Harmawati
2014 2019 007
Pendahuluan
Latar Belakang
• Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu
penyakit yang tersebar luas serta melibatkan
semua kelompok ras dan etnik di dunia
• Penyakit ini merupakan suatu penyakit
autoimun yang ditandai dengan terdapatnya
sinovitis erosif simetrik yang walaupun
terutama mengenai jaringan persendian
Batasan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan
• definisi, • mengenal dan • bahan referensi
epidemiologi, memahami Artiris untuk mahasiswa
etiologi, Reumatoid yang ingin lebih
patafisologi, memahami
gejala klinis, tentang Artritis
diagnosis, Reumatoid
diagnosis
banding,
tatalaksana dan
prognosis
DEFINISI
Artritis reumatoid (AR)
adalah penyakit autoimun
sendi merupakan target
yang ditandai oleh inflamasi
utama
sistemik kronik dan
progresif
terbatas
Lambat laun membengkak, panas merah,
lemah
Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut,
anemia
Komplikasi
1. Pemberian terapi
Pengobatan pada rheumatoid arthritis
meliputi pemberian aspirin untuk mengurangi
nyeri dan proses inflamasi, NSAIDs.
2. Pengaturan aktivitas dan istirahat
3. Kompres panas dan dingin
4. Diet
5. Banyak minum air untuk membantu
mengencerkan asam urat
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena pergerakan,
nyeri tekan, yang memburuk dengan stress
pada sendi; kekakuan sendi pada pagi hari,
biasanya terjadi secara bilateral dan simetris.
Tanda : Malaise, keterbatasan rentang
gerak; atrofi otot, kulit; kontraktur/kelainan
pada sendi dan otot
Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari
tangan/kaki, misal pucat intermitten,
sianotik, kemudian kemerahan pada jari
sebelum warna kembali normal.
Integritas Ego
Gejala : Faktor-faktor stress akut/kronis,
misal finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,
faktor-faktor hubungan sosial. Keputusasaan
dan ketidak berdayaan
Makanan/Cairan
Gejala : Ketidakmampuan untuk
menghasilkan/mengkonsumsi makan/cairan
adekuat; mual, anoreksia, dan kesulitan untuk
mengunyah.
Tanda : Penurunan berat badan, dan membran
mukosa kering.
Hiegiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk
melaksanakan aktivitas perawatan pribadi secara
mandiri. Ketergantungan pada orang lain.
Neurosensori
Gejala : Kebas/kesemutan pada tangan
dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.
Tanda : Pembengkakan sendi simetris.
Nyeri/kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri
(disertai/tidak disertai pembengkakan
jaringan lunak pada sendi). Rasa nyeri kronis
dan kekakuan (terutama pada pagi hari).
Keamanan
Gejala : Kulit mengilat, tegang; nodus
subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki, kesulitan
dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah
tangga. Demam ringan menetap, kekeringan
pada mata, dan membran mukosa.
Interaksi sosial
Gejala : Kerusakan interaksi dengan
keluarga/orang lain, perubahan peran,
isolasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan distensi
jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi,
destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
deformitas skeletal, nyeri/ketidaknyamanan, intoleransi
terhadap aktivitas atau penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan citra tubuh / perubahan penampilan peran
berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan
penggunaan energi atau ketidakseimbangan mobilitas.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
muskuloskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri
saat bergerak atau depresi.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosis keperawatan : Nyeri akut/kronis
berhubungan dengan distensi jaringan akibat
akumulasi cairan/proses inflamasi, destruksi sendi.
Tujuan : Nyeri berkurang,
hilang atau teradaptasi.
Kriteria Hasil :
- klien melaporkan penurunan nyeri.
- menunjukkan perilaku yang lebih relaks.
- memperagakan keterampilan reduksi nyeri yang
dipelajari dengan peningkatan keberhasilan.
- Skala nyeri 0-1 atau teradaptasi.
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan mobilitas
fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,
nyeri/ketidaknyamanan, intoleransi terhadap
aktivitas atau penurunan kekuatan otot.
Tujuan : Klien mampu melaksanakan
aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria Hasil :
- Klien dapat ikut serta dalam program latihan.
- Tidak terjadi kontraktur sendi.
- Bertambahnya kekukatan otot.
- Klien menunjukkan tindakan untuk
n
Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008