Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

SKABIES
Muthi’ah Nabillah

1
IDENTITAS PASIEN

Nama Nn.Des Tanggal Pemeriksaan:


Usia 14 Tahun 17 April 2021

Jenis Kelamin Perempuan

Agama Islam
Alamat Tebet

Suku Jawa

Pekerjaan Pelajar

2
ANAMNESIS

◦ Diperoleh secara alloanamnesis pada tanggal 17 April


2021.

• Gatal sejak 3 minggu terutama


Keluhan pada malam hari.
Utama

Keluhan • Luka panas, muncul bintik-


Tambahan bintik hitam.

3
ANAMNESIS

3 Minggu yang lalu


•Keluhan awal timbul
•Terasa gatal pada lutut terutama pada malam hari

2 minggu yang lalu


•Luka panas, muncul bintik-bintik pada badan, dan
kulit menghitam
•menjalar pada lutut, dada, ketiak, bokong, badan,
dan leher

• Pasien belum pernah mengalami seperti ini sebelumnya


• Belum pernah diberi obat.
4
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat keluhan serupa (-) ->Belum pernah diberi obat.


 Riwayat asthma dan alergi disangkal
 Riwayat hipertensi, gula darah tinggi, dan sakit kuning disangkal
Riwayat Keluarga
 Keluarga yang mengalami hal serupa (-)

Riwayat Penyakit Kebiasaan

 Pasien tidur sendiri, mandi 1x sehari, mengganti seprai tempat tidur 1x sebulan.
Pasien pernah menginap dirumah temannya dan meminjam pakaian temannya.
Pada keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama

5 5
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Tampak baik
Kesadaran Compos mentis

• Berat badan : 64 kg
Kesan Gizi
• Tinggi badan : 159 cm

Tekanan darah 110/90

Nadi 80x/menit
Tanda Vital
Pernapasan 20x/menit

Suhu 36 °C
Normocephali, Konjungtiva
Kepala / Wajah Normocephali anemis -/-, sklera ikterik -/-,
pupil bulat, isokor

6
THORAX
LEHER
COR : BJ I-III Regular,
murmur (-), gallop (-)
Pembesaran KGB (-), pembesaran
Pulmonal : wheezing -/-,
kelenjar tiroid (-)
Rhonki -/-

ABDOMEN EKSTREMITAS

Cembung simetris, bising usus +


normal, nyeri tekan (-) Capillary refill Time < 2 detik

7
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi lesi : Regio colli


Distribusi: Diskret
Efloresensi
Lesi papul dengan ukuran miliar, bentuk bulat, multipel, tepi batas tegas dan
kering

8
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi lesi: Area Trunkal


Distribusi: Diskret
Efloresensi
lesi papul dengan ukuran
miliar, bentuk bulat, multipel,
tepi batas tegas dan
permukaan kering

9
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi lesi : Regio gluteus


Distribusi : Simetris
Efloresensi :
• Papul dan Plak , dengan ukuran miliar-numular, bentuk
irregular, multipel, tepi batas tegas dan permukaan kering
• Krusta dengan ukuran numular, bentuk irregular, multipel, tepi
1 batas tegas dan permukaan kering
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi lesi : Regio Genu


Distribusi: Simetris
Efloresensi
Papul dan Plak, dengan ukuran miliar-numular, bentuk irregular,
multipel, tepi batas tegas dan permukaan kering
Krusta dengan ukuran numular, bentuk irregular, multipel, tepi
11
batas tegas dan permukaan kering
• Pemeriksaan Penunjang : (-)
• Pemeriksaan Anjuran :

 Pemeriksaan mikroskopis

12
RESUME
• Pasien berusia 14 tahun datang bersama ibunya ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Kota Cilegon mengeluh gatal pada seluruh tubuh sejak 3 minggu yang
lalu. Keluhan muncul pertama kali setelah pasien mandi di sumur pada lutut.
Gatal dirasakan terurama pada malam hari. Setelah seminggu gatal dirasakan
semakin banyak menjalar pada lutut, dada, ketiak, bokong, badan, dan leher.
Pasien tinggal berdua ibunya dan pada lingkungan tempat tinggal tidak ada yang
merasa keluhan yang sama. Pasien tidur sendiri, mandi 1x sehari, mengganti
seprai tempat tidur 1x sebulan. Pasien pernah menginap dirumah temannya dan
meminjam pakaian temannya. Pada keluarga tidak ada yang mengalami keluhan
yang sama. Riwayat alergi dan asthma disangkal.Pada pemeriksaan fisik dalam
batas normal.
• Pemeriksaan fisik keadaan umum baik. Tanda vital dalam batas normal, dan status
generalis dalam batas normal.
• Status dermatologis
• regio colli et trunkal, terdapat lesi papul dengan ukuran miliar, bentuk bulat,
multipel, tepi batas tegas dan kering.
• Pada regio trunkal et genu
• Papul dan Plak, dengan ukuran miliar-numular, bentuk irregular,
multipel, tepi batas tegas dan permukaan kering.
• Krusta dengan ukuran numular, bentuk irregular, multipel, tepi batas
tegas dan permukaan kering 13
DIAGNOSIS

• Scabies

DK

DD • Dermatitis Atopik
• Impetigo Krustosa
• Folikulitis

14
TATALAKSANA

Umum

• Edukasi orang tua mengenai penyakit pasien


• Edukasi orang tua mengenai rencana pengobatan pada seluruh anggota
keluarga yang tinggal dengan pasien
• Edukasi orang tua mengenai cara penggunaan obat
• Edukasi orang tua mengenai cara membersihkan pakaian dan benda benda
yang dicurigai terdapat tungau

15
TATALAKSANA

Khusus

Skabies
Permethrin 5% 1x/minggu seluruh tubuh
kecuali daerah muka dan kepala selama 1
bulan/4 minggu pada seluruh anggota
keluarga

16
PROGNOSIS

ad vitam : bonam
ad functionam : bonam
ad sanationam : dubia ad malam
ad kosmetikum : dubia ad bonam

17
Menyebabkan Ditransmisikan
erupsi pruritus
oleh kontak fisik
difus setelah
periode inkubasi dekat atau oleh
4–6 minggu. fomites.

Bermanifestasi di
manusia disebabkan Terapi topikal
oleh tungau gatal paling populer,
spesifik host yang tetapi ivermectin
siklus hidupnya
dalam epidermis. SKABIE oral juga efektif.

S
EPIDEMIOLOGI

Skabies terdapat di seluruh dunia dan


mempengaruhi semua usia, ras, dan tingkat sosial
ekonomi.

Prevalensi sangat bervariasi dengan beberapa negara


terbelakang memiliki tingkat dari 4% hingga 100% dari
populasi umum.
EPIDEMIOLOGI

Misalnya, pasien dengan


krusta sebelumnya skabies
“Norwegia” (Gambar)
Sebuah host yang terinfeksi
yang memiliki respons prevalensi yang sama tinggi
biasanya menyimpan antara
imunologi atau sensorik pada anak-anak
3 dan 50 tungau betina
yang cacat (yaitu kusta, membuktikan bahwa kontak
ovipar, 2 tetapi jumlahnya
parapleic, atau pasien biasa atau berbagi benda di
dapat bervariasi di antara
terinfeksi HIV) menyimpan antara anak-anak dan lainnya
individu.
jutaan tungau di
permukaan kulit mereka,
dengan pruritus minimal.
ETIOLOGI
Tungau ini seperti mutiara,
Skabies adalah infestasi oleh tungau khusus yang tembus cahaya, putih, tanpa
sangat spesifik, Sarcoptes scabiei var. homini, mata, dan berbentuk lonjong
Famili Sarcoptidae, kelas Arachnida. dengan empat pasang kaki
pendek gemuk

Tungau betina dewasa berukuran 0,4 x 0,3


Tungau tidak dapat terbang mm dengan jantan yang sedikit lebih kecil -
atau melompat. hanya sedikit terlalu kecil untuk dilihat oleh
mata telanjang
ETIOLOGI
Siklus Hidup

Tungau masuk kulit


manusia membuat
terowongan pada kulit

Meletakan Telur dua sampai 3


Dewasa di permukaan setiap hari pada terowongan
kulit selama rentang hidupnya, 30
hari.

Larva meninggalkan Telur menetas setelah


liang terowongan 10 hari
PATOGENESIS
Siklus hidup tungau sepenuhnya dilakukan pada kulit manusia.

Tungau betina dengan kombinasi gerakan mengunyah dan tubuh mampu menggali
liang yang miring di stratum korneum sampai batas stratum granulosum.

Sepanjang jalan ini, yang bisa sepanjang 1 cm, ia meletakkan dua tiga butir telur
sehari selama rentang hidupnya 30 hari.

Telur menetas dalam 10 hari dan larva meninggalkan liang untuk matang di
permukaan kulit.

Tungau jantan hidup di permukaan kulit dan memasuki liang.


Temuan Klinis

Pruritus biasanya
Diagnosis skabies
muncul 4-6 Pada pemeriksaan
dicurigai oleh
minggu setelah fisik, pasien
pruritus terkait
infestasi awal; menampilkan
dengan distribusi
dengan infeksi eksoriasi dan
karakteristik lesi
ulang berikutnya, dermatitis
dan riwayat
gejala berkembang eczematous
epidemiologi.
dalam 2 hari.
Temuan Klinis

Lesi patognomonik adalah liang, yang merupakan struktur tipis, seperti


benang, linear (Gambar 208-2) sepanjang 1–10 mm.

Ini adalah terowongan yang disebabkan oleh pergerakan tungau di


stratum korneum. Saat ini, liang paling baik terlihat di jaring
interdigital dan pergelangan tangan
Temuan Klinis
Diagnosis

Diagnosis definitif dilakukan dengan


identifikasi mikroskopis dari tungau skabies,
atau telur
Diagnosis
Banding
Komplikasi
Impetiginisasi sekunder dapat terjadi dan glomerulonefritis
poststreptococcal telah dihasilkan dari pyodermas yang
disebabkan skabies yang disebabkan oleh Streptococcus
pyogenes.

Limfangitis dan septikemia juga telah dilaporkan pada skabies


berkrusta).

infestasi skabies juga bisa memicu pemfigoid bulosa


Penatalaksanaan

Dengan semua terapi insektisida, aplikasi kedua,


Skabies diobati biasanya seminggu setelah perawatan awal, diperlukan
dengan kombinasi untuk mengurangi potensi reinfestasi dari fomites
kontrol scabicide dan serta untuk membunuh nimfa yang mungkin menetas
fomite. setelah perawatan sebagai akibat dari lingkungan
semiprotektif di dalam telur.
Penatalaksanaan

Topikal scabicides diterapkan semalam ke


seluruh permukaan kulit dengan perhatian
khusus pada lipatan jari dan kaki, bokong,
pusar, ketiak dan di bawah kuku dan kuku jari
kaki.
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN

Beberapa tindakan harus dipertimbangkan untuk


mengurangi potensi reinfestasi melalui transmisi fomite

Setelah perawatan, individu yang dirawat harus mengenakan pakaian bersih, dan semua
pakaian, sarung bantal, handuk dan alas tidur yang digunakan selama minggu sebelumnya
harus dicuci dalam air panas
THANK YOU

36

36

Anda mungkin juga menyukai