Anda di halaman 1dari 57

Kuliah

Pemeriksaan Lekosit dan


Trombosit

1
Hitung Lekosit
 Jumlah lekosit dinyatakan dalam
jumlah/cmm atau jumlah x 109/l .

 Nilai normal :
4 thn-Dewasa : 5000-11000/cmm atau
5–11 x 109/l .
Neonatus : 10000-30000/cmm
Usia 1 mgg : 10000/cmm
 Variasi diurnal : jumlah pd siang hari >
pagi .
Lekosit ↑ pada olah raga, tegang, cemas .
2
- Komposisi Jenis Lekosit :

 Netrofil : 2.0 – 7.5 x 109/l


 Eosinofil : 0.04 – 0.4 x 109/l
 Basofil : 0.02 – 0.1 x 109/l
 Limfosit : 1.5 – 4.0 x 109/l
 Monosit : 0.2 – 0.8 x 109/l

3
* Lekositosis :
= jumlah lekosit > normal
paling sering karena netrofil ↑
(netrofilia) dan limfosit yg ↑
(limfositosis)

* Lekopenia :
= Jumlah lekosit < normal

4
Variasi Jumlah Netrofil :

 Jumlahnetrofil di darah tepi


dipengaruhi :

1. Netrofil yang masuk sirkulasi


darah
2. Netrofil yang keluar dari sirkulasi
darah
3. Distribusinya .
4. Kombinasi ketiga diatas .
5
Distribusi Netrofil dalam darah :

 Circulating Granulocyte Pool (CGP) :


- yaitu netrofil yang beredar di sirkulasi
- CGP ini yang terhitung pada Hitung
Lekosit .
 Marginated Granulocyte Pool (MGP) :
- yaitu netrofil yang berada sepanjang
dinding pembuluh darah .
 Total Granulocyte Pool (TGP) :
- yaitu CGP + MGP

6
Perubahan pola distribusi Netrofil :

 Olah-raga
 Epinefrin → me↑ CGP sampai 50% ,
 Hipoksia me↓ MGP, tapi TGP
 Stres tetap →

pseudonetrofilia

 Endotoksin mobilisasi MGP ke CGP,


Kortikosteroid mobilisasi dr sum.tul ke

CGP → TGP ↑ 7
Faktor2 yg mempengaruhi mobilisasi
netrofil dari sum.tulang ke sirkulasi :

 Bakteri / organisme
 Endotoksin → merusak dinding sinusoid .

 Besarnya pori-pori dinding sinusoid .

 Tingkat maturasi sel . Netrofil batang /


segmen dapat lewat pori2 dgn Ø 1 μm ;
promielosit dapat lewat pori2 dgn Ø 8
μm .

8
Keadaan2 dgn jumlah lekosit patologis :

1.Netrofilia :
- Infeksi sistemik (bakteri, jamur, virus,
spirochaetes) → kadang2 didahului oleh
transient neutropenia .
- Anak bereaksi lebih intensif daripada
dewasa .
- Kortikosteroid (netrofilia tapi reaksi
penderita terhadap infeksi lebih lemah
krn mobilisasi netrofil ke jar.↓)

9
2.Netropenia :

- netropenia berat = agranulositosis


- kausa : # produksi di sum.tulang ↓
# produksi netrofil tidak efektif
(pd anemia megaloblastik krn
obat2 antifolat)
# mobilisasi netrofil keluar dari
sirkulasi .
# perubahan distribusi antara
CGP dan MGP

10
 Pada infeksi bakteri berat → netropenia
dgn shift to the left krn prod.sum.tulang
tdk mengatasi pemakaian netrofil di
perifer .
 Brucellosis & Salmonellosis → menekan
sum.tulang → netropenia .
 Infeksi virus → pemakaian netrofil di
perifer ↑ → netropenia , kemudian timbul
limfositosis .
 Hipersplenisme → destruksi netrofil ↑ →
netropenia .

11
 Obat(amidopyrin) → otoantibodi
thdp netrofil → netropenia .

 Endotoksin dosis rendah → mobilisasi


CGP ke MGP → pseudonetropenia →
baru kemudian terjadi lekositosis
atau penekanan sum.tulang oleh
toksin (terjadi lekopenia)

12
Hitung Lekosit :

1. Cara Manual (Kamar Hitung =


hemositometer) → perlu pipet, kamar-
hitung, lar.pengencer (Turk, as.asetat
3%) dan mikroskop .

2. Alat Hitung Otomatis (metode


elektronik)

Hitung lekosit harus dikoreksi bila


dijumpai banyak normoblast dlm darah
tepi .

13
1. Hitung Lekosit dgn Kamar-Hitung :

 Hisap darah kapiler atau darah-EDTA dgn


pipet leko dari Thoma sampai tanda ‘0.5’
kemudian hisap lar.pengencer sampai
tanda ’11’ (pengenceran 20x → ?)
 Buang 4-5 tetes lar. dari pipet selanjutnya
masukkan lar.darah kedalam kamar-
hitung
 Letakkan kamar-hitung dibawah
mikroskop → hitung jumlah lekosit dalam
4 Kotak-W (dgn obyektif 10x)

14
- Kalkulasi :

 Misalnya juml.lekosit dlm 4 kotak-W = N .


Vol.4 Kotak-W= 4x1x1x0.1 mm3=
0.4mm3.

 Jumlah lekosit / mm3 =

1/0.4 x dilusi x N =
2.5 x 20 x N = 50 N

15
- Catatan :

 Pengenceran lekosit sebaiknya


menggunakan pipet mikro (lebih akurat)
 Beda jumlah lekosit antara 1 kotak dgn
kotak lainnya < 12 sel
 Pengenceran diatur tergantung jumlah
lekosit .
 Konsensus sel yg dihitung / tdk dihitung

 Angka kesalahan : 15%

16
- Nilai Normal Jumlah Lekosit :

 ♂, dewasa : 4.0 – 11.0 x 109/l


(di P.K) 4.7 – 10.3 x 109/l
 ♀, dewasa : 4.3 – 11.3 x 109/l
(di P.K)
 Neonatus : 10 - 26 x 109/l
Bayi, 1 thn : 6 - 18 x 109/l
Anak,4-7 thn : 5 - 15 x 109/l
Anak,8-12 thn : 4.5 – 13.5 x 109/l

17
- Hitung Jenis Lekosit :

 Yaitu menghitung dan mengelompokkan


lekosit sesuai jenisnya yg tampak di HDT
untuk menentukan jumlh relatif tiap jenis
lekosit .
 Umumnya dihitung 100 lekosit, tapi makin
banyak lekosit yg diamati, makin baik .
 Pengamatan lekosit dilakukan pada
counting area , lekosit dijumpai < 100,
buat HDT baru sehingga diperoleh 100 sel

18
 Normalada 6 jenis lekosit :
Eosinofil / Basofil / Stab netr /
Segmen netr / Lim / Mono .

 PadaHitung Lekosit dgn cell counter,


netrofil stab tak dapat dibedakan
dari netrofil segmen .

 Angka kesalahan : 10 – 15%

19
20
- Netrofil dlm berbagai tingkat maturasi : (1,3)
netrofil-batang, (2,4) netrofil-segmen, (5) mielosit

21
- Basofil : perhatikan granula-spesifik yg berwarna
gelap, ireguler dan menutupi gambaran inti sel .

22
- Basofil : perhatikan granula-spesifik yg
gelap, ireguler dan menutupi gambaran inti .

23
24
25
Neonatus Usia 4 Usia 4 Usia 6 Dewasa
minggu tahun tahun
Eosino 1 – 3% 1 – 3% 1 – 3% 1 – 3% 1 – 3%

Basofil 0 – 1% 0 – 1% 0 – 1% 0 – 1% 0 – 1%

Stab 0 – 1% 0 – 1% 0 – 1% 0 – 1% 0 – 1%

Segmen 37-57% 25 – 25-45% 45-50% 50-65%


45%
Limfosit 25-35% 45-65% 40-60% 40-45% 25-40%

Monosit 4 – 8% 5 – 9% 4 – 8% 4 – 8% 4 – 10%

26
 Jumlah absolut masing2 jenis lekosit = %
jenis lekosit x jumlah
lekosit/mm3
 Kausa Eosinofilia :
- Reaksi alergi
- Scarlet Fever
- Parasit
- Lekemia eosinofilik
 Kausa Netrofilia :
- Appendicitis dan infeksi bakteri
- Lekemia mielositik

27
 Kausa Limfositosis :
- Infeksi virus
- Mononukleosis Infeksiosa
- Lekemia limfositik

 Kausa Monositosis :
- Tuberkulosis
- Subacute Bacterial Endocarditis
(SBE)
- Lekemia monositik

28
Sistim Penggolongan Hitung Jenis
Netrofil:

 Netrofil → Netrofil imatur


(mieloblas, promielosit,
mielosit,metamielosit,
netrofil-batang)
→ Netrofil matur (netrofil-
segmen)
* Netrofil (menurut Arneth, Cooke, Ponder) :
- Netrofil imatur ( berlobus satu)
- Netrofil matur (ber lobus 2-5) →
yaitu Netrofil-segmen .
29
- Istilah “shift” untuk Netrofil :

 Shiftto the left :


yaitu pe↑ proporsi netrofil
imatur/berlobus satu (netrofil-batang
pada hitung jenis)

 Shiftto the right :


yaitu pe↑ proporsi netrofil
matur/berlobus banyak (netrofil-
segmen pada hitung jenis)
30
 Shift to the left → ada pe↑ netrofil
yg lebih muda dari sum.tulang krn
infeksi atau keradangan akut .
 Shift to the left + lekopenia =
degenerative shift to the left , terjadi
karena infeksi yg disertai penekanan
sum.tulang
 Shift to the left + lekositosis =
regenerative shift to the left , terjadi
krn infeksi dgn stimulasi produksi sel
di sum.tulang (pada pneumonia)
31
Bila ada Shift to the right :

 Hitungrata2 jumlah lobus dari 100-


200 netrofil → bandingkan dgn nilai
normal lobus netrofil (1,6 – 2.4
lobus/netrofil)

 Shift
to the right dijumpai pada
anemia megaloblastik dan
hipersegmentasi herediter .

32
- Beberapa versi penggolongan Netrofil :

 Schilling :
Netrofil dibagi atas Mielosit(0%),
metamielosit (0%), Netrofil-batang (2-
6%) dan netrofil-segmen (55-75%)
 Forley :
Netrofil imatur (mieloblas-netrofil-
batang)= sel non-filament
Netrofil-matur (netrofil-segmen) =
sel filament

33
Hitung Trombosit :

 Fungsi trombosit :
- menghentikan perdarahan
- menjaga keutuhan dinding kapiler
 Jumlah normal : 150-400 x 109/l

 Trombositosis :
- Polisitemia Vera, Trombositemia
idiopatik, Lekemia mielositik kronis,

pasca splenektomi .
34
 Trombositopenia :

- Purpura trombositopenia, anemia


aplastik, lekemia akut, anemia
pernisiosa, pascaradiasi/kemoterapi

- Bila trombositopenia berat → waktu

perdarahan memanjang dan


retraksi bekuan abnormal .
35
- Kendala dalam Hitung Trombosit :

 Ukuran trombosit kecil (sulit dibedakan


dari partikel2 debu/pecahan sel2 lain) dan
mudah alami disintegrasi .
 Trombosit mudah beragregasi dan adakan
adesi dgn permukaan asing (EDTA
mencegah timbulnya agregasi)
 Jumlah trombosit dari darah kapiler lebih
rendah daripada darah vena

36
Cara Hitung Trombosit :

 Cara langsung :
- Metode Rees-Ecker → dgn
mikroskop sinar .
- Metode Brecker Cronkite → dgn
mikroskop fase-kontras dan
lar.pengencer ammonium oxalat
1% .
- Menggunakan alat hitung sel
elektronik (Blood cell counter)

37
Metode Rees Ecker :

 Lar.Pengencer :
R/ Sodium citrate 3.8 g
Brilliant Cresyl Blue 0.1 g
Formaldehyde 40% 2.2 ml
Aquadest ad 100 ml
 saring sebelum dipakai .
 Trombosit tercat kebiruan .

38
- Prosedur penghitungan :

 Hisap darah-EDTA dgn pipet eritrosit


Thoma sampai tanda ‘0.5’ dilanjutkan dgn
lar.pengencer sampai tanda ‘101’ (dilusi
200 x → ?) → campur baik2 3 menit .
 Buang 4 tetes pertama lalu isi kamar
hitung yg telah diberi cover-glass , biarkan
15 menit pd suasana lembab
 Hitung jumlah trombosit pada 4 kotak-W

39
- Kalkulasi :

 Jumlah trombosit dlm 4 kotak-W = N


 Dilusi = 200x , luas 4 W = 0.4 mm3

 Juml.Trombo/mm3 =
1/0.4 x 200 x N = 2.5 x 200 x N = 500 N
 Catatan :
- Rees Ecker tdk melisiskan eritrosit
- angka kesalahan = 16-25%
- pemeriksaan dilakukan < 5 jam setelah
pengambilan darah .

40
Hitung Trombosit cara Tidak Langsung :

 Buat HDT dgn Juml.Trombo/lp


Wright / Giemsa x 1000

FN-22 11 lp

FN-18 22 lp

FN<1 40 lp
 FN→menggambarka 8
n Ø lp, tercantum di
lensa okuler
mikroskop

41
Hapusan Darah Tepi

 Dapat dilakukan dalam 2 cara :

1. Dengan Cover-glass .

2. Dengan Gelas Obyek (cara slide)


→ paling banyak dilakukan .

42
- Cara membuat Hapusan Darah
(cara Slide) :

 1 tetes darah kapiler/darah-EDTA di dekat

salah satu ujung tepi gelas obyek .


 Pegang gelas-penggesek (cover-glass atau
gelas obyek lain) dgn tepinya membentuk
sudut ± 300 dgn gelas obyek dan tetesan
darah didalam sudut tsb .
 Geser penggesek kebelakang menyentuh
tetesan darah → darah merata sepanjang
tepi penggesek .
43
 Gerakkan penggesek dgn cepat kedepan
→ darah tergesek tipis merata diatas gelas
obyek .
 Keringkan hapusan diudara .

 Tebal/tipis hapusan tergantung :


- besar tetesan darah
- kecepatan menggesek gelas
penggesek
- sudut antara penggesek dan gelas
obyek gerakan pelan & sudut < 300
→ tipis .
Gerakan cepat & sudut > 300 → tebal .
44
45
- Sudut penggesekan dgn gelas obyek dan HDT
yang ideal dgn counting area nya :

46
47
 Lekosit
tak boleh menggerombol
dibagian ekor hapusan → distribusi
tdk merata .
Biasanya krn gelas obyek
kotor/gesekan terlalu pelan .

 Hapusan segera dikeringkan →


larutan diluar sel cepat kering (lbh
pekat) → air keluar dari dalam sel →
krenasi .

48
Macam cat yang digunakan :

 Dapatdipakai beberapa modifikasi


cat Romanowsky a.l :

- Wright
- Giemsa
- May-Grunwald-Giemsa
- Jenner
- dll

49
- Cat WRIGHT :

 Terdiri dari eosin (asam) dan biru-metilen


(dgn pelarut metanol ; bersifat basa)
 Eosin memberi warna merah ;
Biru-metilen memberi warna biru .
 pH dipertahankan antara 6.4 – 6.8 dgn
menggunakan larutan buffer .
 Lekosit yg lebih menarik eosin (lbh merah)
disebut eosinofil , menarik cat basa (lbh
biru) disebut basofil, dan menarik
asam/basa sama kuat disebut netrofil

50
 Larutan Buffer :
yaitu buffer phosphat (pH 6.4) :
R/ KH2PO4 6.63 g
Na2HPO4 3.20 g
Aquadest ad 1000 ml
 Cara pengecatan Wright :
- hapusan kering fiksasi dgn melapisinya
dgn cat Wright (2 menit)
- tambahkan buffer 1-1.5 x vol.cat ,
campur dgn meniup bbrp kali (± 20
menit) smp timbul warna metalik, lalu
cuci dgn air kran dan keringkan .
51
 Catatan :
perhatikan – waktu fiksasi, pH, lama
pengecatan dan posisi horizontal hapusan
selama menuangi cat / buffer .

 Cat GIEMSA :
R/ Giemsa 1.0 g
Metanol 100 ml
panaskan 500C / 15 menit (sesekali
dikocok) → saring
Larutan Buffer : Buffer air .

52
- Cara pengecatan Giemsa :

 Fiksasi hapusan kering dgn metanol .


 Tuangi hapusan dgn cat Giemsa (stok
Giemsa encerkan dgn buffer 4-5x vol.cat)
 Biarkan 20-30 menit

 Cuci dgn buffer-air atau air biasa (hati2)

 Keringkan hapusan (miringkan pada satu


sisinya)

53
- Penilaian Hapusan Darah :

1. Pemeriksaan dengan obyektif 10x :


- Penilaian hapusan darah :
kwalitas hapusan harus baik, cukup tipis,

tak boleh ada endapan cat, sel tercat


baik, lekosit tidak menggerombol di
ekor .
- Penaksiran jumlah Lekosit :
20-30 leko/lp ~ leko 5 x 109/l
40-50 leko/lp ~ leko 10 x 109/l
- Penaksiran proporsi jenis lekosit
- Ada/tidaknya sel-sel abnormal
54
2. Pemeriksaan dgn obyektif 100x dengan
minyak imersi :

- Eritrosit – kesan warna, ukuran, dan


bentuk eritrosit (warna jingga ~
kandungan Hb dalam eritrosit)
Catat bila ada warna/ukuran/bentuk
abnormal .

- Lekosit – kesan morfologi dan proporsi


jenis lekosit (hitung jenis lekosit)

55
- Trombosit – kesan jumlah &
morfologi trombosit :
FN-22 : trombo 13-36/lp
FN-18 : trombo 10-22/lp juml.normal

FN-<18: trombo 4-10/lp


Morfologi trombosit bisa kecil,
normal, besar dan giant
thrombocyte (sebesar eritrosit)

- Sel-sel lain – adanya sel-sel non


hemopoitik
56
 Bilapada hapusan darah dijumpai
banyak normoblast → koreksi hitung
lekosit (krn inti normoblast terhitung
sebagai lekosit)
 Cara koreksi :
Hitung normoblast dalam 100 lekosit
(N)
 Rumus :

100
Juml.Leko koreksi = --------- x Σ leko awal
100 + N
57

Anda mungkin juga menyukai