FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA
mengetahui sejarah perkembangan
kedokteran islam
mengetahui kedokteran islam lebih
luas dari thibbun nabawi
Sejarah kedokteran Islam sendiri dimulai
saat zaman kenabian, yang kita ketahui
dari riwayat hadits dan atsar sahabat
serta para salafush shalih
Islam adalah agama yang syamil,
sempurna
Nabi diutus bukanlah sebagai dokter,
akan tetapi Islam memberikan tuntunan
mengenai penyakit, pengobatan, anjuran
berobat
Salah satu buku yang membahas mengenai
panduan pengobatan dan penyembuhan
dari Nabi Shallallahu ‘Alayhi Wa Sallam
adalah buku Thibb An Nabawy yang ditulis
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah
Panduan yang sangat menyeluruh dan
holistik
Menuntun manusia untuk menjaga hidup
sehat sebelum sakit, membatasi
perkembangan penyakit menjadi lanjut dan
menyembuhkan penyakit yg ada
Healing is not just to cure the disease
Sebenarnya bagi orang yang menggali
dan mengetahui, pengobatan Nabi itu
terdiri dari:
• Pengobatan alamiah
• Pengobatan dengan doa (ruqyah)
• Kombinasi
Apa-apayang kemudian lebih banyak
diperhartikan dan diteruskan warisan
berikutnya adalah pengobatan alamiah
Ruqyah
Berbekam
Setrikapanas (Kay)
Sundutan abu
Minum madu dsb
Pada
masa khalifah yang 4, para
pemimpin berjalan pada manhaj
kenabian (cara beragama yang
mengikuti Nabi)
Dinamakan masa raja-raja yang
menggigit karena masih menggigit Al
Qur’an dan Assunnah
Dimulai dari setelah masa
kepemimpinan Ali bi Abi Thalib
radhiyallahu anhu:
• Bani Umayyah,
• Bani Abbasiyyah
• Kesultanan Ustmani Turki ( 1924M/1342H)
Ahli sejarah dan orang-orang pada
umumnya menganggap masa puncak
peradaban Islam “Golden Age of Islam”
adalah pada masa ini
Dimulai dari meluasnya kekuasaan Islam
Pada zaman daulah Abbasiyah (750 – 1258
M) banyak dilakukan penerjemahan buku-
buku dari bahasa Yunani ke bahasa Arab
Pada masa ini terjadi perkembangan ilmu
pengetahuan secara besar-besaran, namun
di sisi lain memberi efek negatif
Ali Ibn Rabban Al-Tabari Medicine, Mathematics,
Caligraphy, Literature. 838 – 870
Al-Razi (Rhazes) Medicine, Ophthalmology, Smallpox,
Chemistry, Astronomy. 864 – 930
Abu Al-Qasim Al-Zahravi (Albucasis) Surgery, Medicine.
(Father of Modern Surgery) 936 – 1013
Ibn Sina (Avicenna) Medicine, Philosophy,
Mathematics, Astronomy. 981 – 1037
Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya (Ibn Bajjah)
Philosophy, Medicine, Mathematics, Astronomy, Poetry,
Music. 1106 – 1138
Ibn Zuhr (Avenzoar) Surgery, Medicine. 1091 – 1161
Ibn Tufayl, Abdubacer Philosophy, Medicine, Poetry.
1110 - 1185
Ibn Rushd (Averroes) Philosophy, Law, Medicine,
Astronomy, Theology. 1128 - 1198
Ar-Razi telah menulis seratusan karya. Debutan
tulisannya dimulai dengan menulis karya prestisius
kitab al-Hâwi (Comprehensive Book on
Medicine/Kitab Komprehensif Kedokteran), atau
popuker disebut kitab al-Jâmi' al-Khas li Shinâ'ah ath-
Thibb, atau dalam bahasa Latin dikenal dengan Liber
Continens.
Orang yang pertama kali mendefinisikan penyakit
cacar Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak)
Pembuat peralatan seperti tabung, spatula dan
mortar. Ia juga mengembangkan obat-obatan yang
berasal dari merkuri
Etika kedokteran
Ar Razi yang pertama kali
mendefinisikan penyakit
cacar dan campak, serta
wabah
Qonun fi Thib (Canon of
Medicine)
Statement beliau: “Barang siapa yang tidak mendalami ilmu
anatomi, maka dirinya akan jatuh dalam kesalahan yang
kadang mengancam kehidupan pasien.”
Az-Zahrawy menemukan pengetahuan baru dan praktek
yang penting dalam bedah dan mendeskripsikannya
dengan mendetail dalam bukunya.
Beliau juga seorang inovator beberapa alat bedah dan
sketsanya
menjelaskan cara pemakaiannya dan cara mempraktekkan
beberapa teori bedah dengan alat-alat temuannya.
penulis yang menjelaskan alat-alat kedokteran.
Buku Bedah At-Tashriif memakai gambar atau sketsa
Ibnu El-Nafis (1208 - 1288 M) terlahir di
awal era meredupnya perkembangan
kedokteran Islam. Ibnu El-Nafis sempat
menjadi kepala RS Al-Mansuri di Kairo.
Sejumlah buku kedokteran ditulisnya,
salahsatunya yang tekenal adalah 'Mujaz
Al-Qanun'. Buku itu berisi kritik dan
penambahan atas kitab yang ditulis Ibnu
Sina.
Sekitar akhir abad ke 13 cordoba jatuh ke
tangan non muslim melalui perang salib,
setelah itu terjadi stagnansi dan
kemunduran pada ilmu pengetahuan orang
muslim
Hikmah yang dapat diambil:
1. Penyebab internal: agama tidak menjadi
pegangan hidup utama
2. Pecahnya kaum muslimin menjadi
beberapa golongan akibat munculnya
pemikiran-pemikiran baru, terutama
rasionalisasi pada agama
Masa sekarang
ilmu pengetahuan dianggap bukan
bagian dari islam, orang menganggap
ilmu kedokteran seluruhnya dari
peradaban barat, tanpa adanya peran
kedokteran islam.
thibbun nabawy mengalami penyempitan
makna
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum
(kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa
(kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang
yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-
Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang
zalim (QS Ali Imran:140)
Nikmat sehat adalah salah satu nikmat yang
besar, yang akan ditanyakan kelak di hari akhir.
Kesehatan diperlukan untuk membantu
seseorang beribadah kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala
Oleh karenanya Nabi sebagai penyampai risalah
juga melalui haditsnya memberikan bimbingan
dalam hal ini
Bimbingan tersebut bersifat syamil sebagaimana
sempurnanya Islam, meliputi pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit serta usaha
membatasi berkembangnya penyakit
ِ برأ بإذن هللا،يب َد َوا ُء ال َّدا ِء
َ صِ ُ فإذا أ،كل دا ٍء دوا ٌء
ِّ ِل
َع َّز و َج َّل
“setiap penyakit ada obatnya. Apabila
penyakit telah bertemu dengan obatnya
maka penyakit itu akan sembuh atas izin
Allah Azza wa Jalla”
كنت عن َد ُ " : قال،ريكٍ من حديث زياد بن ِعالقة عن أُسامةَ ابن َش:"وفى "مسند اإلمام أحمد
"نَ َع ْم يا: يا رسول هللا؛ أَنَتَ َدا َوى ؟ فقال: فقالوا، ُ وجاءت األعراب،النب ِّى صلى هللا عليه وسلم
ما: قالوا،"ض َع لَهُ ِشفا ًء غي َر دا ٍء واح ٍد َ فإن هللاَ َع َّز و َج َّل لم ي
َ ض ْع دا ًء إال َو َّ ،عبا َد هللاِ تَ َدا َو ْوا
." "الهَ َر ُم:هو ؟ قال