Anda di halaman 1dari 22

ARTRITIS REUMATOID

Harmawati
2014 2019 007
Pendahuluan
Latar Belakang
• Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu
penyakit yang tersebar luas serta melibatkan
semua kelompok ras dan etnik di dunia
• Penyakit ini merupakan suatu penyakit
autoimun yang ditandai dengan terdapatnya
sinovitis erosif simetrik yang walaupun
terutama mengenai jaringan persendian
Batasan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan
• definisi, • mengenal dan • bahan referensi
epidemiologi, memahami Artiris untuk mahasiswa
etiologi, Reumatoid yang ingin lebih
patafisologi, memahami
gejala klinis, tentang Artritis
diagnosis, Reumatoid
diagnosis
banding,
tatalaksana dan
prognosis
DEFINISI
Artritis reumatoid (AR)
adalah penyakit autoimun
sendi merupakan target
yang ditandai oleh inflamasi
utama
sistemik kronik dan
progresif

Manifestasi klinis klasik AR AR juga bisa mengenai


adalah poliartritis simetris organ-organ di luar
yang terutama mengenai persendian seperti kulit,
sendi-sendi kecil pada jantung, paru-paru dan
tangan dan kaki. mata
ETIOLOGI
 Penyebab artritis reumatoid masih belum
diketahui secara pasti walaupun banyak hal
mengenai patologis penyakit ini telah
terungkap. Namun, berbagai faktor termasuk
kecendrungan genetik bisa memengaruhi
reaksi autoimun.
 Faktor-faktor yang berperan antara lain

adalah jenis kelamin, infeksi , keturunan


Patofisiologi
 Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial
seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin
dan infiltrasi selular. Peradangan yang
berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama
pada sendi artikular kartilago dari sendi. Kartilago
menjadi nekrosis. Tingkat erosi dari kartilago
menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi
diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa
atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago
dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi
lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau
dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub
chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.
Manifestasi Klinis

 Kaku pada pagi hari (morning stiffness).


 Arthritis pada 3 daerah. Terjadi pembengkakan

jaringan lunak atau persendian (soft tissue


swelling) atau lebih efusi, bukan pembesaran
tulang (hyperostosis).
 Arthritis pada persendian tangan
 Arthritis simetris
 Nodul rheumatoid
 Faktor rheumatoid serum positif.
 Terdapat perubahan gambaran radiologis
1. Tanda dan gejala setempat
 Sakit persendian disertai kaku dan gerakan

terbatas
 Lambat laun membengkak, panas merah,

lemah
 Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut,

pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu


2. Tanda dan gejala sistemik
 Lemah, demam tachikardi, berat badan turun,

anemia
Komplikasi

 Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai


adalah gastritis dan ulkus peptik
 Komplikasi syaraf
 Nodulus reumatoid ekstrasinovial dapat terbentuk

pada katup jantung atau pada paru, mata, atau limpa.


Fungsi pernapasan dan jantung dapat terganggu.
 Penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas

hidup sehari-hari , depresi, dan stres


 Osteoporosis

 Nekrosis sendi panggul.


 Deformitaas sendi.
Pemeriksaan Diagnostik
 Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih
dari 75% pasien artritis reumatoid terutama
bila masih aktif.
 Protein C-reaktif biasanya positif.
 LED meningkat.
 Leukosit normal atau meningkat sedikit.
 Anemia normositik hipokrom akibat adanya

inflamasi yang kronik.


 Trombosit meningkaT
Penatalaksanaan

1. Pemberian terapi
Pengobatan pada rheumatoid arthritis
meliputi pemberian aspirin untuk mengurangi
nyeri dan proses inflamasi, NSAIDs.
2. Pengaturan aktivitas dan istirahat
3. Kompres panas dan dingin
4. Diet
5. Banyak minum air untuk membantu
mengencerkan asam urat
Asuhan Keperawatan

 A. Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena pergerakan,
nyeri tekan, yang memburuk dengan stress
pada sendi; kekakuan sendi pada pagi hari,
biasanya terjadi secara bilateral dan simetris.
Tanda : Malaise, keterbatasan rentang
gerak; atrofi otot, kulit; kontraktur/kelainan
pada sendi dan otot
Kardiovaskuler
Gejala        : Fenomena Raynaud jari
tangan/kaki, misal pucat intermitten,
sianotik, kemudian kemerahan pada jari
sebelum warna kembali normal.
Integritas Ego
Gejala        : Faktor-faktor stress akut/kronis,
misal finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,
faktor-faktor hubungan sosial. Keputusasaan
dan ketidak berdayaan
Makanan/Cairan
Gejala        : Ketidakmampuan untuk
menghasilkan/mengkonsumsi makan/cairan
adekuat; mual, anoreksia, dan kesulitan untuk
mengunyah.
Tanda        : Penurunan berat badan, dan membran
mukosa kering.
Hiegiene
Gejala        : Berbagai kesulitan untuk
melaksanakan aktivitas perawatan pribadi secara
mandiri. Ketergantungan pada orang lain.
  
Neurosensori
Gejala        : Kebas/kesemutan pada tangan
dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.
Tanda        : Pembengkakan sendi simetris.
Nyeri/kenyamanan
Gejala        : Fase akut dari nyeri
(disertai/tidak disertai pembengkakan
jaringan lunak pada sendi). Rasa nyeri kronis
dan kekakuan (terutama pada pagi hari).
Keamanan
Gejala        : Kulit mengilat, tegang; nodus
subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki, kesulitan
dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah
tangga. Demam ringan menetap, kekeringan
pada mata, dan membran mukosa.
Interaksi sosial
Gejala        : Kerusakan interaksi dengan
keluarga/orang lain, perubahan peran,
isolasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan distensi
jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi,
destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
deformitas skeletal, nyeri/ketidaknyamanan, intoleransi
terhadap aktivitas atau penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan citra tubuh / perubahan penampilan peran
berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan
penggunaan energi atau ketidakseimbangan mobilitas.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
muskuloskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri
saat bergerak atau depresi.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosis keperawatan       : Nyeri akut/kronis
berhubungan dengan distensi jaringan akibat
akumulasi cairan/proses inflamasi, destruksi sendi.
Tujuan                                 : Nyeri berkurang,
hilang atau teradaptasi.
Kriteria Hasil                      :
- klien melaporkan penurunan nyeri.
- menunjukkan perilaku yang lebih relaks.
- memperagakan keterampilan reduksi nyeri yang
dipelajari dengan peningkatan keberhasilan.
- Skala nyeri 0-1 atau teradaptasi.
2. Diagnosa Keperawatan      : Gangguan mobilitas
fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,
nyeri/ketidaknyamanan, intoleransi terhadap
aktivitas atau penurunan kekuatan otot.
Tujuan        : Klien mampu melaksanakan
aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria Hasil                      :
 -   Klien dapat ikut serta dalam program latihan.
 -    Tidak terjadi kontraktur sendi.
 -    Bertambahnya kekukatan otot.
 -    Klien menunjukkan tindakan untuk

meningkatkan mobilitas, mempertahankan


koordinasi mobilitas sesuai tingkat optimal.
3. Diagnosa Keperawatan      : Gangguan citra tubuh /
perubahan penampilan peran berhubungan dengan
perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
umum, peningkatan penggunaan energi atau
ketidakseimbangan mobilitas.
Tujuan         : Klien mampu mengimplementasikan pola
koping yang baru dan mengungkapkan serta menunjukkan
terhadap penampilan.
Kriteria Hasil                      :
 -   Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam

kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan pada


gaya hidup, dan kemungkinan keterbatasan.
 -    Menyusun rencana realistis untuk masa depan.
 -    Klien menerima perunbahan citra tubuh.
 -    Klien berpartisipasi dalam berbagai aspek perawatan

dan dalam pengambilan keputusan tentang perawatan.


4. Diagnosa Keperawatan    : Defisit perawatan diri
berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal,
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri saat bergerak
atau depresi.
Tujuan    : Klien dapat melakukan perawatan diri sesuai
kemampuannya.
 Kriteria Hasil                    :

 -  Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat

yang konsisten dengan kemampuan individual.


 -  Mendemonstrasikan perubahan teknik/ gaya hidup

untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.


 -  Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi/

komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan


perawatan diri.
Daftar Pustaka

 Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah


Orthopedi, hal. 165
 Maini dan Feldmann, 1998: Blab et al, 1999
 Codenurman.blogspot.com)/2013/01/norma

n
 Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008

Anda mungkin juga menyukai