Anda di halaman 1dari 37

BED SIDE TEACHING

HERPES ZOSTER

Adrian Ardimay 1810313031


Salsabilla Firdaus 1810311036

Preseptor :
Dr. dr. Yosse Rizal, Sp.KK, FINSDV, FAADV
dr. Yola Fadilla, Sp.DV

Departemen Dermatologi dan Venereologi


RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2023
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus
• Identitas
Nama : Tn.S
Usia : 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Parak Laweh , Lubuk Begalung, Kota Padang
No. HP : 08589878xxx
Status Perkawinan : Belum Menikah
Negeri asal : Indonesia
Agama : Islam
Laporan Kasus

Keluhan Utama : Pasien datang dengan bercak-bercak merah bergelembung disertai rasa nyeri
pada dada hingga punggung kiri sejak 2 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :


- Pasien merasakan kurang istirahat dan sering terbangun pada malam hari sejak ± 10 hari yang
lalu.
- Awalnya pasien mengeluhkan demam dan nyeri sendi seluruh tubuh sejak 7 hari yang lalu. Lalu
± 5 hari yang lalu muncul bercak-bercak merah yang terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk di dada
kiri atas. Dua hari kemudian muncul gelembung gelembung berisi cairan diatas bercak merah
tersebut. Gelembung-gelembung tersebut semakin banyak dan menyebar sampai ke dada kiri
daerah samping dan punggung kiri. Gelembung-gelembung berisi cairan di tempat lain tidak
ada.
Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien mengeluhkan kurang istirahat dan sering terbangun pada malam hari sejak
± 10 hari yang lalu
• Riwayat berganti-ganti pasangan seksual dan penggunaan jarum suntik disangkal
• Riwayat digigit serangga pada area lesi disangkal
• Riwayat kontak dengan air panas atau bahan iritan pada daerah tersebut
disangkal
Laporan Kasus
Riwayat Pengobatan :
 Pasien belum mengobati keluhan ini.
 Riwayat mengoleskan obat herbal atau ramuan lainnya pada gelembung berisi
cairan disangkal
 Riwayat penggunaan obat steroid jangka panjang disangkal
 Riwayat pemakaian obat kemoterapi disangkal
Laporan Kasus
Riwayat Atopi :
• Riwayat bersin-bersin pagi hari, asma, dan alergi disangkal
Laporan Kasus

Riwayat Penyakit Dahulu :


 (+) Riwayat cacar air saat usia 9 tahun
 (-) keluhan yang sama seperti ini sebelumnya
 (-) Riwayat DM, Tiroid, TB, HIV, leukemia, keganasan sebelumnya.
Laporan Kasus

Riwayat Penyakit Keluarga :


 (-) keluhan yang sama seperti pasien
 (-) Riwayat DM, Tiroid, TB, HIV, leukemia, keganasan sebelumnya.
Laporan Kasus

Riwayat Sosial-Ekonomi
• Pasien seorang pegawai swasta dengan aktivitas intensitas sedang.
• Pasien dengan status sosio-ekonomi menengah ke bawah.
Laporan Kasus
I. Status Generalis
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : CMC
Nadi/irama: 80x/menit/ irama reguler
Pernafasan : 18x/menit
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36.5C
Tinggi badan : 170 cm
Berat badan : 60 kg
IMT : 20,8 kg/m2 (reguler)
Laporan Kasus

• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik


• THT : Tidak ada kelainan
• Paru : Dalam batas normal
• Jantung : Dalam batas normal
• Abdomen: Dalam batas normal
• KGB regional : Tidak ada pembesaran KGB
Laporan Kasus
Foto Klinis
Laporan Kasus
Status Dermatologikus
• Lokasi : Dada kiri bagian atas, samping hingga punggung kiri atas
• Distribusi : Terlokalisir
• Bentuk : Tidak khas
• Susunan : Herpetiformis
• Batas : Tidak tegas
• Ukuran : Milier-Plakat
• Efloresensi: Papul eritem dan vesikel-vesikel berkelompok di atas plak eritem
Laporan Kasus

• Status venerologikus : Tidak dilakukan pemeriksaan


• Kelainan kuku : Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan rambut : Tidak ditemukan kelainan
• Kelaian kelenjar limfe : Tidak ditemukan kelainan
Laporan Kasus

Pemeriksaan Laboratorium
• Laboratorium Rutin
Pemeriksaan Tzank test : Sel datia berinti banyak
• Laboratorium Anjuran
Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)
Laporan Kasus

• Diagnosa Kerja
Herpes Zoster sinistra setinggi Th3-5

• Diagnosa Banding
Dermatitis Venenata, Dermatitis Kontak Iritan, Herpes Simpleks
Laporan Kasus
Tatalaksana Umum
1. Memulai pengobatan sesegera mungkin.
2. Istirahat hingga stadium krustasi
3. Tidak menggaruk lesi
4. Tidak ada pantangan makanan
5. Tetap mandi
6. Mengurangi kecemasan dan ketidakpahaman pasien
Laporan Kasus
Tatalaksana Khusus

Topikal : Bedak kocok kalamin 2x sehari setelah mandi pada gelembung-gelembung


berkelompok

Sistemik :
• Acyclovir 5 x 800 mg PO selama 7 hari
• Paracetamol 3 x 500 mg PO
Laporan Kasus
dr. Muda Kulit
Praktik Umum
SIP: 10061407
Hari:Senin-Jumat
Jam 19.00-21.00
Alamat: Jalan Perintis
No Telp 082385616180
Padang, 14 Agustus 2023

R/ Acyclovir tab 400 mg No LXX


S 5 dd tab II
_____________________________________________
R/ Paracetamol tab 500 mg No XXX
S 3 dd tab I (bila nyeri)
_____________________________________________
R/ Calamine lotion 60 ml fls No I
Sue 2 dd applic loc dol (setelah mandi)
_____________________________________________

Pro : Tn. S
Umur : 27 tahun
Laporan Kasus
Prognosis
- Quo Ad Vitam : Bonam.
- Quo Ad Sanationam : Dubia ad bonam.
- Quo Ad Functionam : Bonam.
- Quo Ad Kosmetikum : Bonam.
DISKUSI
DISKUSI

Definisi
Penyakit Neurokutan dengan manifestasi erupsi
vesikular berkelompok dengan dasar eritematosa
disertai nyeri radikular unilateral yang umumnya
terbatas di satu dermatom.

Epidemiologi
Insidens-> 2-3 kasus per 1000 orang/tahun. Lebih dari
setengah kasus terjadi pada usia >60 tahun dan
komplikasi terjadi hampir 50% di usia tua.
Faktor Risiko
Keganasan, Transplantasi SST/Ginjal, atau HIV. Bersifat
menular tapi lebih kecil dibanding varisela
Patogenesis

- VZV ditularkan melalui kontak langsung atau inhalasi.


- Predileksi awal infeksi adalah mukosa saluran napas atau konjungtiva.
- Setelah infeksi primer VZV, partikel virus tinggal di dalam ganglion saraf spinalis, kranialis,
atau autonom selama tahunan.
- Virus ini akan mengalami fase laten karena dikontrol oleh imunitas seluler.
- Akan tetapi, saat terjadi penurunan limfosit T (akibat neoplasma, transplantasi, AIDS,
penuaan, atau kondisi imunodefisiensi lainnya), maka dapat terjadi reaktivasi.
Patogenesis
Patogenesis
Manifestasi Klinis

- Gejala prodromal (1-10 hari) : demam, pusing, malaise, nyeri otot tulang, gatal dan pegal;
- Lesi kulit berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritematosa yang disertai rasa nyeri,
bersifat unilateral dan dermatomal (tidak melewati batas garis tengah) sesuai tempat
persarafan. Masa aktif penyakit ini dapat berlangsung hingga 1 minggu;
- Pembesaran kelenjar getah bening;
- Pada herpes zoster oftalmikus terjadi infeksi pada cabang pertama nervus trigeminus cabang
oftalmika sehingga timbul kelainan pada mata dan tanda Hutchinson;
- Sindrom Ramsay Hunt: apabila terdapat gangguan pada saraf fasialis dan auditorius yang
menyebabkan paralisis otot muka, kelainan kulit sesuai dermatom, tinitus, vertigo, gangguan
pendengaran, nistagmus, mual, dan gangguan pengecapan.
Manifestasi Klinis

Variasi Klinis
- Zoster sine herpete : Nyeri segmental tanpa adanya erupsi kulit
- Herpes zoster abortif : Eritema dengan/tanpa vesikel yang langsung resolusi
- Herpes zoster aberans : Erupsi kulit melalui garis tengah
Manifestasi Klinis
Diagnosis

- Ditegakkan berdasarkan anamnesis dan temuan lesi kulit yang khas (vesikel berkelompok,
dermatomal, dan nyeri). Dapat pula dilakukan pemeriksaan Tzanck untuk membantu
diagnosis dengan ditemukan sel datia berinti banyak.
Diagnosis Banding

- Dermatitis Venenata
Dermatitis venenata merupakan dermatitis kontak iritan tipe akut lambat yang biasanya
disebabkan oleh gigitan, liur, atau bulu serangga yang terbang pada malam hari. paling sering
terjadi di daerah yang panas serta beriklim tropis, salah satu yang tersering adalah paederin,
gambaran klinis dan gejalanya baru muncul 8 sampai 24 jam atau lebih setelah kontak.
- Herpes Simpleks
Mirip dengan Herpes Zoster yang terkena di daerah genitalia
- Varisela
Mirip dengan Herpes Zoster diseminata
Tatalaksana

• Obat antiviral, lebih baik diberikan pada 3 hari pertama sejak timbulnya lesi. Pilihan obat:
- Asiklovir 500 mg PO 5 kali/hari selama 7 hari
- Valasiklovir: 1000 mg PO 3 kali/hari selama 1 hari. Namun, bila lesi baru tetap muncul, obat
ini dapat diteruskan hingga 2 hari bebas lesi;
• Kortikosteroid diberikan apabila terjadi sindrom Ramsay-Hunt untuk mencegah terjadinya
paralisis: Prednison 20 mg PO 3 kali/hari, setelah seminggu dosis dapat diturunkan secara
bertahap.
• Antidepresan : Gabapentin untuk mengurangi NPH
Tatalaksana

• Analgesik, untuk mengatasi keluhan nyeri;


- Kompres : kompres terbuka dengan solusio burowi dan solusio calamin (Caladryl) untuk
mengurangi nyeri dan pruritus.
- AINS : pada herpes zoster yang banyak dipakai ialah krim indometasin dan diklofenak
• Anestetik lokal : infiltrasi lokal subkutan, blok saraf perifer, dan blok simpatis.
• Pencegahan : Pemberian vaksin varisela OKA pada orang tua
Komplikasi

• Neuralgia pascaherpes: rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan lebih dari
sebulan setelah penyakit sembuh.
• Komplikasi ini kebanyakan timbul pada usia di atas 40 tahun; Komplikasi herpes zoster
oftalmikus: ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, koriorenitis, neuritis optik;
• Paralisis motorik muncul dalam 2 minggu pasca awitan lesi.
Prognosis

• Pada umumnya bonam bila ditangani secara adekuat.


• Relaps Herpes Zoster dapat terjadi hingga 10 tahun setelah onset.
TERIMA KASIH!

Adrian Ardimay
1810313031
Departemen Dermatologi dan
Venereologi
RSUP Dr. M. Djamil Padang

Program Studi Kedokteran


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2023

Anda mungkin juga menyukai