Anda di halaman 1dari 38

Impetigo Krustosa

Case Report Session

Oleh :
Hamni Tanjung 1810312080
Rahmi Nurjanah 1910312023
Zahra Salsabila 1910311007

Preseptor :
Dr. dr. H. Yosse Rizal, Sp. KK, FINSDV, FAADV
dr. Yola Fadilla, Sp. DV
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : Nn. N

Umur/tanggal lahir : 5 Tahun/ 19 Januari 2018

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Minangkabau

No. HP : 08123546XXXX

Alamat : Jln. Jati 3, Padang Timur, kota Padang


Anamnesis

Keluhan Utama – Alloanamnesis (ibu)

Keropeng berwarna kekuningan dan merah pada wajah yang terasa


gatal dan semakin meluas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang

● Ibu pasien mengeluhkan adanya keropeng berwarna kekuningan dan merah


pada wajah yang terasa gatal dan semakin meluas sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit
● Muncul benjolan yang berair dan bernanah di hidung pasien 10 hari yang lalu,
benjolan terasa gatal sehingga pasien menggaruk benjolan tersebut. 3 hari
kemudian muncul bintil-bintil kemerahan yang semakin meluas di sekitar
mulut, hidung, dan dahi, yang juga terasa gatal. Pasien menggaruk lesi
tersebut kemudian bintil tersebut pecah dan mengeluarkan cairan yang
kemudian mengering sehingga meninggalkan koreng yang berwarna
kekuningan.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang

● Keluhan di bagian tubuh lain tidak ada.


● Riwayat digigit serangga sebelumnya tidak ada.
● Riwayat pemakaian krim atau cairan pada wajah tidak ada.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu

● Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal.


● Riwayat cacar disangkal.

Riwayat Pengobatan

● Pasien belum melakukan pengobatan untuk keropeng kulit.


Anamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga/ Atopi/ Alergi

● Tidak ada riwayat bersin di pagi hari, mata merah dan asma
● Tidak ada riwayat alergi obat
● Tidak ada riwayat alergi makanan
● Tidak ada riwayat alergi terhadap serbuk sari
Anamnesis
Riwayat Kebiasaan

● Pasien merupakan murid TK


● Pasien sering bermain di tanah tanpa menggunakan alas kaki dan tidak
mencuci tangan setelah bermain
● Pasien tidak suka mengkonumsi buah dan sayur
Pemeriksaan Fisik
Status generalisata

● Keadaan umum : Tampak sakit sedang


● Kesadaran : Komposmentis kooperatif
● Nadi : 98x /menit
● Nafas : 24x /menit
● Suhu : 37,5 C
● Panjang badan : 100 cm
● Berat badan : 15 kg
● Status Gizi : baik
● KGB : Tidak teraba pembesaran kelenjar KGB
● Pemeriksaan thoraks : dalam batas normal
● Pemeriksaan abdomen : dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
Status dermatologikus

● Lokasi : Wajah
● Distribusi : Terlokalisir
● Bentuk : Tidak khas
● Susunan : Tidak khas
● Batas : Tegas
● Ukuran : Lentikuler-plakat
● Effloresensi : Krusta kekuningan di atas plak
eritem, papul eritematosa, ekskoriasi
Diagnosis
Diagnosis Kerja

● Impetigo Krustosa

Diagnosis Banding
Ektima Varisela Dermatitis Atopik
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
● Mandi 2 kali sehari dengan sabun
● Edukasi pasien untuk tidak menggaruk lesi nya
● Pembatasi penularan: edukasi terhadap pasien dan keluarganya agar menjaga higiene
perorangan yang baik
Tatalaksana Khusus

Pengobatan Topikal

● Pus/krusta : kompres terbuka dengan Permanganas Kalikus 1/5000


● Bila tidak tertutup pus/krusta : asam fusidat 2%

Sistemik

● Amoksisilin sirup 3x1 cth


dr. R

Resep Praktik Umum

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39, Jati, Padang

Senin-Jumat pukul 16.00-20.00 WIB


Padang, 17 Agustus 2023

R/ Amoksisilin Syr 60 ml fls No II


S.3.d.d 1 cth

R/ Asam fusidat krim 2% tube No I


S.u.e 2 d.d applic loc dol

R/ Kalium Permanganat 0,5%


m.f. Solution 100 ml No. I
S.u.c

Pro : Nn.N
Usia : 5 tahun
Alamat : Jati 3
Prognosis

● Quo Ad Vitam : Bonam


● Quo Ad Sanationam : Bonam
● Quo Ad Functionam : Bonam
● Quo Ad Kosmetikum : Bonam
DISKUSI
Definisi
Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus, atau
oleh kedua-duanya. Impetigo ialah pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis)

Sinonim : Impetigo kontagiosa, impetigo vulgaris, impetigo Tillbury Fox.

Klasifikasi
Pioderma primer → infeksi pada kulit normal, biasanya disebabkan oleh 1 macam
mikroorganisme.

Pioderma sekunder → pada kulit telah ada penyakit kulit lain. Gambaran klinis tak khas dan
meng-ikuti penyakit yang telah ada.
Epidemiologi

Di Amerika Serikat, impetigo lebih


sering terjadi pada musim panas.
WHO memperkirakan bahwa 111 juta
anak di negara-negara kurang
berkembang mengalami impetigo
streptokokus pada satu waktu.
Tingkat impetigo yang lebih tinggi
ditemukan di lingkungan yang padat
dan miskin, dalam kondisi hangat dan
lembab, dan di antara populasi dengan
kebersihan yang buruk.
Etiologi dan Faktor Resiko

Streptococcus B hemolyticus. 1. Higiene yang kurang


2. Menurunnya daya tahan,misalnya:
- Gram positif. kekurangan gizi, anemia, penyakit
- Berbentuk kokus. kronik, neoplasma ganas, diabetes
- Tersusun berderet seperti rantai melitus.
3. Telah ada penyakit lain di kulitKarena
dengan panjang yang bervariasi.
terjadi kerusakan di epidennis, maka
fungsi kulit sebagai pelindung akan
terganggu
Patofisiologi
Bentuk pioderma
1. Impetigo
2. Folikulitis
3. Furunkel/karbunkel Pioderma Superfisialis
4. Ektima
5. Pionikia
6. Erisipelas
7. Selulitis
8. Flegmon
9. Ulkus piogenik
Pioderma Profunda
10. Abses multipel kelenjar keringat
11. Hidradenitis
12. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
Bentuk Impetigo
1. Impetigo bulosa

Etiologi → Staphylococcus aureus.

→ Tempat prediksi di aksila, dada,


punggung.

→ Terdapat pada anak dan orang


dewasa. Kelainan kulit berupa eritema,
bula, dan bula hipopion.
Manifestasi Klinis
Predileksi → sekitar hidung dan mulut
2. Impetigo Krustosa
Etiologi → Streptococcus B
hemolyticus.
→ Tidak disertai gejala umum, hanya
terdapat pada anak.
→ Tempat predileksi di wajah, yakni di
sekitar lubang hidung
→ Kelainan kulit berupa eritema dan
vesikel yang cepat memecah sehingga Honey coloured crust
jika penderita datang berobat yang
terlihat ialah krusta tebal berwarna
kuning seperti madu.
3. Impetigo neonatorum

Penyakit ini merupakan varian impetigo bulosa yang terdapat pada


neonatus. Kelainan kulit berupa impetigo bulosa hanya lokasinya
menyeluruh, dapat disertai demam.
Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan laboratorik terdapat leukositosis. Pada kasus-kasus yang


kronis dan sukar sembuh dilakukan kultur dan tes resistensi. Ada
kemungkinan penyebabnya bukan stafilokokus atau streptokokus melainkan
kuman negatif-Gram.
Diagnosis Banding
Impetigo Krustosa → DD Ektima Impetigo Bulosa → Jika vesikel/bula telah
pecah dan hanya terdapat koleret dan
eritema, maka mirip dermatofitosis.
Tatalaksana
Ringan
Sedang-Berat
Antibiotik topikal
Antibiotik topikal
• Mupirocin atau natrium Fucidat 2%, sediaan
salep atau krim; diberikan 2-3 kali sehari • Mupirocin atau natrium Fucidat 2%, sediaan
selama 7-10 hari salep atau krim; diberikan 2-3 kali sehari
selama 7-10 hari
• Bila banyak pus/krusta/vesikel bula yang
pecah→ kompres larutan PK 1/5000 • Bila banyak pus/krusta/vesikel bula yang
pecah →kompres larutan PK 1/5000
Tatalaksana
a. Cloxacillin/Dicoxacillin
Dewasa: 4 x 250-500/mg/hari peroral
Anak-anak: 25-50/mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
b. Eritromisin Dewasa: 4 x 250-500/mg/hari
Anak-anak: 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 3 dosis
c. Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA)
Trimethroprim-sulfamethoxazole 160/800 mg, 2 x sehari
Doxycyclin, mynocyclin 1 x 100 mg/hari
Edukasi
a. Kepada keluarga pasien diberikan penjelasan mengenai
penyakit anaknya, penyebab, pengobatan, dan prognosis
untuk kesembuhan penyakitnya
b. Mandi 2 kali sehari dengan sabun
c. Edukasi pasien untuk tidak menggaruk lesi nya
d. Pembatasi penularan: edukasi terhadap pasien dan
keluarganya agar menjaga higiene perorangan yang baik
Prognosis
Impetigo dapat sembuh tanpa pengobatan dalam 2 minggu tanpa sekuele.

Quo ad vitam : bonam

Quo ad sanactionam : bonam

Quo ad functionam: bonam


PIODERMA LAINNYA
Klinis
Furunkel/karbunkel Merupakan infeksi pada folikel rambut dan jaringan sekitarnya.
o Predileksi: daerah berambut yang sering mengalami gesekan,
oklusif,
berkeringat, misalnya leher, wajah, aksila, dan bokong.
o Lesi berupa nodus eritematosa, awalnya keras, nyeri tekan,
dapat membesar 1-3 cm, setelah beberapa hari terdapat
fluktuasi, bila pecah
keluar pus.
o Karbunkel timbul bila yang terkena beberapa folikel rambut.
Karbunkel
lebih besar, diameter dapat mencapai 3-10 cm, dasar lebih
dalam. Nyeri dan sering disertai gejala konstitusi. Pecah lebih
lambat, bila sembuh dapat meninggalkan jaringan parut.
Klinis
Ektima Merupakan bentuk pioderma ulseratif yang disebabkan oleh S. aureus dan atau
Streptococcus grup A.

o Predileksi: ekstremitas bawah atau daerah terbuka.

o Ulkus dangkal tertutup krusta tebal dan lekat, berwarna kuning keabuan.

Apabila krusta diangkat, tampak ulkus bentuk punched out, tepi ulkus meninggi,
indurasi, berwarna keunguan.

Folikulitis pioderma pada folikel rambut. Dibedakan menjadi 2 bentuk:


o Folikulitis superfisialis (impetigo Bockhart/impetigo folikular)
Predileksi: skalp (anak-anak), dagu, aksila, ekstremitas bawah, bokong (dewasa).
Terdapat rasa gatal dan panas.
Kelainan berupa pustul kecil dome-shaped, multipel, mudah pecah pada folikel
rambut.
o Folikulitis profunda (sycosis barbae)
Predileksi: dagu, atas bibir.
Nodus eritematosa dengan perabaan hangat, nyeri.
Pioderma profunda

Erisipelas lesi eritematosa merah cerah, infiltrat di


bagian pinggir, edema, vesikel dan bula di
atas lesi.

Selulitis infiltrat eritematosa difus.

Flegmon selulitis dengan supurasi.

Abses kelenjar keringat tidak nyeri, bersama miliaria, nodus


eritematosa bentuk kubah.

Hidradenitis nodus, abses, fistel di daerah ketiak atau


perineum.

Ulkus piogenik ulkus dengan pus


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai