Anda di halaman 1dari 2

Terapi :

Rencana terapi yang diberikan adalah Fluoxetine 20 mg 1x½ tab. Alasan penggunaan
Fluoxetine (Antidepresan Golongan Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitor (SSRI)) adalah
karena secara umum SSRI merupakan lini pertama pada pengobatan depresi, obat ini berkerja
dengan menghambat pengambilan serotonin secara spesifik. Selain itu kelebihan obat ini
dibandingkan antidepresan trisiklik obat ini mempunyai efek antikolinergik lebih kecil dan
kardiotoksik lebih rendah. Neal, Michael J. Depresi dalam At a Glance Farmakologi Medis.
edisi 4. Jakarta: Erlangga; 2008. hlm. 56. Dari penelitian yang telah dilakukan setelah
penggunaan fluoxentin selama 8 minggu pada penderita gangguan depresi usia tua memperoleh
hasil pengobatan yang baik, hal tersebut dibuktikan dengan melihat tingkat aktivasi otak yang
menggambarkan emosi seorang penderita depresi yang sudah normal sama dengan kontrol yang
sehat dengan usia tua. Lin EHB, Rutter CM, Katon W, Heckbert SR, Ciechanowski P, et al.
Depression and Advance Complication of Diabetes. J Diabetes Care. 2010; 33(2):264-9.

Dalam pengobatan depresi terdapat beberapa fase pengobatan yaitu fase akut bertujuan
untuk meredakan gejala yang berlangsung selama 6-12 minggu, dalam fase akut tersebut dosis
dinaikan sampai mencapai dosis terapi, fase kelanjutan mencegah relaps yang berlangsung
selama 4-9 bulan, pada fase ini dosis terapi dipertahankan, fase rumatan yaitu mencegah rekuren
berlangsung ≥ 1 tahun pada fase ini dosis diturunkan. Departemen Kesehatan RI.
Pharmaceutical Care untuk Penderita Gangguan Depresif. Jakarta: Bakti Husada Inst.
2007. hlm. 4-22.

Selain itu diberikan psikofarmaka berupa Lorazepam 2 mg 1x½ tab pada malam hari,
obat ini merupakan obat golongan benzodiazepin, merupakan obat penenang atau obat untuk
anxietas. Obat ini memiliki efek samping sedasi atau rasa mengantuk.Maslim R. Panduan
Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika Edisi Ketiga. Jakarta: Ilmu Kedokteran
Jiwa FK Unika Atma Jaya; 2007. hlm. 67. Menurut penelitian meta-analisis yang dilakukan
bahwa pemberian benzodiazepin dikombinasikan dengan antidepresan dapat membantu dalam
perbaikan khususnya bagi penderita yang mengalami kecemasan dan sulit tidur, namun dalam
pemberian benzodiazepin sebaiknya perlu diperhatikan mengenai penyalahgunaan obat, sindrom
penghentian obat dan kemungkinan bahaya lainnya.Furukawa TA, Steiner D, Young LT,
Kinoshita Y. Antidepressants Plus Benzodiazepines for Major Depression. J Cochrane
Collaboration. 2009; 34(1):25-48 Pemberian kombinasi benzodiazepin dengan antidepresan
berefek baik dalam pengobatan gangguan depresi berat namun tidak terlalu berpengaruh
terhadap depresi ringan. Barbui C, Cipriani A, Vikram P. Efficacy of Antidepressant and
Benzodiazepines in minor Depression: Systematic Review and Meta-analysis. J British
Psychiartic. 2011; 198:11-6.

Anda mungkin juga menyukai