Anda di halaman 1dari 29

TUGAS SPLINTING DAN

ALAT BANTU

SEMESTER IV

KELOMPOK 7:

1. ALIMATUS SHOLIKHAH P23778019003


2. ISTIQOMAH P27228019022
3. RISHAN IKA PUTRI P27228019043
4. SAFA NURAINI P27228019046
5. ZAHWA RONNA BERLIAN P27228019055

PRODI DIII TERAPI OKUPASI


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021
Daftar Isi :

Halaman Sampul
Daftar Isi
Kegiatan Belajar I
Topik
Tes Formatif I
Kegiatan Belajar II
Topik
Tes Formatif II
Topik
Tes Formatif II
Daftar Pustaka
Apa sih yang Akan Kita Dapet dari

Modul ini?

1.Mengetahui Definisi RA
2.Mengetahui Penyebab RA
3.Mengetahui Pathomehcanic pada RA
4.Mengetahui Jenis RA pada Tangan
5.Mengetahui Pemeriksaan Fisik
6Mengetahui Pemeriksaan Fungsional
7 .Mengetahui Treatment pada RA
8.Mengetahui tentang Splint dan Alat Bantu pada RA
9. Mengetahui Jenis-Jenis Splint pada Kondisi RA
10. Mengetahui CaraMerawat Splint
11.Mengetahui Upaya pada RA Kronik

Agar kita dapat optimum dalam mempelajari


Rheumatoid Arthritis pada modul ini, ikuti terus
ya semua kegiatan yang kami sampaikan di sini!

Tetap Semangat dan Sukses Selalu!


Kegiatan Belajar I

Gambaran Umum Rheumatoid Arthritis

Hallo teman-teman, kali ini


kami akan mengajak teman-
teman semua untuk belajar bareng
tentang Rheumatoid Arthritis. Yuk
simak kelanjutannya!

Simak baik baik ya teman


teman. Karena kami akan
menyajikan metri untuk
teman teman semuanya loh!
Yuk ikutin terus.
Apa sih Rheumatoid Arthritis Itu?

Kita mulai dari pengertian ya! Menurut Singh


pada 2016, Rheumatoid arthritis merupakan salah
satu penyakit autoimun yang berupa inflamasi
arthritis pada pasien dewasa, seseorang yang
menderita penyakit rheumatoid arthritis
gejalanya berupa rasa nyeri pada bagian sinovial
sendi, sarung tendon, dan akan mengalami
penebalan akibat radang yang diikuti oleh erosi
tulang dan destruksi tulang disekitar sendi.

Lalu, Apa yang Menyebabkan

Rheumatoid Arthritis

Penyebab rheumatoid arthritis belum diketahui


secara pasti. Faktor genetik dan beberapa faktor
lingkungan telah lama diduga berperan dalam
timbulnya penyakit ini. Kecenderungan wanita
untuk menderita rheumatoid arthritis lebih
tinggi dibanding pria karena sering dijumpainya
remisi pada wanita yang sedang hamil (Aspiani,
2014).
Lanjut tentang Penyebab Rheumatoid

Arthritis

Menurut Suarjana 2009, kejadiannya


dikorelasikan dengan interaksi yang kompleks
antara faktor genetik dan lingkungan.

a. Genetik, berupa hubungan dengan gen HLA-


DRB1 yangmemiliki kepekaan dan ekspresi
penyakit sebesar 60%.

b. Hormon Sex, stimulasi esterogen dan


progesteron pada respon imun humoral (TH2) dan
menghambat respon imun selular (TH1).

c. Faktor Infeksi, beberapa agen infeksi diduga


bisa menginfeksi sel induk semang (host) dan
merubah reaktivitas atau respon sel T.

d. Faktor Lingkungan, salah satu contohnya


adalah merokok dan aktifitas yang berat sehari-
harinya (Longo, 2012).
Pathomechanics Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis akibat reaksi autoimun dalam


jaringan sinovial yang melibatkan fagositosis. Dalam
prosesnya, dihasilkan enzim-enzim dalam sendi yang
akan memecah kolagen sehingga terjadi edema,
proliferasi membran sinovial dan akhirnya terjadi
pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan
tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya
adalah otot akan merasakan nyeri karena serabut otot
mengalami degeneratif dengan menghilangnya
kemampuan elastisitas pada otot dan kekuatan kontraksi
otot.

Dengan memahami proses patomekanik RA, maka konsep


dasar program terapi untuk RA padatangan antara lain :

1.Kontrol inflamasi
Evaluasi dan kontrol inflamasi digunakan sebagai dasar
terapi karena adanya synovitis pada wrist, persendian,
jari-jari dan tendon sheath menyebabkan perubahan
fungsi

2.Mempertimbangkan semua jaringan pada tangan


Bahwa proses pengrusakan kapsul sendi dapat
melibatkan jaringan lunak termasuk tendon, otot, dan
saraf

3.Berfokus pada sistem persendian daripada sendi yang


terkena.

Hayooo, siapa yang udah ngga fokus?


Masih ada penjelasan RA pada tangan nih di
bawah. Lanjut yuk dan jangan sampai ngga fokus
ya!
Rheumatoid Arthritis pada Tangan

1.Swan neck deformity


Posisi jari yang mengalami
deformasi, di mana sendi
yang paling dekat dengan
ujung jari menekuk secara
permanen ke arah telapak
tangan sementara sambungan
terdekat ke telapak tangan
dibengkokkan (fleksi MCP,
fleksi DIP dengan
hiperekstensi PIP).

2.Boutonnier deformity
Deformitas boutonniere,
postur jari pada MCP
hiperestensi, PIP fleksi dan
DIP hiperekstensi
Rheumatoid Arthritis pada Tangan

3.Bentuk deformitas pada


mallet deformity yaitu fleksi
distal interphalangeal.

4.Ulnar deviasi
Bentuk deformitas dari ulnar
deviasi yaitu ketidakstabilan
dan penyimpangan ulnaris,
jari-jari sublukasi volar,
kemudian dislokasi pada
metacarpo phalangeal.
Pemeriksaan Fisik

Rheumatoid Arthritis berhubungan langsung dengan semua


jaringan lunak pada tangan maka pemeriksaan fisik juga
harus melbatkan semua system yang meliputi kulit,
tendon, otot, saraf dan persendian.

a.Kulit
Pada pemeriksaan fisik dimulai dengan pemeriksaan kulit:
Inflamasi akut yang ditandai dengan area yang merah,
panas/hangat
Warna kulit yang abnormal sebagai tanda adanya
vasculitis dan Raynaud phenomenon/ischemic skin
lesion
Subkutaneus nodule terdapat benjolan pada permukaan
sendi, seperti di ruas-ruas jari besarnya kira-kira 0,5 –
2 cm

b.Tendon
Pada kasus rheumatoid arthritis tendon terdapat
keterbatasan seperti:
Tenosynovitis peradangan pada selubung tendon saat
otot terhubung ke tulang yang sering terjadi di tendon
fleksor maupun tendon ekstensor
Sering terjadi rupture tendon atau robekan tendon pada
ekstensor jari manis dan kelingking
Tenosynovitis akut yang ditandai dengan bengkak, kaku
dan nyeri saat AROM
Palpasi tendon saat melakukan gerakan aktif atau
istirahat
Pembengkakan pada tendon dan nodule tendon
Pemeriksaan Fisik

c.Otot
Kelemahan otot terjadi sebagai hasil perjalanan
penyakit RA yang melibatkan jaringan otot intrinsik
dan ekstrinsik
Kelemahan otot dapat terjadi karena tidak digunakan
saat nyeri dan keterbatasan fungsi sendi dalam waktu
yang lama
Kekuatan otot diukur melalui : Dynamometer, Pinch
meter, dan MMT (Manual Muscle Testing)
Pengukuran ROM dan KO dilakukan setiap hari

d.Syaraf
Hilangnya fungsi otot, kelemahan dan atropi bisa
terjadi karena neuropathy
Peripheral neurophaty pada penyakit rematik dipercaya
disebabkan karena arthritis dan gangguan suplai darah
pada saraf
Kompresi neurophaty dapat juga terjadi karena adanya
synovitis pada flexor jari-jari yang menyebabkan
kompresi syaraf pada carpal tunnel
Dilakukan tes sensory

e.Persendian
Evaluasi deformitas persendian didasarkan pada
anatomi yang normal, perubahan struktur sendi akibat
RA, dan efek dari kekuatan dalam persendian.
Pertimbangan umum : Synovitis, Integritas sendi,
Krepitasi, Aktif & pasif motion
Evaluasi sendi khusus : Wrist, thumb, MCP joint, IP
joint, boutonnier deformity, swan neck deformity,
mallet deformity
Pemeriksaan Fungsional

Pemeriksaan fungsional pada rematik tangan dilakukan sebagai


upaya penggunaan tangan pada ADL (Activity Daily Living). Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan sekaligus mempertahankan
fungsional pasien pada ADL

Treatment pada Rheumatoid Arthritis

Tujuan Utama Treatment :

1. Menjaga kemampuan fungsional


2. Meminimalisir kejadian tidak diinginkan
3. Memberikan tata laksana yang efektif
4. Menghilangkan nyeri
5. Meningkatkan kualitas hidup

Bentuk Treatment :

1. Modalitas
2. Latihan
3. Splinting
4. Oprasi
Treatment pada Rheumatoid Arthritis

A.MODALITAS

1.Heat (pemanasan) dan kompres dingin


2.Modalitas panas duperficial :
paraffin, moist heat packs, electric
heating pads
3.Electrical stimulation
4.Ketika memilih modalitas, terapis
harus tetapberfikir bahwa RA adalah
penyakit kronik,
harusmempertimbangkan, penggunaan
jangka panjang & home program.

B. SPLINTING

1.Splint merupakan alat untuk


mengurangi nyeri yg terjadi saatgerak
dan dapat membantu fungsi
2.Pemilihan splint harus
mempertimbangkan tentang sistem
Persendian
3.Bahan splint dan strap dipilih yang
sesuai
4.Dinamik splint didesain secara
gentle untuk waktu yang lama dan
mengulur secara pasif
5.Aplikasi Kekuatan yg berlebihan
dapat meningkatkan inflamasi &
menyebabkan injuri mekanik atau
rusaknya jaringan
6.Dinamik splint digunakan secara
selektif dan dapat mengurangi
kontraktur sendi dan mengontrol
gerakan pada kasus operasi
Treatment pada Rheumatoid Arthritis

C.LATIHAN

1.Tujuan untuk mempertahankan dan


meningkatkankekuatan dan daya
tahan melalui gerak aktif dan pasif
2.Tahanan/pengulangan gerakan
dapat memperparahsynovitis pada
sendi dan sarung tendon
3. Gerakan aktif, non resisted/light
resistive exercise berguna dalam
mempertahankan otot
4.Isometric exercise penting, untuk
“support” persendian pada posisi yg
benar

D. OPRASI

Jika sudah terjadi kerusakan sendi,


dokter ortopedi dapat melakukan
operasi untuk mengembalikan
kemampuan sendi dalam melakukan
aktivitas. Operasi yang dilakukan
dapat berupa :

1.Operasi perbaikan tendon


2.Operasi ini dilakukan untuk
memperbaiki tendon yang putus atau
mengendur
3.Sinovektomi
Operasi ini dilakukan
dengan mengangkat lapisan sendi
yang mengalami peradangan
4.Penggantian sendi total
5.Operasi penggabungan sendi

Siapa nih yang ngerasa lega setelah tahu kalo ini


akhir dari kegiatan belajar I? Eitss tunggu dulu.
Masih ada kegiatan lanjutan lho. Yok semangat
terus!
Rangkuman Kegiatan Belajar I

Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit


autoimun yang menyebabkan rasa nyeri. Penyebab
rheumatoid arthritis belum diketahui secara pasti. Akan
tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
penyakit rheumatoid arthritis yaitu faktor genetik,
hormon sex, faktor infeksi, dan faktor lingkungan.

Konsep dasar program terapi untuk RA pada tangan


adalah kontrol inflamasi, mempertimbangkan semua
jaringan pada tangan, dan berfokus pada sistem
persendian daripada sendi yang terkena. Adapun
deformitas yang terjadi pada regio tangan. Rheumatoid
Arthritis berhubungan langsung dengan semua jaringan
lunak pada tangan maka pemeriksaan fisik juga harus
melibatkan semua system yang meliputi kulit, tendon,
otot, saraf dan persendian.

Pemeriksaan fungsional pada rematik tangan dilakukan


sebagai upaya penggunaan tangan pada ADL (Activity
Daily Living). Bentuk treatment itu sendiri seperti
mobilitas, splinting, latihan, dan operasi
Kuis Pembelajaran I

1.Jelaskan secara singkat definisi RA (Rhematoid


Arthritis) !

2.Ttreatment apa saja yang biasanya dilakukan pada


kondisi RA?

3.Sebutkan 3 deformitas RA yang terjadi pada tangan!

4.Faktor apa yang menyebabkan terjadinya kasus RA?

5.Sistem apa saja yang meliputi pemeriksaan fisik pada


kasus RA?

Teman-teman semua pasti bisa


mengerjakan latihan di atas kan?
Apalagi materi yang sudah kami
sampaikan di atas sudah pernah
didapat disemester III lalu pada Mata
Kuliah OT pada Rematologi. Sekarang
yukkk lanjot.
Kegiatan Belajar II

Splint dan Alat Bantu pada Kondisi

Rheumatoid Arthritis

Halo teman-teman semua.


Ngga kerasa ya udah
kegiatan II aja nih. Yuk
lanjut yawww.

Untuk tujuan kegiatan II ini,


agarteman-teman semua bisa
mengetahui lebih lanjut mengenai
kondisi Rheumatoid Arthritis (RA)
tentunya pada kondisi akut sehingga
akan menyinggung Splint dan Alat
Bantu juga lohhh.

Gapake lama-lama lagi


kuy kita lanjut aja masuk
ke pembahasannya materi
di bawah ini yawww.
Splint dan Alat Bantu pada Kondisi

Rheumatoid Arthritis

Dalam manajemen konservatif dari


rheumatoid artıritis, terapis okupasi
dapat memberikan Splint untuk
mengurangi peradangan, meredakan
nyeri, melindungi persendian,
menyupport, mengurangi kekakuan,
dan mencegah deformitas
(Falconer, 1991; Philips, 1989).

Imobilisasi melalui splint terbukti


memiliki efek menguntungkan pada
gejala artritis. Splint mengurangi
tekanan pada kapsul sendi yang rusak
dan lapisan sinovial, sehingga sumber
daya imunologis dapat berkonsentrasi
untuk mengurangi peradangan. Splint
mengurangi nyeri yang biasanya
dikaitkan dengan gerak dan dengan
memberikan dukungan yang
memungkinkan otot untuk rileks
(Melvin, 1982).
Jenis-Jenis Splint

1.Statik Splint
Splinting statis digunakan untuk
immpbilisasi atau mensupport
sehingga membantu mencegah
deformitas, kontraktur pada
jaringan lunak dan assistive
device,serta untuk block a segment
(memblok atau menghalangi bagian
yang terkena injury untuk
bergerak)

2.Dinamik Splinting
Splinting dinamis digunakan untuk
menggantikan hilangnya fungsi
motorik,untuk memperbaiki
deformitas yang ada, menyediakan
grakan (mobilisasi) arah terkontrol
(menurunkan adhesi, memperbaiki
fungsi sendi) bantuan dalam
keselarasan fraktur dan
menyembuhan luka.
Jenis Splint Untuk Deformitas

Rheumatoid Arthritis

1. Buttonhole Splint
Splint ini biasa digunakan pada
kondisi bouttoniere deformity.
Buttonhole atau proximal
interphalangeal extension splint,
cocok untuk volar proximal
interphalangeal, mempertahankan
extensi proximal interphalangeal
maximum, memungkinkan metacarpo
phalangeal dan distal
interphalangeal gerak penuh.

2. Mallet Splint
Splint yang digunakan pada kondisi
mallet deformity, cocok untuk volar
atau dorsal untuk sendi distal
interphalangeal, mempertahankan
ekstensi sendi distal dan stabilitas
lateal.

3. Figure-Eight Splint
Figure-Eight Splint, cocok pada
volar untuk proximal
interphalangeal dan dorsal ke
proksimalnserta phalang tengah,
memungkinkan penuh sendi
proximal interphalangeal fleksi,
mungkin juga pas di ibu jari pada
sendi interphalangeal dan
metacarpophalangeal. Splinting jenis
ini biasa digunakan pada swan neck
deformity.
Jenis Splint Untuk Deformitas

Rheumatoid Arthritis

4. Wrist Cock Up Splint


Wrist Cock Up Splint biasa
digunakan pada kondisi carpal
tunnel syndrome. Fungsi dari
splinting ini yaitu mempertahankan
pergelangan tangan dalam posisi
netral atau sedikit diperpanjang,
mensupport pergelangan tangan
sekaligus memungkinkan
flekso MCP dan mobilitas ibu jari
penuh.

5. Dorsal Wrist Cock Up Splint


Fungsi sama seperti wrist cock up
splint hanya saja lebih efektif dan
nyaman. Dorsal wrist cock upsplint
digunakan pada masa periode
swelling (pembengkakan) dan
inflamasi sendi, dipakai terus
menerus dengan periode yang
ditetapkan untuk latihan ROM
antara jadwal pemakaian splint,
posisi volar, dalam ekstensi hingga
30 derajar berdasarkan toleransi
pasien.

6. Resting Hand Splint


Splint jenis ini digunakan untuk
kondisi akut inflamasi untuk
seluruh sendi tangan, mensupport
untuk mengurangigejala RA

Ternyata banyak ya, jenis jenis Splint pada


kondisi RA. Pengen tau lebih tentang Splint? Kuy
lan jangan lama -lama. Scroll Tros Sis!
Cara Merawat Splint

1.Tidak menggunakan splint sepanjang waktu (Dapat menyebabkan sendi


menjadi kaku)
2.Masukan tangan sesuai dengan posisis splint sehingga tidak ada ruang
antara splint dan tangan
3.Saat melepas splint pastikan melakukan gerakan pergelangan tangan, jari
dan jempol yang gentle untuk membantumenghentikan persendian yang
kaku
4.Hentikan penggunaan splint jika muncul kemerahan, lecet, luka, splint
kekecilan atau pun tidak layak
5. Bersihkan splint dengan kain basah, air hangat, ataupun deterjen
lembut.
6. Keringkan menggunakan handuk, kain
halus..

Upaya yang Diberikan Jika Rheumatoid

Arthritis Sudah dalam Kondisi Kronik

1.Pemberiaan NSAID (Nonsteroidal


Anti-Inflammatory Drug)
2.Pemberian DMARD (Disease-
Modifying Antirheumatic Drug)
3.Rehabilitasi ( mengistirahatkan
sendi)
4.Modifikasi kegiatan
5.Modifikasi lingkungan
6.Alat bantu
Modifikasi Kerja dan Lingkungan

Pada gambar A menunjukan adanya pola pergerakan pada


sendi pergelangan tangan dan jari jariyang dapat
meingkatkan gaya mekamis ke arah deformitas.

Pada gambar B menunjukkan modifikasi yang dapat


mendukung penggunaan sendi yang lebih stabil yang dapat
menghindari posisi yang menyakitkan dan berpotensi
menimbulkan bahaya.
Alat Bantu

Dirancang untuk membantu tugas, meningkatkan,


memfasilitasi kinerja perawatan diri, pendidikan,
pekerjaan, kegiatan sosial, atau pun membantu dalam
kehidupan sehari-hari guna mempertahankan kemandirian.

Kondisi peradangan bisa menjadi penyakit yang


meyakitkan serta dapat berdampak buruk pada rutinitas
individu. Sehingga dengan adanya alat bantu dapat
membantu aktivitas dengan sedikit rasa sakit.

Terima kasih ya teman-


teman semua! Akhirnya kita
udah sampe di akhir materi
nih. Yuk kita intip langusung
kegiatan selanjutnya!
Rangkuman Kegiatan Belajar II

Splint pada kondisi Rheumatoid Arthritis berfungsi


untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri,
melindungi persendian, memberikan support atau
sanggaan, mengurangi kekauan, dan mencegah
deformitas. Splint dibagi menjadi dua jenis yaitu
statik splint dan dinamik splint. Splinting statis
digunakan untuk immobilisasi atau mensupport
sedangkan splinting dinamis digunakan untuk
memperbaiki fungsi sendi. Jenis splint yang digunakan
pada kondisi Rheumatoid Arthritis adalah Buttonhole
Splint, Mallet Splint, Figure-Eight Splint,Wrist Cock
Up Splint, Dorsal Wrist Cock Up Splint, dan Resting
Hand Splint. Upaya untuk kondisi Rheumatoid
Arthritis kronik antara lain ada modifikasi lingkungan
yang tidak menyebabkan meninkatnya gaya ke arah
deformitas. Selain itu terdapat alat bantu yang
dirancang untuk membantu aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari agar tetap mandiri.

TAREK SISS!
Kalo jawabannya SEMONGKO brati masih bisa
lanjut ke kegiatan berikutnya dong ya.
Kuis Pembelajaran II

1.Berikut adalah fungsi dari splint ?


a.Mengurangi nyeri dan inflamasi
b.Mencegah kontraktur jaringan lunak
c.Menambah rasa sakit
d.A dan B benar

2.Dibawah ini yang bukan termasuk jenis splint adalah ?


a.Buttonhole splint
b.Figure-eight splint
c.Mallet splint
d.Semua jawaban benar

3.Wirst Cock Up Splint digunakan pada kondisi ?


a.Carpal tunnel syndrome
b.Kondisi akut inflamasi
c.Buottoniere deformity buttonhole
d.Mallet deformity

4. Fungsi dari splint Wrist Cock Up Splint adalah ?


a.Mempertahankan pertgelangan pada posisi netral
b.Mensupport pergelangan tangan
c.Memungkinkan fleksi MCP
d.Semua benar

5.Membuat splint perlu mempertimbangkan? Kecuali,


a.Ringan
b.Funsional
c.Menarik
d.Memberi rasa nyaman
Penutup

Hai teman teman semuanya. Terima


kasih ya, sudah sampai akhir menyimak
E-Modul kami. Kami semua senang telah
berbagi ilmu kepada teman teman semua
dan semoga ilmu yang telah kami
sampaikan bermanfaat bagi teman teman
semuanya ya. Salam Sehat dari Kelompok
7! Sampai berjumpa lagi:)
Kunci Jawaban Kuis Pembelajaran I & II

KUNCI JAWABAN I:

1.Rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit autoimun yang


berupa inflamasi arthritis pada pasien dewasa, seseorang yang
menderita penyakit rheumatoid arthritis akan mengalami gejala berupa
rasa nyeri pada bagian sinovial sendi, sarung tendon, dan akan
mengalami penebalan akibat radang yang diikuti oleh erosi tulang dan
destruksi tulang disekitar sendi.

2.a.Modalitas
b.Splint
c.Latihan
d.Oprasi

3.-Swan neck deformity


-Boutonnier deformity
-Mallet deformity
-Ulnar deviasi

4.-Faktor genetik
- Hormon sex
- Faktor infeksi
- Faktor lingkungan

5.-Kulit
-Tendon
-Otot
-Saraf
-Persendian

KUNCI JAWABAN II :
1.D,
2.D,
3.A,
4,D
5.C.

Kalo menyimak dari awal pasti tanpa lihat kunci


jawaban ini bisa mengerjakan dengan mudah.
Kuisnya gampang kan lur? Gampang dong ya hihi
Daftar Pustaka

Pambaru, A. P. (2019). GAMBARAN RHEUMATOID


FAKTOR (RF) PADA PETANI USIA 50-60 TAHUN DI
DESA SIDOMUKTI RT 01/RW 05 KABUPATEN
SEMARANG (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Semarang).

Singh, J. A., Saag, K. G., Bridges Jr, S. L., Akl, E.


A., Bannuru, R. R., Sullivan, M. C., ... &
McAlindon, T. (2016). 2015 American College of
Rheumatology guideline for the treatment of
rheumatoid arthritis. Arthritis & rheumatology,
68(1), 1-26.

Callinan, N. J., & Mathiowetz, V. (1996). Soft


versus hard resting hand splints in rheumatoid
arthritis: pain relief, preference, and compliance.
American Journal of Occupational Therapy, 50(5),
347-353.

Krajnik, S. R., & Bridle, M. J. (1992). Hand


splinting in quadriplegia: current
practice. American Journal of Occupational
Therapy, 46(2),
149-156

ALHAMDULILLAH. TERIMA KASIH. LUV U OL!

Anda mungkin juga menyukai