Anda di halaman 1dari 3

Trombus

Suatu seri peristiwa yang meliputi trauma, pengaktifan urutan pembekuan dan
pembentukan beku darah yang secara khas mengakibatkan terhentinya perdarahan.
Beberapa hari kemudian pengahancuran beku darah terjadi dan aliran darah normal
mulai kembali. Dalam kasus-kasus tertentu, jika bekuannya tidak hancur, maka aliran
darah tersumbat dan terbentuk trombus. Trombus tampak sebagai nodula-nodula
merah,bulat, menimbul, khas pada mukosa bibir. Keras pada Palpasi dan dapat sedikit
nyeri. Tidak ada predileksi jenis kelamin, tetapi trombus paling umum dijumpai pada
pasien diatas usia 30 tahun. Sumbatan-sumbatan vaskuler dapat membesar secara
konsentris dan menutup seluruh lumen pembuluhnya atau masak dan berkapur untuk
membentuk suatu plebolit. Plebolit adalah temuan oral yang jarang dan terdapat
dalam pipi, bibir, atau lidah. Secara radiografis tampak seperti donat, melingkar,
fokus-fokus radiopak dengan tengah yang radiolusen. Telangiektasia Hemorhagik
Herediter
Telangiektasia hemorhargik herediter
adalah suatu penyakit genetik yang diturunkan sebagai suatu sifat dominan
autosomal. Penyakit tersebut ditandai oleh telangiektasia yang multiple dimana ada
makula-makula ungu merah atau papula-papula sedikit merah yang menunjukkan
pembesaran secara permanen dari kapiler-kapiler tepi dari kulit, mukosa dan
jaringan-jaringan lain. Lesi-lesi tersebut biasanya berukuran 1 sampai 3 mm, tidak
ada denyut pembuluh darah ditengahnya dan menjadi pucat waktu diaskopi. Sesudah
pubertas, ukuran dan banyaknya lesi cenderung makin meningkat dengan
bertambahnya usia. Pria dan wanita mengalaminya dengan rasio seimbang.
Perdarahan adalah gambaran yang mencolok dari penyakit ini.
Lesi-lesi telangiektasia hemorhagik herediter terletak langsung dibawah
lokusanya dan mudah terkena trauma, berakibat robek, perdarahan dan pembentukan
ulkus. Lesi-lesi kulit tidak mudah robek karena ada epitel bertanduk yang
menutupinya. Lokasi yang paling umum pada kulit adalah telapak tangan, jari-jari,
dasar kuku, wajah dan leher. Lesi mukosa dapat dijumpai pada bibir, lidah, septum
nasi dan konjungtiva. Gusi dan palatum jarang terkena. Komplikasinya meliputi
epistaksis, perdarahan gastrointestinal, melena, hematuria, sirosis, fistula arteriovina
paru-paru. Dianjurkan hati-hati dengan penggunaan analgesia inhalasi, anestesi
umum, prosedur bedah mulut dan obat-obat hepatotoksis serta anti-hemostatik.

Robeknya telangiektasia dapat menyebabkan perdarahan, yang paling baik dikontrol


dengan pak tekan. Riwayat, gambaran klinis dan gambaran histologis adalah
penting dalam membuat diagnosis.

Waspadai Gejala Telangiektasi Hemoragik Herediter


DEFINISI
Telangiektasi Hemoragik Herediter (penyakit Rendu-Osler-Weber) adalah suatu
penyakit keturunan, dimana terdapat kelainan pembuluh darah sehingga pembuluh
darah
menjadi
rapuh
dan
mudah
mengalami
perdarahan.
PENYEBAB
Penyakit
ini

dirunkan

melalui

rantai

autosom

dominan.

GEJALA
Perdarahan di bawah kulit tampak sebagai bintik-bintik berwarna merah sampai ungu,
terutama di wajah, bibir, lapisan mulut dan hidung serta ujung jari tangan dan jari
kaki. Kelainan yang sama juga bisa ditemukan pada saluran pencernaan.
Pembuluh darah yang rapuh bisa robek dan menyebabkan perdarahan hidung serta
perdarahan saluran pencernaan yang berat. Anak seringkali mengalami perdarahan
hidung. Perdarahan ke dalam otak bisa menimbulkan berbagai kelainan kelainan
neurologis
(saraf),
termasuk
kejang-kejang.
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik, tampak dengan jelas bintik-bintik perdarahan. Tanda lainnya
adalah pembesaran hati (hepatomegali) dan perdarahan saluran pencernaan.
PENGOBATAN
Perdarahan bisa dihentikan dengan memberikan penekanan atau astringen (zat yang
dapat menghentikan perdarahan). Jika perdarahan kembali berulang, bisa digunakan
sinar laser untuk menghancurkan pembuluh darah yang rapuh. Perdarahan hebat bisa
dihentikan dengan menyumbat arteri dengan suatu butiran yang dimasukkan melalui
kateter
atau
dengan
mencangkokkan
jaringan
yang
normal.

Perdarahan hampir selalu berulang, menyebakan anemia karena kekurangan zat besi;
karena itu kepada penderita diberikan zat besi tambahan.

Anda mungkin juga menyukai