Osteoartritis (OA): dapat mengenai satu sendi atau lebih diawali dengan kemunduran lokal dari kartilago sendi ditandai dg degenerasi sendi yg progresif, hipertropi, remodeling dari tulang subchondral dan inflamasi sekunder dari membran sinovial. gangguan ini terlokalisir tanpa efek sistemik
ETIOLOGI 1. Primer / idiopatik 2. Sekunder oleh karena : Kelainan kongenital => dislokasi hip kongenital Infeksi =>septik artritis / artritis tuberkulosa Inflamasi=> artritis rheumatoid Trauma=> fraktur / ruptur ligamentum Deformitas=>Knock knee(genu valgum), Bow leg (genu varum)
PATOLOGI
Gambaran cardinal Osteoartritis yaitu : Destruksi kartilago yg progresif Pembentukan kista subartikuler Sklerosis pada tulang disekitarnya Pembentukan osteofit Fibrosis kapsuler
GAMBARAN KLINIS Gejala dan tanda terbatas pada sendi yg terkena yaitu berupa nyeri, bengkak, stiffness, deformitas dan loss of function. Mengenai sendi penyangga tubuh (weightbearing joint) terutama hip joint dan
knee joint
Dapat juga mengenai vertebra, ankle joint dan interphalangeal joint Riwayat keluarga dg polyarticular OA
RADIOLOGI
Pada foto polos terdapat 4 tanda cardinal : Penyempitan celah sendi yg asimetrik Sklerosis tulang subchondral dibawah dari area kartilago yg hilang Kista pada permukaan sendi osteophyte pada tepi sendi
TERAPI
Terdapat tiga prinsip terapi pada OA awal : mengatasi nyeri meningkatkan pergerakan menurunkan berat badan Jika gejala & tanda meningkat, deformitas sendi bertambah => perlu dilakukan osteotomy Jika lanjut, destruksi sendi progresif, terdapat peningkatan nyeri, instabilitas dan deformitas => perlu dilakukan arthrodesis atau arthroplasty.
HIP
KNEE
de Quervains Tenovaginitis Stenosans Digital Tenovaginitis Stenosans (Trigger Finger / Snapping Finger)
Bursitis
PATOLOGI
GAMBARAN KLINIS
Laki-laki lebih sering, terutama umur pertengahan / tua Pada abduksi shoulder baik aktif maupun pasif terasa sangat nyeri pada range 50 sampai 130 => dikenal sbg painfull arc
syndrome
a,b. penderita mengabduksikan lengan, terasa sangat nyeri dimulai sekitar 50 c. Nyeri tekan pada supraspinatus diraba di sepanjang tepi acromion
RADIOLOGI
TERAPI
Analgetik dikombinasi dengan adrenocorticosteroid Bila perlu aspirasi semi-fluid calcium degan lokal anestesi Injeksi corticosteroid intra lesi masih konroversial
Gangguan intriksik yg mengawali proses ini : Tendinitis supraspinatus kalsifikasi Ruptur parsial caff muskulotendinius Tendinitis bicipitalis Gangguan ekstrinsik yg dapat meyebabkan nyeri pada rego shoulder yaitu : Spondilosis cervical Herniasi discus cervical Pleuritis basal Inflamasi subfrenik (cholecystitis, abses / ruptur lien)
GAMBARAN KLINIS
Penderita berumur 40 60 th Punya riwayat trauma Nyeri secara bertahap meningkat mjd berat dan didapatkan nyeri tekan Keterbatasan gerak stiffness X-ray => penurunan densitas tulang humerus Arthrografi menunjukkan joint contracted
TERAPI
Terapi konservatif ditujukan untuk mengurangi nyeri dan mencegah stiffness lebih lanjut sambil menunggu penyembuhan. pemberian obat analgetik dan anti-inflamasi meyakinkan penderita bahwa pasti sembuh penghangatan dapat membantu pendulum exercise diberikan
GAMBARAN KLINIS
Nyeri datang secara bertahap, seringkali setelah aktifitas menggunakan siku Nyeri terlokalisir pada epicondilus lateralis dg berat yang bervariasi Nyeri diperberat dengan gerakan seperti menuangkan teh, membuka pintu. Elbow tampak normal, fleksi-ekstensi normal tanpa nyeri Khas didapatkan nyeri tekan pada epicondilus lateralis X-ray biasanya normal, terkadang didapatkan kalsifikasi pada origo tendo.
TERAPI
Beberapa metoda terapi yg dapat digunakan : Lignocaine 1% & methylprednisolone disuntikkan pada are yg nyeri, dapat diulang 3 minggu kemudian Physiotherapy => ultrasound. Manipulasi. Dg paksa siku diluruskan, forearm pronasi dan wrist palmar fleksi penuh. Rest dg sling arm u/ bbrp minggu. Operasi
GAMBARAN KLINIS
Sering ditemukan pada wanita umur 40-50 th yg mengeluh nyeri pada wrist sisi radial. Terkadang terdapat bengkak diatas ujung distal radius Sarung tendon teraba menebal dan keras Nyeri tekan pada styloideus radii Resistensi abduksi ibu jari dan adduksi passive ibu jari menyebabkan sangat nyeri => Finkelsteins test
TERAPI
Kasus awal dapat dibebaskan dg injeksi corticosteroid ke dalam sarung tendo dan diiukuti plaster splintage pada wrist. Pada kasus yg resisten perlu operasi meliputi pembelahan (release) sarung tendo yang menebal. Harus diperhatikan jangan sampai menciderai cabang sensoris dorsal dari nervus radialis
Penebalan sarung tendo flexor digitorum profundus maupun supervfisialis Hal ini terjadi secara spontan pada wanita umur pertengahan Dapat juga sbg komplikasi dari sinovitis rheumatoid atau trauma Penebalan sarung tendo menyebabkan stenosis / konstriksi pada tunnel => akibatnya free gliding dari tendo flexor mengalami rintangan (tjd gesekan) => tendo mengalami pembesaran di proksimal tunnel akibat gesekan yg berulang
GAMBARAN KLINIS
Pasien tidak dapat mengekstensikan jari yg sakit secara aktif Jari dapat diekstensikan secara pasif dan ekstensi tjd dg snapping motion Penderita dapat menfleksikan jari secara aktif, tetapi dengan snapping juga. Pembesaran nodular pada tendo flexor dpt dipalpasi hanya pada proksimal basis jari.
Tanda lingkaran menunjukkan tempat pembesaran nodular tendo fleksor yg dapat diraba
TERAPI
Immobilisasi jari pada posisi ekstensi penuh Injeksi hidrokortison dapat menghilangkan fenomena snapping Penghangatan dapat membantu Jika persisten => diperlukan operasi dg membelah sarung fibrosa jari yg sakit sampai tendo bergerak bebas.
BURSITIS
Bursa terdiri dari sinovial dan cairan sinovial mengisi kantong dimana dormalnya ada pada tempat gesekan antara tendo dan tulang serta kulit yg menutupinya.
Bursitis dapat terjadi akibat dibawah ini : Akibat geseken yg berulang bursa menjadi inflamasi (friction bursitis) => dinding bursa menebal dan berkembang jadi effusi. Sebagai contoh bunion
Akibat perubahan degeneratif dan kalsifikasi pada tendo => iritasi pada bursa yg membungkus tendo tsb =>
Bursitis subacromialis akibat sekunder dari tendinitis supraspinatus kalsifikasi. Akibat sekunder dari tophaceous deposit kristal urat pada gout. 3. Infeksi pada bursa => bursitis infeksiosa / septika
Prepatellar bursitis
contoh Friction bursitis
TERAPI
Terapi bursitis langsung pada underlying
gesekan berhenti, tetapi bursa tetap menjadi besar dan mungkin ini perlu eksisi. Chemical bursitis memberikan respon yg baik dg pengangkatan bahan iritan tsb dan injeksi hidrokortison intra lesi. Bursitis septika akut perlu dilakukan surgical drainage, sedangkan bursitis septika kronika jika perlu eksisi bursa