1

Skabies Norwegia (berkrusta) Skabies nodula


• Dermatosis berkrusta pda tangan
dan kaki • Terjadi biila lama tidak
• Sangat menular ,gatal minimal
mendapat terapi
• Tungau ditemukan sangat banyak
, • Sering terjadi pada bayi
• Dapat terjadi pada pasien dengan dan anak, atau pasien
retardasi mental,gangguan dengan
imunologik,psikosis dan
kelemahan fisik imunokompromised
Gambaran klinis (cardinal sign)

Menyeran Adanya
kanalikulus,
g secara ditempat
Gatal, berkelom tempat
terutam pok(anggo predileksi Menemu
berwarna
a pada ta putih keabu- kan
malam keluarga,t abuan,bebrbn tungau
etangga,p tuk garis
hari lurus/berkelo
erkampun kpapul/vesi
gan) kel
Biopsi irisan Mikroskopik
penunjang
Pemeriksaan
Diagnosis Banding 1-4

Prurigo Dermatitis
hebra Atopi

Pedikulosis
korporis
Lokal
• Sulfur presipitatum 4-20% (salep/krim)
,digunakan 3 hr berturut-turut,tdk efektif pd std
telur, kekurangan bau,mengitor pakaian,iritasi.
Dpt diipakai pd bayi <2th
• Emulsi Benzyl-bensoas (20-25%)  efektif untuk Sistemik
semua stadium.diberikan setiap malam selama 3
hr kekurangan :iritasi,sult didapat,gatal dan • Antihistamin
panas • Inf sekantibiotik
• Gama benzene heksa klorida(gamexan) 1%
efektif semua stadium,mudah digunakan,jarang • Ivermektin otal
iritasi. Tdk dianjurkan pd anak<6 thn dan ibu 0,2 mg/kgBB 2-3
hamil,penggunaan ckp sekali dan diulangi
seminggu kemudian. dosis / hr selama 8-
• Krotamiton 10% , fungsi  antiskabies dan anti 10 hr .tdk boleh pd
gatal (hrus dijauhkan dr mata,mulut,uetra) anak dengan bb
• Malathion 0,5% dioleskan selama 24 jam dan
diulangi beberapa hari kemudian
<15kg,wanita hamil
• permetrin 5%  aplilkasinya sekali diamkan min dan menyusui
8 jambilas dan diulangi seminggu kemudian.
Tidak dianjurkan pada bayi <2 bln
Edukasi
• Semua anggota keluarga yg berkontak diobati
secara bersamaan
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
• Semua baju dan alat tidur dicuci dan direndam
air panas
• Menjemur kasur,bantal.boneka,karpet , secara
rutin
limfangitis

Impetigo

Pemfigo

Ektima

komplikasi

Selulitis

Pada anak  glomerulonefritis


BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas
• Nama : An S.K.A
• Umur : 5 tahun 3 bln
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : aspol klofkam
• Agama : Islam
• Suku : jawa
• Pekerjaan : -
• Pendidikan : belum sekolah
• Status : belum menikah
2.1 Anamnesa
(heteroanamnesa)

Keluhan utama : Timbul bercak-bercak merah pada sela jari


kedua tangan,telapak tangan,punggung kedua
tangan, juga diperut dan disertai rasa gatal.
RPS : Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dok II Jayapura diantar
oleh ibunya dengan keluhan bercak-bercak merah pada sela-sela jari kedua
tangan, telapak-telapak tangan, punggung tangan ,perut dan kaki dan disertai
rasa gatal. Keluhan ini dirasakan sejak 11 hari sebelum pasien berobat ke poli,
Awalny bintil kemerahan sebesar ujung jarum pentul dirasakan berawal dari
sela jari tangan kanan kemudian semakin banyak dan meluas ke sela jari tangan
kiri, punggung ke kedua tangan, telapak tangan, perut, dan kaki . Keluhan gatal
dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien
sering terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang dirasakan membuat
pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan dan beberapa luka
bernanah. Untuk mengurangi keluhan, ibu pasien biasanya menaburi tubuh
pasien dengan bedak bayi.
Pasien juga dikeluhkan mengalami demam. Selain bintil bintil yang timbul
tersebut pada jari pasien terdapat lepuh yang berisi nanah dan sudah pecah
akibat digaruk. Riwayat digigit serangga disangkal. Pasien biasanya mandi 2 x
dalam sehari, mengganti pakaiannya 2 x dalam sehari termasuk pakaian dalam
dan menggunakan handuk sendiri. Ibu pasien mencuci pakaian sendiri dengan
sabun biasa dan disetrika. Riwayat asma dan penyakit alergi disangkal.
Riwayat penyakit dahulu
• Alergi sabun (-)
• Alergi makanan (-)
• Penyakit penyerta (-)
Riwayat pengobatan
Pasien sebelumnya sudah berobat (1 minggu yang lalu) dan belum ada
perubahan
Riwayat penyakit keluarga
Ibu pasien juga menderita keluhan yang sama dengan pasien namun
sudah diobati, seluruh anggota keluarga juga sudah diobati yaitu diberi
salep. Riwayat asma, alergi makanan, obat-obatan dan debu disangkal.
Riwayat sosial dan kebiasaan
Pasien tinggal bersama orang tua dan ke 4 kakaknya di rumah. Lingkungan
rumah padat, sirkulasi udara cukup, lantai semen. Riwayat orang sekitar
yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu pasien, yakni
ayah pasien , ibu pasien dan ke 4 saudaranya.
2.2 Pemeriksaan Fisik

Status generalis : Dalam batas Normal


Status Lokalis :
• Distribusi : Regional
• Lokasi : Regio interdigitalis dextra at sinistra, regio palmar dextra et
sinistra ,abdominal dan regio pedis dextra et sinistra
• Efloresensi : Pada daerah interdigitalis,regio palmar dextra et
siniatra,regio pedis dextra et sinistra (gambar 1,2,3 ) tampak makula
eritema , batas jelas,bentuk tdk teratur, eksoriasi(+),krusta(+). Pd regio
abdomen (gambar 4) tampak makula eritema berbatas tdk jelas,
bentuk tdk teratur, eksoriasi (+),krusta (-)
2.5 Foto Klinis

Gambar 1 Gambar 3
Gambar 2

Gambar 4
2.6 DIAGNOSIS KERJA :
skabies

2.7 DIAGNOSA BANDING


•Prurigo hebra
•Pedikulosis korporis
•Dermatitis atopi

 
2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG yg diusulkan :
pemeriksaan mikroskopik untuk menemukan
Sarcoptes Scabiei dewasa,larva dan telur
Penatalaksanaan

Medikamentosa
A. Topikal
• Permetrin 5% krim dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama 8
jam, satu kali dalam seminggu
B. Sistemik
Anti histamin: Cetirizine tab 1x1 bila terasa gatal
Antibiotik : Cefadroxil 2x200mg
• 
Non medikamentosa (edukasi)
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara
penularannya
• Menjelaskan bahwa skabies adalah penyakit menular
• Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan perseorangan
dan lingkungan tempat tinggal
• Mencuci selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan
terakhir dengan menggunakan air panas 5 hari terakhir
• Menjemur kasur, bantal, boneka dan guling secara rutin
• Bila gatal sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena
dapat menyebabkan luka dan risiko infeksi
• Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang
menderita keluhan yang sama
PROGNOSIS
Pronosis pada pasien ini
adalah :

Ad Vitam : bonam
Ad fungtionam : bonam
At sanationam : bonam
 
.
Pembahasan
• Fakta • Teori
• Dari hasil anamnesa seorang Diagnosis scabies
anak perempuan umur 5
tahun dengan keluhan berdasarkan 4 tanda
adanya lesi kemerahan di kardinal yaitu 1,3,5
sela-sela jari,punggung
tangan kanan dan kiri, sela- • pruritus nocturnal
sela jari kaki dan perut • Menyerang berkelompok
disertai rasa gatal.
• Rasa gatal terutama • Adanya kanalikulus
dirasakan pada malam hari
• Ditemukannya tungau
sebelum tidur
• Dalam keluarga,ibu pasien pada daerah predileksi
juga mengeluhkan keluhan
yang sama dan juga seluruh
saudara-saudaranya dirumah.
• Fakta • Teori
• Pada pemeriksaan fisik • Eflorosensinya berupa
daerah interdigitalis,regio papula atau vesikel dimana
palmar dextra et puncaknya terdapat
siniatra,regio pedis dextra gambaran yang sebenarnya
et sinistra tampak makula merupakan lorong-lorong
eritema , batas jelas,bentuk rumah sarcoptes yang
tdk teratur, eksoriasi(+) biasanya disebut dengan
akibat bekas garukan istilah burrows atau
,krusta(+). Pd regio kunikulus. Kunikulus
abdomen tampak makula biasanya sudah hilang
eritema berbatas tdk jelas, akibat garukan kronis. Jika
bentuk tdk teratur, eksoriasi terjadi infeksi sekunder,
(+),krusta (-) kunikilus ini dapat menjadi
pustula.1,3
prurigo hebra ,pedikulosis
Diagnosa banding korporis, dermatitis atopik

Prurigo Hebra yaitu penyakit kulit kronis dimulai sejak bayi atau anak, sering
terdapat pada anak dengan tingkat sosial ekonomi dan kebersihan rendah.
Penyebab pasti belum diketahui, diduga sebagai penyakit herediter, akibat
kepekaan kulit terhadap gigitan serangga. Tanda khasnya adalah adanya
papul-papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, sangat gatal1
.Tempat predileksinya di ekstremitas bagian ekstensor dan simetris.
Pedikulosis korporis , kelainan kulit berupa
papul milier disertai bekas garukan yang
menyeluruh pada tubuh pasien, biasanya
dialami oleh orang dewasa terutama pada
orang dengan higien buruk. Pada pedikulosis
korporis, kutu tidak melekat pada kulit tetapi
pada serat kapas disela-sela lipatan pakaian
dan hanya transien ke kulit untuk menghisap
darah1.
dermatitis atopik Pada dermatitis, meskipun
memberikan kelainan kulit yang hampir sama
namun pada dermatitis dalam anamnesa tidak
didapatkan adanya anggota keluarga yang
menderita keluhan yang sama (atau orang-
orang terdekat). Biasanya dermatitis atopi
dimulai dari sejak bayi dan sering disebut
penyakit herediter, sedangkan pada kasus
pasien tidak mendapatkan kelainan kulit ini
sedari bayi, jadi diagnosis ini bisa disingkirkan.
• Fakta • Teori
• Dari kasus diatas pasien • Pada teori yang telah
diberikan obat topikal dikemukakan bahwa obat
berupa permetrin 5% topikal yang paling baik diberikan
krim dioleskan berupa permetrin 5% karena
keseluruh tubuh pd efektif pada semua stadium
malam hri selama 8 jam skabies dan toksisitasnya
sekali dlm seminggu rendah, serta penggunaannya
dan juga diberi obat mudah dan dapat diperoleh
dengan mudah 1,3,5.
sistemik berupa
antihistamincetirizine • Pasien diberi antihistamin untuk
1x1o mg bila gatal, dan mengurangi rasa gatal yang
antibiotik cefadroxil 2 dialami pasien.
x200mg • Antibiotik karena pasien sudah
mengalami infeksi sekunder
Prognosis dari skabies yang diderita pasien pada
umumnya baik bila diobati dengan benar dan juga
menghindari faktor pencetus dan predisposisi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai