NI KETUT KARYAWATI
NIM 20089142200
A. Pengertian
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling
mendasar. Keberadaan oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur
vital dalam proses metabolisme dan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seluruh sel-sel tubuh ( Andarmoyo,o, 2012).
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh.
Oksigen akan digunakan dalam metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin
Trifosfat) yang merupakan sumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara
optimal. Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan dalam
mempertahankan oksigenasi. Tujuan dari terapi oksigen adalah untuk
memberikan transpor oksigen yang adekuat dalam darah sambil menurunkan
upaya bernafas dan mengurangi stress pada miokardium ( Potter & Perry,
2009).
B. Fisiologis Sistem Pernapasan
Respirasi adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan oksigen (o2)
dan o2 yang berada di luar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ pernapasan.
Pada keadaan tertentu tubuh kelebihan karbon diksida (CO2), maka tubuh
berusaha untuk mengeluarkan kelebihan tersebut dengan menghembuskan
napas (ekspirasi) sehingga terjadi suatu keseimbangan antara O2 dan CO2 di
dalam tubuh. Sistem respirasi berperan untuk menukar udara ke permukaan
dalam paru. Udara masuk dan menetap dalam sistem pernapasan dan masuk
dalam pernapasan otot. Trakea dapat melakukan penyaringan, penghangatan,
dan melembapakan udara yang masuk, melindungi permukaan organ yang
lembut. Hantaran tekanan menghasilkan udara ke paru melalui saluran
pernapasan atas. Tekanan ini berguna untuk menyaring,mengatur udara, dan
mengubah permukaan saluran napas bawah. (Syaifuddin,2012)
Proses pernapasan berlangsung melalui beberapa tahapan, yaitu :
1. Ventilasi paru, yang berarti pertukaran udara antara atmosfer dan
alveolus paru
2. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah
3. Pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh
ke dan dari sel jaringan tubuh (Guyton, 2009).
Udara bergerak masuk dan keluar paru karena adanya selisih tekanan yang
terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik otot-otot.
Diantaranya itu perubahan tekanan intrapulmonar, tekanan intrapleural, dan
perubahan volume paru (Guyton, 2009).
Keluar masuknya udara pernapasan terjadi melalui 2 proses mekanik, yaitu :
1. Inspirasi : proses aktif dengan kontraksi otot-otot inspirasi untuk
menaikkan volume intratoraks, paru-paru ditarik dengan posisi yang
lebih mengembang, tekanan dalam saluran pernapasan menjadi negatif
dan udara mengalir ke dalam paru-paru.
2. Ekspirasi : proses pasif dimana elastisitas paru (elastic recoil) menarik
dada kembali ke posisi ekspirasi, tekanan recoil paru-paru dan dinding
dada seimbang, tekanan dalam saluran pernapasan menjadi sedikit positif
sehingga udara mengalir keluar dari paru-paru, dalam hal ini otot-otot
pernapasan berperan ( Sherwood,2012)
C. Etiologi
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan
oksigenasi menurut NANDA (2013),yaitu hiperventilasi, hipoventilasi,
deformitas tulang dan dinding dada, nyeri,cemas, penurunan
energy,/kelelahan, kerusakan neuromuscular, kerusakan muskoloskeletal,
kerusakan kognitif / persepsi, obesitas, posisi tubuh, imaturitas neurologis
kelelahan otot pernafasan dan adanya perubahan membrane kapiler-alveoli.
Keadekuatan sirkulasi, ventelasi, perfusi, dan transport gas – gas
pernapasan kejaringan dipengaruhi oleh empat tipe factor :
1. Faktor fisiologis
Tabel 1. Proses Fisiologis yang Mempengaruhi Oksigenasi (Potter &
Perry, 2009)
PROSES PENGARUH PADA OKSIGENASI
9. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui
adanya gangguan oksigenasi yaitu:
a. Pemeriksaan fungsi paru
Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran
gas secara efisien.
b. Pemeriksaan gas darah arteri
Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane
kapiler alveolar dan keadekuatan oksigenasi.
c. Oksimetri
Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
d. Pemeriksaan sinar X dada
Untuk pemeriksaan adanya cairan, massa, fraktur, dan proses-
proses abnormal.
e. Bronkoskopi
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel
sputum/benda asing yang menghambat jalan nafas.
f. Endoskopi
Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.
g. Fluoroskopi
Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jantung
dan kontraksi paru.
h. CT-SCAN
Untuk mengintifikasi adanya massa abnormal.
G. Diagnosa Keperawatan pada Gangguan Kebutuhan Oksigenasi
1. Ketidakefektifan kebersihan jalan nafas
2. Ketidakefektifan pola nafas
3. Gangguan pertukaran gas
H. Perencanaan
Brunner &Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta Mubarak, Wahit Iqbal &
Nanda International (2009). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-2011. Penerbit
buku kedokteran EGC : Jakarta
Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4,United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United StatesOf America:
Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. R DENGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG
PERINATOLOGI RSUD NEGARA
TANGGAL 6-8 MEI 2021
NI KETUT KARYAWATI
NIM 20089142200
1. DATA UMUM
IDENTITAS BAYI
Nama/ panggilan : Bayi Ny. R
Umur/ Tgl Lahir : 6 hari / 1 Mei 2021
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke :2
Jumlah Saudara :1
Diagnosa Medis : BBLR
Jaminan : BPJS
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama : sesak
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pengkajian dilakukan tanggal 6 Mei 2021 pukul 07.30 WITA diruangan
perinatologi RSUD Negara. Ibunya mengatakan bayi mengalami sesak
nafas berat, daya hisapnya kurang dan terpasang selang makan, bayi lahir
spontan tetapi tidak menangis. Perawat ruangan mengatakan bayi terpasang
CPAP karena saturasi oksigennya turun 78% dan paginya sudah dibuka karena
saturasi oksigennyasudah 100%.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Ibu mengatakan bayinya lahir dengan usia kehamilan 8 bulan (32 minggu),
selama hamil ibu kurang nafsu makan dan mengalami mual muntah.
Bayi Ny R lahir dirumah bidan dengan berat lahir 1600 gram dan setelah
melahirkan ibu dan bayi diperbolehkan pulang. Setelah satu hari dirumah
bayi mengalami sesak nafas setelah minum susu dan dilarikan ke RSUD
Negara.
1) Riwayat Kehamilan
Status Kehamilan : G2 P2 A0 H2
Pemeriksaan Kehamilan/ANC :1 kali/bulan
Masalah Kehamilan : mual muntah
Konsumsi Obat Selama Hamil :vitamin dan fe
Pemeriksaan Kehamilan ke : bidan
2) Riwayat Kelahiran
Usia Gestasi : 32 minggu
BB lahir : 1600 gr PB lahir 47cm
Nilar APGAR : Tidak menangis saat lahir
Kala Persalinan : Kala I jam menit
Penolong : Bidan
Jenis Persalinan : Spontan
Kesulitan : Tidak ada
Air Ketuban : Jernih
Kelainan Bayi : Tidak ada
IMD : Tidak ada Pemberia
Vit K : Ada
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota Kelurga Pernah sakit:
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit dan dirawat dirumah
sakit. Ibu mengatakan tidak ada riwayat BBLR pada anggota keluarganya.
Riwayat penyakit keturunan :
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi, jantung, diabetes melitus, dan penyakit keturunan lainnya.
Budaya kepercayaan yang dianut oleh keluarga :
Ibu mengatakan keluarga menganut budaya muslim.
3. Kebutuhan Dasar
a. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Kebutuan Cairan : 200 ml/kgBB/hr
Cara Pemberian : Eksternal(melalui kasa dibasahi dengan air susu dan
ditempelkan pada mulut bayi R)
Jenis : ASI
Jumlah : 25 ml/ 2 jam
Frekuensi : 12 x/hari
b. Kebutuhan Eleminasi
Buang Air Besar
Kesulitan :Tidak ada
Konsitensi :lembek
Alat bantu :tidak ada
Warna :kuning kecoklatan
Bau :khas feses
Frekuensi :4x/hari
NO Hari / Tgl / NO
TINDAKAN PERAWATAN EVALUASI FORMATIF PARAF
Jam DX
1 Kamis/ 1 Memonitor frekuensi nafas dan RR 70 x/ menit, irama
6 Mei 2021 irama pernapasan teratur
Pukul
10.00
WITA
Reflek hisap (-)
Monitor kemampuan bayi untuk
Pukul 2
10.15 menghisap.
WITA
Pukul 2 BB 1600gr
11.00 Memonitor berat badan bayi
WITA
Pukul
13.00 1 Menjelaskan tanda bayi membutuhkabn Ibu kooperatif
WITA makanan (misalnya refleks rooting,
menghisap serta diap dan menjaga).
2 Jumat/ 3 Monitor tanda-tanda hipertermi dan Suhu tubuh bayi 35,90C
7 Mei 2021 hipotermi
Pukul
10.00
WITA
Ibu mengerti dan kooperatif
Menganjurkan perawatan metode
Pukul 3
10.15 kangguru (PMK).
WITA
Pukul
Memberian ASI pada bayi sebanyak ASI sudah diberikan
13.00 2
WITA 25 cc (Kebutuhan ASI 25 cc/3 jam)
No TGL / NO
EVALUASI SUMATIF PARAF
JAM DX
1 Sabtu/ 1 S :-
8 Mei
O : RR = 68x/mnt, irama reguler
2021
Pukul A : Ketidakefektifan pola napas
20.00
P : Lanjutkan intervensi
WITA
2 Sabtu/ 2 S :-
8 Mei
O : Reflek hisap (-), kebutuhan ASI 25 cc/3 jam terpenuhi
2021
Pukul melalui OGT
20.00
A : Ketidakefektifan pemberian ASI
WITA
P : Lanjutkan intervensi
3 Sabtu/ 3 S : -
8 Mei
O : Suhu tubuh 36,40C
2021
Pukul A : Ketidakefektifan termoregulasi
20.00
P : Pertahankan kondisi pasien
WITA