Anda di halaman 1dari 35

Trigger Finger &

De Quervain Syndome

Presentan :
Rahmaniati 12100115056
Lina Fauziyyah H. 12100116289

Preseptor :
dr. H. Satryo W., Sp. KFR

SMF ILMU REHABILITASI MEDIK


P3D FK UNISBA
RS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2016
Trigger Finger
Anatomi
Long tendon yang disebut dengan flexor tendon (tendon yang
menghubungkan otot dengan struktur pergelangan tangan dengan
tulang kecil pada jari-jari dan ibu jari tangan) -> mengontrol
pergerakan dari jari-jari dan ibu jari dan juga berperan didalam fleksi
palmar.
Anatomi
Tendon sheath pada long fleksor ini berjalan dari kepala metacarpal
(distal palmar crease, superficial) sampai ke distal phalang, mereka
menempel pada tulang dan volar plates yang mencegah tendon
tersebut dari berjuntai.
Anatomi
Terdapat 5 annular pulley pada long flexor tendon ->menjaga agar
tendon dapat bergerak dengan leluasa pada jalurnya
Definisi
Merupakan suatu keadaan atau kondisi snapping pada beberapa jari
tangan yang terjadi pada saat membuka ataupun menutup tangan
yang diakibatkan dari adanya inflamasi dan penonjolan pada tendon
sheath
Definisi
Epidemiologi
Wanita >pria
Usia 40-60 tahun
Sering DM dan Rheumatoid Arthritis
Terjadi setelah strain hand
Etiologi
Penyakit Vaskular-kolagen:
Rheumatoid arthritis
DM
Arthritis psoriasis
Amiloidosis
Hipotiroidisme
Sarkoidosis
Sepsis (tuberkulosis)
Tegang karena gerakan yang berulang
Mengenggam objek dengan kuat dalam waktu yang lama
Trauma lokal pada telapak tangan/ pangkal yang sakit
Perjalanan Penyakit
Tendon merupakan fibrous cords yang
melekatkan otot pada tulang. Tiap tendon
dikelilingi oleh selubung/sheath.
Trigger finger terjadi ketika tendon sheath
ter-iritasi atau inflamasi.
Iritasi yang berkepanjangan pada tendon sheath
dapat menyebabkan jaringan parut (scarring),
penebalan dan pembentukan nodul.
Flexor tendon terperangkap karena adanya
penebalan pada tempat masuknya sheath.
Pada ekstensi yang berlebih akan mengakibatkan
konstriksi(triggering).
Tumbuh nodul pada tendon.
Manifestasi Klinis
Tender lump
Swelling
Popping sensation di sendi jari / jempol
Sakit ketika menekuk/ meluruskan jari
Kekakuan yang biasa memburuk pada malam hari
Benjolan/ nodul pada pangkal jari yang sakit
Greens Classification
Grade I (pretriggering)
Terasa adanya sakit/nyeri dengan riwayat catching yang tidak
terlihat pada saat pemeriksaan, dan terdapat adanya rasa nyeri
sepanjang A1 pulley.
Grade II (active)
Menunjukan adanya catching, tetapi dengan kemampuan
mengekstensikan secara aktif jari-jarinya.
Grade III (passive)
Adanya passive extension yang dibutuhkan pada saat locking terjadi
(IIIA)
Pasien tidak mampu secara aktif untuk melakukan fleksi (IIIB)
Grade IV (contracture)
Adanya catching dengan fixed flexion contracture pada PIP joint.
Pemeriksaan
Inspeksi
Jari terkunci dalam posisi fleksi
Benjolan kecil
pembengkakan
Palpasi
Bengkak pada telapak tangan (area merah)
Kaku, nyeri dan klik pada sendi jari-jari (area
biru) saat digerakkan
Rasa tidak nyaman di jari dan sendi
Diagnosa
Kesulitan meluruskan jari tangan yang disertai nyeri dan bengkak
Bunyi klik saat pasien meluruskan jari setelah mengenggam lama/ gerakan
berlebihan dan berulang-ulang
Konfirmasi USG muskuloskeletal
Tatalaksana
Trigger finger ringan
Pembengkakan skala kecil kompres dengan es selama 5-15 menit
pada area yang bengkak dan nyeri
Hindari aktivitas yang mengakibatkan tendon mudah teriritasi
Gunakan splint yang berfungsi menjaga jari tetap lurus saat tertidur
Tatalaksana
Tatalaksana
Trigger finger berat
Suntikan cortison menghilangkan peradangan, pembengkakan dan nyeri temporer
Terapi bedah melonggarkan jalan bagi tendon dengan cara membuka selubungnya
Tatalaksana
Program Rehabilitasi Medik
Fisioterapi dengan menggunakan ultrasound, laser, terapi dingin, stimulasi
listrik, serta massage dan latihan jari-jari bertujuan untuk menghilangkan
peradangan, pembengkakan, nyeri dan memperbaiki kelenturan tendon dan
jaringan sekitarnya.
Terapi okupasi untuk menyesuaikan aktifitas sehari-hari yang tidak
membebani jari-jari dan tangan, latihan menggunakan jari-jari dalam
aktifitas sehari-hari.
Terapi ortosis-prostesis untuk pembuatan hand splint yang sesuai.
Exercise
Komplikasi
Infeksi, penggunaan teknik steril dapat meminimalkan masalah ini.
Pendarahan, ini dapat diminimalkan dengan menerapkan tekanan langsung segera
setelah prosedur tersebut. Perhatian harus dilakukan sebelum suntik pasien
dengan gangguan perdarahan.
Melemahnya tendon, ini meningkatkan risiko ruptur tendon berikutnya,
kemungkinan yang menjadi perhatian khusus jika suntikan dilakukan salah
(khusus, jika injeksi ini dikelola ke tendon itu sendiri bukan hanya dalam selubung
tendon). Risiko dapat meningkat dengan beberapa suntikan, namun setidaknya
beberapa peneliti klinis (misalnya, Anderson dan Kaye) tidak menemukan episode
rupture tendon setelah injeksi kortikosteroid untuk kondisi ini, bahkan dengan
suntikan ulang.
Atrofi lemak yang terjadi secara lokal di tempat suntikan - atrofi semacam itu
dapat terjadi jika kortikosteroid yang disuntikkan ke dalam jaringan subkutan.
komplikasi ini dapat menyebabkan depresi kosmetik di kulit.
Infiltrasi saraf dan cedera saraf berikutnya. Komplikasi ini jarang terjadi, bisa
dipantau oleh sensasi menilai seluruh digit.
Pencegahan
Membatasi semua aktifitas yang menggunakan tangan agar tidak berlebihan
Beri tangan istirahat yang cukup setiap melakukan aktifitas yang berulang agara tidak terjadi
nyeri dan pembengkakan
De Quervain
Syndrome
Definisi

Suatu bentuk peradangan yang ditandai dengan rasa nyeri yang


mengenai selaput tendon yang berada di sarung synovial yang
terdapat pada Extensor Pollicis Brevis dan Abductor Poliicis Longus
Anatomi
2 tendon yaitu tendon dari abductor pollicis longus dan
extensor pollicis brevis (disisi ibu jari dari pergelangan
tangan)
Etiologi
Penggunaan sendi yang berlebihan (aktivitas yang
terus-menerus dengan menggunakan pergelangan
tangan secara berulang-ulang)
Posisi tangan atau pergelangan tangan yang salah
Adanya luka atau jaringan parut akibat injury yang
sebelumnya terjadi, sehingga dapat membatasi
pergerakan tendon
Inflamasi yang dapat menyebabkan adanya swelling/
pembengkakan yang dapat membatasi pergerakan tendon
Penyakit Rheumatoid Arthritis
Manifestasi Klinis
Nyeri pada daerah ibu jari dan pergelangan tangan
Bengkak pada ibu jari
Adanya hambatan pada gerak ibu jari
Dapat muncul adanya krepitasi
Kesulitan dalam aktivitas menggenggam
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik:
- Kondisi Umum dan TTV
- Pemeriksaan gerak dasar (aktif dan pasif): gerak pada ibu jari dengan
posisi fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi nilai pergerakan dan rasa
nyeri
- Jika terdapat artrofi atau pembengkakan: dapat diukur dengan
menggunakan pita ukur

Tes Finkelstein:
Pasien diminta untuk mengepalkan ibu jari didalam kepalan
jari-jari lainnya, kemudian pasien diminta untuk melakukan
ulnofleksi pada sendi pergelangan tangan.
Jika pasien merasa nyeri: (+)
Penatalaksanaan
MEDICAL THERAPY
Kortikostreroid Injeksi mengurangi inflamasi tendon
mengurangi gejala pada 50% pasien

SURGICAL THERAPY
Dapat dilakukan jika terapi injeksi gagal dan merupakan indikasi
pada penyebab adanya masa yang berpengaruh pada keterbatasan
gerak tendon
Rehabilitasi Medik
Initial:
- Imobilisasi ibu jari dan pergelangan tangan dengan splint atau
brace
- Hindari pergerakan ibu jari secara terus-menerus atau berulang

Tujuan: mengistirahatkan tendon dan mengurangi gerakan yang


dapat menimbulkan nyeri
Rehabilitasi Medik
Exercise:
EPL stretch
Mengepalkan jari-jari dan menggerakkan pergelangan
tangan kearah jari telunjuk. Lakukan selama 5 detik dan
lakukan pengulangan sebanyak 5 10 kali

Wrist stfretch
Dorong bagian belakang tangan yang mengalami injury dengan
menggunakan tangan yang lain, tahan selama 15-30 detik.
Kemudian dorong bagian tersebut kearah yang berlawanan
selama 15-30 detik. Lakukan sebanyak 3 kali
Rehabilitasi Medik

- Tennis ball squeeze


Gerakan seperti memegang bola tennis. Tahan selama 5 detik
dan ulangi sebanyak 5-10 kali
- Wrist range of motion exercise
Mengepalkan tangan dan membuat gerakan seperti lingkaran.
Putar tangan kearah kiri sebanyak 10 kali lalu putar kearah kanan
sebanyak 10 kali
- Hand shake
Gerakan seperti berjabat tangan. Shake: 30 detik
kemudian lakukan relaksasi, dan ulang kembali
sebanyak 2 kali
Rehabilitasi Medik
Wrist flexes, extensions and rotation
Lakukan sebanyak 10 kali dari masing-masing gerakan

Finger Spring
Dengan menggunakan karet/rubber
yang ditempatkan di jari-jari, lalu
rentangkan jari-jari untuk
merenggangkan karet tersebut.
Lakukan sebanyak 2-15 kali
Prognosis
Ad vitam: Ad bonam
Ad functionam: Ad bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai