Anda di halaman 1dari 16

RUPTUR TENDON

Definisi
 Tendon adalah struktur dalam tubuh yang
menghubungkan otot ke tulang
 Ketika otot kontraksi, tendon menarik tulang dan
menyebabkan terjadinya gerakan
 Ruptur tendon adalah robek, pecah, atau
terputusnya tendon yang diakibatkan karena tarikan
yang melebihi kekuatan tendon
 Gambar
Etiologi
 Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes
 Obat – obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa
antibiotic yang dapat meningkatkan resiko rupture
 Cedera dalam olahraga, seperti melompat dan
berputar pada olahraga
 Trauma benda tajam atau tumpul
Faktor risiko
 Umur : 30 – 40 th (> 30 th)
 Jenis kelamin : Laki – laki > Perempuan (5 : 1)
 Obesitas
 Olahraga
 Riwayat ruptur tendon sebelumnya
 Penyakit tertentu arthritis, DM
Diagnosis
 Anamanesa
 Status general (Usia, Pekerjaan, hobbi dll)

 Bagaimana trauma terjadi ?

 Bagaimana posisi tangan saat terjadi trauma ?

 Bagaimana riwayat terapi/pembedahan ?


 Nyeri saat tangan dibengkokan atau diluruskan
( tidak mampu fleksi/ekstensi satu atau lebih jari
tangan)
 Terdapat luka terbuka atau riwayat trauma
 Pembengkakan pada lipatan kulit tempat jari
menekuk
 Survei Primer
- Evaluasi batasan gerakan aktif dan pasif jari-jari
dangan pergelangan sambil mencatat posisi istirahat
tangan.
 Survei Sekunder

- Uji tendon fleksor superfisial dan profunda dari


setiap jari.
Pemeriksaan klinis
 Evaluasi posisi normal tangan
 Evaluasi fungsi tendon dengan menilai gerakan
aktif volunter jari
Pemeriksaan radiologi
 Foto rontgen
 USG
 MRI
Penatalaksanaan
 Zona I
Beberapa ahli bedah memilih jahitan jarum Keith melalui phalanx distal dengan volar ke sudut
dorsal daripada kedua sisi tulang
 Zona II

Kedua laserasi tendon direkonstruksi pada zona II. Rekonstruksi Kessler modifikasi Strickland
dilakukan dengan menggunakan 2 poros jahitan untuk tendon fleksor digitorum profunda.
 Zona III

Rekonstruksi tendon menggunakan teknik jahitan yang sama dengan zona II. Pemaparan tendon
lebih mudah dan hasilnya lebih baik karena tidak adanya selaput fibroosseus pada zona ini.
 Zona IV

Tendon direkonstruksi dengan teknik sebagaimana yang dijelaskan sebelumnnya, selama tidak
ada trauma saraf medianus yang terletak di superfisial tendon.
 Zona V

Trauma pada tautan muskulotendinosa dapat sulit direkonstruksi karena jaringan otot akan tidak
dapat menahan jahitan. Sering jahitan matras multipel dibutuhkan jika tautan muskulotendinosa
tidak mampu menahan poros jahitan
Teknik Jahitan
Proses penyembuhan pada rekontruksi tendon

 Fase inflamasi (0-14 hari)


 Fase reparasi (mg 2- 6)
 Fase remodelling (mg 6-12)
Rehabilitasi tendon fleksor
 Latihan gerak aktif
 Latihan gerak pasif dengan teknik Kleinert ataupun
Duran
 Immobilisasi

Anda mungkin juga menyukai