A. Pengertian
B. Penyebab
1. Faktor Fisiologis
Kondisi ini dapat terjadi pada kasus infeksi dan demam yang terus-
menerus yang mengakibatkan peningkatan laju metabolik. Akibatnya,
tubuh mulai memecah persediaan protein dan menyebabkan penurunan
massa otot.
e. Kondisi Lainnya
2. Faktor perkembangan
a. Bayi prematur
3. Faktor Perilaku
a. Nutrisi
4. Faktor Lingkungan
a. Suhu
Pada dataran yang tinggi akan terjadi penurunan pada tekanan udara
sehingga tekanan oksigen juga ikut turun. Akibatnya, orang yang
tinggal di dataran tinggi cenderung mengalami peningkatan frekuensi
pernapasan dan denyut jantung. Sebaliknya, pada dataran yang rendah
akan terjadi peningkatan tekanan oksigen.
c. Polusi
Proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dan atmosfer
ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
a. Adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin
tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah. Demikian pula
sebaliknya.
b. Adanya kemampuan thorak dan paru pada alveoli dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis
c. Adanya jalan napas yang dimulai dari hidung hingga alveoli yang
terdiri atas berbagai otot polos yang kerjanya sangat dipengaruhi oleh
sistem saraf otonom. Terjadinya rangsangan simpatis dapat
menyebabkan relaksasi sehingga dapat terjadi vasodilatasi, kemudian
kerja saraf parasimpatis dapat menyebabkan kontriksi sehingga dapat
menyebabkan vasokontriksi atau proses penyempitan
d. Adanya reflek batuk dan muntah
2. Difusi gas
3. Transportasi gas
D. Anatomi
a. Hidung
a. Trakea
E. Fisiologi Pernapasan
1. Pernapasan Eksternal
a. Takipnea
d. Hiperventilasi
G. Patofisiologi/pathway
Pathway
Pernapasan
Oksigenasi
Ventilasi Transportasi
ketidakefektifan
Ketidakefektifan
pola napas
H. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan
b. Riwayat penyakit
1) Nyeri
2) Paparan lingungan
3) Batuk
4) Bunyi nafas
8) Penggunaan obat
d. Kebiasaan merokok
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Diagnosa Keperawatan
No. Tujuan Keperawatan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
(NANDA)
DX ( NOC ) (NIC )
- Mampu mnegeluarkan sputum dari - Catat tipe dan jumlah sekret pencegahan
jalan napas aspirasi
- Tinggikan posisi kepala tempat tidur 30-45
derajat setelah makan untuk mencegah
aspirasi dan mengurangi dispnea
2 Ketidakefektifan bersiihan Setelah dilakukan Asuhan keperawatan Airway management
jalan nafas yang berhubungan selama …. x 24 jam
- Pantau addanya pucat dan sianosis
dengan gangguan batuk Respiratory : ventilation
- Pantau efek obat pada status respirasi
- Pasien akan menunjukan pernapasan
- Pantau bunyi respirasi, pola respirasi, dan
optimal pada saat terpasang ventilator
vital sign
makanis’mempunyai kecepatan dan
Informasikan kepada klien dan keluarga
irama respirasi dalam batas normal
tentang teknik relaksasi
- Mempunyai dalamfunsi paru dalam
- Ajarkan cara batuk efektif
batas normal
- Catat tipe dan jumlah sekret pencegahan
aspirasi
K. Evaluasi