- Clonal ignorance :
Beberapa limfosit autoreaktif mgkin berhadapan
dgn autoAg tanpa menyebabkannya aktif maupun
tolerant
•Toleransi thd protein sendiri mgkin disebabkan
toleransi limfosit T dan B autoreaktif
•Beberapa bentuk self antigen menyebabkan ia
tolerogenik dan menentukan apakah ia menginduksi
central tolerance atau peripheral tolerance
Basic Immunology Abbas Lichtman,2004
…Immunologic Tolerance
• Tiroiditis Hashimoto
Penyebab hipotiroidsm tersering dan terbanyak di
wilayah non endemic goiter
Patofisiologi : gangguan sintesis hormon akibat
destruksi apoptotik kelenjar tiroid
Antibodi yg ditemukan : anti-tiroglobulin, anti-
mikrosom, anti-triiodotironine atau anti-tiroksin,
maupun anti thd kompleks koloid nitroglobulin
Namun pemeriksaan tersebut sudah digantikan dgn
anti-TPO (anti-tiroid peroksidase)
…tiroiditis Hashimoto
Intrepretasi :
Anti-tiroglobulin titer > 1/10 (pada 60% kasus)
Anti-mikrosom titer > 1/100 (pada 94% kasus)
Anti-tiroglobulin titer tinggi > 1/12800 dan anti-
mikrosom titer tinggi > 1/6400 menyokong utk
tiroiditis Hashimoto atau tirotoksikosis Grave’s
dan jarang ditemukan pada penyakit lain
Anti-TPO ditemukan pada pasien tiroiditis
Hashimoto (95%) atau tirotoksikosis Grave’s
(85%)
Anti-TPO titer tinggi > 1/1000 menyokong utk
tiroiditis Hashimoto atau tirotoksikosis Grave’s,
dan jarang ditemukan pada penyakit lain
• Tirotoksikosis Grave’s
Penyakit hipertiroid sebagai akibat produksi antibodi yang
merangsang kelenjar tiroid (disebut : Toxic Goitre)
Salah satu antibodi yang dikenal sbg long acting thyroid
stimulator (LATS) atau disebut thyroid stimulator
antibody (TSAb)
Beberapa jenis TSAb dpt bereaksi dgn reseptor TSH
dipermukaan kelenjar tiroid
TSAb IgG dapat melewati plasenta anak hipertiroid
neonatus
Ada dugaan bahwa pembesaran kelenjar tiroid pada
penyakit Grave’s disebabkan reaksi antara antibodi dgn
reseptor pertumbuhan kelenjar tiroid proliferasi
kelenjar tiroid
• Tiroiditis Atrofik
32
Latex Agglutination RF Method
Anti Citrullinated Protein or Peptide Antibodies (ACPA)
34
Anti Cyclic Citrullinated Peptide (Anti-CCP)
• Antibodi terhadap peptida sirkular yang mengandung
sitrulin.
• Merupakan imunogloulin G dengan afinitas relatif tinggi,
muncul pada awal perjalanan AR dan berguna dalam
diagnosis dan prognosis AR.
• Dikenal juga : anti-citrulline antibody, cyclic citrullinated
peptide antibody IgG.
• Ditemukan pada 70-90% pasiein AR dang mempunyai
spesifisitas yang tinggi (90-95%)
35
• Indikasi pemeriksaan anti-CCP :
- Adanya indikasi klinis AR tetapi RF negatif/meragukan,
- Adanya kecurigaa hasil RF yang negatif palsu,
- Monitoring aktifitas penyakit, prognosis penyakit (marker
kerusakan sendi) dan sebagai diagnosis persangkaan untuk
penderita dengan resiko tinggi.
- Dapat mempunyai nilai prognostik jika dihubungkan dengan
kecenderungan menjadi AR yang destruksi dapat
membedakan AR yang erosif dan non erosif.
36
• Metode pemeriksaan : ELISA Ag sintetik CCP
• Terdapat 3 generasi : anti CCP1, anti CCP2 dan anti CCP3
• Perbedaan terdapat pada epitopnya :
- anti CCP1 : epitop filagrin
- anti CCP2 : epitop siklik serupa anti CCP1
- anti CCP3 : epitop siklik + konjugat anti IgA dapat
mendeteksi IgG dan IgA anti CCP
• Sensitifitas dari generasi ke 3 lebih tinggi dari generasi kedua
dan pertama, tetapi spesifisitas ketiganya ternyata hampir sama
• Sampel yang diperlukan : serum + 1-2 ml
37
• Syarat sampel yang harus diperhatikan :
- Tidak boleh hemolisis, lipemik dan terkontaminasi bakteri.
- Harus dihindari serum yang mengandung partikel yang dapat
dilihat dengan mata, serum yang dibekukan dan dicairkan
berulang.
- Disimpan dalam suhu kamar atau 4°C(2-8°C) jika diperiksa
dalam waktu 48 jam.
- > 48 jam serum belum diperiksa harus disimpan dalam
freezer pada suhu -20°C atau lebih rendah.
- Stabilitas serum :
- jika disimpan dalam suhu kamar : 2 hari,
- jika dalam refrigerator bertahan sampai 2 minggu
- jika disimpan dalam freezer bertahan sampai 1 th.
38
• Nilai rujukan untuk anti-CCP :
- negatif : < 20 U
- positif lemah : 20-39 U
- positif sedang : 40-59 U
- positif kuat : > 60U
39
Anti Mutated Citrullinated Vimentin (anti-MCV)
40
• Dilaporkan bahwa anti-MCV mempunyai sensitifitas yang
sebanding dengan anti-CCP untuk diagnosis maupun
meramalkan kerusakan sendi pada AR.
• Wagner et al (2009) : sensitifitas dari anti-MCV pada kelompok
pasien AR lebih tinggi dibandingkan anti-CCP.
• Penelitian sensitifitas anti-MCV dan anti-CCP yang dilakukan
Bang (82% vs 72% dengan anti-CCP.2), Coenen (74,5 vs 70%),
Soos (75,6% vs 66,4%) sensitifitas anti-MCV (ELISA) lebih baik
dibandingkan dengan anti-CCP.
• Hal ini juga dikonfirmasi terutama analisa pada pasien RA yang
seronegatif, dimana sensitifitas anti-MCV 43,8% dan anti-CCP
30%.
41
• Spesifisitas anti-CCP untuk RA mempunyai nilai yang lebih tinggi
dibandingkan anti-MCV (97,3 % vs 81,6%).
• Anti-MCV mempunyai sensitifitas lebih tinggi dan juga marker
prognostik yang lebih bagus untuk perubahan gambaran
radiografik dibandingkan anti-CCP dan RF meningkatnya titer
anti-MCV sebanding dengan aktifitas penyakit dan disertai makin
parahnya gambaran radiologi.
• Sampel dan nilai rujukan untuk pemeriksaan anti-MCV metode
ELISA sama seperti persyaratan untuk pemeriksaan anti-CCP
42
Seleksi Positif dan Seleksi Negatif
68
Rheumatoid Factor (RF)
• Definition
– RFs are a family of autoantibodies (IgG, IgM, IgA)
directed to the Fc portion of IgG
– They are locally produced in RA by B cells present
in lymphoid follicles and germinal center-like
structures that develop in inflamed synovium
– IgM RFs are the major RF species in RA and are
detected in 60–80% of RA patients
– RF specificity to RA is increased at high titers (e.g.
IgM RF > 50 IU/ml) and with IgA isotypes
• Definition
– A non-standard amino acid generated by the
posttranslational modification of arginine by
peptidylarginine deiminase (PADI) enzymes during
a variety of biologic processes, which include
inflammation
– Found in 70–90% of RA patients and have high
disease specificity (90–95%)