Anda di halaman 1dari 56

PENYAKIT KULIT AKIBAT

GIGITAN SERANGGA DAN


PARASIT

dr. HJ. Hervina, Sp.KK, FINSDV


SKABIES
SKABIES

Sinonim
 Scabies; “Itch Mite”
 Gudik, kudis, penyakit A Go Go

Definisi
 Penyakit kulit menular akibat infestasi
& sensitisasi thdp tungau Sarcoptes
scabiei serta produknya.
Etiologi
 Sarcoptes (Acarus) scabiei var.hominis
 Phylum Arthropoda; Class Arachnida; Ordo
Acarina; Famili Sarcoptidae

Parasitologi
 Sarcoptes scabiei = tungau atau kutu yang
kecil, transulen
 Bentuk bulat lonjong, konveks bagian dorsal &
pipih bagian ventral
 Ukuran:
 ♀= 0,20 – 0,25 mm
 ♂= 0,33 – 0,45 mm
4 pasang kaki
 2 depan + alat isap
 2 belakang + bulu keras
 Jantan dan betina berkopulasi.

Stlh kopulasi jantan mati.


 Betina membuat terowongan, lalu bertelur 2 –
5 butir/ hari lalu mati
 Siklus hidup

Telur  larva  nimfa  sarkoptes dewasa


(tiap siklus berlangsung selama +/- 3 hari)
Epidemiologi
 Kosmopolit t.u di daerah tropis &
subtropis
 Insiden tinggi pd masy sos-ekonomi
kurang dan hygiene buruk
 Endemis  epidemis

Cara Penularan
 Kontak langsung  lama-erat; seksual
(STD or STI)
 Kontak tak langsung  alat-alat rumah
tangga, Kasur, pakaian, dll
Simtomatologi
 Keluhan utama: - gatal hebat t.u malam hari
(= Pruritus nokturna )
 Predileksi:
 Sela jari tangan & kaki, ekstensor ekstremitas
 Lipat ketiak, sekitar pusar dan ikat pinggang
 Daerah genital dan bokong
 Pada bayi  seluruh tubuh
 Efloresensi: gambaran polimorf, kecuali infeksi
sekunder
 Papulo-vesikulae
 Erosi & ekskoriasi + krustae
 Khas: kunikulus (terowongan) di lapisan korneum
Komplikasi  penyulit diagnosis
 Infeksi sekunder
 Pustulae
 Folikulitis
 Furunkulosis, dll
 Pengobatan sendiri a.l dermatitis
kontak
Diagnosis
 Ideal
 Temukan terowongan pada kulit
 Buktikan adanya sarcoptes dewasa,
larva dan telur
 Praktis: atas dasar keluhan + data
klinis
 Gatal hebat malam hari
 Anamnesis keluarga 
 Efloresensi polimorf pada tempat
predileksi
Diagnosis Banding
Pitiriasis rosea

Liken planus

Pedikulosis korporis

Pioderma

Prurigo
Terapi
1. Umum
 Kebersihan perorangan

 Kebersihan lingkungan

 Obati keluarga & kontak personal

2. Anti Skabies
 obat tidak toksis & tidak iritatif

 membunuh semua stadium

A. Preparasi belerang (4 – 10%)

B. Emulsi benzil benzoas (15-25%)

C. Gama benzen heksa klorida ( ½ - 1%)

D. Krotamiton 10%

E. Permethrin 5%

3. Antibiotika: bila ada infeksi sekunder, dermatitis


Bentuk-bentuk Klinis Scabies
1. Scabies Impetigenisata  scabies
+ infeksi sekunder
2. Scabies pada bayi  seluruh
tubuh + infeksi sekunder
3. Scabies hewan  pada peternak
anjing, kucing, ayam, babi, kuda,
dll
4. Scabies bentuk STD  pada
genitalia orang dewasa
Bentuk-bentuk Klinis Scabies
5. Scabies nodular  nodul post scabies
6. Scabies norwegika atau scabies
hiperkeratotika (Norwegian scabies;
Hyperkeratotic scabies; Crusted Scabies)
akibat penurunan respons imunologik tubuh
Antara lain:
 malnutrition

 kelainan neurologik: mongolism

 kelainan immunologik: terapi


steroid/sitostatik
AIDS, T-cell leukemia
 penderita lepra
Prognosis
Dengan terapi adekuat  baik
kecuali ada kelainan
immunologik
Obat-obat anti scabies
1. Salep 2-4
Murah dan aman

Tidak bunuh telur

Bau belerang  iritasi

Minimal 3 hari
2. Benzil benzoas emulsi 20%
 Efektif utk semua stadium
 Iritasi  gatal >
 Jangan diberi kpd anak < 6 tahun
 3 malam
3. Scabicid, Scabex
 Efektif semua stadium
 Neurotoksik (SSP)
 Jangan diberi kpd anak-anak dan wanita
hamil
 2 malam
4. Crotaderm, eurax
 Anti gatal
 Anti bakteri
 Iritasi mukosa
5. Nix
 Obat baru
 Paling aman dan efektif
CONTOH KASUS

Seorang anak laki- laki berusia 6


tahun datang ke poli kulit dan kelamin
dengan keluhan gatal- gatal pada sela
jari dan dirasakan terutama pada
malam hari, os mengatakan keluhan ini
juga dialami oleh teman satu
pesantren os dan pada pemeriksaan
dermatologis didapatkan papul-papul
eritem dan disertai dengan eskoriasi (
scratch mark )
PEDIKULOSIS
PEDIKULOSIS

Sinonim: Pediculosis; Phthiriasis

Definisi:
 Penyakit kulit menular akibat
infestasi pedikulus (tuma), sejenis
kutu yang hidup dari darah
manusia, pada rambut kepala &
kemaluan atau baju, memberi
keluhan gatal akibat gigitannya
Etiologi ada 2 jenis yaitu:
1. Pediculus humanus
 Var. Capitis = Pedikulosis
kapitis (Head Louse; tuma
kepala)
 Var. Corporis = Pedikulosis
korporis (Body louse; tuma
badan)
2. Phthirus pubis = Phthiriasis
pubis (Crab louse; tuma kemaluan)
Epidemiologi
 Tuma  parasit obligat manusia
 Kosmopolit tidak dipengaruhi musim
 Insiden: kebersihan << (org dan lingk), sos
ekonomi <<
 Penularan
 Kontak langsung erat (tmsk STD)
 Melalui alat-alat a.l topi, sisir, tempat tidur,
dll
 Di EROPA tuma sebagai vektor dari:
 Ricketsia: Tifus epidemik, demam parit
 Spirochaeta (Borrelia recurrentis)
menyebabkan demam berulang
PEDIKULOSIS KAPITIS
Sinonim:
Pediculosis capitis; Penyakit tuma kepala

Etiologi:
Pediculus humanus var. capitis
(Head louse)

Insiden:
Anak dan wanita berambut panjang
Pedikulosis Kapitis
Simtomatologi:
 Gatal digaruk lalu infeksi, keluar serum
 terjadi infeksi sekunder dan timbul
impetigo atau furunkulosis
 Predileksi di regio occipital & post-
auricular
 Rambut kering & tak mengkilap
 Jika bernanah + krusta + bau busuk 
Plica polonica (rambut gimbal)
Pedikulosis Kapitis

Diagnosis:
 Gatal  pada predileksi
 Telur/ tuma  (diagnosis pasti)
 Impetigo; furunkulosis + KGB >
pada anak
Pedikulosis Kapitis

DD/:
 Pioderma
 Tinea kapitis
 Dermatitis seboroika
 Hair casts
 Trichorrhexis nodosa
Pedikulosis Kapitis
Penatalaksanaan:
(hilangkan/ basmi kutu dan telurnya)
 Umum: jaga kebersihan rambut  cukur
 Topikal:
emulsi/ bubuk DDT 5 – 10%

emulsi benzyl benzoas 20 – 25%

Gameksan 0,5 – 1%

Gama Benzen Hexachloride 1%

Bubuk malathion 1%

 Sistemik: antibiotika/ kemoterapeutika 


infeksi sekunder
CONTOH KASUS
Seorang anak perempuan usia 10 tahun di
bawa orang tuanya dengan keluhan gatal pada
bagian kepala. Pada pemeriksaan didapatkan
lesi berupa folikulitis, krusta, dan tampak
beberapa rambut bergabung menjadi satu.
Orang tua korban mengatakan bahwa keluhan
yang dialami oleh anaknya sejak 3 hari yang
lalu. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
tuma.
Pedikulosis Korporis

Sinonim:
Vagabond’s disease; penyakit kutu
badan

Etiologi:
Pediculus humanus var. capitis
(Body Louse)
Pedikulosis Korporis

Simtomatologi:
 Gigitan menyebabkan bintik merah di
dada & perut, bahu & punggung
 Papel  urtika + gatal hebat
 Erosi & ekskoriasi + infeksi sekunder
 Likenifikasi dan hiperpigmentasi 
Vagabond’s disease (kronis, kering,
pada orang tua, kebiasaan menggaruk)
Pedikulosis Korporis

Diagnosis:
 Rasa gatal hebat
 Lesi-lesi di predileksi
 Kutu & telur +  pakaian
Pedikulosis Korporis

DD/ :
 Skabies
 Pioderma
 Gigitan kutu busuk
(Bed bugs; kutu bangsat)
Pedikulosis Korporis
Penatalaksanaan:
 Umum : pakaian & peralatan tempat
tidur direbus, autoklaf (> 60C, 15’),
fumigasi (Metil bromida)
 Obat-obat: insektisida
Bedak DDT 10%  tuma

Bedak BHC 1%  dewasa & telur

Bedak malathion 1%
Phthiriasis Pubis
Sinonim:
Pediculosis pubis; penyakit Tuma
kelamin

Etiologi:
Phthirus pubis (Crab louse)

Insiden:
Dewasa muda (seksual aktif)
Phthiriasis Pubis
Simtomatologi
 Gigitan  papel kecil + krusta  gatal hebat !!!
 Gigitan juga mengeluarkan liur yang mengubah bilirubin
menjadi biliverdin.
Maculae caerulae: bercak biru abu-abu,
bulat,  3 – 15 mm, ditekan tak hilang
 Predileksi: regio genital & perianal yang berambut, rambut
ketiak, alis/ bulu mata
 Penularan: kontak seksual, alat-alat (tempat tidur,
handuk)
Phthiriasis Pubis

Diagnosis:
 Gatal hebat !!! (biasa pada
malam hari)  predileksi
 Maculae caerulae
 Tuma & telur 
Phthiriasis Pubis
Diagnosis diferensial:
 Skabies
 Dermatitis kontak + infeksi
Phthiriasis Pubis
Penataksanaan:
 Cukur rambut pubis + obat sesuai
P.kapitis
 Untuk bulu mata + sol
isoflurofanat 0,025%
Gunakan forsep (pinset) alis/
bulu mata
 Obati partner sex
LARVA MIGRANS
(= Creeping Eruption )
LARVA MIGRANS
(= CREEPING ERUPTION )

Larva Migran Cutan


Creeping eruption adalah peradangan berbentuk
linear Larva Migranmenimbul
atau berkelok-kelok, Visceral
dan progresif
disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang
berasal dari anjing dan kucing
LARVA MIGRAN CUTAN

Sinonim:
Cutaneus Larva Migrans, Sand Worms
Eruption, Creeping Eruption

Etiologi:
 Ankilostoma brasiliense
 Ankilostoma caninum
 Ankilostoma duodenale
 Necator americanus
 Strongyloides sterconalis
LARVA MIGRAN CUTAN

Epidemiologi
 Daerah tropis & subtropis 
tanah pasir a.l pantai,
pertambangan
 Faeces + telur  larva  lesi
kulit (di bawah stratum
Basale)
LARVA MIGRAN CUTAN
Simtomatologi
 Papel gatal (port d’entre) digaruk
terjadi migrasi larva ke sub-
epidermis, lalu membuat
terowongan berkelok-kelok
 Lesi serpiginosa + eritematosa 
bekas hiperpigmentasi
 Vesikulasi  pecah  skuama
LARVA MIGRAN VISCERAL
Etiologi
 Toxocara canis & Toxocara cati
 Ascaris lumbricoides

Simtomatologi
 Lesi papular & urtikaria
 Granuloma milier pada hepar &
hepatomegali
 Eosinofilia & hiperglobulinemia
LARVA MIGRAN VISCERAL
Penatalaksanaan
 Thiabendazole 50 mg/ kgBB/ hari
 2 x sehari/ oral (2-3 hari)
 Bedah beku  klor etil, CO2, N2 cair
 Bedah kimia (kaustik)  asam
triklor asetat
 Bedah listrik  elektro-
kauterisasi
CONTOH KASUS
Seorang perempuan 24 tahun mengeluhkan
di bawah kelopak mata kanan dan kiri serta pipi
muncul bercak berwarna coklat, ia
mengatakan keluhan sudah lama dirasakan,
kurang lebih sudah 4 tahun. pada awalnya
bercak yang mucul hanya sedikit dan kecil kecil,
tapi lama kelamaan makin banyak dan
membesar, ia tidak mengeluhkan gatal
maupun nyeri, tetapi terganggu secara
kosmetik karena adanya bercak tersebut,
dimana saudara kandungnya juga mengalami
gejala yang sama dengan dirinya
INSECT BITE
Definisi
•Insect bite adalah kelainan
akibat gigitan atau tusukan
Insect bite serangga yang disebabkan
reaksi terhadap toksin atau
alergenarthropoda

49
ETIOLOGI Dimana disebabkan oleh artropoda
kelas insekta, seperti :
a,. Anoplura (Pthyreus pubis,
Pediculus humanus, Capitis et
corporis)
b. Coleoptera (Kumbang)
c. Dipthera (Nyamuk dan Lalat)
d. Hemiptera (Kutu busuk)
e. Hymenoptera (Semut, Lebah dan
Tawon)
f. Lepidoptera (Kupu-kupu)

Ciri-ciri :
Insekta memiliki tahap dewasa dengan
karakter eksoskeleton yang keras,
3 pasang kaki, dan tubuh bersegmen
dimana kepala, toraks, dan abdomennya
menyatu.
GEJALA KLINIS
Reaksi lokal  rasa tidak nyaman, gatal, nyeri
sedang atau berat, eritema, jaringan yang
melunak, hangat dan edema

Reaksi lokal yang berat  eritema yang


generalized, urtikaria, edema , pruritus

Reaksi sistemik atau anafilaktik  gejala bisa


ringan hingga fatal, sesak, mual, muntah, syok

Delayed reaction  10 -14 hari setelah sengatan


 mirip serum sickness, demam, malaise, sakit
kepala, urtikaria, limfadenopati dan poliarthritis
DIAGNOSA BANDING

1. Prurigo

2. Skabies

3. Dermatitis kontak alergi


Penatalaksanaan

Terapi topikal :
dikompres larutan
asam borat 3% atau
Disesuaikan kortikosteroid reaksi berat dengan
dengan berat topikal seperti krim gejala sistemik 
hidrokortison 1–2 % pemasangan torniket
ringannya Antibiotik  bila proksimal dari tempat
keadaan ada infeksi sekunder gigitan, dan diberi
penderita Kortikosteroid obat sistemik 
sistemik  Injeksi antihistamin
penderita yang tidak seperti klorfeniramin
tertolong dengan 10 mg atau
antihistamin atau difenhidramin 50 mg.
adrenalin Adrenalin 1% 0,3-0,5
ml subkutan
PROGNOSIS

Umumnya baik
Kecuali:
- Pasien dengan
anafilaksis berat yang tidak
diobati
- Pasien dengan infeksi
kronis atau berat
Contoh Kasus
CONTOH KASUS
Laki-laki berusia 27 tahun datang
dengan keluhan bentol kemerahan pada
bokong, keluhan pertama timbul bintik
kemerahan lalu menjalar bercabang
membentuk seperti garis sebelumnya
pasien sehabis main di pantai dan duduk
di pantai tanpa memakai baju dan
celana.pada pemeriksaan di temukan
eritema dan papul.apa kemungkinan
penyebab dari keluhan pasien

Anda mungkin juga menyukai