DISUSUN OLEH :
TRIO MAYSAL ARBA
20149011101
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Sungai binjai
Tanggal Masuk : 15 November 2020
Tanggal Pengkajian : 16 November 2020
Diagnosa Medis : CKD Std V + edema paru
Sumber Informasi : Wawancara pasien dan keluarga pasien, catatan medis pasien dan
pemeriksaan fisik.
B. ALASAN DIRAWAT
a. Keluhan Utama
1. Saat MRS
Keluarga pasien mengatakan pasien sesak napas.
2. Saat Pengkajian
Pasien mengatakan masih sesak dan mual.
b. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pada tanggal 19 November 2020 pada sore hari pasien melakukan pekerjaan rumah
seperti mengepel dan menyapu. Dan besok paginya, sekitar pukul 06.00 pasien
mengalami sesak yang tidak bisa dikendalikan, lalu pasien dibawa ke puskesmas
Selat, kemudian pasin dirujuk ke UGD RSUD Martapura. Pada saat di UGD kondisi
pasien lemah dengan tanda-tanda vital pasien TD : 210/100 mmHg, N : 100x/m, R :
30 x/m, S : 36,5 0C.. Terapi yang diberikan :
- Captopril 2x50 mg (oral)
- Amlodipin 1x5 mg
- Bisoprolol 1x5 mg
- Lansoprazol 2x1
- As. Folat 2xII
- O2 5L/m
E. DATA BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Keluarga pasien memahami kesehatan pasien oleh karena itu saat sakit pasien
langsung dibawa ke rumah sakit.
b. Pola Nutrisi
Sebelum MRS
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien makan dan minum dengan
normal.
Saat MRS
Pasien mengatakan nafsu makan dan minum menuru, pasien hanya makan 3-5 sendok
makan dari satu porsi makanan dan seperempat air dari satu gelas sedang dalam satu
kali makan dan minum.
c. Pola Eliminasi
Sebelum MRS
BAB : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien dapat BAB sendiri
dan normal dengan warna feses kuning kecoklatan, konsistensi lembek dan
frekuensi sekali setiap hari, tidak tampak adanya lender dan darah.
BAK : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien kencing dengan
normal, warna urine kuning, bau khas urine dan frekuensi teratur.
Saat MRS
BAB : Pasien mengatakan memiliki keinginan untuk BAB dengan feses berwarna
coklat, konsistensi lembek dan frekuensi tidak menentu.
BAK : Pasien mengatakan memiliki keinginan untuk BAB dengan warna urine
kuning, bau khas urine dan frekuensi tidak menentu.
d. Pola Aktivitas
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulansi ROM √
F. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran : CM
GCS : E=4 V=5 M=6
Warna kulit : Normal
Turgor kulit : Elastis
b. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 210/100 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 100 x/m
RR : 30 x/m
c. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, rambut pendek berwarna hitam, tidak
tampak adanya luka atau bengkak pada kepala
Palpasi : Tidak terdapat benjolan serta tidak ada nyeri tekan pada kepala.
d. Mata
Inspeksi : Sklera normal berwarna putih, konjungtiva merah muda, reflex
pupil isokor, tidak ada perdarahan dan tidak buta.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
e. Hidung
Inspeksi : Tidak ada secret, tidak ada lesi dan perdarahan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
f. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada serumen, mampu mendengar dengan
baik.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
g. Mulut
Inspeksi : Bentuk simetris, membrane mukosa normal, gigi lengkap, tidak
ada peradangan pada tonsil
h. Leher
Inspeksi : bentuk leher normal, bisa menoleh ke kanan dan ke kiri
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
i. Dada dan punggung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, ada otot bantu napas
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus teraba
Perkusi : Terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Terdapat suara tambahan yaitu ronchi
j. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut normal dan simetris, tidak ada penonjolan dan luka
Auskultasi : Suara peristaltic usus normal 8 (5-30)
Perkusi : Terdengar suara timpani
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
k. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tangan kiri terpasang infus NaCl asnet, tidak ada edema, turgor
kulit elastis, tidak ada benjolan, CRT <2 detik
Ekstremitas bawah : Tidak ada edema pada kaki
l. Genetalia
Inspeksi : tidak terdapat lesi/luka, eritema, keputihan
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan Foto Thoraks AP tanggal 4 September 2018
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
3. Rumusan diagnose
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan, penyempitan
saluran napas,serta factor lingkungan yang kurang sehat ditandai dengan dyspnea,
pernapasan cuping hidung, dan pola napas abnormal (dewasa 16-20x/menit)
I. PERENCANAAN KEPERAWATAN
DO : Pasien telah di
pasang oksigen
sebanyak 5 lpm
dengan nasal kanul
14.00
DS : Pasien mengeluh
sesak
Mengukur tanda tanda
vital DO : ku : lemah
TD : 170/120 mmHg
S : 36 oC
N : 105 x/menit
RR : 28 x/menit
15.30
DS : Pasien mengatakan
nyaman dengan
posisi semi fowler
Posisikan pasien untuk DO : Pasien tampak
memaksimalkan ventilasi nyaman
16.00 ( posisi semi fowler)
DS : Pasien mengatakan
lebih mudah untuk
bernapas
DO : Terdengar suara
napas ronchi
18.30
DS : Pasien mengatakan
masih merasa sesak
DO : Pasien tampak
20.30
DS : Pasien mengatakan
masih sesak napas
DO : ku : lemah
S : 36,8 oC
N : 100x/menit
TD : 150/110 mmHg
RR : 26 x/menit
Sabtu,
21 NOV 2020
08.00 DS : Pasien mengatakan
lebih mudah
mengatur napas
tetapi masih merasa
sesak
DO : pasien tampak
melakukan teknik
Operan jaga fibrasi
09.30
DS : Pasien mengatakan
lemas dan masih
Melakukan fisioterapi
sesak
dada menggunakan
teknik vibrasi
DO : ku : lemah
S : 36,5 oC
N : 100 x/menit
TD : 150/90 mmHg
RR : 26 x/menit
10.30
DO : oksigen terpasang 4
Lpm
11.30
Mengukur tanda tanda DS : Pasien mengatakan
vital sesaknya sedikit
berkurang
DO : Pasien tampak lebih
Nyaman
13.30
14.00
DS : Keluarga pasien
mengatakan masih
mendengar suara
Mengelola oksigen sesuai
napas seperti orang
dengan terapi
ngorok tetapi jarang
DO : Terdengar suara
Posisikan pasien untuk
napas ronchi
memaksimalkan ventilasi
15.30
napas (posisi supinasi)
DO : ku : lemah
S : 36 oC
N : 96x/menit
TD : 150/90 mmHg
Operan jaga RR : 26 x/menit
16.30
Mendengar atau DS : Pasien mengatakan
auskultasi suara napas sesaknya mulai
berkurang
DO : Pasien tampak
mencoba napas
dalam
17.30
22 NOVEMBER
2020
05.30 DS : pasien mengatakan
Monitor keluhan atau lemas dan masih
kegiatan yang dapat sedikit sesak
meningkatkan atau DO : ku : lemah
memperburuk sesak S : 36 oC
napas N : 88 x/menit
TD : 150/90 mmHg
RR : 24x/menit
07.30
Operan jaga
Minggu ,
22 Nov 2020
08.00 Monitor kecepatan irama DO : oksigen terpasang 3
napas Lpm
09.30 DO : ku : lemah
S : 36 oC
N : 80 x/menit
TD : 150/90 mmHg
RR : 24x/menit
DO : pasien tampak
melakukan teknik
vibrasi
13.30
19.30
20.30 DS : Pasien mengatakan
sudah mampu
Operan jaga mengontrol
napasnya tanpa
bantuan nasal kanul
Motivasi pasien untuk
bernapas pelan tapi DO : Pasien tampak
dalam sudah mampu
mengontrol
napasnya
23 NoV 2020
05.30 DS : Pasien mengatakan
kondisinya sudah lebih
baik
DO : ku : lemah
S : 36 oC
N : 80 x/menit
TD : 130/80 mmHg
Monitor kecepatan irama RR : 20 x/menit
napas
07.30
Senin ,
23 Nov 2020
08.00 DS : Pasien mengatakan
Sudah tidak sesak
DO : Pasien tampak
Operan jaga lemas
RR : 20 x/menit
13.30
Operan jaga
Monitor kecepatan irama
napas
Mendengar atau
auskultasi suara napas
Melakukan fisioterapi
dada dengan
menggunakan teknik
vibrasi
Operan jaga
K. EVALUASI