A. Pengertian
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani.Pertama, arthron, yang berarti sendi.Kedua,
Reumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi
tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan
sistemik dan kronis dikarakteristikkan oleh inflamasi dari membran sinovial dari sendi
diartroidial.
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris
Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai usia
lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur (Felson dalam Budi
Darmojo, 2002).
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui
mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut (Susan Martin Tucker,
2003).
Artritis Reumatoid (AR) adalah kelainan inflamasi yang terutama mengenai mengenai
membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri persendian,
Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi utama
poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (Arif Mansjour, 2005).
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada
B. Etiologi
Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa
Reumatoid
2. Gangguan Metabolisme
3. Genetik
Penyebab penyakit Reumatoid arthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor
adalah;
1. Jenis Kelamin.
2. Umur.
Artritis reumatoid biasanya timbul antara umur 40 sampai 60 tahun. Namun penyakit ini
juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (artritis reumatoid juvenil)
3. Riwayat Keluarga.
Apabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit artritis Reumatoid maka
4. Merokok.
1. Nyeri persendian
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4. Terbatasnya pergerakan
6. Demam (pireksia)
7. Anemia
9. Kekuatan berkurang
10. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
4. Kelemahan
5. Depresi
Gejala Extraartikular :
katub),Pericarditis, Myocarditis
reumatoid.Gambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan oleh
3. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam: dapat bersifat generalisata tatapi terutama
menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis,
yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari 1 jam.
4. Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. Peradangan
sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan ini dapat dilihat pada
radiogram.
dijumpai pada penderita. Pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang
timbul sekunder dari subluksasi metatarsal. Sendi-sendi besar juga dapat terserang dan
ekstensi.
orang dewasa penderita arthritis Reumatoid. Lokasi yang paling sering dari deformitas
ini adalah bursa olekranon (sendi siku ) atau di sepanjang permukaan ekstensor dari
lengan; walaupun demikian nodula-nodula ini dapat juga timbul pada tempat-tempat
lainnya. Adanya nodula-nodula ini biasanya merupakan suatu petunjuk suatu penyakit
luar sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru (pleuritis), mata, dan pembuluh darah dapat
rusak.
Gejala umum Reumatoid arthritis datang dan pergi, tergantung pada tingkat peradangan
jaringan. Ketika jaringan tubuh meradang, penyakit ini aktif. Ketika jaringan berhenti
meradang, penyakit ini tidak aktif. Remisi dapat terjadi secara spontan atau dengan
pengobatan dan pada minggu-minggu terakhir bisa bulan atau tahun. Selama remisi, gejala
penyakit hilang dan orang-orang pada umumnya merasa sehat ketika penyakit ini aktif lagi
Ketika penyakit ini aktif gejala dapat termasuk kelelahan, kehilangan energi, kurangnya
nafsu makan, demam kelas rendah, nyeri otot dan sendi dan kekakuan.Otot dan kekauan
sendi biasanya paling sering di pagi hari.Disamping itu juga manifestasi klinis Reumatoid
arthritis sangat bervariasi dan biasanya mencerminkan stadium serta beratnya penyakit.Rasa
nyeri, pembengkakan, panas, eritema dan gangguan fungsi merupakan gambaran klinis yang
klasik untuk Reumatoid arthritis (Smeltzer & Bare, 2002). Gejala sistemik dari Reumatoid
arthritis adalah mudah capek, lemah, lesu, takikardi, berat badan menurun, anemia (Long,
1996).
Pola karakteristik dari persendian yang terkena adalah : mulai pada persendian kecil di
tangan, pergelangan, dan kaki. Secara progresif mengenai persendian, lutut, bahu, pinggul,
akut, bilateral dan simetris.Persendian dapat teraba hangat, bengkak, kaku pada pagi hari
berlangsung selama lebih dari 30 menit.Deformitas tangan dan kaki adalah hal yang umum.
Jika ditinjau dari stadium penyakit, terdapat tiga stadium yaitu :
1. Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai hiperemi,
edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan
kekakuan.
2. Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada
3. Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan
Keterbatasan fungsi sendi dapat terjadi sekalipun stadium pada penyakit yang dini
sebelum terjadi perubahan tulang dan ketika terdapat reaksi inflamasi yang akut pada sendi-
sendi tersebut.Persendian yang teraba panas, membengkak, tidak mudah digerakkan dan
dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kontraktur sehingga terjadi deformitas jaringan
lunak.Deformitas dapat disebabkan oleh ketidaksejajajran sendi yang terjadi ketika sebuah
tulang tergeser terhadap lainnya dan menghilangkan rongga sendi (Smeltzer & Bare, 2002).
Adapun tanda dan gejala yang umum ditemukan atau sangat serius terjadi pada lanjut
usia menurut Buffer (2010), yaitu: sendi terasa kaku pada pagi hari, bermula sakit dan
kekakuan pada daerah lutut, bahu, siku, pergelangan tangan dan kaki, juga pada jari-jari,
mulai terlihat bengkak setelah beberapa bulan, bila diraba akan terasa hangat, terjadi
kemerahan dan terasa sakit/nyeri, bila sudah tidak tertahan dapat menyebabkan demam, dapat
terjadi berulang
D. Patofisiologi
Pada Reumatoid arthritis, reaksi autoimun (yang dijelaskan sebelumnya) terutama terjadi
dalam jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-
enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial
dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan
menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot
eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi
menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi
membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub
chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila kerusakan
kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa
atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan
ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi
serangan dan tidak adanya serangan.Sementara ada orang yang sembuh dari serangan
pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi.Namun pada sebagian kecil individu terjadi
progresif yang cepat ditandai dengan kerusakan sendi yang terus menerus dan terjadi
E. Pemeriksaan Diagnostik
Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris yang
mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6
minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada
foto rontgen.
Beberapa faktor yang turut dalam memeberikan kontribusi pada penegakan diagnosis
Reumatoid arthritis, yaitu nodul Reumatoid, inflamasi sendi yang ditemukan pada saat
palpasi dan hasil-hasil pemeriksaan laboratorium.Pemeriksaaan laboratorium menunjukkan
peninggian laju endap darah dan factor Reumatoid yang positif sekitar 70%; pada awal
penyakit faktor ini negatif.Jumlah sel darah merah dan komplemen C4 menurun.Pemeriksaan
C- reaktifprotein (CRP) dan antibody antinukleus (ANA) dapat menunjukan hasil yang
positif. Artrosentesis akan memperlihatkan cairan sinovial yang keruh, berwarna mirip susu
atau kuning gelap dan mengandung banyak sel inflamasi, seperti leukosit dan komplemen
(Smeltzer & Bare, 2002). Pemeriksaan sinar-X dilakukan untuk membantu penegakan
diagnosis dan memantau perjalanan penyakitnya. Foto rongen akan memperlihatkan erosi
tulang yang khas dan penyempitan rongga sendi yang terjadi dalam perjalanan penyakit
tersebut (Smeltzer & Bare, 2002).
F. Penalaksanaan Medis
Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana
1. Istirahat
2. Latihan fisik
3. Panas
4. Pengobatan:
a. Aspirin (anti nyeri) dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat serum yang
terapi obat
c. Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 – 600 mg/hari:
d. Garam emas
e. Kortikosteroid
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi. Pembedahan dan
yang akan dilakukan sehingga terjalin hubungan baik antara pasien dan keluarganya dengan
dokter atau tim pengobatan yang merawatnya. Tanpa hubungan yang baik akan sukar untuk
dapat memelihara ketaatan pasien untuk tetap berobat dalam suatu jangka waktu yang lama
Penanganan medik pemberian salsilat atau NSAID dalam dosis terapeutik. Kalau
diberikan dalam dosis terapeutik yang penuh, obat-obat ini akan memberikan efek anti
inflamasi maupun analgesik. Namun pasien perlu diberitahukan untuk menggunakan obat
menurut resep dokter agar kadar obat yang konsisten dalam darah bisa dipertahankan
sehingga keefektifan obat anti-inflamasi tersebut dapat mencapai tingkat yang optimal
pendekatan farmakologi yang lebih agresif pada stadium penyakit yang lebih
dalam dua tahun pertama awitan penyakit tersebut (Smeltzer & Bare, 2002).
digunakan air hangat bila mandi pada pagi hari.Dengan air hangat pergerakan sendi menjadi
lebih mudah bergerak. Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini,
seperti: tidak melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap stabil,
menjaga asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak
memakan ikan laut. Mengkonsumsi suplemen bisa menjadi pilihan, terutama yang
mengandung Omega 3.Didalam omega 3 terdapat zat yang sangat efektif untuk memelihara
G. Pengkajian Keperawatan
1. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna
kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
b. Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi sinovial
1. Catat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)
2. Catat bila ada krepitasi
3. Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan
c. Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral
1. Catat bia ada atrofi, tonus yang berkurang
2. Ukur kekuatan otot
d. Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya
e. Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari
2. Riwayat Psiko Sosial
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi
pad pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi karean ia merasakan adanya
kelemahan-kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi
berubah. Perawat dapat melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya
aspek body image dan harga diri klien.
Data dasar pengkajian pasien tergantung pada keparahan dan keterlibatan organ-
organ lainnya (misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal), tahapan misalnya eksaserbasi
akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
3. Pengkajian 11 Pola Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan- Pemeliharaan Kesehatan
1. Apakah pernah mengalami sakit pada sendi-sendi?
2. Riwayat penyakit yang pernah diderita sebelumnya?
3. Riwayat keluarga dengan RA
4. Riwayat keluarga dengan penyakit autoimun
5. Riwayat infeksi virus, bakteri, parasit dll
b. Pola Nutrisi Metabolik
1. Jenis, frekuensi, jumlah makanan yang dikonsumsi (makanan yang banyak
mengandung pospor (zat kapur), vitamin dan protein)
2. Riwayat gangguan metabolic
c. Pola Eliminasi
Adakah gangguan pada saat BAB dan BAK?
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1. Kebiasaan aktivitas sehari-hari sebelum dan sesudah sakit
2. Jenis aktivitas yang dilakukan
3. Rasa sakit/nyeri pada saat melakukan aktivitas
4. Tidak mampu melakukan aktifitas berat
e. Pola Istirahat dan Tidur
1. Apakah ada gangguan tidur?
2. Kebiasaan tidur sehari
3. Terjadi kekakuan selama 1/2-1 jam setelah bangun tidur
4. Adakah rasa nyeri pada saat istirahat dan tidur?
f. Pola Persepsi Kognitif
Adakah nyeri sendi saat digerakan atau istirahat?
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
1. Adakah perubahan pada bentuk tubuh (deformitas/kaku sendi)?
2. Apakah pasien merasa malu dan minder dengan penyakitnya?
h. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
1. Bagaimana hubungan dengan keluarga?
2. Apakah ada perubahan peran pada klien?
i. Pola Reproduksi Seksualitas
Adakah gangguan seksualitas?
j. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
Adakah perasaan takut, cemas akan penyakit yang diderita?
k. Pola Sistem Kepercayaan
1. Agama yang dianut?
2. Adakah gangguan beribadah?
3. Apakah klien menyerahkan sepenuhnya penyakitnya kepada Tuhan?
H. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh akumulasi cairan/
proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri, penurunan,
kekuatan otot.
I. Intervensi
DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan Setelah dilakukan - Kaji keluhan nyeri, catat - Membantu dalam
dengan agen tindakan lokasi dan intensitas menentukan kebutuhan
pencedera, distensi keperawatan (skala 0-10). Catat faktor- manajemen nyeri dan
jaringan oleh selama 3x24 jam faktor yang mempercepat keefektifan program
akumulasi cairan/ diharapkan tidak dan tanda-tanda rasa sakit - Matras yang lembut/
proses inflamasi, ada Keluhan empuk, bantal yang besar
destruksi sendi. nyeri, dengan non verbal akan mencegah
kriteria : - Berikan matras/ kasur pemeliharaan kesejajaran
keras, bantal kecil, tubuh yang tepat,
- Menunjukkan
tinggikan linen tempat menempatkan stress pada
nyeri hilang/
tidur sesuai kebutuhan sendi yang sakit.
terkontrol
- Tempatkan/ pantau Peninggian linen tempat
- Terlihat rileks,
penggunaan bantal, tidur menurunkan tekanan
dapat
karung pasir, gulungan pada sendi yang
tidur/beristiraha
trokhanter, bebat, brace. terinflamasi/nyeri
t dan
- Dorong untuk sering - Mengistirahatkan sendi-
berpartisipasi
mengubah posisi, bantu sendi yang sakit dan
dalam aktivitas
untuk bergerak di tempat mempertahankan posisi
sesuai
tidur, sokong sendi yang netral. Penggunaan brace
kemampuan
sakit di atas dan bawah, dapat menurunkan nyeri
- Mengikuti
hindari gerakan yang dan dapat mengurangi
program
menyentak. kerusakan pada sendi
farmakologis
- Anjurkan pasien untuk - Mencegah terjadinya
yang
mandi air hangat atau kelelahan umum dan
diresepkan
mandi pancuran pada kekakuan sendi.
- Menggabungka
waktu bangun dan/atau Menstabilkan sendi,
n keterampilan
pada waktu tidur. mengurangi gerakan/ rasa
relaksasi dan
Sediakan waslap hangat sakit pada sendi
aktivitas
untuk mengompres sendi- - Panas meningkatkan
hiburan ke
sendi yang sakit beberapa relaksasi otot, dan
dalam program
kali sehari. Pantau suhu mobilitas, menurunkan
kontrol nyeri.
air kompres, air mandi, rasa sakit dan melepaskan
dan sebagainya. kekakuan di pagi hari.
- Berikan masase yang Sensitivitas pada panas
lembut dapat dihilangkan dan
- Ajarkan teknik non luka dermal dapat
farmakologi (relaksasi, disembuhkan
distraksi, relaksasi - Meningkatkan relaksasi/
progresif)
- Beri obat sebelum mengurangi nyeri
aktivitas/ latihan yang - Meningkatkan realaksasi,
direncanakan sesuai mengurangi tegangan
petunjuk. Kolaborasi: otot/ spasme,
Berikan obat-obatan memudahkan untuk ikut
sesuai petunjuk serta dalam terapi
(mis:asetil salisilat) - Sebagai anti inflamasi
- Berikan kompres dingin dan efek analgesik ringan
jika dibutuhkan dalam mengurangi
kekakuan dan
meningkatkan mobilitas.
- Rasa dingin dapat
menghilangkan nyeri dan
bengkak selama periode
akut
J. Evaluasi
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : Ny. R
e. Agama :Islam
f. Suku : Lampung
udara Ada Jendela, Keadaan kamar mandi & WCMenggunakan WC Duduk, Bersih,
Pembuangan air kotor Ada Limbah, Sumber air minum Dari PAM, pembuangan
Klien mengonsumsi obat dari puskesmas dan terkadang beli sendiri di warung
dekat rumah
2. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dll) : Tidak ada alergi
5. Pola Fungsional
b. Nutrisi metabolik
Klien makan 3x sehari, nafsu makan baik dan selalu menghabiskan porsi
makanannya. Jenis makanan padat, tidak ada makanan yang tidak disukai,
tidak ada alergi makanan, tidak ada pantangan makanan, tidak ada keluhan
c. Eliminasi
- Konsistensi lunak.
dengan tidur terkadang jika rasa sakit remati kambuh terasa skit menyebabkan
sulit tidut.
i. Sexualitas
Kien sudah menjadi seorang janda. Sexualitas kien tidak ada masalah
k. Nilai-Pola Keyakinan
ajarannya. Klien juga rajin mengikuti kegiatan keagamaan, Klien selalu sholat
lima waktu
6. Pemeriksaan Fisik
RR : 25 x/m
HR : 98 x/m
S : 36,7 ° C
BB / TB : 55 Kg / 155 cm
Kepala
Telinga : - Simetris
- Mucosa lembab
- Lidah bersih
Dada : - Simetris
Abdomen : - Supel
Kulit : Kering
(SPMSQ)
Keterangan:
Keterangan:
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
Benar Salah
No. Item Penilaian
(1) (0)
1. Orientasi
1. Tahun berapa sekarang? 1
2. Musim apa sekarang? 1
3. Tanggal berapa sekarang? 0
4. Hari apa sekarang? 1
5. Bulan apa sekarang? 1
6. Di negara mana anda tinggal? 1
7. Di provinsi mana anda tinggal? 1
8. Di kabupaten mana anda tinggal? 1
9. Di kecamatan mana anda tinggal? 1
10. Di desa mana anda tinggal? 1
2. Registrasi
Minta Klien menyebutkan 3 objek
1. Meja 1
2. Kursi 1
3. Lemari 1
3. Perhatian Dan Kalkulasi
Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, missal
“BAPAK”
K 0
A 1
P 1
A 0
B 1
4. Mengingat
Mminta klien untuk mengulang 3 obyek diatas
1. Meja 1
2. Kursi 1
3. Lemari 1
5. Bahasa
a. Penamaan
Tunjukn 2 benda minta klien menyebutkan:
1. Jam tangan 1
2. Pensil 1
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi 3 kalimat berikut:
“Taka da jika, dan atau tetapi” 1
c. Perintah 3 langkah
1. Ambil kertas 1
2. Lipat dua 1
3. Taruh di lantai 1
d. Turuti hal berikut
1. Tutup mata 1
2. Tulis satu kalimat 1
3. Salin gambar 1
Jumlah 27 3
Analisis Hasil: Tidak ada kerusakan kognitif
Keterangan
APGAR KELUARGA
Kadang – Tidak
Selalu
No. Item Penilaian kadang Pernah
(2)
(1) (0)
1. A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga
1
( teman-teman ) saya untuk membantu pada
waktu sesuatu menyusahkan saya
2. P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-teman )
2
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya
3. G : Growth
Saya puas bahwa keluarga (teman – teman) saya
2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktifitas atau arah baru.
4. A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga ( teman – teman)
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap 1
emosi – emosi saya, seperti marah, sedih dan
mencintai
5. R : Resolve
Saya puas dengan cara teman – teman saya dan
1
saya menyedikn waktu bersama – sama
mengekspresikan afek dan berespon
Jumlah 4 3 0
Analisis Hasil : Disfungsi Keluarga Sedang
Penilaian:
( SKALA DEPRESI )
No. Pertanyaan
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? Tidak
2. Apakan anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan
Ya
minat/kesenangan anda?
3. Apakan anda merasa kehidupan anda kosong? Ya
4. Apakan anda sering merasa bosan? Ya
5. Apakan anda mempunyai semangat yang baik setipa saat? Tidak
6. Apakan anda merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi
Ya
pada anda
7. Apakan anda merasa bahagian untuk sebagian besar hidup
Tidak
anda?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? Ya
9. Apakah anda lebih sering dirumah daripada pergi keluar dan
Ya
mengerjakan sesuatu hal yang baru?
10. Apakan anda merasa mempunyai banyak masalah dengan
Ya
daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
11. Apakan anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang
Tidak
menyenangkan?
12. Apakan anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda
Ya
saat ini?
13. Apakah anda merasa penuh semangat? Tidak
14. Apakan anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya
15. Apakah anda piker bahwa orang lain lebih baik keadaannya
Ya
daripada anda?
Analisis Hasil : Depresi
No. Langkah
1. Minta pasien berdiri di sisi tembok dengan tangan direntangkan kedepan
2. Beri tanda letak tangan I
3. Minta pasien condong kedepan tanpa melangkah selama 1 -2 menit dengan tangan
direntangkan kedepan
4. Beri tanda leta tangan ke- II
5. Ukur jarak antara tanda tangan I dank ke-II
Interpretasi :
No. Langkah
1. Posisi pasien duduk dikursi
2. Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter), kembali ke kursi, ukur
waktu dalam detik
Interpretasi: Low to moderate risk for falling
Score:
Skor
Kondisi fisik umum:
- Baik 4
- Lumayan 3
- Buruk 2
- Sangat Buruk 1
Kesadaran:
- Komposmentis 4
- Apatis 3
- Konfus / soporus 2
- Stupor / koma 1
Aktifitas:
- Ambulan 4
- Ambulan dengan bantuan 3
- Hanya bisa duduk 2
- Tiduran 1
Mobilitas:
- Bergerak bebas 4
- Sedikit terbatas 3
- Sangat terbatas 2
- Tak bias bergerak 1
Inkontines:
- Tidak 4
- Kadang – kadang 3
- Sering inkontinesia urin 2
- Inkontinesia alvi dan urin 1
Skor Total 19
Hasil Analisis: Kecil sekali / tak terjadi
Kategori Skor:
Do :
1. Klien tampak
mengerutkan dahi
2. Klien tampak sakit
ketika hendak
berdiri
3. TTV :
- TD : 150/100
mmHg
- RR : 25 x/m
- HR : 98 x/m
- S : 36,7 ° C
4. P : Nyeri saat
beraktivitas
Q: seperti ditusuk-
tusuk
R: Ekstremitas
S: 3-4
5. T: Setiap
berativitas banyak
2. Ds : Defisit pengetahuan Kurang Informasi
1. Klien mengatakan
tidak tahu tentang
pencegahan
penyakitnya
2. Klien mengatakan
kadang berobat ke
puskesmas namun
tidak rutin
Do :
1. Klien tidak dapat
menjawab
pertanyaan tetang
penyakitnya
dengan benar
C. PRIORITAS MASALAH
No Diagnosa Keperawatan
Urut
Hari/ Tanggal ditemukan Diagnosa keperawatan (Kode SDKI)
Ds :
1. Klien mengatakan sering pusing.
2. Klien mengatakan nyeri kepala
3. Klien mengatakan sulit tidur karena
sakit kepala
Do :
1. Klien tampak mengerutkan dahi
2. TTV :
3. TD : 150/100 mmHg
4. RR : 25 x/m
5. HR : 98 x/m
6. S : 36,7 ° C
7. P : Nyeri saat beraktivitas
Q: seperti berputar dan ditusuk-tusuk
R:kepala
S: 3-4
T: Setiap berativitas banyak
2 Kamis, 03 Desember 2020 Defisit pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpapar informasi (SDKI edisi 1
D.0111)
Ds :
1. Klien mengatakan tidak tahu tentang
pencegahan penyakitnya
2. Klien mengatakan kadang berobat ke
puskesmas namun tidak rutin
Do :
1. Klien tidak dapat menjawab pertanyaan
tetang penyakitnya dengan benar
D. INTERVENSI
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Intervensi Keperawatan
Hari/ Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan
Tanggal Keperawatan (Kode (Kode SLKI) (Kode SIKI)
SDKI)
1. Kamis, Gangguan rasa Setelah diberikan tindakan Terapi Relaksasi
03 nyaman nyeri keperawatan dalam waktu 1.09326
Desemb berhubungan 3x24 jam diharapkan nyeri Observasi :
er 2020 dengan gejala berkurang 1. Identifikasi
penyakit (SDKI 1. Status kenyamanan lokasi,
edisi ID.0074) (1.08064) karakteristik,
a. Keluhan tidak durasi, frekuensi,
nyaman (5) kualitas,
b. Gelisah (5) intensitas nyeri
c. Kebisingan (5) 2. Identifikasi skala
d. Keluhan sulit tidur nyeri
(5) 3. Identifikasi
e. Merintih (5) pengaruh nyeri
f. Postur tubuh (5) pada kualitas
g. Pola hidup (5) hidup dan faktor
h. Pola tidur (5) yang
memperberat
serta yang
memperingan
nyeri
Teraupetik :
1. Ciptakan
lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan
Edukasi:
Jelaskan prosedur hidup
sehat dan bersih serta
manajemen nyeri
2. Kamis, Defisit pengetahuan Setelah diberikan tindakan Edukasi kesehatan
03 berhubungan keperawatan dalam waktu 1 x (I.12383)
Desemb dengan kurang 2 jam diharapkan defisite Observasi
er 2020 terpapar informasi pengetahuan membaik. - Identifikasi
(SDKI edisi 1 Kriteria hasil: kesiapan dan
D.0111) 1. Tingkat Pengetahuan kemampuan
(L.12111) mnerima
a. Perilaku sesuai infornasi
anjuran meningkat - Identifikasi
(5) faktor –
b. Verbalisasi minat faktor yang
dalam belajar dapat
cukup meningkat meningkatka
(4) n dan
c. Kemampuan menurunkan
mejelaskan motifasi
pengetahuan perilaku
tentang suatu hidup bersih
topik cukup dan sehat
meningkat (4) Terapeutik
d. Kemampuan - Sediakan
menggambarkan materi dan
pengalaman media
sebelumnya yang pendidikan
sesuai dengan kesehatan
topic meningkat - Jadwalkan
(5) pendidikan
e. Perilaku sesuai kesehatan
dengan sesuai
pengetahuan
meningkat (5) kesepakatan
- Berikan
kesempatan
untuk
bertanya
Edukasi
- Jelaskan
faktor resiko
yang dapat
mempengaru
hi kesehatan
- Ajarkan
perilaku
hidup bersih
dan sehat
- Ajarkan
strategi yang
dapat
digunakanunt
uk
mengingkatk
an perilaku
hidup bersih
dan sehat
E. IMPLEMENTASI
No Dx Implementasi Keperawatan
Hari/ Jam Implementasi Keperawatan Hasil Paraf
tanggal
Dx 1 Kamis, 10 16.00 1. Mengidentifikasi 1. Klien
Desember lokasi, karakteristik, mengatakan
2020 durasi, frekuensi, nyeri sendi di
kualitas, intensitas area
nyeri ekstremitas
2. Mengidentifikasi berkurang
skala nyeri 2. Klien nyeri
3. Mengidentifikasi seperti
pengaruh nyeri pada bertusuk-tusuk
kualitas hidup dan 3. Klien
faktor yang mengatakan
memperberat seta sulit tidur
yang memperingan berkurang
nyeri 4. Klien
mengatakan
apabila
beristirahat
cukup nyeri
berkurang
F. EVALUASI
Evaluasi Keperawatan
Hari / Tanggal
Diagnosa Keperawatan Evaluasi SOAP
Kamis, 10 Desember 2020 Dx 1. S : - Klien mengatakan nyeri
Gangguan rasa nyaman nyeri sendi di area ekstremitas
berhubungan dengan gejala berkurang
penyakit (SDKI edisi I - Klien mengatakan nyeri
D.0074) seperti ditusuk-tusuk
- Klien mengatakan sulit
tidur berkurang
O : - Klien tampak
mengerutkan dahi
ketika akan berdiri
- TTV:
TD : 150/100 mmHg
N : 98 x/m
RR : 25x/
- P : nyeri saaat
beraktifitas
Q : seperti ditusuk-tusuk
R: Ekstremitas
S: 3-4
T: Setiap berativitas
banyak
A : Masalah rasa nyaman
nyeri teratasi sebagian
P : Intervensi lanjutkan, klien
di anjurkan untuk selalu
menerapkan pola hidup
bersih dan sehat
Kamis, 10 Desember 2020 Dx. 2 S : - Klien mengatakan sudah
Defisit pengetahuan siap menerima
berhubungan dengan kurang informasi tentang
terpapar informasi (SDKI penyakitnya
edisi 1 D.0111) - Klien merasa senang
dan antusias
mendengarkan penkes
O : - Klien tampak
memperhatikan dengan
seksama informasi yang
diberikan
- Klien dan keluarga
menanyakan tentang
penyakit asma
- Klien dapan
menjelaskan kembali
pengertian asma, tanda
dan gejala, penyebab
asma serta perilaku
hidup bersih dan sehat
A : Masalah defisite
pengetahuan teratasi
P : Intervensi dihentikan,
klien sudah mengerti
dan mampu mejawab
semua pertanyaan.