Anda di halaman 1dari 14

TRIGGER FINGER

AFRIZAL BINTANG RAMADHAN


ALDONNA ARIA BELLA
BIMA AMBARA YUDHA
CECARIKA ERINDA N.
ERYKA FEBRIANI
KHADIRATUL MUSTAFIDAH
NURAINI LUTFIAH
DAFTAR ISI

01 Definisi

02 Anatomi

03 Etiologi

04 Patofisiologi
DAFTAR ISI

05 Klasifikasi

06 Pemeriksaan

07 Intervensi

08 Penatalaksanaan
DEFINISI
Trigger Finger adalah kelainan yang umum
terjadi pada jari tangan yang disebabkan
oleh inflamasi sehingga terjadi penebalan
selubung tendon fleksor dan penyempitan
pada celak selubung retinakulum. Hal ini
menyebabkan nyeri, bunyi “klik” saat jari
fleksi dan ekstensi, serta kehilangan gerak
dan terkunci pada jari yang terkena.
ANATOMI
ETIOLOGI
Trigger finger primer biasanya idiopatik dan lebih sering didapat pada
wanita usia 50 sampai 60 tahun serta pada anak-anak. Sedangkan pada trigger
finger sekunder terjadi akibat trauma lokal (stress) dan proses degeneratif.
Pergerakan jari terus menerus dan adanya trauma lokal pada jari diduga menjadi
penyebab utama trigger finger.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Trigger finger terdapat pada pasien yang memiliki gejala triggering pada jari-jari atau ibu jari. Hal ini
disebabkan ketidakseimbangan antara volume selubung retinakulum dengan isinya.

Pada saat tendon fleksor bergerak ke arah selaput yang stenosis, maka tendon akan terperangkap,
menyebabkan jari-jari tidak mampu untuk fleksi atau ekstensi. Pada kasus yang lebih berat, jari
dapat terkunci pada posisi fleksi sehingga memerlukan manipulasi pasif pada jari untuk menjadi ekstensi.

Pulley A-1 pada metakarpal merupakan pulley yang paling sering terkena. Hal ini disebabkan karena
lokasinya, pulley A-1 menerima tekanan dan gesekan terbesar saat mengenggam maupun saat
gerakan normal.

Gesekan berulang akibat gerakan tendon fleksor pada pulley A-1 akan menyebabkan proses
inflamasi dan hipertrofi (penebalan) baik pada tendon fleksor maupun selubung retinakulum.

Bahkan gesekan yang terus menerus dapat menyababkan timbulnya nodul pada permukaan tendon.
Hal ini akan mengakibatkan penyempitan pada celah selubung retinakulum dan secara progresif akan
membatasi gerakan tendon fleksor. Bila kondisi ini berlanjut maka jari yang terkena akan kehilangan
gerak atau terkunci (locking).
KLASIFIKASI
Klasifikasi yang umum dipakai adalah
Green’s Classification.
Klasifikasi trigger finger menurut Green,
yaitu:

Pretriggering: nyeri, riwayat catching tanpa


1 bukti pada pemeriksaan fisik, nyeri pada
pulley A-1.
2 Akut: terdapat catching, tetapi pasien
dapat mengekstensikan jari secara aktif.

3 Pasif: terdapat locking, memerlukan pasif


ekstensi atau tidak dapat fleksi aktif.

4 Terdapat kontraktur fleksi pada sendi


proximal interphalangeal (PIP).
PROBLEMATIKA FISIOTERAPI
• Impairment
Nyeri saat fleksi dan ekstensi jari, penebalan tendon,
penguncian gerak, kelemahan otot-otot tangan.

• Functional Limitation
Kesulitan dalam menggenggam, mengendarai motor,
makan.

• Partisipation Restriction
Keterbatasan dalam melakukan pekerjaan dan actifitass
sehari-hari.
Pemeriksaan
Tes Khusus :
• Palpasi pada caput metacarpal 3 atau 4
teraba benjolan nyeri. Bila dalam palpasi
bersamaan digerakkan fleksi penuh dan
ekstensi teraba benjolan yang bergerak.
Tes Aktif :
• Pada gerak fleksi jari 3 dan 4
terdapatnyeri pada akhir ROM , dan bila
di ekstensikan bunyi klik dan nyeri
Tes Pasif :
• Saat Ekstensi jari bunyi klik dan nyeri.
Terdapat nyeri saat fleksi penuh pada jari
yang bersangkutan.
Tes Isometrik :
• Terdapat nyeri pada gerak fleksi jari yang
bersangkutan.
Intervensi
Fisioterapi
Kompres Massage US
Es

Splinting
TENS / Terapi / Kinesio
ES Latihan Tapping
ULTRASOUND TERAPI LATIHAN

Bertujuan untuk Active Stretching


memperbaiki Pasive Stretching
jaringan yang
terganggu
PENATALAKSANAAN Frekuensi : 3
FISIOTERAPI MHz
Intensitas : 0,8
W/cm2 Waktu :
3 menit
Thank You

Anda mungkin juga menyukai