Anda di halaman 1dari 45

Kelainan Kelenjar Saliva

(Tumor Jinak dan Tumor Ganas)


Pembimbing:
Drg. Meiske E. Paoki, Sp.BM

Penyaji:
Chindy Lay
Anatomi Kelenjar Liur
Kelenjar Tubulo-asiner
Asal : Lapisan ektodermal & endodermal

• Parotis
Mayor • submandibula
• sublingual

• Ukuran kecil-kecil
Minor • Mukosa bucal dan
faring
Anatomi Kelenjar Liur
Kelenjar parotis
• M. Masseter
Depan

• Liang tlg tengah/ depan M. SCM


Blk

• Arcus Zygomaticus
Atas

• M. Digastricus
Bawah

• M. Pterogeideus / Proc. Transv. C2


Depan
Kelenjar parotis
LOBUS

SUPERFISIAL
PROFUNDA

Kedua lapisan di atas dihubungkan oleh isthmus


Antara Lobus Superf dan prof  N VII
Sal. Keluar : Ductus Stensoni  Muara M2 atas
Kelenjar Submandibula
• Pada ∆ Submandibula diatas & diantara M.
Superfisial Digastricus

• Pada dasar mulut diatas M. Mylohyoid


Profunda

Pada lobus Superf : lewat N. Lingualis,


N. Mandibularis
Sal. Keluar : Ductus Warthoni  Samping
Frenulum Lidah
Kelenjar sublingualis
Lokasi :
 Antara alveolus dan bag. Anterior lidah
Dalam M. Mylohyoid pada fossa
sublingual

Saluran Keluar : Pada dasar mulut


Faktor risiko

Dewasa, anak2 cenderung ganas

Wanita

Radioterapi, sinar uv

Virus Epstein-Barr

Pekerjaan, gaya hidup , genetik dan lingkungan


Klasifikasi
Benign Malignant
pleomorfic adenoma Mucoepidermoid carsinoma low
warthin’s tumor gradeor high-grade
Lymphoepithelial lesion Adenoid cystic carsinoma
Oncocytoma Adenocarsinoma Acinic
monomorphic adenoma cell carsinoma
Benign cysts Malignant mixed tumor
Epidermoid carsinoma
Other anaplastic carsinoma
Adenoma Pleomorfik

 Tumor terbanyak pada Kel. Parotis


(>50%)
 Sering wanita, usia 40-60 th

 Klinis : benjolan tumbuh lambat


Pada perabaan keras -> lunak -> Kistik
Batas tegas
mobile dan berkapsul
Lesi N. VII tidak ditemukan
Mudah residif
Klinis
• Kecil, tidak nyeri, ukuran mulai dari
nodul sampai besar, tidak terfiksasi ke
jaringan
•Tidak ada ulkus meskipun ukurannya
yang besar
Adenoma Pleomorfik
 PA  Bersimpai
Terdiri dari :
Adenoma Kelenjar
Pleomorfik  Stroma terdiri dari :
Fibrous
Pseudokartilago
Epitel
Myxomatous

Terapi : Eksisi tumor (pembedahan)


lesi intraoral : diterapi konservatif extrakapsular
Warthin Tumor
 Cystadenoma papiliferum
limfomatosum
 Adenolymphoma
 Agak jarang
 Wanita : pria  5:1 Usia > 40 th
 Bilateral (10%)
 Mengenai kel. Limfe subkapsuler
Parotis
 Benjolan tumbuh perlahan, nyeri (-)
batas tegas, berkapsul, berfluktuasi
saat makan
 PA  Terdiri dari jaringan dan epitel
yang tumbuh berjonjot kedalam kista
Terapi : pembedahan – eksisi tumor
Onkositoma
Insiden jarang, 2,3% tumor kelenjar liur
Pada usia dekade 6 kehidupan
wanita : laki-laki sama
 78% kelenjar parotis, lobus superfisial
Benjolan padat, multilobus, mobile, nyeri(-)
Terapi : eksisi tumor (pembedahan)
Adenoma Monomorphic
Adenoma basal cell (>>), adenoma canalikuler,
adenoma sebaceous, glykogen rich adenoma dan
adenoma clear cell
usia dekade 6 kehidupan.
kelenjar parotis, tumor tumbuh perlahan, padat.
Berkapsul
Mikroskopis dibagi menjadi subtipe solid, trabecular,
tubular dan membraneous.
tidak agresif
adekuat dengan eksisi bedah.
Karsinoma Mukoepidermoid
 Terbanyak, di kelenjar parotis, namun dapat juga mengenai
 kelenjar liur minor.
 nama tumor  sel mukoid dan sel epidermoid.
 Prognosis, high grade : buruk>> low grade.
Rekurensi ± 60%,
Metastase : kelenjar getah bening 40-70% kasus, dan 30% metastase jauh.
Tingkat harapan hidup 5 tahun : 30-50%
Tumor low grade tingkat harapan hidup 5 tahun 80-95%
Klinis :-Dapat tumbuh sampai sebesar diameter 8cm
-Tampak berbatas tapi tidak berkapsul dan sering infiltrat
-benjolan, nyeri (-) , Nyeri dan parese wajah, adanya massa di leher
a. Low malignancy : massa membesar perlahan, nyeri (-),ukuran mencapai 5 cm
b. High Malignancy :cepat membesar, nyeri(+),paralisis n.fasialis,trismus, disfagia,
ulkus pada kelj.minor, sudah bermetastasis
Mukoepidermoid
carcinoma at palatum

Terapi : bedah (grading histologinya).


low grade: eksisi luas dan radioterapi
(metastase jauh).
high grade, operasi eksisi luas dengan
diseksi leher dan radioterapi.
Karsinoma Kistik Adenoid
•Sering

•Lokasi : kelenjar submandibula dan kelenjar liur minor

•Gejala klinis ditandai dengan periode awal pertumbuhan yang lambat yang
biasanya asimtomatik(namun agresif) sebagian besar kasus, tumor terjadi
tanpa disadari hingga akhirnya tumor menyerang saraf lokal dan struktur
lain, sehingga menyebabkan gejala yang berbeda-beda sesuai dengan lokasi
yang diserang

•Klinis : benjolan, nyeri(-), Parestesi dan parese sering.


Adenoma cystic carcinoma pada maxilla

KLINIS :
-Nyeri lokal
-Paralisis N. Fasialis
-Terfiksasi ke jaringan dan
invasi lokal
-Intraoral : ada ulkus
•Histopatologi; tubular, kribriformis, dan solid.
•tubular dan kribriformis (low grade ),
•gambaran solid (high grade)
•Terapi : eksisi lokal luas, diseksi leher, radioterapi pasca
operasi. Pada kelenjar parotis (parotidektomi radikal dg
transeksi n. fasialis intramastoid.
Tingkat harapan hidup 5 tahun 80% dmna metastase
intrakranial (-)
Adenokarsinoma Polimorfi Low grade
(PLGA)
 kelenjar liur minor >>(Palatum)
 Klinis : benjolan bundar, yang lama
membesar, nyeri (-).
 Wanita: laki-laki = 2:1, jarang pada
anak-anak.
 Terapi: bedah,
 Rekurensi lokal pasca operasi 17%,
 metastase ke KGB regional sekitar
9%.
 Prognosisnya bagus.
Karsinoma Sel Asinik
 tumor ganas epitel kelenjar liur , ditandai diferensiasi sel
asinik dg karakter granula sekretori pada sitoplasmanya.
 Insidensi 1-3% dari seluruh tumor kelenjar liur. 80% di
kelenjar parotis,
 Wanita >laki-laki,
 Klinis: benjolan yang lama membesar, soliter dan tidak
terfiksasi, 5-10% kasus terjadi parese n. fasialis.
KLINIS
-Massa bertumbuh perlahan –lahan
-Mobile, tidak terfiksasi
-Kelemahan otot wajah
Karsinoma Sel Asinik
Terapi : eksisi luas, radioterapi adjuvant (invasi
perineural dan limfatik ), diseksi leher Prognosis
untuk tingkat harapan hidup 5 tahun: 70%.
Rekurensi lokal sekitar 35%, metastase jauh sekitar
15%.
Bila tumor di kelenjar submandibula : prognosisnya
akan lebih buruk.
Malignant Mixed Tumors
 terdiri atas :
a) karsinoma ex-pleomorfik adenoma >>>
b) karsinosarkoma, dan
c) benign metastasizing pleomorfik adenoma.
 Asal pleomorfik adenoma (>5 th)
 Prognosis buruk,
Malignant Mixed Tumors
 tingkat harapan hidup 5 tahun sekitar 40%
 Terapi : eksisi luas, diseksi leher dan radioterapi
pascaoperasi.
 keganasan epitel dan mesenkim
 Metastasizing pleomorfik adenoma : penampilan jinak yaitu
dari pleomorfik adenoma. dugaan ganas pada pleomorfik
adenoma lama dan adanya rekurensi lokal pascaoperasi.
Karsinoma Sel Skuamosa
 Insidensi jarang,
 kelenjar parotis dan kelenjar submandibula.
 metastase ke parenkim kelenjar parotis dan nodul limfatik
intraparotid.
 Diagnosis : tumor primernya.
 Klinis : benjolan berbatas tegas dan terfiksir
 Terapi : eksisi luas agresif, diseksi leher dan radioterapi
pascaoperasi
 Tingkat bertahan hidup 5 tahun sekitar 45%
P.Penunjang
Anamnesa P. Fisik (biopsi & Diagnosa
radiologi)
TNM KANKER
STADIUM
TATALAKSANA

Pembedahan Radiasi Kemoterapi


TNM
Pembedahan Kel Parotis

Parotidektomi Parotidektomi Parotidektomi


Superfisial Total dengan
Total Dengan
Reseksi Nervus
Preservasi Fasialis dan
Nervus Fasialis Graft
Pembedahan Kel Parotis
Parotidektomi Total Dengan
Preservasi Nervus Fasialis

Parotidektomi Superfisial
Parotidektomi Total dengan Reseksi
Nervus Fasialis dan Graft
SUBMANDIBULA
SUBLINGUA DAN MINOR
Radiasi
Kemoterapi
 Bukan terapi primer , tapi sebagai adjuvant atau paliatif pada kasus-
kasus yang sudah bermetastase. Respon berkisar 10 - 30%.
 Doxorubicin dan 5-FU respon pada penelitian retrospektif (adenoid
cystic carsinoma) , tidak terbukti pada propektif.
 Ciplastin, paclitaxel, venorelbin, epirubicin dan mitoxantrone rata-
rata responnya adalah 10-20% (metastase atau rekuren)
 Kombinasi kemoterapi cisplatin atau cisplatin
(cyclophosphamide/doxorubicin/ cisplatin/vinorelbin cisplatin/5 Fu)
meningkatkan respon 20-30%
Komplikasi

SEGERA

Paresis nervus fasialis


Pendarahan atau hematoma
Infeksi LANJUT
Nekrosis jabir kulit
Trismus
Sindroma frey’s
Fistula kelenjar liur
Rekuren
Sialokel
Skar hipertrofi
Seroma
Hipoestesia saraf aurikular
magnus

Anda mungkin juga menyukai