Aldila Tirtawati
Erlina Cipta Nur I.S.
Ferra Rahayu
Fatwa Alwafa
Nurul Laelani P.
Pengertian Trigger Finger
Trigger Finger adalah suatu tipe dari stenosing
tenosynovitis yang mana sarung pelindung di sekitar tendon
jari menjadi bengkak, atau benjolan (nodule) yang
terbentuk pada tendon. Nama trigger finger berasal dari
gejala yaitu perasaan hentakan tiba-tiba (snapping) dan
pencetusan pada jari (triggering). Trigger finger pada
umumnya banyak terjadi pada wanita dari pada pria dan
cenderung kebanyakan terjadi pada orang yang berusia
antara 40 sampai 60 tahun dengan perbandingan 9:1.
Faktor menopause adalah faktor terbesar penyebab penyakit
ini dimana hampir 80% pasien yang datang ke rumah sakit
menurut catatan gangguan menstruasi dan berhentinya
menstruasi (menopause) adalah faktor penyebab terjadinya
gejala tersebut.
Tanda-tanda & gejala Trigger
Finger
Jari kaki, terutama pada pagi hari
Muncul sensasi ‘klik’ saat menggerakkan jari Anda
Benjolan di telapak tangan di pangkal jari yang terkena
Jari terkunci dalam posisi bengkok, yang tiba-tiba lurus
Jari terkunci dalam posisi bengkok, yang tidak bisa
diluruskan.
Trigger finger adalah kondisi yang dapat terjadi pada jari
manapun, termasuk ibu jari. Kondisi ini dapat
memengaruhi satu jari atau lebih dan dapat terjadi pada
kedua tangan sekaligus.
Penyebab Trigger Finger
Trigger finger adalah kondisi yang muncul ketika lapisan tendon jari
tangan mengalami iritasi dan meradang. Tendon adalah pita serat yang
menghubungkan otot dan tulang. Setiap tendon dikelilingi oleh lapisan
pelindung yang mempengaruhi pergerakan tendon yang normal.
Selain itu, merangsang lapisan akan menciptakan jaringan parut pada
tendon dan lapisan akan menebal, serta menyebabkan fibrosis yang
membuat pergerakan tendon menjadi lebih sulit.
Patofisiologis
Trigger finger terdapat pada pasien yang memiliki gejala triggering pada
jari-jari atau ibu jari. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan antara volume
selubung retinakulum dengan isinya. Pada saat tendon fleksor bergerak ke
arah selaput yang stenosis, maka tendon akan terperangkap, menyebabkan
jari-jari tidak mampu untuk fleksi atau ekstensi. Pada kasus yang lebih
berat, jari dapat terkunci pada posisi fleksi sehingga memerlukan
manipulasi pasif pada jari untuk menjadi ekstensi.
Pulley A-1 pada metacarpal merupakan pulley yang paling sering terkena.
Hal ini disebabkan karena lokasinya, pulley A-1 menerima tekanan dan
gesekan terbesar saat mengenggam maupun saat gerakan normal. Gesekan
berulang akibat gerakan tendon fleksor pada pulley A-1 akan menyebabkan
proses inflamasi dan hipertrofi (penebalan) baik pada tendon fleksor
maupun selubung retinakulum. Bahkan gesekan yang terus menerus dapat
menyababkan timbulnya nodul pada permukaan tendon. Hal ini akan
mengakibatkan penyempitan pada celah selubung retinakulum dan secara
progresif akan membatasi gerakan tendon fleksor. Bila kondisi ini berlanjut
maka jari yang terkena akan kehilangan gerak atau terkunci (locking).
Faktor Resiko Trigger Finger
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada jari tangan kedua dan
keempat pada jari tangan sebelah kanan, usia penderita 49
tahun, jenis kelamin perempuan.
Saat bangun di pagi hari, tiba-tiba terasa nyeri tajam dan kaku
pada jari tangan dengan keluhan bunyi "klik" apabila jari
tangan yang kaku tersebut diluruskan (ditekuk) dan persendian
jari-jari tangan terkunci.
Kemudian penderita harus berusaha keras dan menahan sakit saat
jari tangan yang terkunci itu diposisikan kembali ke posisi normal.
Sebelumnya penderita sudah mengalami menopause sekitar 1
bulan yang lalu.
Nyeri yang dirasakan setinggi caput metacarpal sampai ujung jari-
jari tangan dan keluhan tersebut sudah dirasakan 1 minggu yang
lalu.
Pekerjaan pasien itu adalah seorang marketing di perusahaan jasa
periklanan di kota Medan dan kegiatan sehari-hari di kantor adalah
mengetik komputer dan laptop, menulis catatan marketing
perusahaan dan hobi penderita adalah memasak masakan Padang
dimana menu makanan itu yang disukai bos dan suaminya.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Sekilas tidak ada keluhan dan perubahan yang nampak pada jari-jari tangan.
Ada gerakan unik yaitu kaku pada jari-jari ke-2 dan ke-4
2. Tes Cepat
Tes fleksi jari-jari tangan jari kedua dan keempat tangan kanan tertinggal
dari hitungan
Tes ekstensi jari-jari tangan juga mengalami ketinggalan dalam hitungan
3. Tes Aktif
Gerak fleksi jari ke-2 dan ke-4 pada end feel ROM ada bunyi khas"klik"
pada persendian itu.
Gerak sendi lain pada jari normal.
4.Tes pasif
Saat ekstensi jari bunyi klik dan nyeri
Terdapat nyeri saat gerakan fleksi jari dengan full ROM
5. Tes Isometrik
Gerak fleksi jari ada tahanan dengan rasa nyeri
Gerak jari lain negatif
6. Tes Khusus
Palpasi
Caput metacarpal ke-2 dan ke-4 terasa benjolan dan nyeri tekan
Saat dilakukan palpasi dengan gerakan fleksi full ROM dan
ekstensi, maka terasa benjolan itu bergerak dari tempat asalnya.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak memerlukan pemeriksaan penunjang dan tes
Diagnosa
Struktur Tubuh dan Fungsi
Nyeri tekan pada jari yang sakit itu
Peradangan pada jari tersebut
Penebalan tendon jari-jari yang sakit
Kelemahan otot tangan
Sendi terkunci
Keterbatasan Aktivitas Keseharian (ADL)
Makan mengalami gangguan
Mengendarai sepeda motor tidak bisa lama
Sakit saat menggenggam
Memasak menjadi hambatan
Menulis terganggu
Mengetik sakit terasa pada jari-jari tangan
Partisipasi Restriksi
Penderita tidak mampu bekerja mengetik komputer dan laptop
di Perusahaan Iklan
Menulis catatan marketing terasa nyeri pada jari tangan dan
jika dipaksakan malah tambah nyeri
Hobi memasak di rumah tidak dapat dilakukan atau dihentikan
sementara karena nyeri pada jari-jari tangan sehingga tidak
bisa membahagiakan suaminya untuk memasak masakan
Padang kesukaan suaminya
Diagnosa Berdasarkan ICF
Adanya nyeri gerak pada jari ke-2 dan ke-4
karena tendovaginitis stenosis flexor digitorum profundus.
Penatalaksanaan Terapi
Tujuan
Menghilangkan nyeri
Mengembalikan gerak fungsional jari-jari tangan sehingga dapat kembali
bekerja
Prinsip Terapi
Meningkatkan ROM sendi jari-jari yang terbatas gerakan
Menguatkan otot-otot tangan
Menghilangkan nyeri pada jari-jari tangan
Edukasi
Mengajarkan penderita untuk menghindari kontra indikasi dari penyakit itu
Memberikan wawasan untuk melakukan pemrograman terapi secepat mungkin
Kriteria Rujukan
Dokter Ortopedi
Fisioterapi
Pengobatan Trigger Finger
Tujuan pengobatan terhadap trigger finger adalah mengurangi radang dan
mengembalikan gerakan meluncur tendon dalam lapisan tendon seperti
semula. Dalam kasus ringan, gejala mungkin membaik dengan
menghindari penyebabnya.
1. Massage (Pijat)
Gunakan tangan baik untuk menarik jari yang terlibat sehingga rasa regangan di
bahagian bawah jari anda. Tahan lima hingga 10 saat, Ulangi 10 kali.
Mengambil benda lembut, genggam kuat untuk 5 saat. Lepaskan dan buka jari
anda seluas mungkin, dan kemudian mengulangi 10 kali. Senaman dan
pergerakan yang kerap boleh membantu memanjangkan tendon flexor serta
melegakan gejala Trigger finger
Letakkan getah elastik di sekeliling jari anda. Gerakkan jari anda ke luar
dengan memisahkan jari anda dari ibu jari anda. Tahan 5 saat. Ulang 10 kali.
Senam regangan dan kekuatan otot perlu dilakukan secara teratur. Senam
akan memulihkan pergerakan dan mengekalkan kekuatan genggaman tangan
anda yang mencukupi. Regangan jari anda juga penting bukan sahaja untuk
otot anda tetapi juga untuk tendon dan ligamen di jari anda yang terjejas.
Mengekalkan fleksibiliti tisu adalah penting dalam rawatan Trigger Finger.
4. Operasi
Anda mungkin juga disuntikkan steroid (cortisone) ke dalam tendon melalui
telapak tangan (mungkin di dalam klinik). Anda mungkin membutuhkan
suntikan lebih dari sekali kalau penyakit kambuh. Suntikan akan meredakan
gejala pada 65% pasien.
Gejala biasanya menghilang dalam 3-5 hari dan jari tangan bisa bergerak lagi
dalam 2-3 minggu. Jika masalah terus berlanjut, dokter mungkin
menyarankan operasi dengan pembiusan. Kemudian, dokter akan membuat
luka sayatan kecil pada permukaan telapak tangan dan sekitar jaringan
tendon.
Terkadang operasi dilakukan dengan menggunakan jarum tanpa perlu
menyayat.
Prognosis
Penderita dapat sembuh dan pulih dengan kondisi 99% apabila dirawat
dan melakukan pemrograman terapi secepat mungkin.