ALAT BANTU
SEMESTER IV
KELOMPOK 7:
Halaman Sampul
Daftar Isi
Kegiatan Belajar I
Topik
Tes Formatif I
Kegiatan Belajar II
Topik
Tes Formatif II
Topik
Tes Formatif II
Daftar Pustaka
Apa sih yang Akan Kita Dapet dari
Modul ini?
1.Mengetahui Definisi RA
2.Mengetahui Penyebab RA
3.Mengetahui Pathomehcanic pada RA
4.Mengetahui Jenis RA pada Tangan
5.Mengetahui Pemeriksaan Fisik
6Mengetahui Pemeriksaan Fungsional
7 .Mengetahui Treatment pada RA
8.Mengetahui tentang Splint dan Alat Bantu pada RA
9. Mengetahui Jenis-Jenis Splint pada Kondisi RA
10. Mengetahui CaraMerawat Splint
11.Mengetahui Upaya pada RA Kronik
Rheumatoid Arthritis
Arthritis
1.Kontrol inflamasi
Evaluasi dan kontrol inflamasi digunakan sebagai dasar
terapi karena adanya synovitis pada wrist, persendian,
jari-jari dan tendon sheath menyebabkan perubahan
fungsi
2.Boutonnier deformity
Deformitas boutonniere,
postur jari pada MCP
hiperestensi, PIP fleksi dan
DIP hiperekstensi
Rheumatoid Arthritis pada Tangan
4.Ulnar deviasi
Bentuk deformitas dari ulnar
deviasi yaitu ketidakstabilan
dan penyimpangan ulnaris,
jari-jari sublukasi volar,
kemudian dislokasi pada
metacarpo phalangeal.
Pemeriksaan Fisik
a.Kulit
Pada pemeriksaan fisik dimulai dengan pemeriksaan kulit:
Inflamasi akut yang ditandai dengan area yang merah,
panas/hangat
Warna kulit yang abnormal sebagai tanda adanya
vasculitis dan Raynaud phenomenon/ischemic skin
lesion
Subkutaneus nodule terdapat benjolan pada permukaan
sendi, seperti di ruas-ruas jari besarnya kira-kira 0,5 –
2 cm
b.Tendon
Pada kasus rheumatoid arthritis tendon terdapat
keterbatasan seperti:
Tenosynovitis peradangan pada selubung tendon saat
otot terhubung ke tulang yang sering terjadi di tendon
fleksor maupun tendon ekstensor
Sering terjadi rupture tendon atau robekan tendon pada
ekstensor jari manis dan kelingking
Tenosynovitis akut yang ditandai dengan bengkak, kaku
dan nyeri saat AROM
Palpasi tendon saat melakukan gerakan aktif atau
istirahat
Pembengkakan pada tendon dan nodule tendon
Pemeriksaan Fisik
c.Otot
Kelemahan otot terjadi sebagai hasil perjalanan
penyakit RA yang melibatkan jaringan otot intrinsik
dan ekstrinsik
Kelemahan otot dapat terjadi karena tidak digunakan
saat nyeri dan keterbatasan fungsi sendi dalam waktu
yang lama
Kekuatan otot diukur melalui : Dynamometer, Pinch
meter, dan MMT (Manual Muscle Testing)
Pengukuran ROM dan KO dilakukan setiap hari
d.Syaraf
Hilangnya fungsi otot, kelemahan dan atropi bisa
terjadi karena neuropathy
Peripheral neurophaty pada penyakit rematik dipercaya
disebabkan karena arthritis dan gangguan suplai darah
pada saraf
Kompresi neurophaty dapat juga terjadi karena adanya
synovitis pada flexor jari-jari yang menyebabkan
kompresi syaraf pada carpal tunnel
Dilakukan tes sensory
e.Persendian
Evaluasi deformitas persendian didasarkan pada
anatomi yang normal, perubahan struktur sendi akibat
RA, dan efek dari kekuatan dalam persendian.
Pertimbangan umum : Synovitis, Integritas sendi,
Krepitasi, Aktif & pasif motion
Evaluasi sendi khusus : Wrist, thumb, MCP joint, IP
joint, boutonnier deformity, swan neck deformity,
mallet deformity
Pemeriksaan Fungsional
Bentuk Treatment :
1. Modalitas
2. Latihan
3. Splinting
4. Oprasi
Treatment pada Rheumatoid Arthritis
A.MODALITAS
B. SPLINTING
C.LATIHAN
D. OPRASI
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis
1.Statik Splint
Splinting statis digunakan untuk
immpbilisasi atau mensupport
sehingga membantu mencegah
deformitas, kontraktur pada
jaringan lunak dan assistive
device,serta untuk block a segment
(memblok atau menghalangi bagian
yang terkena injury untuk
bergerak)
2.Dinamik Splinting
Splinting dinamis digunakan untuk
menggantikan hilangnya fungsi
motorik,untuk memperbaiki
deformitas yang ada, menyediakan
grakan (mobilisasi) arah terkontrol
(menurunkan adhesi, memperbaiki
fungsi sendi) bantuan dalam
keselarasan fraktur dan
menyembuhan luka.
Jenis Splint Untuk Deformitas
Rheumatoid Arthritis
1. Buttonhole Splint
Splint ini biasa digunakan pada
kondisi bouttoniere deformity.
Buttonhole atau proximal
interphalangeal extension splint,
cocok untuk volar proximal
interphalangeal, mempertahankan
extensi proximal interphalangeal
maximum, memungkinkan metacarpo
phalangeal dan distal
interphalangeal gerak penuh.
2. Mallet Splint
Splint yang digunakan pada kondisi
mallet deformity, cocok untuk volar
atau dorsal untuk sendi distal
interphalangeal, mempertahankan
ekstensi sendi distal dan stabilitas
lateal.
3. Figure-Eight Splint
Figure-Eight Splint, cocok pada
volar untuk proximal
interphalangeal dan dorsal ke
proksimalnserta phalang tengah,
memungkinkan penuh sendi
proximal interphalangeal fleksi,
mungkin juga pas di ibu jari pada
sendi interphalangeal dan
metacarpophalangeal. Splinting jenis
ini biasa digunakan pada swan neck
deformity.
Jenis Splint Untuk Deformitas
Rheumatoid Arthritis
TAREK SISS!
Kalo jawabannya SEMONGKO brati masih bisa
lanjut ke kegiatan berikutnya dong ya.
Kuis Pembelajaran II
KUNCI JAWABAN I:
2.a.Modalitas
b.Splint
c.Latihan
d.Oprasi
4.-Faktor genetik
- Hormon sex
- Faktor infeksi
- Faktor lingkungan
5.-Kulit
-Tendon
-Otot
-Saraf
-Persendian
KUNCI JAWABAN II :
1.D,
2.D,
3.A,
4,D
5.C.